Kamis, 13 November 2025

Dr. Dani Harmanto Paparkan Solusi Urban CFD untuk Mobilitas Berkelanjutan dan Atasi Polusi di Rakornas AST-PTMA Unmuh Jember

 

Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (AST-PTMA) sukses menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang kali ini menyoroti isu krusial lingkungan dan mobilitas berkelanjutan di Indonesia. Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakornas, yang dilangsungkan pada Kamis, (13/11/2025), bertempat di Aula Ahmad Zaenuri. Acara ini menarik perhatian, khususnya ketika menghadirkan pembicara utama (Keynote Speaker) dari Inggris yang memiliki ikatan kuat dengan Indonesia.

Tokoh yang didapuk menjadi pembicara kunci adalah Dr. Dani Harmanto CEng MIED FHEA, seorang Associate Professor di bidang Teknik Aeronautika dari De Montfort University (DMU), Inggris. Dengan latar belakangnya yang lahir dan tumbuh besar di Surabaya, Dr. Dani membawa perspektif mendalam mengenai tantangan mobilitas perkotaan di tanah air. Materi yang ia sajikan, berjudul: "Urban CFD for Sustainable Mobility: Rethinking Motorcycle Pollution & Low-Speed EV Aerodynamics in Jakarta and Surabaya", mengupas tuntas mengapa kota-kota besar di Indonesia menghadapi masalah polusi udara yang akut.

Dalam paparannya, Dr. Dani menjelaskan bahwa kota-kota seperti Jakarta dan Surabaya merupakan "laboratorium hidup" yang kompleks bagi studi aliran udara perkotaan. Ia memaparkan dua realitas utama: pertama, lebih dari 70% kendaraan adalah sepeda motor, yang menyebabkan paparan knalpot secara terus-menerus bagi warga kota. Kedua, formasi bangunan tinggi dan kepadatan jalanan menciptakan efek "ngarai jalanan" (street-canyon). Struktur ini, ditambah dengan kondisi angin silang yang lemah (rata-rata di bawah 5 m/s), secara efektif menjebak polutan di tingkat jalanan, sehingga memperburuk kualitas udara yang dihirup warga. Tidak hanya polusi, kondisi aliran udara ini juga menyebabkan kendaraan listrik (EV) kecil yang beroperasi di kecepatan rendah menderita drag tinggi, mengurangi efisiensi energi dan jarak tempuh mereka.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Dr. Dani mengusulkan pemanfaatan Urban Computational Fluid Dynamics (CFD) sebagai alat utama dalam perencanaan kota. CFD memungkinkan insinyur dan perencana kota untuk memvisualisasikan dan memprediksi bagaimana polutan tersebar dan bagaimana aliran udara mempengaruhi efisiensi kendaraan. Lebih lanjut, ia mengusulkan pengenalan dua indeks baru: TUAI (Tropical Urban Aerodynamic Index), untuk mengukur efisiensi aerodinamika EV pada kondisi tropis berkecepatan rendah, dan SCEI (Street-Canyon Exposure Index), untuk menilai kemungkinan stagnasi polutan di jalanan. Kedua indeks ini diharapkan dapat berevolusi menjadi standar desain nasional yang dikembangkan bersama antara insinyur dan perencana kota.

Dr. Dani menutup presentasinya dengan pesan optimis, menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin global dalam mobilitas berkelanjutan berbasis CFD. Dengan kolaborasi riset yang kuat, khususnya melalui platform AST-PTMA, Indonesia dapat mewujudkan udara yang lebih bersih dan EV yang lebih efisien, yang pada akhirnya akan menciptakan kota-kota yang lebih sehat dan layak huni. Presentasi ini menjadi seruan bagi seluruh PTMA untuk memperkuat kapasitas riset dan pendidikan di bidang ilmu terapan, khususnya rekayasa fluida komputasional, demi mendukung pembangunan kota masa depan.

Dr. Rahimi A. Rahman Paparkan Leveraging BIM and Digital Twins for Sustainable Construction di Rakornas AST-PTMA Unmuh Jember

 

Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (AST-PTMA) sukses menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang menetapkan agenda penting bagi masa depan sains dan teknologi PTMA. Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) dipercaya menjadi tuan rumah acara tahunan ini, yang dipusatkan di Aula Ahmad Zaenuri pada Kamis, (13/11/2025). Rakornas kali ini berfokus pada penguatan peran PTMA dalam menghadapi transformasi digital, khususnya di sektor konstruksi, dan menjadi bagian integral dari rangkaian konferensi ilmiah yang lebih besar.

Puncak acara ilmiah Rakornas ini ditandai dengan presentasi utama (Keynote Speech) yang sangat dinantikan oleh Dr. Rahimi A. Rahman, seorang Associate Professor of Decision Management in Construction dari Universiti Malaysia Pahang Al-Sultan Abdullah (UMPSA). Dr. Rahimi membawakan materi utama yang sangat relevan dengan isu keberlanjutan global berjudul: "Leveraging BIM and Digital Twins for Sustainable Construction: Strategies for Preparation and Optimization".

Dalam paparannya, Dr. Rahimi menekankan bahwa era konstruksi berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dari adopsi teknologi mutakhir seperti Building Information Modeling (BIM) dan Digital Twins (DT) atau Kembaran Digital. Ia menjelaskan bahwa Digital Twin adalah replika virtual dari aset, proses, atau sistem fisik yang memungkinkan pemantauan, analisis, dan simulasi secara real-time. Teknologi ini menyimpan potensi yang sangat besar bagi manajer fasilitas, terutama dalam meningkatkan proses dekonstruksi yang lebih terencana dan efisien di akhir siklus hidup bangunan.

Namun, Dr. Rahimi juga menyoroti tantangan krusial yang dihadapi industri. Ia memperingatkan bahwa presisi dan keandalan Digital Twins seringkali terhambat oleh data Building Information Modeling (BIM) yang tidak akurat, khususnya data as-built atau data setelah bangunan selesai didirikan. Jika Digital Twin tidak akurat, dampak negatifnya bisa meluas, termasuk inefisiensi operasional, peningkatan waktu henti tak terduga, dan pengambilan keputusan manajemen aset yang buruk. Oleh karena itu, riset yang dipaparkannya berfokus pada identifikasi strategi yang diperlukan organisasi konstruksi untuk memastikan kesiapan mereka dalam memproduksi model BIM as-built yang akurat, sehingga menghasilkan Digital Twins yang presisi.

Menggunakan metodologi riset yang melibatkan 118 responden profesional konstruksi, Dr. Rahimi mengidentifikasi adanya 11 atribut utama dan 20 strategi kunci yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Temuan kuncinya menggarisbawahi pentingnya Kapabilitas Organisasi Terkait Digital Twin yang terukur, yang mana memiliki dampak signifikan terhadap kebutuhan daya saing, investasi teknologi, manajemen tenaga kerja, dan kapabilitas manajemen organisasi secara keseluruhan. Selain itu, ia juga memaparkan perlunya pengembangan Kerangka Kompetensi Digital Leadership (DL) yang ditujukan bagi posisi tingkat pemula di industri konstruksi, sebagai panduan komprehensif untuk kepemimpinan dan adaptabilitas di lingkungan konstruksi digital yang terus berkembang. Partisipasi Dr. Rahimi ini diharapkan menjadi dorongan kuat bagi seluruh PTMA untuk mempercepat integrasi teknologi dan kompetensi digital ke dalam kurikulum mereka, memastikan PTMA melahirkan lulusan yang kompeten dan siap menjadi pemimpin di era konstruksi digital global.

 

Dosen Unmuh Jember Tampilkan Riset Analisis Preferensi Konsumen Berbasis Kecerdasan Buatan di Rakornas AST-PTMA

 

Konferensi dan Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (AST-PTMA) yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Jember menjadi ajang berbagi riset dan inovasi dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia.

Salah satu pemateri yang menarik perhatian peserta adalah Dr. Bagus Setya Rintyarna dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Jember, yang mempresentasikan riset berjudul “Consumer Preference Analysis Based on Aspect-Level Sentiment Analysis of Product Reviews.”

Dalam paparannya, Dr. Bagus menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat digunakan untuk menganalisis preferensi konsumen berdasarkan ulasan produk di platform e-commerce.

“Di era digital, ulasan konsumen bukan sekadar opini tetapi data berharga yang bisa digunakan untuk memahami kebutuhan dan ekspektasi pasar secara lebih mendalam,” jelas Dr. Bagus.

Penelitian ini mengembangkan model Aspect-Level Sentiment Analysis, yaitu pendekatan yang mampu mengurai sentimen pengguna terhadap aspek-aspek spesifik sebuah produk seperti daya tahan baterai, desain, harga, atau fitur lainnya. Melalui metode ini, peneliti dapat menghitung tingkat kepuasan dan preferensi konsumen terhadap tiap aspek produk secara otomatis.

Dr. Bagus memperkenalkan metode yang dikembangkannya, yakni SimplEx (Simple Extraction Model), yang terbukti memiliki akurasi lebih tinggi dibandingkan metode analisis sentimen konvensional. Dengan model ini, produsen dapat memperoleh wawasan cepat tentang apa yang disukai atau dikeluhkan konsumen tanpa harus melakukan survei manual yang mahal dan memakan waktu.

“SimplEx dapat membantu pelaku industri dan UMKM dalam memahami tren pasar dengan lebih efisien. Dari data ulasan online saja, kita bisa mengetahui pola konsumsi masyarakat Indonesia secara real time,” ungkapnya.

Riset ini relevan dengan kondisi Indonesia sebagai pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 178 juta konsumen aktif dan tingkat penetrasi internet mencapai 79,5 persen.

Kehadiran Dr. Bagus dalam forum AST-PTMA menjadi kebanggaan tersendiri bagi Unmuh Jember. Selain memperlihatkan kompetensi akademik, riset ini juga menunjukkan bagaimana ilmu teknik dan kecerdasan buatan dapat bersinergi untuk menjawab kebutuhan industri digital Indonesia.

Dr. Taufik dari Cal Poly State University Paparkan Konsep Rumah Hybrid AC/DC di Rakornas AST-PTMA Unmuh Jember

Gagasan masa depan rumah hemat energi mendapat sorotan khusus dalam Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (AST-PTMA) yang digelar di Universitas Muhammadiyah Jember, Kamis (13/11).

Dalam forum bergengsi tersebut, Dr. Taufik, Professor of Electrical Engineering di Cal Poly State University, San Luis Obispo, California, Amerika Serikat, hadir sebagai Keynote Speaker dengan topik “Hybrid AC/DC House: Paving a Pathway for Future Net Zero Energy Homes.”

Dr. Taufik memaparkan konsep rumah hibrida yang menggabungkan sistem listrik arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC) sebagai solusi menuju hunian masa depan yang net zero energy yaitu rumah yang menghasilkan energi sebanyak yang dikonsumsinya sepanjang tahun.

“Konsep Hybrid AC/DC House menawarkan efisiensi energi yang lebih tinggi, karena mampu mengurangi kehilangan daya hingga 30 persen dibanding sistem AC konvensional,” jelas Dr. Taufik.

Menurutnya, sistem kelistrikan rumah saat ini masih sangat bergantung pada AC (arus bolak-balik), sementara sebagian besar perangkat modern seperti panel surya, lampu LED, komputer, dan perangkat pintar sebenarnya beroperasi dengan DC (arus searah).

“Kita perlu melengkapi sistem konvensional AC dengan DC. Dengan sistem hybrid, energi dari panel surya bisa disalurkan lebih efisien tanpa banyak konversi yang membuang daya,” tambahnya.

Dalam paparannya, Dr. Taufik juga menampilkan hasil riset dan prototipe Hybrid AC/DC House yang telah dikembangkan di Cal Poly University serta diuji di Filipina dan Indonesia (Universitas Padjadjaran). Ia menekankan bahwa konsep ini tidak hanya relevan untuk kawasan perkotaan, tetapi juga dapat menjadi solusi untuk elektrifikasi pedesaan dan daerah terpencil.

Selain meningkatkan efisiensi, model rumah hybrid ini juga membuka peluang bagi inovasi teknologi baru, efisiensi biaya, serta bisnis energi terbarukan di masa depan.

“Hybrid AC/DC adalah masa depan sistem kelistrikan rumah tangga. Kita harus bergerak cepat agar bisa menjadi pemimpin di bidang ini,” tegasnya.

Kehadiran Dr. Taufik dalam Rakornas AST-PTMA menegaskan komitmen AST-PTMA dan Unmuh Jember untuk menghadirkan wacana global dalam pengembangan teknologi berkelanjutan, sekaligus memperkuat jejaring riset internasional di bidang energi terbarukan dan sistem cerdas ramah lingkungan.

Prof. Yun Arifatul Fatimah Bahas Ekonomi Sirkular Digital yang Inklusif di Rakornas AST-PTMA Unmuh Jember

Agenda Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (AST-PTMA) yang digelar di Universitas Muhammadiyah Jember terus menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia.

Salah satunya adalah Prof. Ir. Yun Arifatul Fatimah, S.T., M.T., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Digitalisasi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), sekaligus Ketua Centre for Sustainable Intelligent Circular Economy (CSICE). Beliau tampil sebagai Keynote Speaker dengan materi bertajuk “Indonesia’s Smart and Sustainable Transition and Circular Economy Accelerations.”

Dalam pemaparannya, Prof. Yun mengangkat isu penting mengenai transformasi digital dan ekonomi sirkular berkelanjutan di Indonesia, serta bagaimana perguruan tinggi dapat berperan sebagai motor perubahan menuju pembangunan yang adil, cerdas, dan ramah lingkungan.

“Digital bukanlah sesuatu yang netral. Ia bisa mempercepat keberlanjutan, tapi juga mempercepat ketidakberlanjutan. Tugas kita adalah memastikan teknologi menjadi alat keadilan dan keberlanjutan, bukan justru sumber ketimpangan baru,” ujar Prof. Yun.

Prof. Yun menyoroti fenomena yang ia sebut sebagai “techno-centrism trap”  jebakan ketika teknologi canggih dijadikan solusi utama tanpa mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan kesiapan masyarakat lokal. Menurutnya, solusi berkelanjutan tidak selalu harus high-tech, tetapi harus right-tech  teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai lokal.

Melalui risetnya, Prof. Yun memperkenalkan sejumlah pendekatan baru seperti Digital Material Footprint (DMF) dan Digital Wisdom Index (DWI) sebagai alat ukur keseimbangan antara transformasi digital dan keberlanjutan lingkungan.

“Masa depan hijau Indonesia tidak dibangun hanya di atas server dan data center, tetapi di atas kebijaksanaan, keadilan, dan inklusi. Digital hanyalah alat  manusialah strateginya,” tuturnya.

Kehadiran Prof. Yun di Rakornas AST-PTMA 2025 menunjukkan kuatnya sinergi antarperguruan tinggi Muhammadiyah dalam mendorong rancang bangun ekonomi hijau dan sirkular yang berpihak pada manusia dan alam.

Rakornas AST-PTMA yang berlangsung di Aula Ahmad Zaenuri, Universitas Muhammadiyah Jember, menjadi wadah penting untuk memperkuat kolaborasi riset, inovasi, dan transformasi digital di bidang sains dan teknologi, baik di level nasional maupun internasional.


Shusuke Miyata dari Kyoto University Bahas Sains di Balik Longsor Pegunungan di Rakornas AST-PTMA Unmuh Jember

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (AST-PTMA) yang digelar di Aula Ahmad Zaenuri pada Kamis (13/11).

Acara bergengsi ini menghadirkan Prof. Shusuke Miyata dari Kyoto University, Jepang, sebagai Keynote Speaker, yang memaparkan hasil penelitian bertajuk “Sediment Runoff at a Mountain Stream Influenced by Debris Flow Events.”

Dalam pemaparannya, Prof. Miyata menjelaskan bahwa fenomena aliran debris (debris flow) di kawasan pegunungan tidak hanya membawa material besar yang merusak infrastruktur, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap bentuk dan kualitas ekosistem sungai.

“Gangguan seperti debris flow dapat meningkatkan konektivitas antara lereng dan aliran sungai. Dampaknya terhadap transportasi sedimen bisa bertahan hingga lima tahun setelah kejadian,” ujar Prof. Miyata.

Peneliti dari Kyoto University tersebut juga menegaskan pentingnya observasi jangka panjang dan kolaborasi lintas negara untuk memahami dinamika lingkungan pegunungan, terutama di tengah meningkatnya risiko bencana akibat perubahan iklim global.

Kehadiran Prof. Miyata menjadi magnet tersendiri dalam Rakornas AST-PTMA 2025, yang mempertemukan para akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah se-Indonesia. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Unmuh Jember untuk menunjukkan komitmen dalam memperkuat riset dan jejaring kolaborasi internasional di bidang sains dan teknologi.

Acara diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang membahas peluang penelitian bersama antara Kyoto University dan perguruan tinggi Muhammadiyah, khususnya dalam tema mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Senin, 27 Oktober 2025

Cocoa 2025 : Lecture Voices Warnai Kampus dengan Kolaborasi Seni, Budaya, dan Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) sukses menggelar kegiatan Cocoa, pada sesi “Lecture Voices”, yang menghadirkan suasana pembelajaran lintas budaya penuh inspirasi. Acara ini diikuti oleh lima mahasiswi mancanegara, satu mahasiswi tamu dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, serta tiga belas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember dari berbagai program studi pendidikan di FKIP Unmuh Jember pada Kamis (23/10/2025.

Sesi pertama diisi oleh Dr. Dyah Laksmi Wardani, M.Pd. yang membahas tentang pentingnya seni dan kreativitas dalam pembelajaran Anak Usia Dini (AUD). Beliau menekankan bahwa calon guru PAUD perlu mampu menciptakan alat permainan edukatif (APE) yang tidak hanya menarik, tetapi juga melatih aspek perkembangan anak melalui perpaduan antara seni dan pendidikan. Dalam mata kuliah yang diampunya, mahasiswa didorong untuk membuat karya berbasis tema dengan berbagai media sederhana seperti kerang, pasir, hingga membuat ecoprint yang hasilnya dipamerkan dan dijual. Mahasiswa juga dilatih berpikir kritis melalui kegiatan menganyam, mewarnai, serta mengombinasikan teknik lipat dan anyam menjadi karya seni yang kreatif.

Selanjutnya, Dr. Kukuh Munandar, M.Kes. tampil sebagai pembicara kedua dengan topik menarik, “Kopi dan Monolog.” Ia memperkenalkan kopi sebagai bagian dari kearifan lokal Jember, membawa daun dan biji kopi sebagai media pembelajaran, serta menjelaskan jenis-jenis kopi yang tumbuh di Indonesia, seperti robusta, arabika, liberika, dan excelsa. Dr. Kukuh juga memperkenalkan Tari Molong Kopi, tarian tradisional yang menggambarkan aktivitas para wanita pemetik kopi sebagai bentuk penghargaan terhadap peran mereka dalam budaya kopi Jember. Suasana semakin semarak ketika Revina, mahasiswi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Jember, menampilkan Tari Molong Kopi dan mengajak seluruh peserta dari University of Malaya dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk menari bersama.

Sesi ketiga diisi oleh Prof. Dr. Muh Nazri bin Abdurrahman dari University of Malaya, yang memaparkan konsep pedagogi responsif budaya, yaitu pendekatan pendidikan yang menanamkan nilai dan identitas budaya lokal dalam kurikulum. Ia menegaskan bahwa pendidikan seharusnya membentuk jati diri peserta didik berdasarkan karakter dan budaya bangsanya sendiri. Profesor Nazri juga memperkenalkan program Sekolah Angkat Madani sebagai bentuk penerapan pendidikan berbasis budaya di University of Malaya. Acara kemudian diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman antar dosen sebagai simbol kerja sama dan kolaborasi akademik antara Universitas Muhammadiyah Jember dan University of Malaya.

Pada sesi penutup, para mahasiswa dari ketiga universitas menampilkan kegiatan menari tarian adat dan membuat kerajinan bersama. Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang kegiatan, mencerminkan semangat kolaborasi dan apresiasi terhadap keberagaman budaya. Melalui Summer Class “Lecture Voices” ini, kampus tidak hanya menjadi tempat berbagi ilmu, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan kreativitas, memperkuat identitas budaya, serta mempererat persahabatan lintas negara.

Kamis, 23 Oktober 2025

Lecturer Voices : Sampah Plastik Disulap Jadi Kebun Kota Ramah Lingkungan

Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) sekaligus Kaprodi Agribisnis Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Fefi Nurdiana W., S.P., M.P., memperkenalkan gagasan inovatif bertajuk “Turning Plastic Waste into Green Solutions: Urban Farming Innovation for a Sustainable Future” dalam kegiatan Summer Camp 2025: Asian Indigenous Culture pada Kamis (23/10).

Dalam presentasinya, beliau menyoroti masalah global sampah plastik yang menjadi salah satu polutan paling persisten di dunia. Sebagian besar sampah plastik berakhir di tempat pembuangan akhir atau laut, mengancam ekosistem dan bahkan masuk ke rantai makanan manusia. Menurutnya, solusi atas masalah ini bisa ditemukan melalui pendekatan pertanian perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Pertanian perkotaan mampu mengubah limbah plastik menjadi sumber daya bernilai, sekaligus mendukung ketahanan pangan masyarakat perkotaan,” jelasnya.

Ia memaparkan berbagai metode inovatif seperti vertical farming, container gardening, dan rooftop garden sebagai upaya memanfaatkan ruang terbatas di kota untuk produksi pangan. Selain itu, sistem hidroponik dan akuaponik juga disebut efektif dalam meningkatkan efisiensi sumber daya air dan nutrisi tanpa menggunakan tanah.

Lebih lanjut, konsep ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan pemberdayaan sosial dan ekonomi bagi masyarakat, terutama bagi perempuan dan pemuda di daerah perkotaan. Melalui pemanfaatan limbah plastik sebagai pot atau wadah tanam, masyarakat dapat menghemat biaya, mengurangi sampah, dan memperoleh pasokan pangan segar dari kebun rumah sendiri.

“Pendekatan ini membentuk ekonomi sirkular — di mana sampah bukan lagi akhir dari proses, tetapi bagian dari sistem regeneratif yang bermanfaat,” tambahnya.

Gagasan yang diusung beliau sejalan dengan upaya global dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan, peningkatan kualitas udara perkotaan, serta pendidikan ekologi masyarakat.

Dengan inovasi tersebut, Unmuh Jember kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung mahasiswa yang berkontribusi nyata terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan di tingkat Asia.

Connect