Workshop Enterpreneurship: Unmuh Jember Sukses Kembangkan Wirausaha Muda
Kampus Biru, Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) gelar Workshop Program Pembinaan Wirausaha Mahasiswa P2MW, kemarin (10/10).
Kegiatan ini diikuti oleh enam kelompok wirausaha muda yang berhasil lolos program Pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI) pada bulan Agustus 2022 lalu.
Pelatihan ini juga melibatkan mentor entrepreneur dari Bea Cukai Kabupaten Jember, yaitu Vicky Armando A, SS MA dan Dra Ec Darwiyanti N, AMd Setelah mengikuti pelatihan, para mahasiswa turut memamerkan produk karya kewirausahaannya.
Mereka adalah Herdian Aries Firmansyah (Prodi Manajemen- 2019), Moh. Rizal (Prodi Manajemen-2020), Agung Indra Permana (Prodi Manajemen-2020), Vanesya Marcelina Fajrin (Prodi Akuntansi-2021), Inayatul Maula (Prodi Teknik Informatika-2020), dan Nita Kristiana (Prodi Manajemen-2021).
Menurut Wakil Rektor III Unmuh Jember, H Syamsul Hadi MP, kegiatan pelatihan ini sebagai kelanjutan dari keberhasilan sejumlah mahasiswa Unmuh Jember, dalam memenangi hibah Program Pembinaan Wirausaha Mahasiswa (P2WM).
“Alhamdulillah, kami bersyukur mahasiswa Unmuh Jember termasuk yang banyak lolos program ini. Semoga mereka amanah dan mampu memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan bahkan ekonomi nasional, melalui kegiatan kewirausahaan,” ujar Syamsul Hadi.
Kemudian, Ketua Inkubator Wirausaha Unmuh Jember, Yohanes Gunawan W, SE MM mengungkapkan para mahasiswa tidak hanya berhenti di kegiatan ini saja, melainkan untuk langkah selanjutnya akan ada mentoring sampai bulan November. Pihaknya menambahkan bahwa luaran dari P2MW, produk mahasiswa dapat turut serta hadir di Expo Nasional Desember mendatang.
“Ada enam kelompok yang lolos dan berhasil mengisi seluruh kategori yang diminta oleh Kementerian, yaitu Kategori kuliner, umum, perdagangan, energi terbarukan, dan budidaya. Kita berusaha sebaik mungkin, terlebih produk ini sudah dalam bentuk prototipe yang siap dikembangkan kedepannya.” jelasnya.
Lebih lanjut, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan menegaskan bahwa titik berat pembinaan meliputi, pengembangan kepemimpinan kolaboratif (collaborative leadership), creative problem solving, dan innovative execution, berbasis teknologi dan keberanian mengambil resiko yang terukur.