Senin, 08 Desember 2025

BEM FISIP Unmuh Jember Gelar Pelatihan Scientific Writing, Tingkatkan Kemampuan Menulis Ilmiah Mahasiswa

 

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) Kabinet Prisma Universitas Muhammadiyah Jember menggelar Scientific Writing and Reference Management Training dengan tema “Manajemen Referensi dan Pengembangan Penalaran Kritis dalam Karya Tulis Ilmiah.” Kegiatan ini menjadi upaya memperkuat literasi akademik sekaligus meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah di kalangan mahasiswa.

Pelatihan berlangsung pada Jumat (5/12/ 2025), di Gedung B Lantai 3, Ruang 3.3 dan 3.4, dengan menghadirkan Dr. Iffan Gallant El Muhammady, S.Sos., M.Si., dosen FISIP Unmuh Jember yang dikenal kompeten di bidang metodologi penelitian. Dalam sesi penyampaian materi, Dr. Iffan memberikan penjelasan mendalam mengenai teknik penulisan ilmiah, pengelolaan referensi yang benar, serta strategi membangun pola pikir kritis sebagai fondasi penting dalam penelitian.

Departemen Riset dan Keilmuan BEM FISIP selaku penyelenggara mencatat antusiasme tinggi dari para peserta. Melalui sesi praktik langsung, mahasiswa dilatih menggunakan berbagai tools manajemen referensi sesuai standar akademik, termasuk aplikasi Publish or Perish untuk menelusuri artikel ilmiah berkualitas.

Dalam pemaparannya, Dr. Iffan mengenalkan pendekatan CCTE (Change, Controversy, Trend, Emergency) sebagai metode menentukan topik penelitian yang relevan dan memiliki urgensi. “Mahasiswa hari ini tidak cukup hanya bisa menulis. Mereka harus mampu mengelola sumber referensi secara benar dan etis. Karya ilmiah yang baik lahir dari penalaran kritis dan struktur penulisan yang matang,” ujarnya.

Selain itu, peserta turut mempraktikkan penggunaan Publish or Perish mulai dari instalasi hingga pencarian literatur kredibel. Dr. Iffan juga mendorong mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian lapangan, terutama penelitian berbasis komunitas seperti isu lingkungan dan pengelolaan sampah, agar mampu melihat dan menganalisis permasalahan nyata di masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur BEM FISIP Kabinet Prisma, Ahmad Rifqi Hidayat, memastikan bahwa pelatihan semacam ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. “Seminar ini bermanfaat bagi seluruh mahasiswa FISIP. Bagi angkatan 2025, kegiatan ini menjadi bekal penting menghadapi mata kuliah penulisan di semester mendatang. Sementara bagi angkatan atas, pelatihan ini membantu mempersiapkan penyusunan tugas akhir atau skripsi,” ujarnya.

Pelatihan Scientific Writing ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat budaya akademik yang unggul di lingkungan FISIP Unmuh Jember. BEM FISIP berkomitmen terus menghadirkan program-program yang mendorong peningkatan kompetensi dan kualitas akademik mahasiswa.

Sabtu, 06 Desember 2025

Unmuh Jember Kampus Banyuwangi Rayakan Milad ke -113 Muhammadiyah, Ceritakan Eksistensi Dari Awal Berdiri


Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember Kampus 2 Banyuwangi menggelar peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah dengan khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Acara yang dihadiri sivitas akademika serta pimpinan Muhammadiyah Banyuwangi tersebut menjadi momentum untuk meneguhkan kembali spirit gerakan Persyarikatan dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Rektor Unmuh Jember Dr. Hanafi, M.Pd. menegaskan bahwa Milad Muhammadiyah ke-113 bukan hanya perayaan, tetapi juga pengingat atas perjalanan panjang organisasi yang terus memberi manfaat luas.

“Usia 113 tahun adalah usia yang sangat tua, tetapi insyaallah kiprahnya tetap besar di mana-mana, hingga ke lini terkecil,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun kampus pusat di Jember tidak mengadakan peringatan, Kampus 2 Banyuwangi tetap berinisiatif melaksanakan kegiatan sebagai bentuk komitmen untuk terus menunjukkan eksistensi dan semangat.

Dr. Hanafi juga mengungkapkan bahwa Unmuh Jember saat ini menjadi salah satu dari 20 perguruan tinggi Muhammadiyah yang meraih akreditasi unggul dari total 163 PTM di Indonesia.

Ia mendorong sivitas kampus untuk terus memperkuat semangat kebersamaan, terlebih karena status kampus Banyuwangi merupakan satu kesatuan dengan Unmuh Jember, hanya berbeda lokasi gedung.

Saat ini, pihak kampus tengah mengajukan 11 program studi baru, termasuk pendidikan kedokteran.

“Ini menjadi mungkin karena Muhammadiyah memiliki banyak jaringan dan sahabat,” tegasnya.

Ia menutup sambutan dengan harapan agar milad ini menjadi momentum untuk meningkatkan semangat, kualitas, serta budaya saling mengoreksi dan mengingatkan.

Unmuh Jember, katanya, akan terus menyelenggarakan program pengembangan mahasiswa guna meningkatkan indeks pendidikan nasional.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Dr. Mukhlis Lahudin, M.Si., dalam sambutannya memaparkan alasan mengapa Muhammadiyah mampu bertahan hingga lebih dari satu abad. Menurutnya, Persyarikatan memiliki sembilan kekuatan utama, yaitu:

Aqidah – keyakinan terhadap kebenaran yang terus berkembang sepanjang zaman.

Ibadah – beribadah dan mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa pamrih, semata-mata mencari ridha Allah.

Jam’iyah – kekuatan jamaah yang bergerak dari jumlah kecil hingga berkembang besar seperti sekarang.

Amaliah – berdirinya kampus, rumah sakit, panti asuhan, dan amal usaha lain yang digerakkan oleh kontribusi umat.

Tarbiyah – komitmen mendidik siapa pun tanpa pengecualian.

Harokah – sistem organisasi yang rapi dan kompak dari pusat hingga daerah.

Siasah – peran aktif Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dengan politik yang santun, elegan, dan tidak gaduh.

Maslahah – manfaat nyata yang dirasakan masyarakat luas lewat berbagai amal usaha.

Dakwah Risalah – dakwah Nabi yang dijalankan di segala lini kehidupan untuk keselamatan umat dunia dan akhirat.

“Kita saat ini sedang bersyahadah, bukan banyak pamer tetapi menjalankan manfaat yang bisa dirasakan masyarakat. Muhammadiyah tidak berteriak-teriak, tetapi kebermanfaatannya dirasakan semua umat,” tegasnya.

Peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah di Unmuh Jember Kampus 2 Banyuwangi menjadi ruang refleksi untuk memperkuat komitmen dakwah, pendidikan, dan pelayanan sosial. 

Dengan semangat kebersamaan serta peran aktif sivitas akademika, kampus ini menegaskan siap melanjutkan kiprah besar Muhammadiyah dalam membangun kebermanfaatan bagi masyarakat

Jumat, 05 Desember 2025

Tingkatkan Kemampuan Publikasi, PGSD Unmuh Jember Selenggarakan Workshop Penulisan Artikel Ilmiah


   

 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menggelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah bertema “Struktur Penulisan Artikel di Jurnal Ilmiah” di Gedung FKIP pada Rabu (3/12/2025). Kegiatan ini diikuti 60 mahasiswa semester 1 dan 3 sebagai upaya meningkatkan kompetensi penulisan artikel ilmiah sesuai standar jurnal Sinta 3.

    Kegiatan ini dadasari oleh kebutuhan peningkatan kemampuan menulis artikel ilmiah yang sistematis dan berbasis kaidah jurnal. Banyak mahasiswa masih menghadapi kesulitan dalam memahami format dan struktur penulisan yang benar, sehingga memengaruhi peluang publikasi di jurnal bereputasi.

    Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan yang menuntut komunikasi riset yang jelas dan terstruktur, pembekalan semacam ini menjadi penting. Dengan pemahaman yang tepat, mahasiswa dapat menghasilkan karya ilmiah yang memenuhi standar akademik serta mampu bersaing pada tingkat nasional maupun internasional.


    Workshop menghadirkan pemateri Nurhasanah, S.Pd., M.Pd., dosen Universitas Jember, yang menyampaikan panduan praktis dan teoritis mengenai struktur penulisan artikel ilmiah, mulai dari judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, hingga kesimpulan. Melalui materi tersebut, mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan akademik sekaligus menumbuhkan motivasi untuk menulis dan melakukan publikasi ilmiah secara konsisten.

    Kegiatan ini juga mendorong mahasiswa untuk aktif menghasilkan karya tulis ilmiah sebagai bentuk kontribusi terhadap penilaian akreditasi program studi serta penguatan budaya akademik di lingkungan PGSD Unmuh Jember.

    Dengan terlaksananya workshop ini, tercipta suasana akademik yang lebih kondusif. Mahasiswa diharapkan semakin terdorong melakukan penelitian dan berkontribusi melalui publikasi ilmiah yang berkualitas, sehingga turut mendukung peningkatan mutu akademik institusi.

Quality Showcase : Unmuh Jember Gandeng UniMAP Perluas Kerja Sama Internasional



Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember terus memperluas jaringan kerja sama global. Melalui Bidang Pengembangan Kerjasama Nasional dan Urusan Internasional, Unmuh Jember menggelar kegiatan Quality Showcase bersama Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) pada Rabu, 3 Desember 2025, bertempat di Lobby Akademi Pariwisata (Akpar) Unmuh Jember.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dan perwakilan dari Fakultas Pertanian serta Fakultas Teknik Unmuh Jember, bersama delegasi UniMAP. Pertemuan tersebut berfokus pada pembahasan peluang kolaborasi strategis yang dapat dikembangkan oleh masing-masing fakultas, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran seperti pertukaran mahasiswa dan dosen, bidang penelitian, maupun bidang pengabdian kepada masyarakat.

Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., dalam sambutannya menyatakan apresiasi yang tinggi atas kunjungan UniMAP dan terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama internasional merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan inovasi kampus.

“Selamat datang di Unmuh Jember. Ini adalah kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan kerja sama antar universitas dan menjadi wadah untuk pengembangan inovasi dari kita,” ujarnya.

Suasana diskusi berlangsung dinamis melalui Focus Group Discussion (FGD) antar fakultas. Para peserta terlihat aktif bertukar gagasan mengenai potensi program kolaboratif, seperti rencana proyek pengembangan teknologi dan pertanian berkelanjutan. Meskipun diskusi berlangsung serius, suasana tetap hangat dan komunikatif. Ide-ide inovatif dari kedua institusi mengalir dengan antusias, mencerminkan komitmen kuat untuk membangun kemitraan yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan Quality Showcase ini, Unmuh Jember berharap dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi internasional guna meningkatkan daya saing akademik serta memperluas dampak positif bagi masyarakat. Sementara itu, delegasi UniMAP menyampaikan kesiapan mereka untuk melanjutkan kerja sama konkret di masa mendatang.

Kegiatan ditutup dengan peninjauan fasilitas kampus, sebagai langkah awal untuk merancang program kolaboratif yang lebih terstruktur dan implementatif.




Kamis, 04 Desember 2025

Mahasiswi Ilmu Pemerintahan Unmuh Jember Raih Juara 1 Karate di Kejuaraan Piala Direktur Poliwangi 2025


Prestasi membanggakan berhasil diraih oleh mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember. Mahasiswi semester 1 tersebut sukses meraih Juara 1 kategori Kata Perorangan dalam Kejuaraan Karate tingkat Kabupaten Banyuwangi Piala Direktur Poliwangi 2025 yang digelar pada 14–16 November 2025 di Banyuwangi Park.

Dalam wawancara, ia menceritakan perjalanan panjangnya menekuni dunia karate. Ketertarikannya pada bela diri telah tumbuh sejak kecil karena berada di lingkungan militer. Rasa kagum muncul ketika melihat teman-teman seusianya berani tampil dan mendapatkan apresiasi langsung dari Komandan Batalyon. Hal itulah yang menjadi motivasi awalnya untuk serius menekuni karate.

Ia mulai berlatih sejak usia 10 tahun dan terus mengasah kemampuannya hingga mencapai tingkat sabuk hitam. Menjelang kompetisi Piala Direktur Poliwangi 2025, ia berlatih intens selama dua bulan. Setiap malam ia rutin melakukan latihan fisik serta pendalaman teknik khususnya pada kategori kata. Usaha dan kedisiplinannya membuahkan hasil saat ia berhasil keluar sebagai juara pertama.

Ia berharap untuk tetap rendah hati meskipun sudah berhasil menjuarai kompetisi ini.

“Harapan saya setelah menjuarai kejuaraan ini adalah agar saya bisa terus menjadi pribadi yang lebih baik, tetap bertanggung jawab, tidak sombong, dan semoga ilmu yang saya miliki bisa bermanfaat bagi diri saya maupun lingkungan sekitar,” ujarnya.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan konsistensi dapat membawa hasil gemilang. Universitas Muhammadiyah Jember pun kembali menambah deretan mahasiswa berprestasi yang mengharumkan nama kampus di kancah olahraga daerah.

Senin, 01 Desember 2025

Perkuat Organisasi, HIMABIN Gelar Kongres 2025

Himpunan Mahasiswa Bahasa Indonesia (HIMABIN) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jember kembali menunjukkan konsistensinya dalam membangun organisasi yang solid dan kader yang berkualitas. Hal itu diwujudkan melalui penyelenggaraan Kongres HIMABIN 2025 pada Sabtu (29/11/2025) di Gedung Alfanani, yang berlangsung penuh semangat dan antusiasme mahasiswa.

Mengusung tema “Membangun Kesadaran Kolektif untuk Menguatkan HIMABIN dan Melahirkan Regenerasi yang Tangguh dalam Arus Perubahan,” kongres ini menjadi momentum penting bagi HIMABIN untuk meneguhkan kembali komitmen organisasi dalam menghadapi dinamika zaman. Tema tersebut mencerminkan dorongan mahasiswa PBSI untuk terus adaptif, solid, serta responsif terhadap berbagai tantangan baik di lingkungan kampus maupun dalam konteks perkembangan ilmu bahasa dan sastra Indonesia.

Acara resmi dibuka oleh Pembina HIMABIN, Dr. Dzarna, M.Pd., yang dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk memulai kongres dengan penuh kekhidmatan.
“Marilah kita buka acara kongres pada pagi hari ini dengan bacaan basmalah bersama-sama,” tuturnya yang langsung disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta.

Kongres HIMABIN 2025 tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga bagian penting dari implementasi program kerja yang menitikberatkan pada penguatan kapasitas organisasi dan pembentukan karakter kepemimpinan mahasiswa PBSI. Melalui forum ini, mahasiswa dibimbing untuk memahami struktur dan dinamika organisasi secara lebih mendalam, sekaligus dilibatkan dalam proses penyusunan kebijakan, evaluasi program kerja, hingga penentuan arah organisasi ke depan.

Suasana kongres tampak hidup dan dinamis. Setiap sesi mulai dari penyampaian pasal-pasal HIMABIN, laporan pertanggungjawaban, diskusi program, hingga agenda regenerasi kepengurusan dipenuhi partisipasi aktif mahasiswa. Para peserta tidak hanya hadir sebagai pendengar, tetapi juga sebagai aktor utama yang menyumbangkan gagasan, kritik, serta visi untuk memajukan HIMABIN.

Melalui penyelenggaraan kongres ini, HIMABIN berharap lahir generasi pemimpin baru yang lebih inovatif, tangguh, dan memiliki komitmen kuat untuk membawa organisasi menuju arah yang lebih progresif. Regenerasi ini menjadi modal penting bagi HIMABIN untuk terus maju, sejalan dengan perubahan dan perkembangan dunia pendidikan bahasa Indonesia.

 

Akademisi Teknik Lingkungan Unmuh Jember: Banjir Sumatra Bukti Kerusakan Lingkungan Sudah di Titik Kritis

Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra kembali membuka luka lama persoalan lingkungan di Indonesia. Menanggapi situasi tersebut, Dr. Latifa Mirzatika Al-Rosyid, S.T., M.T., Kepala Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), menegaskan bahwa bencana ini merupakan “alarm keras” atas kerusakan ekologis nasional yang semakin parah, terutama pada Daerah Aliran Sungai (DAS), tata ruang, dan dampak perubahan iklim yang makin terlihat nyata.

Menurut Dr. Latifa, banjir yang terjadi bukan sekadar akibat curah hujan tinggi, namun merupakan gambaran kompleks dari masalah lingkungan yang telah berlangsung lama. Sumatra, yang mencatat tingkat deforestasi tinggi. mengalami penurunan drastis kemampuan tanah menyerap air. Hilangnya tutupan hutan, meningkatnya erosi, serta sedimentasi sungai menyebabkan aliran permukaan meningkat tajam. 

“Ketika DAS rusak, hujan dengan intensitas sedang pun sudah cukup untuk memicu banjir. Apalagi saat terjadi hujan ekstrem seperti sekarang,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa perubahan iklim global memperparah situasi ini. Atmosfer yang semakin hangat mampu menyimpan lebih banyak uap air, sehingga hujan ekstrem turun dalam waktu singkat dengan intensitas jauh lebih besar. Fenomena cuaca seperti La Niña dan ketidakstabilan monsun Asia–Australia turut memicu curah hujan luar biasa di Sumatra. Kombinasi antara DAS yang rusak dan intensitas hujan yang meningkat akibat perubahan iklim menciptakan kondisi banjir yang sulit dikendalikan.

Dr. Latifa juga menyoroti urbanisasi cepat di berbagai kota besar di Sumatra yang tidak diimbangi dengan modernisasi sistem drainase. Saluran air tidak diperbarui sesuai pertumbuhan kota, banyak pemukiman berada di bantaran sungai, dan sampah yang menumpuk kerap menyumbat aliran. 

“Banjir ini bukan hanya fenomena alam, tetapi konsekuensi dari pembangunan yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan,” tambahnya.

Selain merusak permukiman dan infrastruktur, banjir besar juga berdampak langsung pada kualitas air sungai dan sumur warga. Air banjir membawa lumpur, limbah domestik, limbah pertanian, hingga overflow septic tank yang mencemari sumur dangkal. Kontaminasi ini meningkatkan risiko penyakit berbasis air seperti diare, kolera, disentri, leptospirosis, hingga penyakit berbasis vektor akibat genangan seperti demam berdarah. Dr. Latifa memperingatkan bahwa fase pascabencana adalah masa paling kritis karena kualitas air bersih biasanya menurun drastis.

Dalam penanganan banjir di Indonesia, Dr. Latifa menilai terdapat banyak aspek penting yang sering luput. Ia menyebut minimnya pendekatan terpadu dari hulu hingga hilir, lemahnya tata ruang berbasis risiko, kurangnya penggunaan solusi ekologis seperti wetland buatan dan sumur resapan besar, serta lemahnya pengelolaan data hidrometeorologi. Selain itu, sanitasi pascabencana jarang menjadi prioritas meskipun dampaknya sangat besar terhadap kesehatan masyarakat. Ia menekankan perlunya keterlibatan akademisi sejak tahap perencanaan, bukan setelah bencana terjadi.

Terkait langkah darurat setelah banjir surut, Dr. Latifa menekankan pentingnya pemulihan sumber air bersih melalui klorinasi sumur, penggunaan sementara air dari PDAM, serta pembersihan lumpur dan sedimen yang membawa kontaminan. Pembersihan fasilitas umum, pengelolaan sampah pascabencana, dan perbaikan drainase menjadi langkah krusial sebelum masyarakat kembali beraktivitas normal.

Sebagai strategi jangka panjang, ia mendorong penerapan rekayasa lingkungan berbasis DAS dan integrasi antara solusi teknis dengan solusi ekologis. Rehabilitasi hutan, restorasi vegetasi riparian, pembangunan kolam retensi, wetland buatan, serta modernisasi drainase berbasis analisis hidrologi menjadi langkah penting untuk mencegah banjir serupa di masa depan. Desain infrastruktur juga harus menyesuaikan kondisi iklim masa kini yang jauh lebih ekstrem dibanding 10–20 tahun lalu. 

“Solusi teknis saja tidak cukup. Harus berpadu dengan solusi ekologis dan kebijakan tata ruang yang bijak. Tanpa sinergi ini, banjir akan terus berulang,” tegasnya.

Dr. Latifa juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk lebih mengenali risiko wilayah masing-masing, menjaga kebersihan saluran air, tidak membuang sampah ke sungai, dan menjaga ruang hijau di lingkungan sekitar. Ia menekankan bahwa mitigasi banjir tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun budaya siaga bencana.

Berbagai pandangan tersebut menegaskan bahwa banjir besar Sumatra hari ini bukan sekadar kejadian sesaat, melainkan sinyal kuat bahwa kerusakan lingkungan nasional telah mencapai titik kritis.

Connect