Rabu, 13 Agustus 2025

Bantu UMKM Desa, KKN Unmuh Jember Bongkar Mitos “Warung Kecil Tak Perlu NIB”

Masih banyak pelaku usaha kecil di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, yang mengira warung nasi goreng, lalapan, atau toko kelontong tidak memerlukan Nomor Induk Berusaha (NIB). Padahal, sesuai ketentuan, semua pelaku usaha — besar maupun kecil — wajib memiliki NIB sebagai tanda legalitas.

Kesalahpahaman ini diluruskan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember melalui program pendampingan UMKM. Mereka tidak hanya memberikan sosialisasi, tetapi juga membantu warga mendaftarkan NIB, termasuk untuk usaha kecil yang selama ini sering terlewatkan.

Salah satu penerima manfaat, Umu Handayani, pemilik warung nasi goreng, mengaku baru mengetahui bahwa usahanya perlu NIB. “Saya pikir NIB itu hanya untuk perusahaan besar. Ternyata warung kecil seperti saya juga perlu. Alhamdulillah dibantu mahasiswa KKN dari awal sampai jadi,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

Proses pendaftaran dilakukan melalui sistem Online Single Submission (OSS), menggunakan kode KBLI 56102 – Usaha Rumah Makan, yang berlaku untuk berbagai jenis usaha makan minum, mulai dari warung nasi goreng, lalapan, pecel lele, hingga kedai sederhana.

Menurut mahasiswa KKN, memiliki NIB memberi banyak keuntungan, seperti jaminan legalitas yang diakui pemerintah, kemudahan mengakses modal usaha seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga peluang mengikuti pelatihan dan pembinaan dari pemerintah. NIB juga membuka jalan untuk memperluas pasar, ikut tender, menjalin kerja sama, masuk platform e-commerce resmi, dan memberikan perlindungan hukum bila menghadapi masalah usaha.

Melalui pendampingan ini, mahasiswa berharap semakin banyak pelaku UMKM di Desa Jubung yang sadar pentingnya legalitas. “Warung kecil pun berhak dan wajib memiliki NIB agar bisa berkembang dan bersaing sehat di pasar,” tegas salah satu anggota KKN.

Video dan Lagu Jadi Jurus KKN Unmuh Jember Bikin Siswa SDN Jubung 01 Semangat Lawan Bullying

Cara kreatif dipilih mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember untuk mengajak siswa melawan bullying. Melalui pemutaran video edukasi dan menyanyi bersama lagu bertema persahabatan, pesan anti-perundungan disampaikan kepada siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN Jubung 01, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Senin (11/8/2025).

Kegiatan ini dirancang agar pesan moral mudah dipahami sekaligus membangkitkan kesadaran akan bahaya bullying. Pendekatan visual dan musik dipilih karena dianggap mampu membuat siswa fokus, terlibat aktif, dan mengingat pesan lebih lama.

Koordinator Acara Kelompok 28 KKN Unmuh Jember, Doni, menegaskan bahwa metode ini terbukti efektif. “Dengan video dan lagu, siswa lebih fokus, semangat, dan mudah mengingat pesan anti-bullying,” ujarnya.

Bullying di tingkat sekolah dasar dinilai berbahaya karena dapat menimbulkan dampak jangka panjang, seperti rasa takut, rendah diri, trauma, hingga menurunnya motivasi belajar. Karena itu, upaya pencegahan sejak dini menjadi penting.

Bu Hmadanah, guru sekaligus perwakilan pihak sekolah, menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, siswa menunjukkan antusiasme tinggi, aktif bertanya, dan mulai memahami pentingnya menghargai serta menghormati teman. “Kami melihat anak-anak semakin paham bahwa bullying tidak hanya menyakiti secara fisik, tetapi juga mental. Sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk membentuk lingkungan sekolah yang aman dan nyaman,” ungkapnya.

Selain meningkatkan kesadaran, kegiatan ini juga memberi wawasan tentang cara bersikap dan berkomunikasi yang baik. Pihak sekolah berharap, kegiatan serupa bisa diperluas ke sekolah lain di wilayah sekitar agar suasana belajar yang harmonis, saling mendukung, dan bebas dari perundungan dapat tercipta di seluruh lingkungan pendidikan.

Kompak! Warga dan Mahasiswa KKN Unmuh Jember Meriahkan HUT ke-80 RI di Purwoasri

Suasana Dusun Sambileren, Desa Purwoasri, Kecamatan Gumukmas, Jember, berubah riuh dan penuh warna pada (8–10/8/2025). Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia tahun ini terasa lebih istimewa berkat kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember yang ikut ambil bagian dari awal persiapan hingga jalannya lomba.

Sejak penerjunan, para mahasiswa KKN langsung bergabung dengan Karang Taruna dan panitia desa. Mereka membantu menyiapkan perlengkapan, menata lokasi, hingga mengatur teknis perlombaan. Meski waktu persiapan singkat, kerja sama ini membuat rangkaian acara berjalan lancar.

Kemeriahan dimulai pada 8 Agustus sore, berlanjut pada 9–10 Agustus malam. Tak hanya menjadi panitia, mahasiswa KKN juga menjadi peserta lomba, mulai dari balap karung, pancing botol, balon goyang, tarik tambang, hingga ku geruk. Aksi mereka di lapangan membuat penonton terhibur dan suasana kian hangat.

Ketua Panitia, Faiqotuzzahro, mengaku terkesan dengan antusiasme mahasiswa. “Mahasiswa KKN Unmuh Jember luar biasa. Mereka tak hanya membantu di belakang layar, tapi juga berbaur dengan warga. Suasananya jadi lebih hidup,” ungkapnya.

Hal senada dirasakan Muniroh, peserta lomba balon goyang. “Sebagai ibu rumah tangga, kegiatan ini bikin pikiran segar. Apalagi lihat mahasiswa ikut lomba, rasanya seperti keluarga besar,” ujarnya sambil tertawa.

Tradisi perayaan kemerdekaan di Purwoasri memang selalu dinanti warga. Panitia berharap sinergi antara mahasiswa KKN dan masyarakat bisa terus berlanjut, menghadirkan ide-ide kreatif untuk menjaga semangat kemerdekaan tetap berkobar di tengah kehidupan desa.

Selasa, 12 Agustus 2025

Mahasiswa KKN Unmuh Jember Dampingi Pasien Pasca Kecelakaan di Desa Karangrejo





Rasa kepedulian dan semangat gotong royong kembali ditunjukkan oleh Kelompok 26 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember. Pada Rabu (6/8/2025), mereka mendampingi Wawan Dwi Supardi (38), warga Desa Karangrejo, yang harus menjalani pemeriksaan dan pergantian Pen di Puskesmas Tembokrejo akibat patah tulang kaki yang dialaminya pasca kecelakaan.

Pendampingan ini berawal dari laporan keluarga pasien mengenai kondisi Wawan yang belum sepenuhnya pulih, ditambah keterbatasan sarana transportasi pribadi. Menanggapi hal tersebut, tim KKN segera berkoordinasi dengan relawan desa. Tepat pukul 07.00 WIB, mereka menjemput pasien menggunakan ambulan desa yang telah disiapkan untuk membawa pasien ke RSD dr. Soebandi.

Sesampainya di lokasi, mahasiswa KKN turut membantu proses administrasi pasien, mulai dari pendaftaran hingga persiapan tindakan medis. Pemeriksaan dan pergantian PEN berlangsung dari pukul 08.30 hingga 11.30 WIB. Selama proses tersebut, tim memastikan pasien mendapatkan penjelasan dari tenaga medis terkait prosedur, perawatan lanjutan, serta jadwal kontrol berikutnya.

Setelah seluruh rangkaian selesai, pasien diantar kembali ke rumahnya. “Terima kasih atas bantuannya,” ungkap salah satu anggota keluarga pasien dengan penuh haru.

Koordinator Kelompok 26 KKN Unmuh Jember mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat sekitar.

“Kami berharap, semangat gotong royong seperti ini dapat terus terjaga, sehingga tercipta desa yang sehat, kompak, dan saling peduli,” ujarnya.

Melalui aksi ini, mahasiswa KKN ingin menegaskan bahwa keberadaan mahasiswa di desa bukan hanya untuk melaksanakan program kerja, tetapi juga hadir di tengah masyarakat ketika mereka membutuhkan bantuan.

Jumat, 08 Agustus 2025

Majukan UMKM, Mahasiswa KKN Kelompok 14 Sumberejo Bantu Urus NIB

    Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah Jember yang bertugas di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, memulai program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) (7/8).

    Program ini bertujuan meningkatkan legalitas usaha agar UMKM di desa tersebut mampu berkembang secara berkelanjutan. NIB berfungsi sebagai identitas resmi pelaku usaha yang sah secara hukum, sekaligus membuka akses terhadap pasar, pembiayaan, dan program pemerintah.

    Koordinator Desa KKN 14, Irfan Amiluddin, menjelaskan bahwa minimnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan prosedur pengurusan NIB menjadi kendala utama. “Dengan NIB, pelaku usaha memiliki identitas tunggal yang sah secara hukum. Hal ini membuka akses lebih luas terhadap pasar, pembiayaan, dan program pemerintah. Kami ingin membantu warga agar usahanya bisa naik kelas,” ujarnya.

    Sebagai langkah awal, tim KKN melakukan pemetaan UMKM di berbagai dusun. Mereka mendatangi langsung pelaku usaha untuk mendata jenis usaha, skala produksi, dan kesiapan administrasi. Pendampingan dilakukan bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sumberejo, termasuk membantu pendaftaran NIB secara daring melalui sistem Online Single Submission (OSS).

    Kahfi, pemilik usaha bakery di Dusun Krajan Kidul, mengaku terbantu dengan pendampingan ini. “Selama ini saya ingin mengembangkan usaha, salah satunya memiliki izin, tapi bingung caranya. Alhamdulillah, sekarang ada yang membantu agar usaha saya lebih maju,” katanya.

    Kepala Desa Sumberejo, Riono Hadi, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN. Ia berharap program ini mampu memperkuat ekonomi desa dan membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku usaha lokal.

    Pendampingan UMKM ini ditargetkan selesai sebelum masa KKN berakhir, dengan harapan seluruh pelaku usaha yang telah terdata dapat memiliki NIB sehingga roda perekonomian desa semakin kokoh.

Kelompok 26 KKN Unmuh Jember Ikuti Gotong Royong Di Dusun Karanganyar

 


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember tahun 2025 gelombang 2 resmi dimulai. Pada Selasa, 5 Agustus 2025, para mahasiswa diberangkatkan menuju lokasi pengabdian masing-masing. Salah satunya kelompok 26 yang akan mengabdi di Desa Karangrejo, Kecamatan Gumukmas.

Dengan semangat, kelompok ini menjadi bagian dari program tematik yang fokus pada pemberdayaan potensi lokal dan penyelesaian masalah masyarakat secara langsung, terbuka, dan partisipatif. Harapannya, kehadiran yang baik ini juga akan meninggalkan kenangan dan kesan yang baik pula bagi masyarakat sekitar.

Sebanyak 21 mahasiswa dari kelompok 26 mengikuti kegiatan rapat karnaval dan gotong royong yang diselenggarakan pada Rabu (6/8) di Dusun Karanganyar pada malam hari. Mahasiswa hadir secara langsung tanpa ada pengecualian dalam kegiatan gotong royong yang berlangsung di Dusun Kranganyar. Kehadiran ini mencerminkan komitmen mahasiswa untuk terlibat aktif sejak tahap awal dalam membangun relasi disekitar Desa Karangrejo.

Usai kegiatan rapat karnaval dan gotong royong, mahasiswa melanjutkan agenda dengan melakukan eksekusi pemasangan umbul-umbul/bendera merah putih di sekitar jalan Dusun Karanganyar. Kegiatan ini adalah langkah awal sebagai bentuk kolaborasi awal antara mahasiswa dan masyarakat sekitar dalam rangka pendekatan mahasiswa dan masyarakat Desa Karangrejo.

Seperti adat masyarakat pada umumnya, usai kegiatan rapat karnaval dan gotong royong yaitu makan bersama-sama sebagai perayaan kekompakan atas gotong royong dan terjalinnya kolaborasi antara mahasiswa dengan masyarakat desa.

Rabu, 06 Agustus 2025

School Goes to Campus Unmuh Jember, Langkah Awal Menuju Kampus Impian


Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember melalui UPT Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) sukses menggelar kegiatan bertajuk
School Goes to Campus pada Rabu (6/8), yang bertempat di Aula Ahmad Zaenuri. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa-siswi dari berbagai SMA/SMK se-Besuki Raya dengan tujuan memperkenalkan lingkungan kampus serta membuka wawasan tentang pentingnya pendidikan tinggi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya promosi Unmuh Jember dalam menarik minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di kampus tersebut. Tak hanya sebatas sosialisasi, acara ini dikemas secara inspiratif dan edukatif agar para peserta bisa mendapatkan gambaran lebih jelas tentang dunia perkuliahan serta potensi yang bisa mereka kembangkan di masa depan.

Salah satu sesi utama dalam acara ini adalah seminar motivasi bertema Discover Yourself, Design Your Future yang disampaikan oleh Siti Nur’aini, S.Psi., M.Si. Dalam paparannya, ia mengajak para siswa untuk mulai mengenali minat dan bakat sejak dini serta menyusun rencana karir yang terarah dan sesuai dengan potensi diri. Materi ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi.

Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjembatani siswa sekolah menengah dalam mengambil keputusan besar terkait masa depan mereka.

School Goes to Campus ini bukan hanya ajang promosi, tetapi juga bentuk kepedulian kami terhadap masa depan generasi muda. Kami ingin para siswa mendapat gambaran nyata tentang kehidupan kampus dan kesempatan besar yang bisa mereka raih di Unmuh Jember,” ujarnya.



Tak hanya seminar, para peserta juga diajak berkeliling kampus dalam sesi campus tour untuk melihat langsung fasilitas yang dimiliki Unmuh Jember. Selain itu, mereka berkunjung ke berbagai stand program studi (prodi) untuk mengenal lebih dekat jurusan-jurusan yang tersedia, kurikulum, hingga prospek karir dari masing-masing prodi.

Dengan semangat kolaboratif dan edukatif, School Goes to Campus diharapkan menjadi langkah awal yang positif dalam membentuk generasi muda yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sekaligus memperkenalkan Unmuh Jember sebagai pilihan utama dalam melanjutkan studi.

Selasa, 05 Agustus 2025

Mahasiswi Unmuh Jember Bawa Analisis Kritis Aplikasi Nafas ke Konferensi Internasional di Malaysia

 


Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menunjukkan kiprahnya di level internasional. Lima mahasiswi lintas program studi berkesempatan mewakili Indonesia dalam The 11th Theory and Technique International Aerosol Conference yang digelar pada Senin dan Selasa (4–5/8/2025) di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Bangi. Keterlibatan ini merupakan bagian dari rangkaian KKN Internasional Kolaboratif Se-PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah) yang bertujuan memperluas pengalaman akademik, sosial, dan kultural mahasiswa Muhammadiyah di luar negeri.

Di bawah bimbingan Dwimay Fawzy, S.I.Kom., M.Hsc., para mahasiswi mempresentasikan hasil penelitian dalam bentuk poster ilmiah berjudul “Techno-Optimism in Air Pollution Visualization: A Critical Analysis of the Nafas Application.” Karya ini menyoroti bagaimana aplikasi Nafas—platform pemantau kualitas udara di Indonesia—membangun narasi optimisme teknologi (techno-optimism) dalam menanggapi isu polusi udara.

Melalui pendekatan multimodal critical discourse analysis, penelitian ini mengkaji elemen visual seperti peta interaktif, dashboard kualitas udara, banner cerita, hingga blog dan notifikasi dalam aplikasi, serta elemen tekstual seperti artikel dan pesan pop-up. Temuan mereka menunjukkan bahwa Nafas menampilkan teknologi sebagai solusi utama dalam menghadapi ancaman lingkungan, dengan menempatkan pengguna individu sebagai aktor utama.

Secara visual, aplikasi ini menampilkan peta kualitas udara secara mencolok di tengah layar dengan warna-warna mencolok dan angka real-time yang membangun kesan urgensi. Ini memperkuat persepsi bahwa teknologi adalah alat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk merespons risiko lingkungan. Namun di balik narasi ini, terselip kecenderungan untuk mengalihkan perhatian dari akar struktural persoalan polusi udara—seperti kebijakan publik dan tanggung jawab industri—dan justru mengarahkan tanggung jawab tersebut kepada individu.

Analisis ini juga mengungkap bagaimana udara bersih dikonstruksikan sebagai sebuah layanan atau komoditas yang dapat diperoleh secara privat, memperlihatkan kecenderungan komersialisasi isu lingkungan. Contoh konkret terlihat dalam gambar seorang pelari yang sedang beraktivitas di tengah kabut asap dengan tajuk “Your morning run is making you sick.” Visual ini tidak hanya menimbulkan rasa urgensi, tetapi juga memperkuat wacana bahwa permasalahan polusi adalah sesuatu yang harus diatasi sendiri oleh pengguna melalui teknologi, alih-alih melalui perubahan sistemik.

Kelima mahasiswi yang terlibat dalam penelitian ini adalah Putri Suci Fitriani (Ilmu Komunikasi), Dwi Vebby Ria Yuswantini (Teknik Lingkungan), Aryanti Nafasatuz Zukhli (Pendidikan Bahasa Inggris), Mazdalifah Hanuranda (Ekonomi Syariah), dan Tiara Aprilia Hapsari Pratikno Putri (Teknologi Industri Pertanian). Kolaborasi lintas disiplin ini menunjukkan pendekatan komprehensif dalam membaca fenomena digital yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat dan kebijakan lingkungan.

Partisipasi dalam konferensi ini menjadi bukti komitmen Unmuh Jember dalam mendukung Dikti Saintek Berdampak, sekaligus langkah konkret dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

 

Senin, 04 Agustus 2025

Fakultas Pertanian Unmuh Jember Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Lewat Semartani

 

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pertanian Indonesia dengan pendekatan berbasis teknologi. Melalui Fakultas Pertanian, Unmuh Jember sukses menggelar Seminar Nasional bertajuk "Transformasi Pertanian Berbasis Teknologi: Peluang dan Tantangan Generasi Muda untuk Membangun Sistem Pertanian yang Berdampak dan Berkelanjutan", pada Sabtu (2/8/2025). Diselenggarakan secara hybrid, kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi akademisi, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai daerah untuk berdiskusi dan bertukar gagasan seputar masa depan pertanian nasional.

Dekan Fakultas Pertanian Unmuh Jember, Saptya Prawitasari, S.P., M.P., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mentransformasikan pertanian melalui teknologi. Menurutnya, pertanian masa depan akan sangat ditentukan oleh kemampuan anak muda dalam mengintegrasikan teknologi seperti Internet of Things (IoT), pemantauan menggunakan drone, hingga kecerdasan buatan (AI). Ia menilai bahwa tantangan-tantangan tersebut justru menjadi peluang besar untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien, modern, dan berkelanjutan.

Seminar ini turut menghadirkan dua pakar dari universitas ternama, yakni Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc. dari Universitas Gadjah Mada dan Prof. Dr. M. Syukur, S.P., M.Si. dari Institut Pertanian Bogor. Kehadiran kedua narasumber nasional ini semakin memperkuat kualitas diskusi yang berlangsung. Keduanya menyampaikan pandangan kritis dan inspiratif mengenai arah kebijakan pertanian berbasis riset serta potensi besar pemanfaatan teknologi dalam membangun ketahanan pangan nasional.

Tak hanya melibatkan kalangan akademik, seminar ini juga menggandeng mitra lokal seperti Kodim 0824 Jember. Sinergi ini menunjukkan komitmen Unmuh Jember untuk membangun jejaring lintas sektor dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah.

Pada akhir kegiatan, moderator merangkum beberapa kesimpulan penting yang menjadi benang merah seminar, mulai dari perlunya inovasi teknologi dalam pengolahan hasil pertanian, pentingnya penguatan pertanian berkelanjutan sebagai investasi jangka panjang, hingga urgensi pengembangan varietas unggul melalui pemuliaan tanaman. Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi Unmuh Jember tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam mendorong lahirnya generasi petani muda yang adaptif, inovatif, dan siap membangun masa depan pertanian Indonesia yang lebih maju.

Jumat, 01 Agustus 2025

Dukung Pertanian Berkelanjutan, Fakultas Pertanian Unmuh Jember Latih Petani Karangpring Buat Insektisida Alami dan Budidaya Mawar

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pembuatan insektisida alami dan teknik budidaya bunga mawar kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) “Nawasena” di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Rabu (23/7/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan di rumah salah satu anggota KWT, Ibu Raudhah, dan diikuti oleh 20 anggota aktif kelompok. Narasumber dalam pelatihan ini adalah dosen Fakultas Pertanian Unmuh Jember, Ir. Oktarina, M.P., yang menyampaikan pentingnya perawatan tanaman berbasis ekologi serta pemanfaatan bahan alami dalam pengendalian hama.

"Pertanian berkelanjutan tidak hanya soal hasil, tetapi juga bagaimana menjaga ekosistem dan kesehatan masyarakat. Insektisida alami adalah solusi yang bisa dibuat sendiri oleh petani, ramah lingkungan, serta aman bagi kesehatan," jelas Ir. Oktarina di hadapan para peserta.

Pelatihan ini juga menyoroti potensi besar pertanian mawar di Karangpring. Selama ini, bunga mawar yang ditanam masyarakat umumnya hanya dijual sebagai bunga tabur. Melalui pelatihan ini, para petani didorong untuk mulai menerapkan teknik budidaya yang lebih baik serta mengembangkan pengolahan pascapanen, seperti teh mawar, untuk meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian mereka.

Ketua KWT Nawasena, Ibu Yuliati, menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim dari Unmuh Jember. Ia menyebut pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan, karena selama ini petani belum mendapatkan informasi langsung tentang pertanian organik maupun pengolahan produk hortikultura.

"Pelatihan ini membuka wawasan kami tentang bagaimana merawat tanaman mawar secara alami dan bagaimana produk mawar bisa lebih dari sekadar bunga tabur. Kami berharap Unmuh Jember terus mendampingi kami ke depannya," ujar Yuliati.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan oleh Fakultas Pertanian Unmuh Jember sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kerja sama dengan komunitas lokal seperti KWT Nawasena, Unmuh Jember berupaya aktif mendukung penguatan sektor pertanian yang mandiri, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Jember.

Kamis, 31 Juli 2025

Unmuh Jember Gelar Sosialisasi Beasiswa KIP Kuliah 2025, Dorong Akses Pendidikan Tinggi untuk Semua

 


Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) melalui Biro Layanan Kemahasiswaan menggelar kegiatan Sosialisasi Beasiswa KIP Kuliah 2025 yang bertempat di Aula Ahmad Zainuri pada Kamis (31/07/2025). Acara ini diikuti oleh 235 mahasiswa dari berbagai program studi yang tertarik mendapatkan informasi lebih dalam tentang peluang beasiswa kuliah dari pemerintah.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Unmuh Jember dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. KIP Kuliah merupakan program strategis dari pemerintah untuk membantu pembiayaan kuliah dan meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi secara inklusif.

Hadir memberikan sambutan dalam acara ini, Kepala Biro Layanan Kemahasiswaan Unmuh Jember, Agista Ul Hakim, S.IP., M.Si. Dalam sambutannya, Agista menekankan bahwa program KIP Kuliah tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga membuka peluang mahasiswa untuk meraih prestasi akademik dan non-akademik di perguruan tinggi.

“Sosialisasi ini penting agar mahasiswa benar-benar memahami prosedur, syarat, dan manfaat dari beasiswa KIP Kuliah. Kami berharap akan semakin banyak mahasiswa Unmuh Jember yang lolos seleksi tahun ini,” tutur Agis.

Sambutan kedua sekaligus pembukaan acara disampaikan oleh Kepala Layanan Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA), Dr. Dyah Probowulan, S.E., M.M., yang menegaskan pentingnya kesiapan mental dan akademik bagi para calon penerima beasiswa. Menurutnya, beasiswa ini harus dimaknai bukan sekadar bantuan finansial, melainkan sebagai amanah untuk belajar lebih tekun dan aktif berkontribusi bagi masyarakat.

Selain itu, turut hadir pula Kepala UPT Tracer Studi, Retno Murwanti, M.P.; Kepala Bidang Kemahasiswaan, Ners. Mad Zaeni, M.Kep.; dan Kepala Bidang Tracer Study, Putra Kurniawan, S.Hub.Int., M.A. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan keseriusan kampus dalam memberikan dukungan penuh bagi para mahasiswa yang berjuang mendapatkan beasiswa.

Bagian yang paling ditunggu-tunggu peserta adalah sesi sharing session bersama Dr. Astrid Maharani, S.E., M.Akun., CSRS., CSRA., CSP., CSA. Dalam paparannya, Dr. Astrid berbagi kisah inspiratif mengenai pengalamannya memperoleh beasiswa dari jenjang S1 hingga S3. Ia memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk tidak menyerah pada keterbatasan, dan justru menjadikannya sebagai alasan untuk berjuang lebih keras.

“Beasiswa pemerintah sangat membantu saya menempuh pendidikan tinggi. Tapi yang paling penting adalah kesungguhan dalam belajar dan niat untuk kembali memberi manfaat bagi orang banyak,” ujar Astrid yang disambut tepuk tangan antusias peserta.

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara mahasiswa dan narasumber. Banyak peserta yang mengaku merasa lebih yakin dan termotivasi untuk mendaftar beasiswa. Unmuh Jember terus menunjukkan keseriusannya dalam mendukung misi pemerintah untuk menciptakan generasi cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di era global.

Agriculture Product Innovation 2025: Wadah Kreativitas Generasi Muda Pertanian Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Dalam rangka memperingati Milad ke-44, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember menggelar lomba tingkat SMA/K sederajat se-Tapal Kuda dan tingkat Fakultas untuk kategori mahasiswa. Kegiatan tersebut diberi nama Agriculture Product Innovation 2025 dengan mengangkat tema "Gelar inovasi produk pertanian Berbasis Sains & Teknologi Dalam Menciptakan Pertanian Berdampak Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan" yang diselenggarakan di Gedung B Lantai 1 pada 31 Juli 2025.

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 10 kelompok finalis siswa yang telah diseleksi oleh panitia, dan juga terdapat 7 kelompok dari mahasiswa Faperta Unmuh Jember. Berbagai inovasi yang diciptakan oleh para peserta sangat beragam mulai dari produk hasil olahan pertanian sampai inovasi pada bidang teknologi pertanian.

Ketua panitia, Fefi Nurdiana W., S.P., M.P., dalam laporannya mengatakan kegiatan tersebut dilakasanakan untuk mewadahi kreativitas siswa SMA sederajat dalam sektor pertanian.

"Acara ini sebagai penyalur wadah para siswa dan mahasiswa untuk meningkatkan  kreativitas dalam menerapkan ilmu di bidang pertanian" jelasnya.

Kegiatan tersebut menghadirkan para dewan juri yang ahli dalam bidang pertanian, ekonomi, dan inovasi teknologi diantaranya Yohanes Gunawan Wibowo, S.E., M,M., (dosen Fakultas ekonomi dan Bisnis) Dr. Ir. Muhtar, S.T., M.T., IPM., (Dekan Fakultas Teknik), Afan Bagus mananda, S.TP., M.Sc., (Dosen Faperta), dan Nisa Masitho, S.Sos., M.H., C. Med., (Disperindag Jatim).

Saptya Prawitasari, S.P., M.P., Dekan Faperta Unmuh Jember mengatakan generasi muda dapat mengolah hasil pertanian dan memasarkannya.

"Faperta mencoba untuk membangun satu sinergi dengan mitra terutama para SMA/SMK sebagai upaya menciptakan generasi muda pertanian yang tidak hanya piawai di lahan tapi mampu mengolah hasil dan dapat dipasarkan nasional maupun global" pungkasnya.


Fokus utama lomba ini adalah pada pemanfaatan Sains & Teknologi dalam melakukan inovasi di sektor pertanian mulai dari proses menanam sampai pada proses pengolahan hasil sehingga pertanian dapat menjadi bidang yang membawa kehidupan yang sejahtera.

Wakil Rektor III, Dr. Sofyan Rofi, M.Pd.I., mengapresiasi kegiatan ini. Beliau mengatakan kegiatan ini adalah ajang pengebangan diri untuk para siswa dan mahasiswa.

"Apresiasi yang tinggi kepada Faperta atas kegiatan yang dilaksanakan. Ini merupakan bagian pengembangan diri, memberikan kesempatan kepada siswa dan mahasiswa untuk berinovasi dalam sektor pertanian" jelasnya.

Pada era digital ini, sektor pertanian dituntut untuk dapat beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi untuk meningatkan hasil pertanian secara kualitas dan kuantitas. Sehingga perlunya generasi muda dengan gagasan yang dimiliki untuk berkontribusi memajukan sektor pertanian.



Karya terbaik dari 10 kelompok peserta tingkat SMA dan 7 kelompok tingkat mahasiswa dinilai secara rinci oleh para dewan juri. Pada tingkat SMA, Juara 1 berhasil diraih oleh SMKN 8 Jember, disusul oleh SMK Muhammadiyah 5 Jember sebagai Juara 2, dan SMAN Ambulu meraih Juara 3. Kemudian pada tingkat mahasiswa, Juara 1 diraih oleh mahasiswa Agroteknologi angkatan 23, Juara 2 diraih oleh mahasiswa Teknologi Industri Pertanian angkatan 23. Di sisi lain, SMAN 1 Kencong meraih juara favorit.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen Faperta Unmuh Jember untuk mengembangkan potensi siswa dan mahasiswa dalam bidang pertanian yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata.

Rabu, 30 Juli 2025

Sinergi Kampus dan Industri: Alumni dan Mahasiswa Unmuh Jember Antusias Ikuti Campus Hiring


Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi mahasiswa dan alumni untuk masuk ke dunia kerja melalui ajang Campus Hiring 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak (29-30/07/2025), di Lobby Perhotelan Unmuh Jember.

Campus Hiring 2025 kali ini diselenggarakan melalui kolaborasi strategis antara Unmuh Jember dengan berbagai mitra industri dan penyedia tenaga kerja, di antaranya Bank BRI, PKSS (Prima Karya Sarana Sejahtera) Cabang Malang, Adira Finance, dan MMI (Moro Madani Institut). Kegiatan ini menjadi jembatan penting yang mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan mitra yang sedang membuka lowongan kerja secara langsung.

Acara dibuka secara resmi dengan sambutan oleh Wakil Rektor III Unmuh Jember, Sofyan Rofi, S.Pd.I., M.Pd.I., yang menyampaikan apresiasinya terhadap kerjasama antara kampus dan dunia industri.

“Campus Hiring ini bukan sekadar rekrutmen, tetapi bentuk nyata keberlanjutan Unmuh Jember dalam mendampingi mahasiswa hingga ke gerbang dunia kerja. Kami ingin lulusan kami siap, tidak hanya secara akademik, tapi juga mental dan profesional,” tegas Sofyan Rofi.

Hal senada juga disampaikan oleh Fariz Akmal, Pimpinan PT. PKSS kantor Cabang Malang, yang turut memberikan sambutan. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses pencarian talenta muda yang berkualitas dan siap kerja, khususnya dari kalangan lulusan perguruan tinggi.

“Kami percaya bahwa Unmuh Jember memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dan berkualitas. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk kolaborasi berkelanjutan,” ujar Fariz.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat kerja sama secara simbolik dari Kepala PT. PKSS kantor Cabang Malang, Bapak Fariz Akmal, kepada pihak Universitas Muhammadiyah Jember. Momen ini menjadi simbol penguatan kolaborasi antara kampus dan dunia industri.

Campus Hiring 2025 diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir dan alumni dari berbagai universitas tampak antusias mengikuti tahapan seleksi dengan membawa CV dan dokumen pendukung mereka. Mereka mengikuti proses seleksi langsung dari perusahaan-perusahaan mitra seperti wawancara kerja, tes kompetensi, hingga diskusi karier. Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi peserta untuk memperoleh informasi langsung terkait profil perusahaan dan kebutuhan tenaga kerja.


Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang difasilitasi oleh UPT Tracer Study dan CDC sebagai bagian dari upaya memperkuat daya saing lulusan di pasar kerja.

Dengan digelarnya Campus Hiring 2025, Unmuh Jember tidak hanya menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pengembangan karier dan konektivitas industri yang proaktif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Senin, 28 Juli 2025

Sulit Cari Parkir ? Mahasiswa Unmuh Jember Kembangkan Parking Smart IoT

    Perkembangan teknologi semakin berkembang pesat. Dengan adanya teknologi manusia sangat mudah dalam mengakses informasi, hingga mengatasi sebuah permasalahan. 

    Ya, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember berhasil membuat sebuah inovasi teknologi dengan berbasis Internet of Think (IoT) untuk mengatasi kesulitan mencari parkir di beberapa titik pusat perbelanjaan atau pusat transportasi.


    Smart Parking berbasis IoT menggunakan sensor Infrared Sensor (IR) yang dapat menghubungkan antara sensor dengan CPU yang berada di dekat pengambilan tiket. Pos pengambilan tiket akan memberikan informasi terkait slot parkir yang tersedia dan rekomendasi tempat parkir yang ditempati.

    Rizki Eka Maulana, Mahasiswa Prodi Teknik Elektro menjelaskan idenya ini muncul saat dirinya resah mencari parkir di suatu pusat perbelanjaan. Menurutnya, dengan adanya Smart Parking berbasis IoT ini permasalahan yang dirasakan para pelanggan pasti teratasi. Sebab, dapat mengurangi kemacetan, efisiensi waktu parkir dan pelanggan merasa puas.


    "Awalnya memang resah waktu masuk ke sana (pusat perbelanjaan), karena meskipun parkirannya luas tetapi seluruh kendaraan tidak tertata rapi" ungkap Rizki

    Penemuan Smart Parking berbasis IoT ini masih dalam bentuk pengembangan (Prototype), sehingga pengaplikasiannya masih perlu dilakukan evaluasi lanjutan. Ini juga senada dengan ungkapan pembimbing akademik kelompoknya,Dr. Muhammad Aan Auliq, S.T., M.T.

    Aan mengungkapkan bahwa teknologi ini masih perlu dikembangkan, seperti perlu adanya sistem pemesanan slot parkir untuk tamu-tamu VVIP, atau tamu-tamu negara yang akan berkunjung ke suatu pusat perbelanjaan atau pusat transportasi. 

    "Karena berbasis internet, otomatis ada koneksi ke aplikasi digitalnya (Blynk).Dan jika dikembangkan lagi dengan adanya fitur pemasanan slot parkir, pasti beda regulasi" ungkap Aan.


    Kemudian, menurut Tasya, anggota kelompok, menyampaikan bahwa konsep prototype ini bisa digunakan di lapangan namun perlu adanya modifikasi seperti mengganti sensor Infrared ke sensor UV, internet yang kencang, panel CPU, dan Upgrade Blynk.

    Mereka berharap, prototype ini dapat segera diaplikasikan mengingat kebutuhan teknologi makin diperlukan di masa saat ini. 

Sabtu, 26 Juli 2025

Ubi Ungu Penyelamat Ibu Hamil: PKM Unmuh Jember Latih Kader Posyandu Desa Kemiri

 

Tingginya angka kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia, yang menurut data WHO mencapai lebih dari 15,5% setiap tahunnya, mendorong sekelompok dosen lintas fakultas dari Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) untuk melakukan aksi nyata di masyarakat. Hari ini, Selasa (15/7), Tim Program Kreativitas Masyarakat (PKM) Unmuh Jember melaksanakan kegiatan pelatihan dan penyuluhan kepada kader posyandu di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dari tiga fakultas, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Pertanian. Fokus kegiatan adalah memberikan edukasi gizi kepada ibu hamil melalui kader posyandu, serta membekali mereka dengan pengetahuan kewirausahaan menggunakan bahan lokal yang mudah dijangkau, yaitu ubi ungu.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Kemiri, Bapak Baidowi, S.Pd., yang menyambut baik langkah tim Unmuh Jember dalam membantu peningkatan kesehatan dan ekonomi warganya. “Kami sangat mengapresiasi upaya dari universitas. Melibatkan kader sebagai ujung tombak layanan kesehatan sangat efektif, apalagi dibarengi pelatihan kewirausahaan,” ungkapnya dalam sambutan.

Sebanyak 20 kader posyandu dari seluruh dusun di Desa Kemiri mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat., dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, yang menjelaskan pentingnya asupan nutrisi ibu hamil berbasis pangan lokal. “Ubi ungu kaya akan asam folat dan beta karoten, sehingga sangat baik untuk menunjang pertumbuhan janin dan bisa menjadi solusi gizi terjangkau,” jelasnya.

Dilanjutkan dengan pemaparan dari Norita Citra Yuliarti, SE., MM., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang mengajak para kader untuk memanfaatkan ubi ungu sebagai produk usaha rumahan. “Tak hanya menyehatkan, ubi ungu juga punya nilai jual jika diolah menjadi makanan kreatif seperti es krim,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, tim PKM akan mendampingi kader dalam pelatihan pengolahan ubi ungu menjadi es krim, dipandu oleh Andika Putra S, S.TP., M.T., dosen Fakultas Pertanian. Pendampingan ini diharapkan berkelanjutan agar para kader tak hanya menjadi penyampai informasi kesehatan, tapi juga agen pemberdayaan ekonomi keluarga.

Melalui kegiatan ini, Tim PKM Unmuh Jember berharap angka kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil dapat ditekan, dan masyarakat desa semakin mandiri secara gizi dan ekonomi. Kegiatan ini mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.

Selasa, 22 Juli 2025

Paten dan HKI Jadi Pilar Inovasi, Unmuh Jember Tegaskan Komitmen Lindungi Hasil Riset

 

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) melalui UPT. Pengelolaan Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPT. PHP2M), bekerja sama dengan Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember, sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertema “Paten dan HKI sebagai Pilar Daya Saing Inovasi di Lingkungan Akademisi Muhammadiyah Jember” pada Selasa (22/7/2025). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Ahmad Zainuri, Kampus Unmuh Jember.

Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kabupaten Jember, sebagai wujud nyata kolaborasi antara institusi pendidikan dan organisasi Muhammadiyah dalam membangun kesadaran terhadap pentingnya perlindungan kekayaan intelektual.

Kegiatan resmi dibuka oleh Ketua PDM Jember, Prof. Aminullah Elhady, M.Ag. Dalam sambutannya, Prof. Aminullah menekankan bahwa pelindungan terhadap hak kekayaan intelektual (HKI) seperti hak cipta, paten, dan merek bukan hanya penting secara hukum, tetapi juga strategis dalam mendorong ekosistem inovasi yang berkelanjutan di lingkungan amal usaha Muhammadiyah.

“Melalui HKI, hasil pemikiran, riset, dan inovasi yang dihasilkan oleh civitas akademika Muhammadiyah maupun AUM akan memperoleh perlindungan, sekaligus memiliki nilai tambah secara ekonomi dan reputasi,” ungkapnya.

Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang sangat relevan ini. Ia menekankan pentingnya membangun budaya inovasi berbasis perlindungan hukum di lingkungan kampus dan AUM.

Sementara itu, Kepala UPT. PHP2M, Abdul Jalil, S.P., M.P., dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis untuk mendampingi sivitas akademika dan pelaku AUM dalam proses pendaftaran hak kekayaan intelektual.

“Banyak riset dan produk inovatif yang lahir dari kampus dan AUM, namun belum semuanya didaftarkan secara resmi. Melalui sosialisasi ini, kami berharap akan muncul kesadaran kolektif untuk mulai melindungi karya dan inovasi tersebut,” ujarnya.

Materi sosialisasi disampaikan oleh dua narasumber berkompeten di bidangnya. Dr. Ir. Muhtar, S.T., M.T., IPM memaparkan secara teknis dan praktis tentang urgensi dan prosedur pendaftaran hak paten, serta bagaimana paten dapat memberikan nilai strategis terhadap hasil riset dan produk teknologi.

Selanjutnya, Dr. Fauziyah, S.H., M.H. menjelaskan secara komprehensif tentang berbagai bentuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), termasuk hak cipta, merek dagang, dan desain industri. Ia juga menekankan aspek yuridis serta risiko hukum jika sebuah karya tidak terdaftar secara resmi.

Acara berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Unmuh Jember kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang mendorong inovasi, kemandirian, dan perlindungan terhadap hasil karya sivitas akademika dan mitra strategisnya.

Senin, 21 Juli 2025

Pengabdian Berbasis Aset Lokal Jadi Sorotan dalam Pendampingan BEM PTMA 2025



Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menjadi tuan rumah kegiatan “Pendampingan Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Tahun 2025” yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin, (21/7/2025). Salah satu sesi utama dalam kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi sebagai narasumber pendamping, yang memberikan pembekalan intensif kepada para mahasiswa dan pendamping organisasi kemahasiswaan dari berbagai PTMA se-Indonesia.

Dalam materinya, Prof. Yohana menekankan bahwa mahasiswa tidak cukup hanya menjadi agen perubahan dalam tataran wacana, tetapi harus mampu mentransformasikan gagasan menjadi aksi nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Ia mendorong agar program-program pengabdian masyarakat yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tidak sekadar formalitas proposal, melainkan benar-benar berpijak pada realitas sosial dan mampu menyentuh persoalan riil yang dihadapi oleh masyarakat di berbagai daerah. “Jangan hanya hadir untuk menggugurkan program, tapi hadir sebagai solusi yang membumi dan bisa diukur dampaknya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof. Yohana menjabarkan tiga pilar penting dalam merancang program mahasiswa berdampak, yaitu: identifikasi masalah sosial secara partisipatif, desain program berbasis aset lokal, dan jaminan keberlanjutan melalui monitoring dan evaluasi. Menurutnya, keterlibatan masyarakat sejak awal dalam proses identifikasi masalah akan memperkuat rasa kepemilikan dan memudahkan proses implementasi. Program yang baik, lanjutnya, harus membangun kekuatan masyarakat, bukan menciptakan ketergantungan, serta mampu berjalan meskipun tanpa kehadiran mahasiswa secara terus-menerus.

Dalam presentasinya, Prof. Yohana juga memaparkan contoh-contoh program pengabdian yang telah berhasil dijalankan oleh mahasiswa dan mampu tumbuh menjadi gerakan sosial yang mandiri. Ia mengajak mahasiswa PTMA untuk tidak hanya kreatif dan inovatif dalam menyusun proposal, tetapi juga kolaboratif dengan sesama BEM di lingkungan PTMA. Jaringan antarperguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, menurutnya, merupakan kekuatan sosial yang besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, ia mendorong terbentuknya inisiatif-inisiatif kolektif lintas kampus demi terciptanya dampak yang lebih luas.

Di akhir sesi, Prof. Yohana mengingatkan pentingnya membekali diri dengan keterampilan manajemen program, penyusunan proposal, hingga dokumentasi kegiatan secara profesional. Hal tersebut bukan hanya penting untuk mendukung keberhasilan program, tetapi juga akan menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dalam pengembangan karier dan pengabdian jangka panjang. Dengan kehadiran narasumber berpengalaman seperti Prof. Yohana, kegiatan pendampingan ini menjadi titik tolak penting untuk meningkatkan kualitas dan keberdayaan mahasiswa PTMA dalam mewujudkan pengabdian masyarakat yang berdampak dan berkelanjutan.

Unmuh Jember Jadi Tuan Rumah Pendampingan Nasional Program Mahasiswa Berdampak PTMA 2025

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menjadi tuan rumah pelaksanaan Pendampingan Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Tahun 2025 yang digelar secara daring melalui Zoom, Senin (21/7/2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Mahasiswa (Puspresma) PTMA, melibatkan perwakilan mahasiswa, dosen pendamping, serta pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia.

Acara dibuka secara resmi oleh Fitri Arofiati, Ns., MAN., Ph.D dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antar PTMA agar tidak hanya menjadi buih yang tercerai-berai, melainkan mampu menjadi kekuatan bersama yang memiliki impact besar di masyarakat. “Kami ingin PTMA dikenal bukan karena jumlahnya, tetapi kualitas dan kontribusinya,” ujar Fitri.

Mewakili Rektor Unmuh Jember, Wakil Rektor III Dr. Sofyan Rofi, M.Pd.I menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan menjadikan Unmuh Jember sebagai tuan rumah kegiatan strategis ini. “Kami berharap kegiatan ini dapat memacu semangat mahasiswa dalam menyusun program pengabdian masyarakat yang berdampak dan meningkatkan prestasi mereka,” ungkapnya. Ia juga membuka kemungkinan pelaksanaan acara serupa secara luring di Jember pada kesempatan berikutnya.

Ketua Puspresma PTMA, Dr. Fatimah Sari Siregar, S.Pd., M.Hum, yang diwakili oleh Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini, termasuk narasumber utama Prof. Dr. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi dan para pendamping dari berbagai PTMA. “Mahasiswa adalah kekuatan dengan idealisme, intelektualitas, dan semangat muda yang luar biasa. Kami ingin program ini menjadi ruang aktualisasi nyata di tengah masyarakat,” ujar Kholid.

Kegiatan ini juga menjadi momen strategis dalam mempersiapkan proposal-program pengabdian dari mahasiswa PTMA untuk program Kementerian yang bertujuan mendorong kemandirian masyarakat. Dalam data yang disampaikan, terdapat 52 organisasi mahasiswa dari PTMA yang telah berhasil memperoleh pendanaan melalui program-program serupa sebelumnya.

Pesan utama dari para narasumber adalah bahwa proposal yang berkualitas bukan hanya sekadar memenuhi syarat administratif, namun harus mampu menciptakan legacy—dampak yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Pendampingan ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya berbagai program mahasiswa yang tidak hanya kreatif, namun juga solutif dan berkelanjutan.

 

Minggu, 20 Juli 2025

Mahasiswa Penerima Djarum Beasiswa Plus Lolos Seleksi Lomba Nasional Community Empowerment 2024/2025

 

Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember). Tiga mahasiswa penerima Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) 2024/2025 berhasil lolos seleksi Lomba Nasional Community Empowerment yang digelar oleh Djarum Beasiswa Plus pada (7/7/2025).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Tria Fenda Afi Wijaya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Andi Batara Rangga Asri dari Fakultas Teknik, serta Nurulia Ainur Rohmah dari Fakultas Teknik. Mereka akan bersaing bersama Beswan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk menciptakan solusi nyata atas permasalahan sosial di masyarakat.

Community Empowerment merupakan program pengabdian masyarakat yang menjadi salah satu agenda tahunan Beswan Djarum. Program ini tidak hanya bertujuan mengasah kemampuan akademik, tetapi juga menanamkan kepedulian, empati, serta keterampilan kepemimpinan bagi para penerimanya.

Kegiatan ini dilakukan melalui serangkaian tahapan, mulai dari pemetaan masalah di komunitas sasaran, penyusunan proposal, pelaksanaan kegiatan langsung di lapangan, hingga evaluasi dampak program. Lokasi pengabdian bervariasi, mulai dari desa terpencil, sekolah, hingga kelompok masyarakat rentan yang membutuhkan pendampingan.

Menurut pihak penyelenggara, lomba ini diadakan untuk menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi lingkungannya. Para peserta ditantang untuk berinovasi menciptakan program berkelanjutan yang mampu memberi dampak positif bagi masyarakat.

Bagi ketiga Beswan Djarum Unmuh Jember ini, kesempatan lolos ke tahap nasional merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Andi Batara mengungkapkan rasa syukur dan tekadnya untuk memberikan yang terbaik.

“Kami ingin program yang kami buat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya selesai saat lomba, tetapi juga bisa dilanjutkan secara mandiri oleh warga,” ujarnya.

Lomba Nasional Community Empowerment ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang inovatif, peduli, dan tangguh dalam menjawab tantangan sosial di Indonesia. Jika berhasil meraih juara, tim Beswan Djarum Unmuh Jember akan menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa lain untuk turut berkontribusi membangun masyarakat.

Sabtu, 19 Juli 2025

Sound Horeg: Antara Ekspresi Budaya Lokal dan Ancaman Konflik Sosial

Menjelang Agustus, dentuman sound horeg kembali menggema di jalanan desa hingga kota. Fenomena ini bukan sekadar soal suara keras dan berjoget, melainkan cerminan dari identitas, interaksi sosial, hingga modifikasi budaya lokal, menurut Danan Satriyo Wibowo S.Sos, M.Si,, dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember).

“Secara psikologis, sound horeg bisa dibedah dari tiga sisi: ekspresi identitas, interaksi sosial, dan nilai budaya lokal,” ujar Danan.

Fenomena ini, menurut Danan, bukanlah hal baru. Setiap momen Agustusan, masyarakat sudah akrab dengan iringan sound system di atas mobil pickup. Namun, kini bentuknya kian massif lengkap dengan lampu, remix ekstrem, hingga kontes adu kekuatan suara alias battle sound.

“Ini sudah menjadi medium eksistensi sosial. Siapa yang punya sound paling heboh, dia naik strata sosialnya,” jelasnya.

Tak hanya hadir di perayaan kemerdekaan, sound horeg kini muncul di berbagai momen seperti pelepasan jamaah umrah, pernikahan, bahkan prosesi duka. Fenomena ini menjadi hiburan yang murah, meriah, dan bisa dinikmati semua kalangan.

Danan menambahkan, dukungan dan respon positif dari masyarakat justru memperkuat eksistensi komunitas pecinta sound horeg.

“Begitu masyarakat menerima dan menikmatinya, itu menjadi penguatan sosial. Mereka merasa diterima dan makin eksis. Ini sesuai teori penguatan dari Skinner,” tuturnya.

Selain sebagai ekspresi individual, sound horeg juga menciptakan rasa memiliki dalam komunitas. Orang yang sebelumnya tidak suka bisa berubah menerima karena tekanan norma dan konformitas kelompok.

Namun, tak semua masyarakat menerima kehadiran sound horeg dengan tangan terbuka. Volume menggelegar hingga menimbulkan getaran kaca rumah, bahkan kerusakan fisik, menjadi sumber konflik sosial.

“suara itu bisa mengguncang kaca jendela dan genteng rumah. Ini bisa menyebabkan pertengkaran antarwarga jika tidak diatur,” katanya.

Tak hanya itu, sound horeg dinilai dapat memicu polusi suara, bahkan berbahaya bagi orang dengan gangguan jantung. “Efeknya bisa lebih serius dari polusi udara. Ini bisa memekakkan telinga, dan fatal bagi kesehatan,” tegasnya.

Di balik kontroversi, ada peluang ekonomi dan kreativitas. Danan menyebut, satu paket sound horeg bisa disewa hingga puluhan juta rupiah. “Satu kotak sound bisa Rp1 juta, satu truk 12 unit bisa Rp37 juta,” ujarnya.

Fenomena ini menjadi bentuk “modifikasi budaya” di mana unsur tradisional dikawinkan dengan teknologi modern. “Dulu pakai gamelan, sekarang pakai speaker aktif dan remix. Ini bagian dari kreativitas,” tambahnya.

Danan menilai, tanpa regulasi yang jelas, sound horeg bisa berujung pada perpecahan masyarakat. “Kalau dibiarkan liar, bisa jadi bencana sosial. Perlu aturan soal volume, waktu, dan tempat,” katanya.

Di beberapa kota, seperti Malang, sudah ada fatwa MUI yang menyentil soal ini. Namun, menurut Danan, pendekatan psikologis tetap penting: memahami bahwa ini adalah ekspresi kultural yang lahir dari kebutuhan hiburan masyarakat pinggiran yang minim akses alternatif.

Mengakhiri wawancara, Danan mengingatkan agar sound horeg tidak dilihat hitam-putih. Ia menyarankan pendekatan yang bijak.

“Di satu sisi, ini sarana ekspresi dan hiburan murah. Di sisi lain, kalau tidak diatur, bisa jadi pemicu konflik dan gangguan sosial. Psikologi melihat ini sebagai dilema sosial yang harus dicari jalan tengahnya,” tutupnya.

Connect