Rabu, 22 Oktober 2025

Summer Camp Cocoa 2025 Resmi Dimulai, Peserta Kunjungi Panti Asuhan LKSAM Assofyan

Rangkaian kegiatan Summer Camp Cocoa 2025 resmi dimulai dengan agenda perdana yang sarat makna, yakni kunjungan sosial ke Panti Asuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Muhammadiyah (LKSAM) Assofyan yang terletak di Desa Watukebo, Kecamatan Ambulu. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (22/10) dan diikuti oleh mahasiswa dari empat universitas berbeda yang tergabung dalam program Summer Camp tahun.

Kunjungan ini menjadi salah satu agenda unggulan yang bertujuan tidak hanya untuk mempererat hubungan sosial antara mahasiswa dan masyarakat, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai edukatif dan motivasional kepada anak-anak di panti asuhan. Dengan semangat kolaboratif, para mahasiswa menginisiasi berbagai kegiatan interaktif yang dirancang untuk membangkitkan semangat belajar dan optimisme anak-anak dalam menggapai cita-cita mereka.

Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan adalah diskusi kelompok. Anak-anak panti dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan masing-masing kelompok didampingi oleh mahasiswa peserta Summer Camp. Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, para mahasiswa membimbing anak-anak untuk mengungkapkan impian mereka dan berdiskusi tentang langkah-langkah yang bisa mereka tempuh untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Metode pembelajaran yang digunakan pun cukup menarik. Anak-anak diberikan lembar pernyataan yang harus diisi, yang berisi tentang cara berpikir strategis untuk mencapai mimpi mereka. Mulai dari mengenali potensi diri, menentukan tujuan jangka pendek dan panjang, hingga menyusun rencana aksi yang realistis dan terukur.

Kegiatan ini menjadi pembuka yang inspiratif dalam rangkaian Summer Camp Cocoa 2025, yang selama penyelenggaraannya menghadirkan berbagai agenda pembelajaran, pengabdian, dan pengembangan diri. Dengan semangat sinergi antara kampus dan masyarakat, Summer Camp Cocoa 2025 diharapkan mampu menjadi wadah penguatan karakter, kolaborasi, dan kepedulian sosial bagi para pesertanya.

COCOA 2025: Dosen Fakultas Hukum Unmuh Jember Edukasi Siswa MI Muhammadiyah 1 Watukebo tentang Kekerasan di Dunia Pendidikan

Masih banyak anak-anak yang belum memahami secara menyeluruh bentuk kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan. Hal tersebut mendorong Dr. Fina Rosalina, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember, untuk memberikan edukasi langsung kepada 15 siswa MI Muhammadiyah 1 Watukebo dan 5 mahasiswa asing dari Universiti Malaya (Malaysia) dalam rangkaian kegiatan Summer Camp 2025: COCOA (Colleagues Collaborative Actions) pada Rabu (22/10/2025).

Dalam sesi bertajuk “Kekerasan di Lingkungan Pendidikan,” Dr. Fina mengawali dengan menanyakan pemahaman peserta tentang kekerasan. Mayoritas siswa hanya menyebut bullying sebagai satu-satunya bentuk kekerasan yang mereka kenal. Dari situlah, Dr. Fina kemudian memperluas perspektif mereka bahwa kekerasan di dunia pendidikan bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kekerasan verbal, fisik, emosional, hingga kekerasan seksual. Ia menegaskan pentingnya memahami isu ini sejak dini agar peserta didik mampu melindungi diri dan tidak menjadi korban.

“Sebagai akademisi, saya berharap anak-anak dapat memahami bentuk kekerasan sejak dini, sehingga mereka mampu menjaga diri dan tidak menjadi korban, terutama dalam konteks kekerasan seksual di dunia pendidikan,” ungkapnya.

Dalam pemaparannya, Dr. Fina memaparkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) serta Komnas Perempuan tahun 2022 yang menunjukkan bahwa hampir 46,76 persen pelaku kekerasan di lingkungan pendidikan adalah guru atau tenaga pendidik. Angka tersebut, menurutnya, menandakan masih kuatnya relasi kuasa antara pendidik dan peserta didik yang sering kali disalahgunakan. Ia menjelaskan bahwa perbedaan mendasar antara tindakan disiplin edukatif dan kekerasan berbasis relasi kuasa terletak pada niat, konteks, dan dampaknya.

Pemukulan atau teguran dalam konteks mendidik dilakukan dengan kendali diri dan niat untuk menanamkan disiplin, sedangkan kekerasan terjadi ketika guru menggunakan otoritasnya untuk menghukum, mempermalukan, atau melampiaskan emosi. Dalam konteks hukum, tidak ada bentuk kekerasan fisik maupun verbal yang dapat dibenarkan atas nama pendidikan, karena semua tindakan tersebut masuk dalam kategori pelanggaran terhadap Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014.

Lebih lanjut, Dr. Fina juga membahas karakteristik kekerasan seksual yang kerap muncul di lembaga pendidikan dan pesantren, mulai dari pelecehan verbal hingga pemaksaan perkawinan yang dibungkus dalih keagamaan atau bimbingan spiritual. Ia menjelaskan bahwa relasi kuasa yang tidak seimbang sering kali membuat korban merasa takut untuk melapor. Rasa khawatir akan kehilangan dukungan, takut mendapat stigma sosial, hingga tidak mengetahui mekanisme pelaporan menjadi hambatan besar bagi korban untuk mencari keadilan.

Melalui pendekatan edukatif yang sederhana dan dialogis, Dr. Fina mengajak para siswa untuk memahami perbedaan antara “dihukum” dan “dianiaya.” Sekolah, katanya, memang tempat belajar, bukan tempat menyakiti. Namun dalam proses pendidikan, ada kalanya siswa perlu dikoreksi atau diberi sanksi agar memahami batas perilaku yang benar. Permasalahan muncul ketika setiap bentuk ketegasan dianggap sebagai kekerasan, padahal tidak semua tindakan korektif bersifat abusif.

Pada bagian akhir kegiatan, Dr. Fina memberikan panduan praktis kepada siswa dan mahasiswa asing tentang bagaimana bersikap jika mengalami atau menyaksikan kekerasan di lingkungan pendidikan. Ia mengingatkan pentingnya segera bercerita kepada orang dewasa yang dipercaya, menggunakan jalur aman di sekolah, mendukung teman yang menjadi korban, serta melaporkan kejadian tersebut ke lembaga resmi yang berwenang. Pesan sederhana “Jangan diam, ceritakan dan laporkan” menjadi penekanan utama dalam sesi tersebut.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember dalam mendukung misi COCOA 2025—membangun kesadaran hukum dan keberanian moral sejak usia dini. Melalui pendekatan lintas budaya yang melibatkan mahasiswa Universiti Malaya, kegiatan ini juga memperluas ruang pembelajaran tentang perlindungan diri dan nilai-nilai kemanusiaan di ranah pendidikan.

“Harapannya, anak-anak dan mahasiswa asing yang hadir hari ini bisa membawa nilai-nilai perlindungan diri ke lingkungan masing-masing. Edukasi hukum tidak harus dimulai dari istilah rumit, tapi dari pemahaman sederhana tentang bagaimana menghargai dan melindungi sesama,” tutup Dr. Fina.

COCOA 2025: Dosen PGSD Unmuh Jember Kenalkan Tarian Sadeng kepada Mahasiswa Asing dan Siswa MI Muhammadiyah 1 Watukebo

Dalam rangkaian program Summer Camp 2025: COCOA (Colleagues Collaborative Actions) pada Rabu (22/10/2025), dosen Program Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Jember, Sri Kantina, M.Pd, memperkenalkan Tarian Sadeng, kesenian khas Kabupaten Jember yang berasal dari Desa Grenden, Kecamatan Puger, kepada mahasiswa asing dan siswa MI Muhammadiyah 1 Watukebo, Kecamatan Ambulu.

Program COCOA 2025 mempertemukan mahasiswa dari Universitas Malaya (Malaysia) dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dalam kolaborasi lintas budaya, riset, dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di berbagai wilayah Jember.

Tarian Sadeng, yang mulai diperkenalkan ke publik pada tahun 2020, mengisahkan perang antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sadeng, kerajaan kecil yang dahulu berdiri di wilayah Puger. Melalui kegiatan ini, mahasiswa asing diajak untuk mengenal nilai sejarah, simbol perjuangan, dan makna budaya yang terkandung dalam tarian tradisional tersebut.

“Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan menumbuhkan kembali kecintaan terhadap kesenian lokal, sekaligus menjadi wadah bagi mahasiswa asing untuk belajar dan mengenal budaya Indonesia,” ujar Sri Kantina, M.Pd, dosen PGSD Unmuh Jember.


Sebanyak 15 siswa kelas 5 MI Muhammadiyah 1 Watukebo, 5 mahasiswa Universitas Malaya, dan 1 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) turut berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan ini. Mereka tampak antusias mengikuti setiap gerakan tarian di bawah bimbingan langsung Sri Kantina, sambil mempelajari filosofi di balik kisah Tarian Sadeng.

Selain menjadi sarana belajar seni, kegiatan ini juga menjadi wadah akulturasi budaya antara mahasiswa asing dan masyarakat lokal. Mahasiswa Universitas Malaya berkesempatan memahami budaya Indonesia secara langsung, sementara siswa MI mendapatkan pengalaman berinteraksi dan belajar bersama peserta internasional.

“Harapannya, kegiatan ini menjadi bentuk akulturasi budaya. Teman-teman dari MI hingga mahasiswa Universitas Malaya dapat mengenal budaya Indonesia yang baru dikembangkan, dan membawanya sebagai pengalaman berharga lintas negara,” tambah Sri Kantina.

Melalui kegiatan ini, COCOA 2025 menegaskan komitmennya dalam membangun kolaborasi internasional berbasis budaya lokal, sejalan dengan semangat Universitas Muhammadiyah Jember dalam memperluas jejaring global tanpa meninggalkan akar budaya daerah.


Senin, 20 Oktober 2025

Lansia Desa Karangpring Antusias Ikuti Edukasi dan Senam Hipertensi Bersama Mahasiswa Profesi Ners Fikes Unmuh Jember

Mahasiswa profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) melaksanakan kegiatan edukasi dan senam hipertensi bagi warga lanjut usia di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember  pada Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan pengendalian hipertensi melalui edukasi dan penerapan gaya hidup sehat.

Berdasarkan data Puskesmas Sukorambi dalam tiga bulan terakhir, tercatat sebanyak 177 warga mengalami hipertensi. Sementara hasil pengkajian mahasiswa terhadap 256 kepala keluarga (KK) serta wawancara dengan kader kesehatan menunjukkan bahwa hipertensi menjadi masalah kesehatan terbanyak di Desa Karangpring, dengan total 63 warga yang teridentifikasi menderita tekanan darah tinggi.

Menanggapi kondisi tersebut, mahasiswa profesi Ners Fikes Unmuh Jember menghadirkan kegiatan edukatif yang berfokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat. Acara diawali dengan penyuluhan interaktif mengenai pengertian hipertensi, faktor risiko, cara pencegahan, serta pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Warga terlihat sangat antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi berlangsung.

Salah satu peserta lansia menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan ini.

“Saya jadi lebih paham tentang hipertensi, dan gerakan senam tadi bisa saya lakukan setiap hari,” ujarnya dengan penuh semangat.

Usai sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan senam hipertensi yang dipandu langsung oleh mahasiswa. Gerakan senam yang sederhana dan mudah diikuti ini dirancang agar dapat dilakukan secara mandiri di rumah untuk membantu menjaga kebugaran dan menstabilkan tekanan darah. Suasana berlangsung hangat dan penuh kebersamaan.

Pihak pemerintah desa turut memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

“Kami sangat mendukung inisiatif mahasiswa dalam mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kesehatan. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, terutama bagi para lansia,” ujar salah satu perangkat desa yang hadir dalam acara tersebut.

Melalui sinergi antara edukasi dan praktik langsung, mahasiswa profesi Ners Fikes Unmuh Jember berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat Desa Karangpring, khususnya para lansia, untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat, olahraga teratur, serta pemeriksaan tekanan darah secara berkala.

Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen Unmuh Jember dalam melaksanakan bidang pengabdian kepada masyarakat, guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mendukung terwujudnya kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera.

 

Rabu, 08 Oktober 2025

Mahasiswa Unmuh Jember Ajak Anak MI Al-Hamidi Jadi Cerdas Finansial Sejak Dini


Guna meningkatkan literasi keuangan sejak dini dan menekan perilaku konsumtif siswa, sebuah tim dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember berhasil melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yakni Smart Money Kids & Savings Project. Program pengabdian ini didanai melalui Hibah Internal Unmuh Jember.

Kegiatan yang berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hamidi, Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember ini, berlangsung selama kurang lebih lima bulan, yaitu sejak Mei hingga September 2025. Sasaran utama program ini adalah siswa kelas 3 MI Al-Hamidi yang tengah berada di usia efektif untuk menanamkan kebiasaan positif seperti mengelola uang dan menabung.

Berangkat dari permasalahan utama yang dihadapi MI Al-Hamidi yaitu kurangnya pemahaman siswa dalam pengelolaan keuangan pribadi, kurangnya kesadaran menabung, serta perilaku konsumtif oleh siswa itu sendiri. Kepala Sekolah MI Al-Hamidi, Bapak Ahmad Mufti, S.P., menyambut baik inisiatif ini sebagai solusi nyata dalam pengelolaan uang pribadi siswa.

Tim PKM-PM dari program studi S1 Akuntansi ini dipimpin oleh Adinda Eka Kimiel Aprilia selaku ketua tim, dan dibantu oleh rekan anggotanya yaitu Muhammad Zakki, Maria Ulfah, dan Muhammad Alfian Faruqi, serta didampingi oleh dosen pendamping Ibu Ari Sita Nastiti, S.E., M. Akun., yang menawarkan dua program utama untuk mengatasi masalah ini. 

Program pertama bernama Smart Money Kids dimana isi dari program ini yaitu pemberian materi literasi keuangan yang disusun secara edukatif, interaktif, dan menyenangkan. Program ini mengajarkan siswa cara mengelola uang dengan bijak, termasuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Program yang kedua bernama Savings Project isi dari program ini adalah untuk menumbuhkan sikap gemar menabung dengan memberikan celengan dan buku mini "Dompet Pintarku". Melalui buku ini, siswa diajak mencatat pemasukan, pengeluaran, dan jumlah uang yang ditabung secara mandiri.

Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan dampak positif yang signifikan. Terdapat peningkatan pemahaman siswa mengenai literasi keuangan, yang tercermin dari kenaikan rata-rata nilai post-test sebesar 5,41% dibandingkan pre-test. Selain itu, lebih dari 80% siswa menunjukkan konsistensi dalam menabung dan mencatatnya dalam buku "Dompet Pintarku" selama proyek berlangsung, yang membuktikan keberhasilan program dalam membentuk kebiasaan positif.

Peningkatan pemahaman ini mencakup kemampuan mempraktikkan keterampilan yaitu membedakan kebutuhan dan keinginan dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan program ini dapat berlanjut melalui integrasi Smart Money Kids & Saving Project ke dalam kegiatan rutin sekolah, baik sebagai bahan ajar tambahan, kegiatan tematik, maupun melalui peran aktif guru dan dukungan orang tua. Program ini dinilai tidak hanya bermanfaat bagi MI Al-Hamidi, tetapi juga mendukung penguatan literasi keuangan di masyarakat.

 

Rabu, 24 September 2025

Fakultas Teknik Unmuh Jember Serahkan Pintu Air Irigasi untuk Petani Puger

 

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menyerahkan pintu air irigasi kepada para petani di empat desa wilayah Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Serah terima dilakukan di Kantor Kecamatan Puger pada Senin (15/9/2025).


Pintu air irigasi tersebut dipasang di 12 titik, tersebar di Desa Kasiyan Timur, Wonosari, Jambearum, dan Bagon. Proyek ini digagas oleh Taufan Abadi bersama tim. Ia menjelaskan bahwa pintu air dibuat menggunakan material beton ringan Hollow Galvalum untuk mengurangi risiko pencurian karena nilai jual material rendah.

Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumber Daya Air Kabupaten Jember, Hafid, ST, menekankan pentingnya tiga prinsip dalam pengelolaan irigasi, yaitu efisiensi, efektivitas, dan umur bangunan. “Ketiga prinsip ini menjadi kunci agar irigasi dapat dikelola secara baik dan berkelanjutan,” ujarnya.


Data menunjukkan, pemasangan pintu air irigasi memberikan dampak positif bagi produktivitas pertanian. Dengan luas baku sawah sekitar 200 hektar, produktivitas padi meningkat sebesar 5 persen per tahun atau setara 150 ton. Peningkatan ini berdampak pada tambahan pendapatan petani hingga Rp1,3 miliar per tahun.


Serah terima pintu air irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjadi solusi atas persoalan irigasi yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Puger.

Minggu, 21 September 2025

Limbah Kayu Jember Disulap Jadi Produk Bernilai Ekspor Lewat Program PKM

Limbah kayu yang selama ini hanya dianggap sisa tak bernilai di Kabupaten Jember kini berhasil disulap menjadi produk rumah tangga bernilai ekonomis tinggi. Transformasi ini lahir dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Kemendiktisaintek, dengan dukungan tim dosen dari 3 program studi yaitu Retno Murwanti dari prodi Agribisnis, Asroful Abidin dari prodi Teknik Mesin, Diyah Probowulan dari prodi Akuntansi, dan mahasiswa dari Program Studi Agribisnis, mahasiswa serta laboran dari Teknik Mesin, dan Tendik dari Manajemen Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember.

PKM yang bertema Revitalisasi Industri Agrokreatif Limbah Kayu di Jember ini menyasar kelompok pengrajin lokal yang semula dikenal dengan nama Muterin Dapur. Melalui proses pendampingan, mitra kini melakukan rebranding menjadi Gudang Vintage, sebuah identitas baru yang lebih profesional dan sesuai dengan karakter produk vintage berbasis eco-friendly.

Dalam pelaksanaannya, program ini berfokus pada dua aspek utama, yaitu penerapan teknologi tepat guna dan penguatan pemasaran digital. Mitra diperkenalkan pada mesin CNC Router skala kecil serta peralatan pendukung produksi yang memungkinkan hasil kerajinan lebih presisi, variatif, dan berkualitas. Dampaknya, kapasitas produksi meningkat sekitar 20–30% dibandingkan sebelumnya.

Selain aspek produksi, mitra juga mendapat pelatihan manajemen usaha dan keuangan untuk memperbaiki pencatatan kas, menghitung biaya pokok, hingga menyusun strategi harga. Dari sisi pemasaran, tiga kanal digital kini aktif digunakan: Instagram untuk katalog produk, Shopee sebagai marketplace utama, serta TikTok sebagai media promosi kreatif.

“Dulu penjualan hanya dari mulut ke mulut. Sekarang, dengan adanya Shopee dan promosi di TikTok, produk kami mulai dikenal lebih luas,” ujar salah satu mitra pengrajin.

Hasil awal menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen terhadap produk Gudang Vintage. Rebranding dan kehadiran di platform digital berhasil menghasilkan transaksi perdana, sekaligus membuka peluang pasar baru di luar Jember.

Ke depan, program ini masih menyisakan agenda lanjutan, seperti pelatihan Computer Aided Design (CAD) untuk mendukung desain produk serta pengembangan konten promosi berbasis Augmented Reality (AR). Selain itu, tim juga mendorong percepatan pendaftaran merek Gudang Vintage agar memiliki kekuatan hukum dalam persaingan pasar.

Dengan inovasi teknologi dan pemasaran digital, PKM ini diharapkan mampu membawa mitra naik kelas, dari sekadar pengrajin lokal menjadi UMKM kreatif yang berdaya saing hingga level ekspor, sekaligus memberi inspirasi pemanfaatan limbah menjadi karya yang bernilai tinggi.

Kamis, 18 September 2025

KWT Nawasena dapat Pelatihan Digital dan Smart-Drying Dongkrak Produksi Produk Mawar

Pemberian Alat Rose Smart-Drying

    Pemasaran berbasis digital atau digital marketing kini menjadi pilihan utama bagi banyak produsen barang maupun jasa untuk meningkatkan brand awareness dan memperluas pasar. Strategi ini dinilai lebih mudah menjangkau konsumen dari berbagai kalangan. Namun, bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Nawasena Desa Karangpring, konsep ini masih terbilang baru.

    Selama ini, produk olahan bunga mawar yang menjadi ikon KWT Nawasena hanya dikenal di sekitar desa dan produksinya sebatas jika ada pesanan. Padahal, potensi pengembangan usaha sangat besar, mengingat bahan baku berupa bunga mawar mudah didapat dan memiliki nilai jual tinggi jika dikelola dengan baik.

    Untuk menjawab tantangan tersebut, tim Pengabdian dari Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) mengadakan pelatihan digital marketing sekaligus menyerahkan bantuan alat pengering bunga mawar, pada Selasa (26/8/2025), di Desa Karangpring, Kec. Sukorambi, Kab. Jember.

 Tim Pengabdian Faperta Unmuh Jember

    Dalam pelatihan tersebut, Anisa Nurina Aulia, S.P., M.Sc., selaku pemateri, menekankan pentingnya brand awareness agar produk tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga mampu menembus pasar yang lebih luas. “Selain sosialisasi brand awareness, kami membantu membuatkan e-commerce melalui platform Shopee dan Instagram. Kami juga melatih anggota KWT Nawasena membuat katalog produk serta konten promosi yang dapat menarik perhatian konsumen,” jelasnya.

    Selain materi pemasaran, tim pengabdian juga memberikan bantuan alat pengering bunga mawar atau Rose Smart-Drying. Ketua tim pengabdian, Andika Putra Setiawan, S.ST., M.T., menjelaskan bahwa alat tersebut merupakan luaran Hibah Pengabdian dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. “Rose Smart-Drying dapat mengeringkan bunga mawar dalam jumlah besar tanpa bergantung pada sinar matahari. Ini akan memudahkan produksi dan meningkatkan kualitas olahan bunga mawar,” ujarnya.

 Dengan adanya pelatihan dan dukungan teknologi, KWT Nawasena diharapkan mampu mengembangkan usaha secara berkelanjutan. Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat daya saing produk di pasar yang lebih luas. Pada akhirnya, kegiatan ini diharapkan membawa manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan anggota kelompok serta masyarakat Desa Karangpring.



Selasa, 02 September 2025

Peningkatan Kapasitas Kelompok Wanita Tani Nawasena Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Berbahan Baku Bunga Mawar

Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Jember, memiliki cara baru untuk memanfaatkan potensi lokal. Melalui kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi Pengolahan Bunga Mawar, para anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) “NAWASENA” belajar bagaimana menyulap bunga mawar menjadi produk bernilai ekonomi, yakni sabun cair.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (6/8/2025) pukul 13.00–16.30 WIB di rumah Ibu Elik, anggota KWT “NAWASENA”, diikuti oleh 20 peserta. Hadir sebagai narasumber, Danu Indra Wardhana, S.TP., M.P. dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember, yang membimbing peserta mulai dari teori hingga praktik langsung.

Peserta terdiri dari anggota KWT, pelaku usaha kecil, hingga mahasiswa yang tertarik pada agroindustri dan kewirausahaan. Mereka mendapatkan materi seputar potensi bunga mawar sebagai bahan dasar sabun cair, teknik ekstraksi aroma dan zat aktif, hingga proses formulasi produk. Tidak hanya itu, sesi praktik turut digelar, meliputi persiapan bahan, pencampuran, pengendalian kualitas, hingga pengemasan produk sabun cair berbahan bunga mawar.

Ketua pelaksana kegiatan, Ibu Yuliati, menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi langkah penting dalam membuka peluang usaha baru di bidang herbal dan kosmetik alami. “Selama ini bunga mawar lebih sering dipandang sebagai tanaman hias atau bunga tabur di pemakaman. Melalui pelatihan ini, kami ingin menunjukkan bahwa mawar juga bisa diolah menjadi produk bernilai tambah dan mendukung kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan KWT “NAWASENA” dan masyarakat Desa Karangpring dapat mengembangkan produk berbasis bunga mawar secara berkelanjutan, sekaligus mendorong lahirnya UKM kreatif di bidang kosmetik alami yang mampu bersaing di pasar.

Rabu, 20 Agustus 2025

Mahasiswa KKN Unmuh Jember Dampingi Pendataan Tanah Wakaf di Desa Paseban

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) melaksanakan program pendampingan tanah wakaf di empat dusun Desa Paseban, Kecamatan Kencong. Serah terima mahasiswa KKN berlangsung pada Selasa (5/8/2025) dengan pendampingan langsung oleh Ketua LPPM Unmuh Jember, Dr. Juariyah, M.Si.

Acara penyerahan mahasiswa KKN juga dihadiri Camat Kencong serta ditandai dengan penyerahan cendera mata dari LPPM kepada pihak kecamatan. Dalam sambutannya, pihak kecamatan menyambut baik kontribusi mahasiswa yang berfokus pada penguatan administrasi tanah wakaf di masyarakat.

“Fokus utama kami adalah melakukan pendataan akta tanah wakaf, mulai dari mushola, masjid, hingga rumah ibadah. Hal ini penting untuk memastikan kejelasan hak tanah yang dimiliki masyarakat Paseban,” ungkap salah satu anggota tim KKN.

Langkah awal yang dilakukan mahasiswa adalah mendata status tanah wakaf pada mushola, masjid, dan rumah ibadah, baik yang sudah maupun belum memiliki akta tanah. Data ini nantinya menjadi dasar untuk mempermudah proses pendampingan lebih lanjut.

Di tengah padatnya penduduk Desa Paseban, mushola memiliki peran penting sebagai pusat kegiatan ibadah dan keagamaan skala kecil, seperti pengajian, shalat berjamaah, hingga pembinaan anak-anak. Sebagian besar mushola tersebut berdiri di atas tanah wakaf yang diserahkan warga secara sukarela.

Program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah bersama BPN dan Kemenag yang tengah menggalakkan sertifikat gratis bagi tanah rumah ibadah semua agama. Program tersebut diharapkan mempercepat proses legalisasi, mulai dari pengukuran bidang tanah hingga pengakuan hukum atas kepemilikan.

Pengurus Wakaf PCM Cakru, Rozik, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN Unmuh Jember. “Kami berharap program ini dapat membantu menjaga keaslian akta tanah wakaf sekaligus melindungi dari praktik mafia tanah. Dengan pendampingan mahasiswa, data tanah wakaf menjadi lebih administratif dan terverifikasi,” ujarnya.

Melalui program ini, mahasiswa KKN Tematik Unmuh Jember tidak hanya hadir sebagai pengabdi masyarakat, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga aset wakaf yang menjadi pusat kegiatan spiritual warga Desa Paseban.

Selasa, 19 Agustus 2025

Mahasiswa KKN Unmuh Jember Jadi Jembatan Informasi Sertifikat Wakaf di Desa Kencong

Upaya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember di Desa Kencong kembali membuahkan dampak nyata bagi masyarakat. Dalam program pendataan aset wakaf, mereka menemukan adanya keterlambatan penerbitan sertifikat tanah wakaf yang seharusnya sudah selesai melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Alih-alih berhenti pada temuan tersebut, tim KKN Tematik Desa Kencong langsung bergerak cepat. Mereka mendatangi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jember untuk menelusuri penyebab keterlambatan sekaligus mencari solusi percepatan penerbitan sertifikat.

“Awalnya kami kira semua data wakaf sudah lengkap, namun saat pendataan ada satu sertifikat yang prosesnya terhambat. Maka kami memutuskan untuk langsung ke BPN menanyakan detail masalahnya,” ungkap Aan Candra Ajis, Koordinator KKN Tematik Desa Kencong.

Pihak BPN mengonfirmasi bahwa salah satu kendala disebabkan oleh adanya mutasi pegawai administrasi baru di lingkungan Kabupaten Jember. “Permasalahan tanah di Jember itu bermacam-macam, terutama tentang wakaf. Oleh karena itu BPN mendorong program percepatan sertifikasi tanah wakaf agar lebih cepat dimanfaatkan masyarakat,” jelas Gatot Marjianto, pegawai BPN, Jumat (8/8/2025).

Selain berkoordinasi dengan BPN, mahasiswa KKN juga menginformasikan situasi ini kepada pengelola wakaf. Langkah tersebut penting agar pihak terkait memahami alasan keterlambatan dan dapat melengkapi dokumen yang dibutuhkan.

“Data yang mereka bawa sangat membantu. Dengan komunikasi langsung ke BPN dan pemberitahuan ke pemilik wakaf, kami berharap sertifikat ini bisa segera terbit sehingga tanah wakaf dapat digunakan secara optimal,” tambah Aan.

Program pendataan dan pendampingan wakaf ini menjadi salah satu program kerja unggulan KKN Tematik Desa Kencong, di samping pendampingan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM setempat.

Mahasiswi Unmuh Jember Kenalkan Pandhalungan di Malaysia

Lima mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) sukses mengharumkan nama kampus di kancah internasional lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia. Bertempat di Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kampung Baru dan Sanggar Bimbingan Kepong, mereka memperkenalkan budaya Pandhalungan—identitas khas masyarakat tapal kuda Jawa Timur—kepada siswa-siswi sekolah setempat pada Selasa (6/8/2025).

Kegiatan ini dipandu oleh Dwimay Fawzy, S.I.Kom., M.Hsc., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta melibatkan lima mahasiswi lintas program studi, yaitu Putri Suci Fitriani dari Prodi Ilmu Komunikasi, Dwi Vebby Ria Yuswantini dari Prodi Teknik Lingkungan, Aryanti Nafasatuz Zukhli dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Mazdalifah Hanuranda dari Prodi Ekonomi Syariah, dan Tiara Aprilia Hapsari Pratikno Putri dari Prodi Teknologi Industri Pertanian. Dengan semangat kebhinekaan, mereka menghadirkan berbagai kegiatan interaktif seperti pengenalan makanan khas suwar-suwir, permainan tradisional, hingga pembelajaran bahasa Indonesia dan budaya lokal. Cara penyampaian yang kreatif membuat para pelajar di Malaysia begitu antusias mengikuti setiap sesi yang berlangsung.

Menurut Dwimay Fawzy, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pengabdian masyarakat internasional, tetapi juga ruang pembelajaran lintas budaya bagi mahasiswa. 

“Mahasiswi tidak hanya belajar berinteraksi dengan lingkungan global, tetapi juga menjadi duta budaya Indonesia yang membawa misi edukatif sekaligus mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia,” ujarnya.

Budaya Pandhalungan sendiri merupakan perpaduan unik antara Jawa dan Madura yang tumbuh subur di wilayah tapal kuda Jawa Timur. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai budaya tersebut berhasil disampaikan dengan cara yang menyenangkan sekaligus memperkaya wawasan lintas bangsa. Program KKN Internasional ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Unmuh Jember dalam mendukung internasionalisasi kampus, serta menegaskan tekadnya mencetak lulusan yang tidak hanya berwawasan global, tetapi juga tetap berakar kuat pada nilai-nilai lokal sebagai identitas bangsa.

 

Jumat, 15 Agustus 2025

Pelatihan Penanganan Cedera untuk Komunitas Sepak Bola Usia Lanjut: Mencegah Risiko Fatal di Lapangan

Dunia olahraga, khususnya yang melibatkan kontak fisik seperti sepak bola, tidak lepas dari risiko cedera. Risiko ini semakin meningkat pada atlet atau pemain usia lanjut, yang kondisi fisiknya tidak lagi seprima saat muda. Cedera yang tidak ditangani secara tepat dan cepat bisa berdampak serius, bahkan fatal. Kasus-kasus kematian mendadak di lapangan karena henti jantung atau cedera berat bukanlah hal yang asing.


Menyadari pentingnya pengetahuan dan keterampilan dalam menangani kondisi darurat tersebut, tim dosen dari Program Studi Pendidikan Jasmani dan Keperawatan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember mengadakan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Cedera bagi komunitas sepak bola usia lanjut. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 2 Agustus 2025, bertempat di ruang diskusi lantai 4 Fakultas Ilmu Kesehatan Unmuh Jember.

Pelatihan diikuti oleh 39 peserta dari empat klub sepak bola senior: Punggawa B3 FC, Asero FC, Remasok FC, dan X_Unmuh Jember. Para peserta rata-rata berusia di atas 40 tahun, bahkan ada yang telah berusia 65 tahun namun masih aktif bermain. Fakta ini menunjukkan antusiasme luar biasa dari para pemain senior, namun sekaligus menegaskan pentingnya edukasi tentang pencegahan dan penanganan cedera.


Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 12.30 WIB ini menghadirkan tiga narasumber ahli di bidangnya. Ahmad Sulaiman, M.Pd., membawakan materi mengenai pencegahan dan penanganan cedera jaringan lunak seperti keseleo atau memar, termasuk praktik metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Dr. Ns. Cipto Susilo, S.Kep., M.Kep., melanjutkan sesi dengan membahas cedera pada jaringan keras seperti patah tulang, dan bagaimana tindakan awal yang benar sangat menentukan proses penyembuhan. Sementara itu, Ns. Mohammad Ali Hamid, S.Kep., M.Kes., menutup sesi dengan pelatihan praktis Bantuan Hidup Dasar (BHD) – keterampilan penyelamatan jiwa yang sangat krusial, terutama dalam kasus henti jantung mendadak di lapangan.

Menurut Ahmad Sulaiman, pencegahan cedera tidak hanya bergantung pada teknik bermain yang aman, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh kesiapan fisik, kualitas pemanasan, serta penggunaan perlengkapan pelindung yang sesuai. "Banyak cedera bisa dicegah jika pemain memahami faktor risikonya dan menerapkan prosedur keselamatan secara disiplin," ujarnya.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya risiko cedera adalah usia. Memasuki usia 30 tahun ke atas, kekuatan otot dan fleksibilitas tubuh cenderung mulai menurun. Tanpa latihan yang teratur dan pemahaman tentang batas kemampuan tubuh, pemain rentan mengalami cedera. Oleh karena itu, peserta juga diingatkan untuk tidak memaksakan bermain saat kondisi tubuh sedang tidak fit atau masih dalam masa pemulihan cedera. Intensitas saat bermain pun harus disesuaikan dengan usia dan kondisi fisik masing-masing individu.


Pelatihan ini menjadi sangat relevan mengingat beberapa kasus tragis yang terjadi baik di tingkat nasional maupun lokal. Dalam lima tahun terakhir, sejumlah atlet Indonesia meninggal dunia akibat henti jantung mendadak saat berolahraga, termasuk Markis Kido saat bermain bulu tangkis, dan Bejo Sugiantoro saat bermain sepak bola. Di Jember sendiri, dua kasus serupa juga terjadi, yaitu pada Santoso Pribadi saat bermain bulu tangkis dan Taufik Hidayat saat bermain sepak bola di Stadion Notohadinegoro.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) tahun 2025. Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di lapangan — baik dalam mencegah, menangani cedera, maupun menyelamatkan nyawa dalam situasi kritis.

Kamis, 14 Agustus 2025

Mahasiswa KKN Unmuh Jember Ajak Siswa Bergerak dan Berpikir Cepat

Suasana SMP Islam Gumukmas, Selasa (12/8/2025), mendadak riuh dan penuh tawa. Bukan karena jam olahraga biasa, tapi karena 28 siswa kelas 7 sedang mengikuti program kreatif bertajuk “Gerak Cerdas Bernilai Islami” yang digelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Jember.

Selama dua jam, siswa diajak berlari, berpikir cepat, dan mengasah hafalan agama dalam satu rangkaian permainan edukatif. Konsepnya sederhana: belajar sambil bergerak. Para mahasiswa membagi siswa menjadi 15 pasangan. Setiap pasangan harus berlari ke pos pertama untuk menjawab soal matematika, lalu menuju pos kedua yang berisi tantangan hafalan surat pendek, doa harian, dan pengetahuan agama. Kecepatan dan ketepatan jawaban menentukan pemenang.

Koordinator kegiatan, Mariescha Hadi Qonitatillah dari Prodi Pendidikan Jasmani, mengatakan konsep ini dirancang untuk menyeimbangkan kesehatan fisik dan kecerdasan berpikir siswa, sambil menanamkan nilai islami. “Dengan cara ini, mereka tidak hanya sehat, tapi juga cerdas dan memiliki karakter spiritual yang kuat,” ujarnya.

Meski dana kegiatan di bawah Rp200.000, panitia tetap menyiapkan hadiah alat tulis, jajanan untuk tiga pemenang, serta bingkisan khusus bagi kepala sekolah. “Bagi kami, apresiasi itu penting agar anak-anak termotivasi,” tambahnya.

Kegiatan ini melibatkan lima mahasiswa FKIP — dua dari Pendidikan Matematika, tiga dari Pendidikan Jasmani — serta satu mahasiswa FAI Pendidikan Agama Islam. Seluruh acara berlangsung di ruang sholat sekolah yang sejuk, dengan dukungan dokumentasi dari seksi PDD.

Salah satu guru matematika mengaku terkesan. “Anak-anak sangat antusias. Mereka bisa belajar sambil bergerak, tidak hanya duduk di kelas. Ini ide yang segar dan bermanfaat,” katanya.

Program “Gerak Cerdas Bernilai Islami” menjadi bukti kontribusi mahasiswa KKN Unmuh Jember dalam menghadirkan pembelajaran yang memadukan olahraga, edukasi, dan penguatan nilai agama, sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat melalui dunia pendidikan.

Rabu, 13 Agustus 2025

Bantu UMKM Desa, KKN Unmuh Jember Bongkar Mitos “Warung Kecil Tak Perlu NIB”

Masih banyak pelaku usaha kecil di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, yang mengira warung nasi goreng, lalapan, atau toko kelontong tidak memerlukan Nomor Induk Berusaha (NIB). Padahal, sesuai ketentuan, semua pelaku usaha — besar maupun kecil — wajib memiliki NIB sebagai tanda legalitas.

Kesalahpahaman ini diluruskan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember melalui program pendampingan UMKM. Mereka tidak hanya memberikan sosialisasi, tetapi juga membantu warga mendaftarkan NIB, termasuk untuk usaha kecil yang selama ini sering terlewatkan.

Salah satu penerima manfaat, Umu Handayani, pemilik warung nasi goreng, mengaku baru mengetahui bahwa usahanya perlu NIB. “Saya pikir NIB itu hanya untuk perusahaan besar. Ternyata warung kecil seperti saya juga perlu. Alhamdulillah dibantu mahasiswa KKN dari awal sampai jadi,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

Proses pendaftaran dilakukan melalui sistem Online Single Submission (OSS), menggunakan kode KBLI 56102 – Usaha Rumah Makan, yang berlaku untuk berbagai jenis usaha makan minum, mulai dari warung nasi goreng, lalapan, pecel lele, hingga kedai sederhana.

Menurut mahasiswa KKN, memiliki NIB memberi banyak keuntungan, seperti jaminan legalitas yang diakui pemerintah, kemudahan mengakses modal usaha seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga peluang mengikuti pelatihan dan pembinaan dari pemerintah. NIB juga membuka jalan untuk memperluas pasar, ikut tender, menjalin kerja sama, masuk platform e-commerce resmi, dan memberikan perlindungan hukum bila menghadapi masalah usaha.

Melalui pendampingan ini, mahasiswa berharap semakin banyak pelaku UMKM di Desa Jubung yang sadar pentingnya legalitas. “Warung kecil pun berhak dan wajib memiliki NIB agar bisa berkembang dan bersaing sehat di pasar,” tegas salah satu anggota KKN.

Video dan Lagu Jadi Jurus KKN Unmuh Jember Bikin Siswa SDN Jubung 01 Semangat Lawan Bullying

Cara kreatif dipilih mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember untuk mengajak siswa melawan bullying. Melalui pemutaran video edukasi dan menyanyi bersama lagu bertema persahabatan, pesan anti-perundungan disampaikan kepada siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN Jubung 01, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Senin (11/8/2025).

Kegiatan ini dirancang agar pesan moral mudah dipahami sekaligus membangkitkan kesadaran akan bahaya bullying. Pendekatan visual dan musik dipilih karena dianggap mampu membuat siswa fokus, terlibat aktif, dan mengingat pesan lebih lama.

Koordinator Acara Kelompok 28 KKN Unmuh Jember, Doni, menegaskan bahwa metode ini terbukti efektif. “Dengan video dan lagu, siswa lebih fokus, semangat, dan mudah mengingat pesan anti-bullying,” ujarnya.

Bullying di tingkat sekolah dasar dinilai berbahaya karena dapat menimbulkan dampak jangka panjang, seperti rasa takut, rendah diri, trauma, hingga menurunnya motivasi belajar. Karena itu, upaya pencegahan sejak dini menjadi penting.

Bu Hmadanah, guru sekaligus perwakilan pihak sekolah, menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, siswa menunjukkan antusiasme tinggi, aktif bertanya, dan mulai memahami pentingnya menghargai serta menghormati teman. “Kami melihat anak-anak semakin paham bahwa bullying tidak hanya menyakiti secara fisik, tetapi juga mental. Sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk membentuk lingkungan sekolah yang aman dan nyaman,” ungkapnya.

Selain meningkatkan kesadaran, kegiatan ini juga memberi wawasan tentang cara bersikap dan berkomunikasi yang baik. Pihak sekolah berharap, kegiatan serupa bisa diperluas ke sekolah lain di wilayah sekitar agar suasana belajar yang harmonis, saling mendukung, dan bebas dari perundungan dapat tercipta di seluruh lingkungan pendidikan.

Kompak! Warga dan Mahasiswa KKN Unmuh Jember Meriahkan HUT ke-80 RI di Purwoasri

Suasana Dusun Sambileren, Desa Purwoasri, Kecamatan Gumukmas, Jember, berubah riuh dan penuh warna pada (8–10/8/2025). Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia tahun ini terasa lebih istimewa berkat kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember yang ikut ambil bagian dari awal persiapan hingga jalannya lomba.

Sejak penerjunan, para mahasiswa KKN langsung bergabung dengan Karang Taruna dan panitia desa. Mereka membantu menyiapkan perlengkapan, menata lokasi, hingga mengatur teknis perlombaan. Meski waktu persiapan singkat, kerja sama ini membuat rangkaian acara berjalan lancar.

Kemeriahan dimulai pada 8 Agustus sore, berlanjut pada 9–10 Agustus malam. Tak hanya menjadi panitia, mahasiswa KKN juga menjadi peserta lomba, mulai dari balap karung, pancing botol, balon goyang, tarik tambang, hingga ku geruk. Aksi mereka di lapangan membuat penonton terhibur dan suasana kian hangat.

Ketua Panitia, Faiqotuzzahro, mengaku terkesan dengan antusiasme mahasiswa. “Mahasiswa KKN Unmuh Jember luar biasa. Mereka tak hanya membantu di belakang layar, tapi juga berbaur dengan warga. Suasananya jadi lebih hidup,” ungkapnya.

Hal senada dirasakan Muniroh, peserta lomba balon goyang. “Sebagai ibu rumah tangga, kegiatan ini bikin pikiran segar. Apalagi lihat mahasiswa ikut lomba, rasanya seperti keluarga besar,” ujarnya sambil tertawa.

Tradisi perayaan kemerdekaan di Purwoasri memang selalu dinanti warga. Panitia berharap sinergi antara mahasiswa KKN dan masyarakat bisa terus berlanjut, menghadirkan ide-ide kreatif untuk menjaga semangat kemerdekaan tetap berkobar di tengah kehidupan desa.

Jumat, 08 Agustus 2025

Majukan UMKM, Mahasiswa KKN Kelompok 14 Sumberejo Bantu Urus NIB

    Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah Jember yang bertugas di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, memulai program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) (7/8).

    Program ini bertujuan meningkatkan legalitas usaha agar UMKM di desa tersebut mampu berkembang secara berkelanjutan. NIB berfungsi sebagai identitas resmi pelaku usaha yang sah secara hukum, sekaligus membuka akses terhadap pasar, pembiayaan, dan program pemerintah.

    Koordinator Desa KKN 14, Irfan Amiluddin, menjelaskan bahwa minimnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan prosedur pengurusan NIB menjadi kendala utama. “Dengan NIB, pelaku usaha memiliki identitas tunggal yang sah secara hukum. Hal ini membuka akses lebih luas terhadap pasar, pembiayaan, dan program pemerintah. Kami ingin membantu warga agar usahanya bisa naik kelas,” ujarnya.

    Sebagai langkah awal, tim KKN melakukan pemetaan UMKM di berbagai dusun. Mereka mendatangi langsung pelaku usaha untuk mendata jenis usaha, skala produksi, dan kesiapan administrasi. Pendampingan dilakukan bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sumberejo, termasuk membantu pendaftaran NIB secara daring melalui sistem Online Single Submission (OSS).

    Kahfi, pemilik usaha bakery di Dusun Krajan Kidul, mengaku terbantu dengan pendampingan ini. “Selama ini saya ingin mengembangkan usaha, salah satunya memiliki izin, tapi bingung caranya. Alhamdulillah, sekarang ada yang membantu agar usaha saya lebih maju,” katanya.

    Kepala Desa Sumberejo, Riono Hadi, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN. Ia berharap program ini mampu memperkuat ekonomi desa dan membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku usaha lokal.

    Pendampingan UMKM ini ditargetkan selesai sebelum masa KKN berakhir, dengan harapan seluruh pelaku usaha yang telah terdata dapat memiliki NIB sehingga roda perekonomian desa semakin kokoh.

Sukses Raih NIB, Mahasiswa KKN 14 Lanjutkan Urus Sertifikasi Halal UMKM

    Kelompok 14 KKN Tematik Gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menorehkan capaian positif dalam program pengabdian masyarakat. Pada Sabtu (16/8/2025), mereka berhasil mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, hingga resmi memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem Online Single Submission (OSS).


    Sebelumnya, pada Kamis (7/8/2025), tim KKN telah melakukan pemetaan terhadap sejumlah UMKM di desa tersebut. Dari hasil pendataan, mereka menemukan potensi usaha yang cukup beragam. Setelah melalui proses seleksi, empat UMKM ditetapkan untuk difasilitasi pengurusan NIB.

    Empat UMKM itu bergerak di sektor kuliner, usaha jahit, pengolahan susu kambing, serta produk olahan pertanian. Keberagaman sektor ini menjadi bukti bahwa Desa Sumberejo memiliki potensi ekonomi yang besar untuk terus dikembangkan melalui pendampingan berkelanjutan.

    Koordinator Kelompok 14 KKN Tematik Unmuh Jember, menyampaikan bahwa legalitas usaha menjadi kunci bagi UMKM untuk naik kelas. “Dengan adanya NIB, para pelaku usaha kini sah secara hukum. Hal ini membuka peluang lebih luas bagi mereka untuk mengakses permodalan, pelatihan, maupun menjalin kemitraan bisnis,” ungkapnya.

    Capaian ini sekaligus menjadi jawaban atas persoalan yang sebelumnya dihadapi para pelaku UMKM Sumberejo. Sebagian dari mereka pernah menjadi korban penipuan pihak tidak bertanggung jawab yang menawarkan jasa pengurusan perizinan instan. Alih-alih mendapatkan legalitas, mereka justru dirugikan secara finansial.

    Kehadiran KKN Unmuh Jember memberikan kepastian hukum sekaligus rasa aman bagi UMKM. Proses pengurusan NIB dilakukan langsung melalui OSS sesuai prosedur resmi, sehingga pelaku usaha tidak lagi khawatir terhadap praktik penipuan serupa di kemudian hari.

    Tak berhenti di situ, Kelompok 14 juga menyiapkan program lanjutan berupa pendampingan sertifikasi halal. Program ini menyasar UMKM di bidang makanan, minuman, serta produk olahan. Sertifikasi halal diyakini akan meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus memperluas pasar, baik di tingkat regional maupun nasional.

    “Legalitas melalui NIB dan sertifikasi halal adalah kombinasi yang akan memperkuat daya saing UMKM Sumberejo. Harapannya, keberadaan mereka dapat memberi kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi desa,” pungkasnya.

Jumat, 01 Agustus 2025

Dukung Pertanian Berkelanjutan, Fakultas Pertanian Unmuh Jember Latih Petani Karangpring Buat Insektisida Alami dan Budidaya Mawar

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pembuatan insektisida alami dan teknik budidaya bunga mawar kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) “Nawasena” di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Rabu (23/7/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan di rumah salah satu anggota KWT, Ibu Raudhah, dan diikuti oleh 20 anggota aktif kelompok. Narasumber dalam pelatihan ini adalah dosen Fakultas Pertanian Unmuh Jember, Ir. Oktarina, M.P., yang menyampaikan pentingnya perawatan tanaman berbasis ekologi serta pemanfaatan bahan alami dalam pengendalian hama.

"Pertanian berkelanjutan tidak hanya soal hasil, tetapi juga bagaimana menjaga ekosistem dan kesehatan masyarakat. Insektisida alami adalah solusi yang bisa dibuat sendiri oleh petani, ramah lingkungan, serta aman bagi kesehatan," jelas Ir. Oktarina di hadapan para peserta.

Pelatihan ini juga menyoroti potensi besar pertanian mawar di Karangpring. Selama ini, bunga mawar yang ditanam masyarakat umumnya hanya dijual sebagai bunga tabur. Melalui pelatihan ini, para petani didorong untuk mulai menerapkan teknik budidaya yang lebih baik serta mengembangkan pengolahan pascapanen, seperti teh mawar, untuk meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian mereka.

Ketua KWT Nawasena, Ibu Yuliati, menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim dari Unmuh Jember. Ia menyebut pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan, karena selama ini petani belum mendapatkan informasi langsung tentang pertanian organik maupun pengolahan produk hortikultura.

"Pelatihan ini membuka wawasan kami tentang bagaimana merawat tanaman mawar secara alami dan bagaimana produk mawar bisa lebih dari sekadar bunga tabur. Kami berharap Unmuh Jember terus mendampingi kami ke depannya," ujar Yuliati.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan oleh Fakultas Pertanian Unmuh Jember sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kerja sama dengan komunitas lokal seperti KWT Nawasena, Unmuh Jember berupaya aktif mendukung penguatan sektor pertanian yang mandiri, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Jember.

Connect