Mahasiswa D3 Keperawatan Unmuh Jember Gelar Bekam Gratis untuk Masyarakat
Mahasiswa D3 Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menggelar kegiatan bekam gratis untuk masyarakat selama 30 hari, mulai Senin (16/12/2024). Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Bekam Al Khaalil, yang dimiliki oleh Dr. Wahyudi Widada, M.Ked, seorang dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Unmuh Jember sekaligus penggagas acara ini.
Dalam wawancaranya, Dr. Wahyudi Widada menjelaskan bahwa
kegiatan ini merupakan bagian dari bakti sosial untuk memperkenalkan pengobatan
Islam kepada masyarakat. Selain bekam, juga ditawarkan layanan gurah mata,
gurah hidung, dan ruqyah.
“Ini sudah tahun keempat kami adakan, dan tahun ini kami
meningkatkan jumlah peserta menjadi 15 orang per hari. Jadi totalnya sekitar
360 orang akan mendapat layanan ini,” ungkap Dr. Wahyudi.
Menurut Dr. Wahyudi, kegiatan ini bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan praktik mahasiswa, tetapi juga memberikan solusi pengobatan non-medis
yang bermanfaat bagi masyarakat. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah mereka yang berada di semester lima dan sudah memiliki sertifikasi
pelatihan terkait.
“Meskipun ini pengobatan Islam, keamanan pasien tetap
menjadi prioritas kami,” ujarnya.
Dr. Wahyudi juga menjelaskan pentingnya edukasi kesehatan
dalam kegiatan ini. Selain memberikan terapi, masyarakat diajak untuk menjalani
pola hidup sehat seperti mengonsumsi madu, habbatussauda, menghindari tidur
larut malam, dan menjauhi makanan kurang sehat seperti gorengan serta makanan
mengandung MSG. Edukasi spiritual juga menjadi bagian penting, termasuk
menekankan pentingnya salat dan menjaga ibadah sebagai bagian dari kesehatan.
Kegiatan bekam ini bertujuan untuk membantu mengeluarkan
sampah metabolisme dari tubuh melalui permukaan kulit, yang dipercaya dapat
meringankan berbagai gangguan seperti kolesterol tinggi, asam urat, dan gula
darah tinggi. Sementara itu, gurah mata dan hidung menggunakan herbal seperti
madu untuk membantu mengatasi masalah pernapasan dan kelelahan mata. Ruqyah,
yang dilakukan dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an, digunakan untuk membantu
masyarakat yang mengalami gangguan spiritual maupun kesehatan fisik.
Dr. Wahyudi berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan
pengobatan Islam sebagai alternatif utama bagi masyarakat, terutama umat Islam.
“Saya ingin pengobatan Islam menjadi pilihan pertama, bukan
hanya bergantung pada pengobatan konvensional yang sering kali mengandalkan
obat-obatan kimia,” katanya.
Dr. Wahyudi berkomitmen untuk terus mendakwahkan pengobatan
berbasis syariat Islam. Dirinya percaya bahwa pengobatan ini tidak hanya
menawarkan solusi kesehatan, tetapi juga mendekatkan masyarakat kepada Allah
dengan menjalankan ajaran agama secara lebih baik.
“Kegiatan ini adalah langkah kecil, tetapi saya berharap ini
bisa menjadi syiar yang lebih besar di masa depan,” tutupnya.