Selasa, 21 Desember 2021

Serius Persiapkan Akreditasi, UM Jember Gelar Simulasi Visitasi APT


Universitas Muhammadiyah Jember gelar simulasi visitasi APT (Akreditasi Perguruan Tinggi), Sabtu (18/12/2021). Digelarnya simulasi visitasi ini demi tercapainya peningkatan akreditasi, terutama dalam rangka bimbingan secara teknis.

Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat ini dihadiri oleh seluruh wakil rektor, seluruh dekan, lembaga penjaminan mutu, kepala biro, serta asesor dari tim simulasi visitasi APT Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (DITJEN DIKTI KEMDIKBUD RISTEK).

Demi terciptanya simulasi visitasi yang dipersiapkan untuk visitasi akreditasi, maka kegiatan simulasi ini meliputi kegiatan tanya jawab antara asesor dengan Pimpinan Perguruan Tinggi, tanya jawab asesor dengan Tim Penjaminan Mutu, tanya jawab asesor dengan Tim Taksforce APT, wawancara antara asesor dengan mahasiswa, wawancara asesor dengan alumni, dan tanya jawab asesor dengan dekan.

Selain itu, tim simulasi visitasi APT DITJEN DIKTI KEMBDIKBUD RISTEK juga melakukan kunjungan ke unit-unit dan fasilitas yang ada di UM Jember.

Dalam sambutannya Wakil Rektor 1 Dr Emy Kholifah R. MSi menyampaikan bahwa acara visitasi ini bertujuan untuk mengeksplor kesiapan UM Jember.

“Bapak ibu sekalian memang acara ini kita sekaligus mengeksplor kesiapan kita, apa dan bagaimana yang harus kita persiapkan, karena acara ini adalah running dari visitasi akreditasi yang sesungguhnya, pada dasarnya seperti itu.” ungkap Emy.

Asesor dari tim simulasi visitasi APT DITJEN DIKTI KEMBDIKBUD RISTEK, Riri Fitri Sari dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara simulasi visitasi ini penting, dikarenakan tujuan dari simulasi ini untuk memastikan kualitas pendidikan dan kualitas Perguruan Tinggi Indonesia makin meningkat.

“Tujuan dari meeting simulasi visitasi adalah untuk memastikan bahwa kualitas Pendidikan, dan kualitas Perguruan Tinggi Indonesia makin meningkat, dengan memerhatikan benchmarking kita, standart kita, yaitu standart yang dibuat oleh BAN-PT.” ungkap Riri Fitri Sari Asesor tim simulasi visitasi APT DITJEN DIKTI KEMBDIKBUD RISTEK.

Riri berharap bahwa dengan diselenggarakannya simulasi visitasi APT ini dapat membangkitkan semangat UM Jember untuk mencapai peningkatan akreditasi.

“Mungkin belum lama ya bapak ibu untuk mendapatkan akreditasi B kemarin ya , jadi acara simulasi visitasi ini, diharapkan untuk dapat memberikan semangat kepada bapak, dan ibu sekalian, yang sudah luar biasa dalam beberapa kali pertemuan, dengan tim yang memang dibina dan dibuat untuk pendampingan visitasi ini.” harapnya.

Jumat, 17 Desember 2021

Prodi Ilmu Komunikasi UM Jember Jalin Kerjasama dengan Dinas Kominfo Bondowoso



Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso, Sabtu (30/10/2021). 

Penandatanganan ini merupakan bagian dari acara Malam Puncak Gebyar Karya yang diselenggarakan di Cafe Bunga Pelita Bondowoso. Dilaksanakan mahasiswa KKN UM Jember kelompok 113 yang sekaligus menjadi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) project independent mahasiswa Ilmu Komunikasi.  Kerjasama ini meliputi ruang lingkup pelaksanaan magang, fasilitas sumber daya alat, dan sponsorship. 

Dalam sambutannya, Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Dr Sudahri SSOs MIKom menyampaikan bahwa nantinya untuk hubungan kerjasama ini akan terus berlanjut dan berkembang sesuai dengan kebutuhan. 

“Ada kabar gembira, setelah saya ngobrol dengan pak Subhan Sekretaris Kominfo Bondowoso, bahwa insyaallah tidak hanya persoalan MBKM dan tidak hanya KKN Tematik, tapi hubungan kita akan berlanjut, bahwa kominfo ada program yang akan melibatkan bersama kami, terimakasih untuk kominfo.” ujar Sudahri.

Sekretaris Kominfo Bondowoso Subhan mengapresiasi KKN kelompok 113, yang mampu memproduksi 3 karya video untuk digunakan masyarakat secara umum. “Mengingat ini adalah sebuah karya nyata dimana mahasiswa KKN dituntut untuk kreatif dan berinovasi, sehingga tidak hanya KKN yang sekedar kumpul-kumpul seperti jaman dulu dengan progress yang kurang dirasakan oleh masyarakat umum.”  

Tapi, dengan terobosan MBKM kelompok KKN dari UM Jember mampu menciptakan karya yang bermanfaat dan sangat bermakna bagi masyarakat Bondowoso.

Rohmad Adi Putra ketua pelaksana dari acara Malam Puncak Gebyar Karya menyampaikan bahwa tujuan dari penayangan tersebut selain itu menjadi sarana bedah karya, juga sebagai menjadi ajang promosi untuk mengenalkan wisata dan keindahan alam Kabupaten Bondowoso. 

“Dengan adanya malam puncak ini kita bisa mengenalkan keindahan alam, wisata, dan produk produk yang dihasilkan di Bondowoso, mengingat pengunjung yang datang di acara kali ini banyak yang berasal dari luar Bondowoso.” ujar Adi, sapaan akrabnya.

Malam Puncak Gebyar Karya sendiri merupakan acara review karya yang sudah diproduksi  dalam kurun waktu dua bulan oleh kelompok KKN 113 dengan nama kelompok KO Project. Dan penayangan ini merupakan kegiatan terakhir kelompok 113 sekaligus menjadi penutup kegiatan KKN dan MBKM Project Independent.

Kamis, 16 Desember 2021

Desiminasi dan Serah Terima Hasil Program Premarital Class dan Matching Fund 2021



Serah terima Program Premarital Class dan Matching Fund 2021 UM Jember bersama Pemerintah Daerah Bondowoso di Wisma Wakil Bupati Bondowoso, kemarin (15/12). Memadukan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan Program Studi Teknik Informatika UM Jember, program tersebut telah berjalan sejak Oktober silam hingga Desember.

Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bondowoso, Kantor Urusan Agama setempat, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga, Kabag Tata Pemerintahan, Dinas Kominfo, dan Kabag Humas & Protokol Kabupaten Bondowoso, Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat SE MSi menyampaikan bahwa program ini sangat penting dan wajib untuk ditindaklanjuti.

Ia juga menambahkan perlu adanya forum dalam penindaklanjutan dengan koordinasi asisten satu dan Kepala Dinas DPPKB Bondowoso. "Program ini bisa disinergikan dengan program lain, supaya lebih sempurna dalam pelaksanaannya." jelas Wabup.

Sementara Wakil Rektor 1 UM Jember Dr Emy Kholifah R MSi menyampaikan program ini dikhususkan untuk mengatasi stunting, angka kematian ibu dan bayi yang berada di Bondowoso.

“Tujuannya untuk mengatasi stunting melalui para calon pengantin (catin). Ini juga sebagai salah satu sumbangsih dari universitas dalam mengatasi permasalahan di Bondowoso. Karena itu sangat penting dan perlu ditindaklanjuti Pemerintah Daerah Bondowoso. Saat ini, UM Jember berupaya untuk tetap membantu jika dalam implementasi program ini mengalami kendala di waktu yang akan datang. Aplikasi ini sudah kita berikan kepada Pemda Bondowoso, jadi otoritas implementasinya sudah di bawah kendali Pemda Bondowoso.” lengkapnya.

Di sisi lain, Mila Elvia sebagai mentor menjelaskan kegiatannya selama tergabung dalam program ini.

“Para Mahasiswa yang tergabung akan mengedukasi dan mendata seluruh catin (calon pengantin). Kemudian data-data tersebut akan kita masukkan ke dalam aplikasi PERISAI sebagai media controlling dan evaluasi. Materi-materi yang diberikan harus senada dengan buku panduan, jadi sudah ada pedomannya.” jelas Mila.

Terhitung sejak Oktober, ada lebih dari lima ratus catin dari lima KUA yang tergabung. Materi yang disampaikan berupa edukasi pra nikah, kesehatan ibu dan anak. Harapannya, para catin dapat mempersiapkan pernikahannya.

Senin, 13 Desember 2021

Perjanjian Kerjasama UM Jember dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember

   


Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka terus mendorong perguruan tinggi untuk melebarkan relasi dengan menjalin kerja sama. Kali ini Universitas Muhammadiyah Jember melakukan penandatanganan kerjasama dengan Lembaga Pemerintah Nonkementrian, Badan Pusat Statistik Jember, di UM Jember Senin, (13/12/2021).


      Dalam sambutannya, Rektor UM Jember Dr Hanafi MPd berujar bahwa kerja sama ini tak lepas dari peran UM Jember dalam melaksanakan program MBKM sesuai dengan Permendikbud Nomo 3 Tahun 2020. “Harus banyak bekerja sama baik dengan sesame perguruan tinggi maupun instansi pemerintahan.” ujarnya. Kerja sama ini tentunya tidak boleh terhenti hanya sebatas pada prosesi tanda tangannya saja, namun harus ada tindak lanjutnya berupa implementasi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

     Hanafi mengungkapkan, pada masa pandemi ini segala kegiatan memang masih dilakukan dengan sangat terbatas. “Kondisi yang sudah membaik jangan lantas menjadikan kita lengah terhadap protokol Kesehatan.” Di UM Jember sendiri saat ini hanya ada sekitar 2000 mahasiswa yang aktif berkuliah secara luring dari total kurang lebih 7000 mahasiswa yang aktif. Semoga kerja sama yang dijalin, lanjutnya, semoga tercipta silaturahmi yang mendatangkan rejeki.

      Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Jember Ir Arif Joko Sutejo MM, dalam kesempatan melakukan kerja sama ini, ia berkata untuk menyongsong era baru BPS Kabupaten Jember ingin melakukan kolaborasi dengan lembaga pendidikan. “Pandemi ini mengubah kita semua. Kita sudah membuat strategi nasional salah satunya kolaborasi pemerintahan dengan institusi Pendidikan dan akademisi.”

      Peranan yang harus dijalankan oleh BPS, lanjutnya, salah satunya ialah menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini termasuk para akademisi. Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintah lainnya sebagai data sekunder. “Sehingga tidak perlu mencari data ke pusat, cukup di Jember saja.” terang Arif.

      Yang paling penting ia ungkapkan, BPS Kabupaten Jember menginginkan agar lebih dekat dengan para mahasiswa dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan pada bidang Pendidikan dan pelatihan statistik.

UM Jember Terjunkan 10 Relawan untuk Tangani Korban Bencana Gunung Semeru



UM Jember terjunkan relawan-relawan dari mahasiswa dalam menanggulangi korban bencana gunung Semeru. Penerjunan tersebut sekaligus menjadi langkah Universitas Muhammadiyah Jember dalam menyikapi korban bencana. Relawan-relawan tersebut dikirim secara berkala selama lima hari secara bergantian. Sepuluh relawan pertama yang diterjunkan Rabu, (8/12/2021) silam berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan yang fokus bidangnya adalah di tenaga medis. Mereka akan dilatih dan dibina oleh tim MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Lumajang. Tak cukup disitu, UM Jember akan terus memperbarui tim relawan berdasarkan data dan kebutuhan di lapangan.


      Ketua MDMC Lumajang, Anggit menyampaikan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan kedatangan para relawan dari UM Jember. Beliau meminta agar para relawan-relawan tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

      “Setiap hari kita selalu ada evaluasi tentang kebutuhan, perencanaan, dan kejadian apa saja yang terjadi di lapangan. Intinya kita tetap harus berkomunikasi. Kita juga berkoordinasi dengan beberapa tim di lapangan untuk tim relawan yang akan diturunkan. Kita lihat permintaan dari kawan-kawan, takutnya ketika sudah turun, justru tidak sesuai dengan penanganan yang diperlukan.” ungkapnya.

      Sementara itu, Satriawan selaku pimpinan Posyan (Pos layanan) memaparkan bahwa relawan-relawan dari UM Jember akan berfokus pada daerah-daerah yang tidak tersentuh oleh tenaga medis. Kemudian untuk sektor logistik, ia menjelaskan sudah sangat terpenuhi dan berharap donasi berupa uang jauh lebih baik.

      “Barang logistik itu sudah sangat melimpah, jadi bukan kita tidak mau menerima donasi tetapi agar lebih tepat sasaran atau sesuai kebutuhan. Kita juga tidak mau karena barang sudah melimpah justru malah tidak bermanfaat. Kita tidak mau hal seperti itu terjadi.” jelasnya.

      Muh. Thoriq Al Imani koordinator relawan pertama menjelaskan bahwa timnya melakukan pendataan yang diarahkan oleh dinas kesehatan yang dibagi menjadi empat desa yaitu Candipuro, Labruk, Penanggal, dan Pusrajambi. Data-data tersebut nantinya akan dilaporkan ke pihak dinas kesehatan Kabupaten Lumajang. Sebelum terjun ke posko-posko, timnya mendatangi penanggung jawab perawat di tiap-tiap desa kemudian pembagian tugas seperti penyuluhan, pemeriksaan medis, dan trauma healing.

      Muh. Rifki Hamdani menambahkan, timnya berfokus pada pendataan, mengkaji kesesuaian data dengan lapangan, dan beberapa penyuluhan medis sesuai arahan dari dinas kesehatan Kabupaten Lumajang.

      Saat ini, UM Jember telah menerjunkan relawan kelompok keduanya ke lokasi untuk menggantikan kelompok pertama. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pembelajaran sebagai bentuk realisasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Jumat, 10 Desember 2021

UM Jember Gelar Pelatihan Softskill untuk Mahasiswa Baru

 


Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) gelar pelatihan softskill untuk mahasiswa baru secara daring melalui zoom. Pelatihan softskill ini berlangsung mulai dari Senin (6/12/2021) hingga Selasa (15/12/2021) yang akan mendatang.

Pelatihan softskill untuk mahasiswa baru bertujuan untuk memotivasi dan mendidik mahasiswa baru menjadi mahasiswa yang mampu bersaing dan suskes di dunia kerja serta berguna bagi masyarakat. 

Rektor UM Jember dalam sambutannya pun menekankan kepada peserta pelatihan softskill bahwa, jika ingin menjadi pribadi yang sukses, maka harus menyeimbangkan antara keilmuan akademik dengan kemampuan softskill.

“Mahasiswa UM Jember ini, disamping mempunyai keahlian keilmuan, yang sudah sangat biasa dimiliki oleh mahasiswa, juga harus mempunyai softskill yang tinggi, karena dengan softskill yang tinggi maka kita akan memiliki karakter yang bagus, sehingga dapat menaikkan daya saing kita di berbagai macam kehidupan” ujar Hanafi, Rektor UM Jember.

Pelatihan softskill ini terbagi menjadi 3 gelombang, gelombang 1 diikuti oleh Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Psikologi, dan Program Studi PG PAUD, pada Senin (6/12/2021) hingga Rabu (8/12/2021).

Sedangkan untuk gelombang 2 diikuti oleh Fakultas Teknik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, pada Kamis (9/12/2021) hingga Sabtu (11/12/2021). Dan untuk gelombang 3 diikuti oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, dan Fakultas Agama Islam, pada Senin (13/12/2021) hingga Rabu (15/12/2021).

Selain itu, rektor dalam sambutannya juga berharap peserta softskill yang terdaftar sebanyak 1.632 mahasiswa, setelah mengikuti pelatihan softskill terdapat peningkatan pribadi yang positif. “Saya sangat berharap, selepas selesai acara ini, pribadi anda akan ada peningkatan dalam hal positif, yang biasanya janji tidak ditepati seperti telat, nanti menjadi manusia yang tepat waktu, jadi ini adalah peningkatan kualitas anda sebagai manusia.” harapnya.

Rabu, 08 Desember 2021

Langkah UM Jember Sikapi Bencana Erupsi Gunung Semeru

  


Bencana erupsi Gunung Semeru menjadi pusat perhatian bagi seluruh warga Indonesia hingga dinobatkan sebagai bencana Nasional.


     UM Jember sebagai instansi yang bergerak di bidang pendidikan memilih dan bertindak cepat dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di lingkungan kawasan erupsi Gunung Semeru.

     Membuka pintu donasi, barang-barang logistik hingga penurunan relawan siaga bencana dari mahasiswa menjadi langkah yang diambil oleh UM Jember.

     Ns Sasmiyanto SKep MKes dalam rapat koordinasi tanggap bencana UM Jember memaparkan bahwa langkah-langkah ini akan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Ia tidak menginginkan persediaan di lapangan justru berlebihan.

     "Barang logistik yang masuk ke lokasi pengungsian itu sudah sangat banyak. Kita tidak mau seperti bahan makanan malah terbuang sia-sia. Nanti kita sesuaikan dengan data yang telah diterima, kira-kira kebutuhan apa saja yang diperlukan di lapangan, seperti obat-obatan atau relawan." ungkapnya, Selasa, (7/12/2021).

     Sampai sekarang, pihaknya telah menerjunkan sepuluh mahasiswa untuk menjadi relawan yang kemudian dilatih oleh tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Mahasiswa tersebut akan didampingi oleh dosen pendamping khusus yang nantinya ikut membantu dan memantau perkembangan di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Sasmiyanto menambahkan, ,mahasiswa-mahasiswa tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan lapangan dan kemampuan khusus yang mereka miliki.

     "Kebutuhan lapangan itu kan banyak, jadi kalau yang dibutuhkan tenaga medis kita turunkan mahasiswa dari fakultas keperawatan." jelas Sasmiyanto.

     Sementara Rektor UM Jember Dr Hanafi, MPd berujar bahwa UM Jember di bawah naungan organisasi Muhammadiyah harus menunjukkan aksi cepat dan tanggap dalam membantu sesama. “Telah diputuskan pada rapat pimpinan sebelumnya bahwa kita bertindak dalam satu koordinasi tim di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Jember. Sehingga, lanjut Hanafi, tidak ada tim-tim lainnya yang tercecer.

     Sebelumnya, UM Jember telah membuka donasi terhadap korban bencana erupsi gunung Semeru. Adapun donasi yang diterima ialah uang, dan barang-barang logistik. Donasi bisa disalurkan melalui transfer Bank Syariah Indonesia kepada Bendahara 12 UM Jember dengan nomor rekening 7131390682. Sementara itu, dikarenakan barang logistik di lokasi telah overload, maka donasi berupa barang logistik dibatasi.
Connect