Jumat, 05 Agustus 2022

Mengenal Lebih Dekat Potensi Desa Patempuran Bersama Kelompok KKN Kolaboratif 184 Tahun 2022


Desa Patempuran terletak di Kecamatan Kalisat, termasuk wilayah Kabupaten Jember bagian timur laut. Sebelah timur Desa Patempuran berbatasan dengan Desa Kalisat, di sebelah barat berbatasan langsung dengan desa Sukoreno. Sedangkan sebelah utara dan selatan berbatasan dengan sungai Desa Biting. Desa Patempuran sendiri memiliki 5 dusun yang terdiri dari Dusun Krajan, Krajan I, Krajan II, Junggrang I, dan Junggrang II. Dari 5 dusun tersebut terdapat 33 RT yang tersebar di 8 RW. Jumlah penduduk di masing-masing dusun hampir sama rata banyaknya kurang lebih hingga 1750 KK.

Desa Patempuran merupakan desa dengan pendapatan yang relatif kecil. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai buruh tani, kuli batu bata, hingga pekerja rantau di kota. Dibanding desa-desa sekitarnya, Desa Patempuran tergolong desa dengan potensi yang minim. Dari segi alam, Desa Patempuran tidak ada potensi alam yang bisa di eksplor untuk menambah sumber pendapatan dari warga Desa Patempuran sendiri. Meskipun begitu, dari segi kewirausahaan ada beberapa potensi yang bisa digali untuk dikembangkan menjadi UMKM yang lebih berkembang.

Melalui program KKN Kolaborasi Kabupaten Jember menerjunkan mahasiswa dari 13 Perguruan Tinggi se Jember baik swasta maupun negeri untuk ditugaskan ke desa guna pemutakhiran dan pendataan data kemiskinan di daerah Jember berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Program kerja utama yang dibebankan kepada mahasiswa KKN Kolaboratif merupakan pemutakhiran dan pendataan data kemiskinan di desa tempat diterjunkan. Namun, selain proker utama tersebut, mahasiswa juga dapat mengeksplor untuk mengembangkan potensi dari desa masing-masing. Seperti kelompok KKNK 184 di Desa Patempuran sambil menunggu progres aplikasi untuk pemutakhiran dan pendataan data kemiskinan desa, para mahasiswa KKNK berkunjung menemui perangkat desa hingga kepala dusun di Desa Patempuran untuk perkenalan dan proses mengenal lebih dekat dengan Desa Patempuran.

Berikut adalah kunjungan mahasiswa KKNK dengan perangkat desa serta beberapa kepala dusun di Desa Patempuran. Selain berkenalan, dari kunjungan tersebut beberapa kepala dusun berkenan mengantarkan mahasiswa KKNK untuk menjelajahi Desa Patempuran. Sehingga mahasiswa dapat melihat dan mengetahui secara langsung keadaan Desa Patempuran. Tak hanya itu, diperoleh juga informasi beberapa kewirausahaan kecil dari masing-masing dusun. Seperti di dusun Krajan, terdapat usaha pembuatan keripik singkong buatan rumahan dengan ukuran yang bervariasi, di dusun Krajan II terdapat kewirausahaan kecil pembuatan kerupuk singkong. Sedangkan di dusun Junggrang I terdapat kewirausahaan kecil untuk tahu goreng dan tempe mentah.

Dari hasil menjelajahi desa, dapat diketahui bahwa tanah di Desa Patempuran subur sehingga didapatkan hasil bumi seperti tembakau, semangka, cabai hingga jagung. Sehingga sangat mendukung untuk hasil dari pertanian. Tak heran jika banyak warga dari luar Desa Patempuran yang memiliki tanah sawah di Desa Patempuran.

KKN KOLABORATIF 181 PERGURUAN TINGGI SE-JEMBER: MENGENAL LEBIH DEKAT WILAYAH DESA GLAGAHWERO, KECAMATAN KALISAT, KABUPATEN JEMBER


Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Pada KKN periode II TA 2021/2022 membuat inovasi baru yaitu menggabungkan 13 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di kabupaten jember yang disebut dengan KKN Kolaboratif.


Pemerintah Kabupaten Jember memiliki program kerja utama, yakni Pemutakhiran dan Penataan Data Kemiskinan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Jember. Dalam rangka memenuhi tugas KKN Kolaboratif, Maka  kelompok  KKN kolaboratif ditugaskan untuk verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).


Sebanyak 2485 mahasiswa KKN itu, terdiri atas 827 Laki-laki dan 1658 Perempuan. yang terbagi menjadi 248 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Salah satu KKN Kolaboratif kelompok 181 di terjunkan di desa Glagahwero, kecamatan Kalisat..

Glagahwero adalah desa di kecamatan Kalisat, Jember, Jawa Timur, Indonesia. Glagahwero berasal dari kata “glagah” yang berarti glagas dan “wero” yang berarti luas, jadi desa glagahwero dapat diartikan hutan glagas yang luas. Berdasarkan Cerita Para Sesepuh di Desa Glagahwero, Sekitar 100 tahun yang lalu Desa Glagahwero Masih merupakan Hutan belukar yang mana masih banyak di tumbuhi pohon-pohon besar dan semak belukar, dari satu pohon satu ke pohon yang lainnya masih saling mengurungi pohon yang lain, sehingga menjadi hutan yang sangat angker / menyeramkan.

Sekitar setengah abad Kemudian datanglah seseorang Tokoh Yang menemukan sekaligus membabat desa ini yang bernama Djoko Wono, lalu membuka dan membabat hutan Glagas nan luas ini, kemudian barulah wilayah hasil babatannya tersebut di beri nama Glagahwero. Inilah mengapa desa tersebut di beri nama glagahwero.

Sejak saat itu desa Glagahwero dipimpin oleh kepala desa. Untuk periode 2021-2025 dipimpin oleh bapak H. Abdul Halim. Sejak dibawah pimpinan beliau desa Glagahwero mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dari yang sebelumnya berstatus desa tertinggal
 
menjadi desa mandiri (dalam kurun waktu 1 tahun). Glagahwero memiliki luas wilayah administrasi 473.012 Ha. Yang terdiri dari 4 dusun, yang meliputi Dusun Krajan I, Dusun Krajan II, Dusun Prasean I, dan Dusun Prasean II

Dimana setiap dusun dipimpin oleh Kepala Dusun atau Pamong Desa yang membawahi RT/RW yang tugasnya sebagai penanggung jawab keamanan. mereka menjalankan tugas sesuai dengan perannya masing-masing dan sebagai imbalan dari pengabdian mereka, maka dari itu masyarakat menyerahkan Sebagian lahan sawah (tanah bengkok/pecaton) dan diberikan kepada kepala dusun. Mayoritas penduduk Glagahwero bermata pencaharian sebagai petani. Pertanian andalan masyarakat Glagahwero sampai saat ini adalah padi dan tembakau. Sebagian kecil ada yang menanam jagung, kopi dan sayuran.

Selain itu masyarakatnya pun menerapkan system kehidupan kelompok berdasarkan system kekeluargaan. Hubungan warganya pun sangat erat serta memiliki sifat gotong royong yang kuat. Masyarakat Glagahwero juga sangat antusias dan aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Kedatangan mahasiswa KKN pun disambut hangat dan sangat ramah oleh masyarakat glagahwero. Adapun organisasi didesa glagahwero yaitu PKK dan karang taruna. Dengan kondisi masyarakat seperti inilah yang menjadikan kekuatan tersendiri untuk pembangunan desa.

Kamis, 04 Agustus 2022

Tingkatkan Program MBKM, Teknik Elektro Gandeng PLN Paiton

 


Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang berfokus kepada cara belajar mahasiswa dimanapun dan kapanpun.

     Tepat hari ini (4/8), Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Jember mengunjungi Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) PAITON yang terletak di perbatasan Kota Probolinggo dan Kabupaten Situbondo.

     Dalam kunjungannya tersebut, Wakil Dekan Fakultas Teknik Unmuh Jember, Muhammad Aan Auliq ST MT menyampaikan bahwa untuk mengawali program MBKM adalah melakukan perjanjian Kerjasama dengan institusi lain. Hal ini dimaksudkan agar kedua belah bisa pihak saling menguntungkan.

     “Karena yang kita gandeng adalah GITET PAITON, tentu jelas kita sandingkan dengan Program Studi Teknik Elektro. Bentuk Kerjasamanya bermacam-macam, bisa magang, kuliah lapang, kuliah tamu dan workshop. Titik tekannya adalah mahasiswa bisa melihat secara langsung, terlebih lagi bisa praktek secara langsung.” pungkas orang nomer dua di Fakultas Teknik Unmuh Jember.

     Ketua Program Studi Teknik Elektro, Aji Brahma Nugroho MT, menjelaskan kedatangannya ke PLN Paiton selain MBKM juga sebagai bentuk implementasi belajar selama di bangku perkuliahan. Ia juga menambahkan, bahwa koneksi antara teori dan kondisi lapangan harus seimbang salah satunya diambil dari materi perkuliahan konversi tenaga listrik.

     Sementara itu Agus Buchori ST menyatakan mahasiswa harus bisa memanfaatkan peluang MBKM. Menurutnya, mahasiswa bisa lebih mengerti tentang prospek kerjanya di masa mendatang.

      PT PLN GITET PAITON merupakan PLN Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali dengan area cakupannya ULTG Bangin, Jember, dan Probolinggo. Sementara untuk Bali, penyaluran listrik melalui kabel bawah laut yang berada di Ketapang, Banyuwangi.

Unmuh Jember Menjadi Tuan Rumah Pencak Silat Tapak Suci Jember Open Championship 2022


 Universitas Muhammadiyah Jember  (Unmuh Jember) menjadi tuan rumah pada acara Pencak Silat Tapak Suci Jember Open Championship 2022, pada Rabu (03/08/2022) hingga Minggu (07/08/2022) yang akan datang di Aula Ahmad Zainuri Unmuh Jember.

Dihadiri lebih dari 400 peserta dengan cakupan peserta tingkat nasional, kegiatan Pencak Silat Tapak Suci Jember Open Championship ini dibagi menjadi empat kategori, antara lain kategori usia dini yang diikuti oleh usia 10 sampai 12 tahun, kategori pra remaja yang diikuti oleh usia 12-14 tahun, kategori remaja dengan jarak usia 14-17 tahun, dan kategori yang terakhir adalah dewasa yang diikuti oleh usia 17 tahun keatas.

“Open championsip ini memang kita cakupannya nasional ya, yang ikut bahkan ada yang dari Kalimantan, dibagi jadi empat kategori sesuai dengan usia para peserta ada kategori usia dini, kategori pra remaja, kategori remaja, dan kategori dewasa dengan pembedaan kelas berat badan, dan untuk yang tidak tanding seperti tampil seni hanya untuk kategori dewasa.” ujar Bejo Sukatman, Ketua Panitia Pencak Silat Tapak Suci Jember Open Championship.


Selain itu, Bejo Sukatman juga menjelaskan bahwa terdapat kategori pra usia dini yang merupakan inisiatif dari panitia untuk memfasilitasi antusias peserta di usia 8-10 tahun. “Nah kali ini kita ada juga untuk kategori pra usia dini, meskipun sebenarnya sesuai AD ART kita tidak ada kategori tersebut, namun melihat antusias peserta di usia tersebut di Jember banyak, jadi kita panitia memutuskan untuk memberikan wadah terhadap antusias tersebut.” terangnya.


Dirinya juga menjelaskan bahwa setelah kategori usia juga lawan tanding ditentukan dengan kelas berat badan tiap peserta. “Selain kategori usia, kita menentukan lawan tanding juga dengan berat badan kalau yang dewasa kita membedakan kelas berat badan dengan interval 5 kilo, untuk remaja dengan interval 4 kilo, untuk usia dini itu dengan jarak interval berat badan 2 kilogram.” jelasnya.

Bejo menegaskan bahwa luaran dari Pencak Silat Tapak Suci Jember Open Championship 2022 sendiri untuk menyaring potensi-potensi atlet yang ada, untuk dipersiapkan dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov)  dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan datang.

Kegiatan ini berjalan dengan meriah dan seru, Aula Ahmad Zainuri dipenuhi dengan baju merah yang menjadi seragam identitas Tapak Suci. Melihat antusias tersebut, Bejo berharap bahwa untuk kedepannya lomba ini dapat memberikan fasilitas yang lebih untuk mewadahi potensi para atlet.

“Harapan saya untuk saat ini kan kita masih belum bisa memberikan wadah untuk yang seni kategori usia dini hingga remaja ya, kan kita seni hanya membuka untuk yang dewasa, jadi saya berharap untuk open championship yang akan datang terdapat seni untuk kategori usia dini sampai remaja.” harapnya.

Rabu, 03 Agustus 2022

KKN 215 Kolaboratif Gelar Sosialisasi DTKS Untuk Warga

 


Kelompok KKN 215 kolaboratif yang terdiri dari gabungan 13 perguruan tinggi se- Kabupaten Jember mengadakan diskusi bersama perangkat Desa Sukokerto. Diskusi ini membahas mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember terkait Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Selasa (26/7).

     DTKS sendiri merupakan basis data untuk calon penerima Bansos dari Kemensos, termasuk BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan PKH (Program Keluarga Harapan). Masyarakat dapat mendaftarkan diri sebagai penerima BPNT dan PKH dengan melakukan registrasi DTKS melalui aplikasi cek Bansos.

     Berlokasi di Balai Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono, kegiatan ini dihadiri oleh petugas PSM (Pekerja Sosial Masyarakat), perangkat Desa Sukokerto, RW dan RT, serta masyarakat setempat. Hal tersebut bertujuan untuk mesosialisasikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.

     Terdapat lima kategori yang digunakan sebagai patokan dari DTKS; Pertama, anggota keluarga miskin meninggal dunia dengan tidak ada ahli waris dalam satu KK, Kedua keluarga tidak ditemukan, Ketiga pindah domisili keluar kabupaten, namun tidak terlaporkan/melapor, Keempat anggota keluarga dalam satu KK dengan ASN/TNI/POLRI, Kelima, masuk kategori keluarga sejahtera berdasarkan hasil kesepakatan/konfirmasi RT/RW yang melibatkan tokoh masyarakat setempat.

     Acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Koordinator Desa kelompok KKN 215 mengenai pengenalan sistematika Aplikasi DTKS yang akan diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Mahasiswa KKN Kolaboratif dilibatkan untuk membentuk tim DTKS dengan warga setempat dan juga memverfikasi data warga Desa Sukokerto.

     Salah satu petugas PSM, Shofia, menghimbau agar informasi mengenai bantuan-bantuan DTKS dapat merata ke seluruh masyarakat Desa Sukokerto. KKN kolaboratif Perguruan Tinggi juga akan ikut terjun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang layak mendapatkan bantuan di Desa Sukokerto.

KKN 228 Kolaboratif Tawarkan Nomor Induk Berusaha UMKM dan Vaksinasi Warga Sempusari

 


KKN Kolaboratif Kelompok 228 yang bertempat di Kelurahan Sempusari memulai pengabdiannya kepada masyarakat dengan membantu jalannya proses vaksinasi.

     Vaksinasi kepada masyarakat termasuk rangkaian kegiatan yang terus menerus digalakkan oleh kelompok 228, hal ini juga demi mendukung keputusan pemerintah Republik Indonesia tentang pencegahan penyebaran pandemi covid-19.

     Sebelum memulai aktifitasnya, para mahasiswa turut berkoordinasi kepada beberapa perangkat desa, hal ini dimaksudkan agar serangkai program kerja kelompok 228 berjalan dengan baik. Dalam pertemuannya, para mahasiswa membahas tentang beberapa potensi desa yang berada di Kelurahan Sempusari.

     Tidak berhenti pada vaksinasi, kelompok 228 KKN Kolaborasi mulai mendatangi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Produksi Tempe milik Santoso. Para mahasiswa berinisiatif untuk memperkenalkan tentang Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi para pelaku usaha UMKM.

Senin, 01 Agustus 2022

LSP Unmuh Jember Gelar Uji Sertifikasi Perdana



Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) gelar kegiatan uji sertifikasi pada Kamis (21/07/2022) di Laboratorium Teknik Informatika Unmuh Jember. Kegiatan uji sertifikasi melibatkan mahasiswa Teknik Informatika dengan skema sertifikasi  database programmer dan teknisi madya jaringan komputer.

Kegiatan uji sertifikasi ini merupakan kegiatan uji perdana yang dilakukan oleh LSP Unmuh Jember setelah mendapatkan lisensi resmi pada bulan Oktober 2021 silam. Kegiatan uji sertifikasi ini diproyeksikan akan menjadi kegiatan yang diwajibkan untuk mahasiswa yang akan lulus dari Unmuh Jember.

Daryanto yang merupakan ketua LSP Unmuh Jember, menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya uji sertifikasi serta rencana untuk mewajibkan uji sertifikasi untuk mahasiswa yang akan lulus dari Unmuh Jember, tidak lain untuk melakukan peningkatan mutu dan kualitas calon lulusan mahasiswa Unmuh Jember.

“Memang sertifikat yang berasal dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, sertifikat garuda tersebut itu menunjukkan skill dari seorang mahasiswa, bukti bahwa mahasiswa tersebut kompeten dan menguasai di bidang sesuai skema yang ada pada sertifikat tersebut.” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa rencana LSP kedepannya juga menambah skema dalam uji sertifikasi sebanyak 14 skema baru dengan capaian ruang lingkup sebanyak 10 Program Studi di Unmuh Jember.

“Selain uji sertifikasi, saat ini kita juga sedang merancang skema baru seperti salah satunya kewirausahaan, nah kalau kewirausahaan sendiri cakupannya bisa mengakomodir seluruh prodi, nah lalu ada skema yang lebih spesifik seperti salah satunya skema  fasilitator pemberdayaan masyarakat dan analisa kebijakan publik untuk prodi Ilmu Pemerintahan, dan masih banyak lainnya.” jelasnya.

Selain itu dirinya berharap bahwa nantinya di tahun ke-3 seluruh prodi di Unmuh Jember sudah memiliki uji sertifikasinya masing-masing, mengingat sertifikat logo garuda saat ini sangat dibutuhkan oleh lulusan mahasiswa.

“Harapan kami itu di tahun ke-3 dari 28 prodi yang ada di Unmuh Jember, minimal itu kita sudah punya uji sertifikasi tiap prodi tersebut, jadi asumsinya nanti tiap prodi itu ada, ya karena memang era saat ini sertifikat logo garuda itu memang dibutuhkan sebagai pendamping ijazah.” harapnya.

Connect