Senin, 07 November 2022

Sidang Pleno I Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah Agendakan Pembahasan Program Muktamar hingga Isu Strategis

 


Setelah mengalami penundaan selama dua tahun akibat pandemi, Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 akan berlangsung pada November 2022 ini. Dalam keputusan Sidang Tanwir, ungkap Abdul Mukti selaku Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Muktamar Muhammadiyah ke-48 diselenggarakan dalam dua termin atau dua tahap. Tahap pertama, pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah secara online pada 5-6 November 2022; Muktamar Muhammadiyah pada 5 November, sementara Muktamar ‘Aisyiyah pada 6 November.  Adapun Tahap Kedua, Muktamar secara offline yang akan berlangsung pada 19-20 November 2022.

Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si, Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, menjelaskan, bahwa Sidang Pleno pertama Muktamar Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan Muktamar. “Muktamar bukan hanya 19-20 November 2022, tetapi juga Sidang Pleno 6 November 2022 yang mengagendakan sesi tanggapan dari materi muktamar,” Tri menekankan.

Menurut Abdul Mukti, penyelenggaraan muktamar secara online dan offline ini baru pertama dilakukan PP Muhammadiyah maupun PP ‘Aisyiyah. Di luar situasi pandemi, imbuh Abdul Mukti, muktamar biasanya diselenggarakan empat hari. Namun mempertimbangkan bahwa Indonesia masih dalam suasana pandemi Covid-19 maka Muktamar dilaksanakan dalam dua tahap, satu hari online dan dua hari offline. Ia menambahkan, Muhammadiyah menghindari kerumunan jumlah besar dalam waktu lama. “Pandemic ini baru melandai dan belum usai maka jangan abai. Oleh karena itu, muktamar akan diusahakan memenuhi protokol kesehatan,” terangnya.

Abdul Mukti yang juga Ketua Steering Committee Muktamar Muhammadiyah ini menjelaskan, bahwa Sidang Pleno Muktamar mempunyai satu agenda utama, yakni mendengarkan tanggapan dari anggota Muktamar atas materi muktamar yang telah disiapkan oleh PP Muhammadiyah. Adapun materi Muktamar Muhammadiyah terdiri atas Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2015-2022, Program Muhammadiyah Periode 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan Isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal yang telah dikirim ke peserta muktamar.

Demikian pula ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, Sekretaris PP ‘Aisyiyah, menjelaskan bahwa agenda Sidang Pleno Muktamar ‘Aisyiyah pada 6 November memiliki agenda Laporan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah 2015-2022, Program ‘Aisyiyah Periode 2022-2027, Risalah Perempuan Berkemajuan, dan Isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal yang telah dikirim ke peserta muktamar dalam bentuk soft file dan telah diterima untuk kemudian dimintai tanggapannya.

Nantinya, imbuh Mukti, penyampaian tanggapan atas materi muktamar ini akan disampaikan melalui perwakilan pimpinan wilayah dari 34 Provinsi. Jumlah peserta sidang pleno Muktamar Muhammadiyah sebanyak 2769 peserta yang mengikuti dari 163 lokasi di 34 provinsi.
Peserta Sidang Pleno pertama Muktamar ‘Aisyiyah, Tri menjelaskan, berjumlah 1978 yang akan mengikuti dari 208 lokasi di 34 provinsi. Kepesertaan Muktamar, papar Mukti, dibagi dalam 3 kategori, pertama, anggota Muktamar yang memiliki hak bicara dan hak suara; kedua, peserta muktamar yang memiliki hak bicara tetapi tidak memiliki hak suara; dan ketiga, peninjau.

Dalam Muktamar, Muhammadiyah-‘Aisyiyah akan membahas isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Mukti menyampaikan, terkait dengan isu keumatan, terdapat enam isu, 1) Rezimentasi agama atau standarisasi pemahaman agama oleh pemerintah termasuk tata cara ubudiyah, 2) Kesalehan digital, 3) Persaudaraan antar sesama muslim/ukhuwah Islamiyah, 4) Penguatan tata kelola akuntabilitas filantropi Islam, 5) Otentisitas wasathiyah Islam atau Moderasi, 6) Cara bagaimana agama mencerahkan.

Adapun Isu Kebangsaan meliputi 9 isu, 1) Usaha dalam memperkuat ketahanan keluarga, 2) Reformasi sistem pemilu, 3) Suksesi kepemimpinan 2024, 4) Evaluasi deradikalisasi yang sering disalahgunakan, 5) Memperkuat keadilan hukum, 6) Penataan ruang publik yang inklusif dan adil, 7) Memperkuat regulasi sistem resiliensi bencana, 8) Antisipasi aging population (usia manula), 9) Memperkuat integritas nasional.

Terdapat empat Isu Kemanusiaan yang menjadi isu strategis adalah 1) Membangun tata dunia yang damai berkeadilan, 2) Sosial regulasi dampak perubahan iklim, 3) Mengatasi kesenjangan antar negara, 4) Menguatnya xenophobia termasuk Islamophobia.
‘Aisyiyah, Tri mengungkapkan, juga akan membahas 10 isu strategis ‘Aisyiyah, yaitu: 1) Penguatan peran strategis umat Islam dalam mencerahkan bangsa, penguatan perdamaian dan persatuan bangsa, 2) Pemilihan umum yang berkeadaban menuju demokrasi substantif, 3) Optimalisasi pemanfaatan digital untuk atasi kesenjangan dan dakwah berkemajuan, 4) menguatkan literasi nasional, 5) ketahanan keluarga basis kemajuan peradaban bangsa dan kemanusiaan semesta, 6) penguatan kedaulatan pangan untuk pemerataan akses ekonomi, 7) penguatan mitigasi bencana dan dampak perubahan iklim untuk perempuan dan anak, 8) akses perlindungan bagi pekerja informal, 9) penurunan angka stunting.

Menurut Tri, isu strategis merupakan isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan harus segera direspons. Tri berharap, selain isu-isu ini menjadi focus ‘Aisyiyah juga harus direspons oleh pemerintah dan multi pihak. Sementara Mukti melihat, bahwa isu strategis selain bersifat aktual juga dalam kurun waktu ke depan akan terjadi. Ia mencontohkan, misalnya terkait dengan isu resiliensi terhadap bencana. Mukti melihat, selama jika bencana terjadi, kita punya komitmen tinggi untuk membantu, tetapi setelah bencana selesai, upaya juga selesai. Ia menyayangkan belum kuatnya resiliensi terhadap mitigasi bencana, “Mitigasi seharusnya bersifat jangka panjang, penyiapannya dari awal. Bukan grudak-gruduk, grubyak grubyuk, dan grusa grusu.”

Ihwal Pemilu 2024 yang Berkeadaban sebagai salah satu isu strategis Muktamar ‘Aisyiyah, ‘Aisyiyah berharap ungkap Tri, pemilihan umum akan berlangsung secara berkeadaban menuju demokrasi substantif bukan hanya demokrasi yang sifatnya procedural semata.
Muhammadiyah, jelas Mukti, juga perlu mengangkat secara khusus karena menjadi isu isu nasional yang melibatkan Muhammadiyah dan seluruh komponen bangsa. “Sekarang ini, kita belum pemilu tetapi masyarakat seperti sudah pemilu. Capre belum ada tetapi rasanya sudah ada capres. Kita harus belajar dari pengalaman Pemilu 2019 lalu yang berdampak pada pembelahan sosial secara serius. Ini harus bisa kita kurangi pada Pemilu 2024. Harapannya kita bisa menghasilkan wakil rakyat yang punya kapasitas dan kualitas. Demikian pula untuk kepemimpinan nasional,” tegasnya.  

Saat ditanya tentang kepemimpinan mendatang di Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah, Mukti menjelaskan bahwa semuanya kembali kepada muktamirin. Calon Ketua Umum Muhammadiyah ada 96, semuanya berpotensi untuk masuk dalam kepemimpinan 13, dan berpotensi menjadi Ketua Umum. Namun Mukti mengingatkan, “Di Muhammadiyah, kami mengembangkan kepemimpinan kolektif kolegial, jadi berbasis sistem bukan sinten (siapa-Red), dan secara kolektif akan memajukan Muhammadiyah di masa mendatang.”

Adapun ‘Aisyiyah, Tri menjelaskan, calon Ketua Umum ‘Aisyiyah berjumlah 105, kemudian akan dipilih 39 calon pada Tanwir ‘Aisyiyah, dan nantinya pada Muktamar akan dipilih 13 orang sebagai anggota Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Selanjutnya, tim formatur, akan memilih satu orang sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Kepemimpinan ‘Aisyiyah mendatang, terang Tri, menekankan pada kepemimpinan yang transformative, yaitu kepemimpinan yang dapat menggerakkan organisasi dan membawa perubahan.  

Kamis, 03 November 2022

Meningkatkan Kerjasama Luar Negeri, APTISI VII Jatim Gelar International Workshop

 


     Dalam upaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi dalam pelaksanaan kerja sama luar negeri, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jawa Timur menyelenggarakan International Workshop secara hybrid di Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu-Kamis, (2-3/11/2022). 

     Dihadiri oleh beberapa mitra luar negeri diantaranya IU University of Applied Science Germany, Ilioilo Science and Technology University Philippines, Universiti Muhammadiyah Malaysia, TIE UPS International / Promoter Link Pendidikan India-Indonesia, Australia Consulate General, dan ICCM / Link Education in China. 

     Mengusung tema 'Implementation of Internationalization Strategies in Higher Education Through Global Collaboration', Prof Dr H Suko Wiyono MH menyampaikan bahwa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) memberikan kesempatan dunia Pendidikan untuk bias berkiprah langsung dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) melalui implementasi kerja sama dalam dan luar negeri. "Saat ini mahasiswa dituntut tak hanya dalam teori namun juga praktik melalui kegiatan MBKM." ujar Ketua APTISI Jawa Timur tersebut.

     Kita adalah bagian dari masyarakat global bukan lagi regional atau nasional saja, tambahnya. Beliau menekankan kebanggaannya atas prestasi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam rangkingnya. Untuk itu, maka PTS harus bias beradaptasi dengan usaha internasionalisasi. Penguasaan Bahasa asing merupakan hal mutlak guna mendukung kegiatan tersebut. Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa menjembatani 30 PTS yang hadir dalam menjalin kerja sama dengan pihak terkait.

     Universitas Muhammadiyah Jember menjadi salah satu peserta dalam acara tersebut yang dihadiri oleh Kristi Nuraini MPd, Kepala Bidang Pengembangan Kerja Sama Nasional dan Urusan Internasional berharap bisa memperluas sayapnya dalam menjalin kerja sama internasional. "Selanjutnya kerja sama yang sudah terjalin dapat diimplementasikan ke dalam kegiatan melalui kolaborasi di berbagai sector dunia Pendidikan, penelitian, atau research collaboration.

     Seperti diketahui, internasionalisasi di Unmuh Jember yang diwadahi oleh Lembaga Kerja Sama telah mempunyai banyak agenda yang melibatkan mitra luar negeri salah satunya ialah ICT (International Credit Transfer). Unmuh Jember membuka program perkualiahan internasional, ICT, dengan kampus mitra di luar negeri yang bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

     Nantinya, mahasiswa yang mengikuti program tersebut akan mengikuti perkuliahan di kampus yang telah ditentukan. Nantinya, SKS yang mereka tempuh dapat dikonversi. "Dengan adanya program pertukaran pelajar di Kurikulum MBKM, harus dimaksimalkan oleh mahasiswa." pungkas Kristi.

Senin, 31 Oktober 2022

Dibuka oleh Menteri Polhukam, Jalan-jalan Sehat Ramaikan Kegiatan Semarak Muktamar ke-48

 

     Jalan-jalan sehat (JJS) menjadi salah satu agenda dalam kegiatan Semarak Muktamar Muhammadiyah ke-48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah. Dilaksanakan di alun-alun Kabupaten Jember, JJS dibuka oleh Menteri Menkopulham, Mahfud MD, Sabtu, (29/10/2022).

     Dihadapan 9000 peserta masyarakat Muhammadiyah se-Kabupaten Jember mulai dari jenjang SD sampai perguruan tinggi, Mahfud berujar bahwa salah satu pilar umat islam dalam membangun bangsa Republik Indonesia. "Yang sekarang menjaga dan merawat NKRI ini." Perjuangan memerlukan kesehatan bukan hanya mental tetapi juga fisik, lanjutnya.

     Berangkat dari ide kemajuan seorang KHA Dahlan untuk memajukan bangsa dan umat, perjalanan Muhammadiyah memang memerlukan kecerdasan otak. Maka tak heran bahwa pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah di negeri ini sudah tidak perlu diragukan. "Kecerdasan watak perlu tetapi kesehatan fisik juga tak kalah penting." Maka dari itu, kegiatan olahraga seperti ini menjadi bagian untuk keseluruhan perjuangan Muhammadiyah. Akal dan rohani yang sehat akan efektif apabila tubuh kita sehat, ungkap lelaki asal Sampang tersebut.

     Sebelum membuka jalan-jalan sehat, ada hal unik yang dilakukan Mahfud MD. Di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember, ia mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama menyanyikan lagu Sang Surya. "Mari kita bersama menyanyikan Sang Surya, disamakan dulu ya nadanya." ujar beliau memimpin.

     Beliau menyampaikan apresiasi penuh kepada seluruh keluarga besar Muhammadiyah di Jember. "Inilah bentuk keaktifan dengan kemampuan sangat mandiri untuk bangsa ini."

     Sebagai rangkaian acara Semarak Muktamar, akan diadakan juga kegiatan Stadium General oleh Menteri PMK, Prof Muhadjir Effendy dan Bupati Kabupaten Jember dan Kegiatan Tabligh Akbar malam harinya yang akan dihadiri oleh seluruh keluarga besar Muhammadiyah Kabupaten Jember.

Kuliah Bareng Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

 


    Mahasiswa yang notabene sebagai cendekiawan adalah pemilik masa depan Bangsa Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof Dr Muhadjir Effendy MAP dalam acara Stadium General sebagai rangkaian dari kegiatan Semarak Muktamar Muhammadiyah Ke-48, Sabtu (22/10/2022). Dihadapan ratusan mahasiswa Unmuh Jember penerima beasiswa Pemkab Jember yang hadir ia berujar bahwa tahun 2045 ketika Indonesia berusia satu abad, mahasiswa yang berada di hadapannya dalam fase producttif di puncak karir.

     "Kalianlah yang menentukan Indonesia ke depannya." ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut. Berhasil tidaknya Indonesia melakukan lompatan untuk menuju ke negara yang maju, akan sangat tergantung bagaimana para mahasiswa dibentuk sekrang. Kalau dibentuk untuk menjadi baik, maka ke depannya akan baik. Kepada mahasiswa, Muhadjir berpesan ada tiga hal yang harus dipegang, yaitu, memahami, integritas, etos kerja, dan semangat untuk kolaborasi atau gotong royong.

     Sementara Ir H Hendy Siswanto yang turut hadir di Aula PB Sudirman membenarkan hal tersebut. Perguruan tinggi tidak hanya mencetak mahasiswa dalam hal akademik namun juga perilaku dan sikap. Hal tersebut akan digunakan mereka ketika terjun ke masyarakat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat. Mahasiswa Unmuh Jember telah membuktikan dengan menjadi bagian dalam kegiatan KKN Kolaboratif yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember beberapa waktu yang lalu. "Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak mensupport kegiatan Muhammadiyah di Kabupaten Jember." ungkap Hendy.

     Sebagai institusi di bidang Pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah, Rektor Unmuh Jember Dr Hanafi MPd mengungkapkan siap berkolaborasi dalam mendukung program pemerintah Kabupaten Jember. “Dari Pemerintah Kabupaten Jember mempunyai beasiswa untuk para mahasiswa kami, Unmuh Jember akan memberikan pelayanan dalam bidang Kesehatan untuk masyarakat Jember melalui Rumah Sakit Unmuh Jember yang akan segera diresmikan mendatang.”

     Stadium General juga dihadiri oleh Rektor Unmuh Jember Dr Hanafi MPd, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Jember H Kusno SAg MPdI, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr H Fauzan MPd. Seperti diketahui, terdapat beberapa rangkaian acara dalam kegiatan Semarak Muktamar Muhammadiyah Ke-48 yaitu Jalan-jalan Sehat, Stadium General, dan ditutup oleh Tabligh Akbar pada malam harinya.

Tabligh Akbar Menuju Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48

 


     Dalam acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Alun-alun Kabupaten Jember, Sabtu (29/10/2022), Menteri PMK Prof Dr Muhadjir Effendy memimpin Sholawat di hadapan ratusan warga Muhammadiyah Kabupaten Jember yang hadir. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan Semarak Muktamar Muhammadiyah Ke-48 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Jember dan Universitas Muhammadiyah Jember.

     Ia berpesan kepada seluruh yang warga Muhammadiyah yang hadir, silaturahmi, persatuan, dan kesatuan merupakan hal wajib yang harus dimiliki oleh masing-masing individu. “Kalau ada perbedaan jangan dibeda-bedakan namun harus diutamakan persamaannya.” Kalau tidak ada persatuan, tidak akan bisa membangun termasuk untuk Kabupaten Jember, ungkapnya.

     Seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, ada empat sifat yang harus ditanamkan oleh setiap muslim yaitu Sidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah. Keempatnya harus diterapkan dan dibalut dalam iman dan kecerdasan. Sebagai bukti, malam ini adalah perwujudan bentuk karya cerdas yang berkemajuan. “Saya sangat senang dan menghargai, karena warga Muhammadiyah adalah bagian dari Kabupaten Jember yang mempunyai tugas untuk memajukan Jember juga.”

     Tak hanya bagi warga Muhammadiyah, kegiatan ini bisa dinikmati berkahnya. Karena dengan kegiatan Semarak Muktamar Muhammadiyah ke-48 menjadi berkah bagi warga Muhammadiyah Kabupaten Jember dan menjadi berkah bagi para pelaku UMKM. “Mereka semua menikmati berkah berupa rejeki dari peserta yang datang sebagai bentuk ikhtiar selama ini.” Pemerintah Kabupaten Jember siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan Muhammadiyah yang bahkan lebih besar daripada ini, tidak hanya di Alun-alun Jember, namun juga di puluhan lapangan-lapangan besar di seluruh Kabupaten Jember.

     Tabligh Akbar sebagai salah satu rangkaian acara Semarak Muktamar Muhammadiyah ke-48 juga dimeriahkan oleh Atraksi Tapak Suci, penampilan Tari Saman dari SMA Muhammadiyah 3 Jember, dan juga penampilan music Gonjing Miring. Pagi harinya, telah dilaksanakan Jalan-jalan sehat yang diikuti oleh 9000 peserta yang berasal dari siswa/siswi Muhammadiyah seluruh Kabupaten Jember mulai dari jenjang SD sampai dengan perguruan tinggi.

     Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Jember, H Kusno SAg MPdI mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Muhammadiyah Kabupaten Jember yang telah ikut serta menyemarakkan kegiatan Syiar dan Semarak dalam menyongsong Muktamar Muhammadiyah ke-48.

Unjuk Keseruan, Prodi PBSI Tampilkan Karya pada Bulan Bahasa

 


    Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) gelar Bulan Bahasa 2022 di Aula Ahmad Zainuri, pada Senin (31/10/2022).

 

     Kegiatan dengan tema Aksara (Akrab Bersama Bahasa dan Sastra) menampilkan karya kolaborasi dosen dan mahasiswa PBSI Unmuh Jember. Penampilan karya tersebut terdapat penampilan tari, penampilan musikalisasi puisi, penampilan puisi berantai, penampilan nyanyian, penampilan monolog, dan lain-lain.

 

     Selain menampilkan karya, pada kegiatan ini juga terdapat kuliah umum yang mengenalkan ulang bapak Bahasa Indonesia, yaitu Raja Ali Haji. Menjadi pemateri, dosen PBSI Mohammad Afrizal dalam penyamapaian materinya menekankan pentingnya mahasiswa PBSI untuk mengenal Raja Ali Haji.

 

     Kepala Program Studi PBSI, Astri Widyaruli Anggraeni menyampaikan bahwa pada kegiatan ini penampilan karya diwajibkan bagi mahasiswa semester satu, tiga, lima, dan tujuh.

 

     “Saya sangat bangga dengan teman-teman mahasiswa PBSI, karena dengan persiapan yang dibilang cukup singkat, mahasiswa semester 1,2,3,5 dan 7 mampu menampilkan karya yang sangat luar biasa dengan memaksimalkan bakat-bakat mereka yang terpendam.” ungkapnya.

 

     Dirinya juga menyampaikan selain dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda, kegiatan ini juga merupakan salah satu capaian visi dan misi Program Studi PBSI.

 

     “Kami kan di PBSI, ada tiga konsentrasi ya, ada pendidikan, ada bahasa, dan ada sastra, jadi saya rasa dengan adanya bulan bahasa selain dalam rangka untuk memperingati hari besar, kegiatan ini juga saya rasa sudah cukup mencakup tiga konsentrasi yang ada pada prodi PBSI tersebut.” ujarnya.

 

     Selain itu, dengan terselenggaranya kegiatan ini, dirinya mengapresiasi kerja keras panitia beserta mahasiswa yang sudah tampil secara maksimal dan berharap untuk program studi PBSI dengan seluruh elemennya mulai dari dosen, mahasiswa, stakeholder, dan alumni, mampu untuk merealisasikan visi dan misi dari progam studi PBSI.

 

    “Saya betul-betul berharap untuk dengan adanya kegiatan ini PBSI mampu membangun hubungan yang harmonis baik itu dari dosen, mahasiswa, stakeholder, bahkan alumni, sehingga dengan hubungan yang harmonis ini nantinya saya berharap dapat mencapai apa yang selama ini menjadi cita-cita PBSI.” harapnya.

Jumat, 28 Oktober 2022

Gelar Workshop Kehumasan ke-3 di Yogya, DIKTILITBANG: Relasi Itu Penting.

 


Muhammadiyah adalah lembaga yang terus memiliki komitmen untuk mengembangkan dakwahnya di berbagai sektor, terutama sektor pendidikan. Saat ini, sektor pendidikan terbesar yang dimiliki oleh Muhammadiyah adalah Perguruan Tinggi. Saat ini terdapat 177 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) tersebar di seluruh Indonesia dan akan terus tersebar seiring berjalannya waktu.

Terlepas dari hal tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) turut mendorong dan memperkuat hubungan antar PTMA yang tertuang dalam acara Pengembangan dan Workshop Humas PTMA yang dihadiri sebanyak 26 perwakilan PTMA Se-Indonesia di Hotel Grand Rohan Yogyakarta, kemarin (27/10).

Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, MPd MEd PhD mengungkapkan keberhasilan PTMA berasal dari Humas yang kompeten. Menurutnya, peran humas dalam memberikan citra sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kampus.

"Humas punya faktor penting, yaitu penjaga citra kampus dan pemegang kepercayaan masyarakat." ungkap Sayuti yang juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Workshop Pengembangan Humas Batch ke-tiga ini merupakan bagian terakhir sejak Batch pertama di bulan Juni lalu. Selain materi, pelatihan dalam manajemen, penulisan artikel, desain yang didukung oleh Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK).

"Saya harap, rekan-rekan humas dapat memberikan warna baik dan menarik bagi kampusnya, sesuai dengan etika kehumasan" harap Sayuti.

Connect