Jumat, 25 Agustus 2023

Pemberdayaan Ekonomi Lokal Melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember di 11 Desa Kecamatan Yosowilangun

 


Sebanyak 11 desa di Kecamatan Yosowilangun telah dipilih sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Universitas Muhammadiyah Jember. Pertemuan awal untuk memulai program ini telah dilakukan di Kantor Kecamatan Yosowilangun, dengan koordinator kecamatan yang mewakili 11 desa yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

     Salah satu desa yang menjadi fokus peninjauan awal adalah Desa Wotgalih. Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Galang Putra Permana, seorang mahasiswa dari FKIP prodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (POR), yang bertindak sebagai Koordinator Kecamatan (Korcam) dalam proyek ini.

     Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Jember, Dr Kukuh Munandar MKes, menjelaskan bahwa peninjauan dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi unggulan di setiap desa yang akan menjadi lokasi KKN. Potensi tersebut kemudian akan diberdayakan oleh mahasiswa melalui kreativitas dan inovasi, dengan tujuan meningkatkan nilai ekonomi dari produk-produk lokal yang ada.

     Salah satu contoh kegiatan adalah bantuan dalam pemasaran pupuk kandang di salah satu desa, melalui pemanfaatan teknologi digital marketing. Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan produk lokal seperti pupuk atau kompos, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dengan dukungan mahasiswa, usaha peternakan dan produk lokal lainnya juga dapat memperoleh Nomor Izin Berusaha (NIB) untuk mengembangkan usahanya.

     Kukuh Munandar menekankan pentingnya juga mendapatkan sertifikat halal untuk produk-produk lokal ini, dan Sentra Halal yang ada di Universitas Muhammadiyah Jember dapat memberikan bantuan dalam hal ini. Salah satu contoh sukses adalah pengurusan NIB untuk usaha rumahan, seperti pengolahan kopi nangka, yang merupakan produk unggulan dari salah satu desa di Kecamatan Yosowilangun.

     Melalui upaya ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember berperan sebagai agen perubahan yang membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat melalui pengurusan NIB, sertifikat halal, dan pengenalan merek produk lokal. Kukuh menegaskan bahwa diversifikasi produk dan inovasi perlu ditekankan, dengan harapan dapat meningkatkan potensi desa dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat. Kukuh juga menekankan bahwa peran mahasiswa bukan dalam memberikan dukungan finansial, tetapi lebih pada membawa perubahan yang positif dalam lingkungan sekitar, menjadikan mahasiswa sebagai agen perubahan yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Kolaborasi Pendidikan Lintas Generasi: Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember di MI Kunir Lor, Lumajang


Dalam semangat untuk meningkatkan kolaborasi dan membangun sinergi lintas generasi di wilayah Kunir Lor, Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember dengan penuh antusiasme terlibat dalam kegiatan pengamatan di MI Nurul Islam Kunir Lor. Melalui proyek berjudul "Kolaborasi Pendidikan Lintas Generasi," upaya bersama ini bertujuan untuk menggabungkan pengetahuan dari berbagai generasi untuk meraih perubahan positif yang signifikan dalam lingkungan pendidikan.

Membangun Jembatan Edukasi Generasi

Dalam semangat kolaborasi, mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember melibatkan diri dalam proses pengamatan di MI Nurul Islam Kunir Lor. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menghubungkan pengalaman dan wawasan lintas generasi demi kemajuan pendidikan. Dalam konteks ini, MI Nurul Islam Kunir Lor berperan sebagai wahana di mana pengetahuan dan pandangan berbeda dapat bersatu demi menciptakan inovasi dalam pendidikan.

Tujuan Observasi: Mengukur Efektivitas Metode Pembelajaran

Observasi ini juga bertujuan untuk menilai efektivitas metode pembelajaran yang diterapkan di MI Nurul Islam Kunir Lor. Dengan membandingkan metode pembelajaran yang telah ada dengan metode yang diimplementasikan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember, kami berharap dapat menemukan cara yang lebih baik untuk mengembangkan proses belajar-mengajar. Ini adalah upaya untuk menjawab tantangan pendidikan dengan solusi-solusi inovatif.

Fakta Selama Kegiatan                            

Kedatangan mahasiswa KKN disambut dengan keramahan oleh Kepala Sekolah dan guru-guru di MI Nurul Islam Kunir Lor. Kerjasama yang baik menjadi dasar bagi kolaborasi pendidikan ini.

Tantangan yang kami temui di lapangan adalah kurangnya tenaga pendidik di MI Nurul Islam Kunir Lor menjadi perhatian utama, maka dari itu Mahasiswa KKN berusaha memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kegiatan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di MI Nurul Islam Kunir Lor terkadang diwarnai oleh kurangnya kondusivitas. Mahasiswa KKN turut mencari solusi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inspiratif.

Minimnya inovasi dalam kegiatan KBM di MI Nurul Islam Kunir Lor juga menjadi perhatian. Mahasiswa KKN mencoba memperkenalkan pendekatan baru untuk memperkaya proses pembelajaran.

Menghadirkan Perubahan Positif melalui Kolaborasi

Hasil observasi ini akan menjadi landasan bagi implementasi perubahan dalam pendidikan di MI Nurul Islam Kunir Lor. Perbandingan antara metode pembelajaran sebelumnya dan metode baru yang diperkenalkan oleh mahasiswa KKN diharapkan dapat membawa transformasi yang inovatif, menarik, dan relevan dengan perkembangan era digitalisasi.

Dengan adanya perubahan ini, kami berharap para guru di MI Nurul Islam Kunir Lor akan terus melanjutkan metode yang diperkenalkan oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember. Inovasi dan semangat kolaborasi ini telah membuka jalan bagi pendidikan yang lebih baik dan memberikan harapan bagi masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak di desa Kunir Lor Lumajang. 

Selasa, 22 Agustus 2023

Kegiatan Lomba Fashion Show "Kreasi dan Inovasi Kostum Recycle" Sukses Digelar di Desa Kraton

Lumajang, Yosowilangun, Kraton - Dalam semangat perayaan kemerdekaan, kelompok 05 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah Jember ikut berpartisipasi dalam rangka perayaan hari ulang tahun Republik Indonesia ke-78 di Desa Kraton, Yosowilangun. Dalam rangka memperingati 78 tahun kemerdekaan Indonesia, panggung Fashion kembali menjadi ajang yang menyatukan semangat patriotisme dengan kreativitas tak terbatas.

Acara Lomba Fashion Show Kemerdekaan yang diadakan pada tanggal 19 Agustus 2023 di balai desa Kraton, berhasil menciptakan momentum yang luar biasa dalam merayakan perjalanan panjang bangsa Indonesia. Acara lomba Fashion Show ini turut dimeriahkan oleh peserta dari siswa dan siswi TK, SD/MI dan umum.

Tema yang diusung dalam acara lomba Fashion Show kali ini telah berhasil menggabungkan sejarah dan inovasi.

Busana yang ditampilkan terbuat dari bahan recycle dengan sentuhan nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya.


Dalam upaya untuk memeriahkan acara tersebut, kelompok 05 KKN Universitas Muhammadiyah Jember telah berhasil memberikan kontribusi luar biasa selama digelarnya acara. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk memberi kesempatan pada warga yang terlibat untuk meningkatkan kreativitas mereka serta menjalin keharmonisan antar masyarakat di desa Kraton.

"Tema kostum yg diambil terinspirasi dari tema kemerdekaan, kebanyakan orang awam mengaitkan dengan pancasila dan merah putih sehingga tercipta tema dengan kostum garuda". Ujar salah satu orang tua peserta lomba Fashion Show.

 

"Bahan yang digunakan untuk baju terdiri dari kotak susu, kertas emas. Kemudian untuk celana terbuat dari bahan kresek bekas, dan untuk bagian sayap terbuat dari bahan kardus. Bagian kepala terbuat dari sendok bekas dan kardus. Lambang Garuda dibuat dengan bahan asli yang terdiri dari padi, kapas, rantai". Imbuh salah satu orang tua peserta lomba Fashion Show.

Kesan-kesan untuk acara ini, para orang tua sangat antusias dan bersemangat dalam membuat kostum. Proses pembuatan kostum dilakukan selama kurang lebih 2 minggu.

 

Pada akhirnya, kolaborasi antara mahasiswa KKN kelompok 05 pada acara lomba Fashion Show dalam rangka hari kemerdekaan di desa Kraton tidak hanya menyuguhkan tren busana, tetapi juga menggambarkan bagaimana kreasi dan kolaborasi dapat mewujudkan perubahan positif di tingkat komunitas. Dengan semangat kreativitas dan semangat gotong royong yang begitu kuat, mereka telah merajut hubungan yang lebih mendalam antara pendidikan tinggi dan masyarakat pedesaan.

KKN 08 UM Jember dampingi UMKM Membuat NIB dan Sertifikasi Halal di Desa Tempeh Kidul

 Kelompok kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember di desa Tempeh Kidul, Tempeh, Kabupaten Lumajang melakukan pendampingan UMKM dalam pembuatan NIB dan Sertifikasi Halal.

“Hasil survey yang sudah dilakukan, mayoritas UMKM di Desa Tempeh Kidul tidak memiliki NIB dan sertifikasi halal karena kurangnya pengetahuan dan wawasan masyarakat akan pentingnya dua hal tersebut.” Ungkap koordinator desa kelompok KKN 08 desa Tempeh Kidul Sofyan Hidayatullah di Lumajang, Minggu (20/8/2023).

Berdasarkan permasalahan yang dialami UMKM terutama dalam pembuatan NIB dan sertifikasi halal adalah proses pendaftaran yang belom diketahui masyarakat terutama pelaku UMKM. Di desa tempeh kidul pelaku UMKM sangat beragam seperti pengerajin topi, pembuatan batu batako, dan pengerajin ban. Selain itu, UMKM makanan dan minuman seperti produksi tempe, tahu, kripik pisang, kripik kuping gajah, dan jamu tradisional.

“Salah satu contohnya keuntungan dari NIB, usaha yg dirintis akan memiliki legalitas dan memudahkan untuk mengakses hal-hal yang terkait di bidang administratif, sedangkan serfitikasi halal akan mendorong kepercayaan konsumen, meningkatkan mangsa pasar dan memperkuat daya saing dalam bisnis.” Tambah koordinator desa kelompok KKN 08 desa Tempeh Kidul Sofyan Hidayatullah di Lumajang, Minggu (20/8/2023).

Dengan hal tersebut, sofyan dengan delapan belas anggota kelompok KKN 08 desa Tempeh Kidul menggandeng perangkat desa tempeh kidul untuk berkolaborasi memberikan solusi bagi UMKM di desa Tempeh Kidul.

“Pendampingan yang dilakukan ini cukup menarik dan tentu sangat membantu bagi masyarakat. Harapan saya ya semoga masyarakat dapat menerima, mengikuti dan melanjutkan sehingga masyarakat dapat sadar pentingnya pelabelan, legalitas, dan sertifikasi halal” Ungkap kepala desa Tempeh Kidul bapak Suyoto, Minggu (20/8/2023).

Menilik Perjalanan Inspiratif Pengusaha Kripik Dari Keliling Rumah Hingga Memiliki Puluhan Konsumen

 


Lumajang, Yosowilangun Lor - Dalam rangka menerapkan pendekatan pembelajaran praktis dan berdampak positif pada masyarakat, mahasiswa yang sedang mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tampaknya telah berhasil menyatu dengan para pedagang lokal di sekitar wilayah tempat mereka bertugas.

Para mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jember tersebut telah berhasil menggali kisah inspiratif seorang pengusaha kripik lokal. Dari awalnya hanya berkeliling rumah dengan sepeda motor, kini ia mampu membangun jaringan konsumen hingga puluhan orang.

Dibalik aroma sedap kripik pisang yang renyah, tersembunyi sebuah kisah inspiratif yang menggetarkan hati. Dalam kisah yang mengharukan ini, kami berkenalan dengan Bapak Jumak, seorang penjual keripik keliling di kota ini. Ia telah menghabiskan beberapa tahun berjualan kripik dengan sepeda motor jadulnya, menjajakan berbagai jenis kripik seperti pisang, talas, dan tempe kepada warga sekitar. Dan telah berhasil memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Namun, di balik senyumannya yang ramah, tersembunyi perjuangan yang luar biasa.

Kisah ini terungkap ketika Mahasiswa yang sedang mengikuti Program KKN datang dan melakukan kunjungan ke berbagai UMKM setempat. Beliau berbagi cerita dengan kami tentang kisah pengalaman hidup dan perjuangannya selama ini. Beliau menjelaskan tentang kondisinya bahwa ia mengidap penyakit Polip dan akan kambuh jika terlalu kelelahan, bahkan tidak sungkan-sungkan untuk beristirahat sejenak pada tempat saat ia berlabuh ketika penyakit yang di alaminya pun kambuh. Dengan kegigihan yang luar biasa, ia pun menghadapi cuaca yang kadang tak bersahabat dan rintangan finansial yang sulit, seperti membiayai ketiga buah hatinya dengan hasil jerih payah berjualan kripik dan susu kedelai berkeliling kota. Namun, ketekunan dan semangatnya untuk memberikan pendidikan yang baik bagi ketiga anaknya tidak pernah luntur.

Dalam wawancara singkat, Pak Jumak berkata, "Saya tahu betul betapa pentingnya pendidikan bagi anak-anak saya. Meski perjalanan tidak selalu mudah, melihat mereka tumbuh dan berkembang adalah hadiah terbesar bagi saya." Ia juga menambahkan, "Kripik yang saya jual bukan hanya makanan, tetapi harapan untuk masa depan yang lebih cerah."

Setiap pagi, Pak Jumak bangun sebelum matahari terbit untuk mempersiapkan keripik yang akan dijualnya. Ia dibantu oleh istrinya dalam hal pembuatan, penyajian dan pengemasannya. Ia bekerja sekeras mungkin, kadang-kadang harus menghadapi cuaca yang ekstrem atau jalan yang sulit dilalui. Namun, cobaan itu tidak pernah mengendurkan semangatnya. Ia menjalani kesehariannya dengan penuh keyakinan bahwa kerja kerasnya akan membawa perubahan positif dalam hidup.

Kisah Pak Jumak menjadi semakin menginspirasi ketika warga sekitar mulai mengenal perjuangannya. Banyak dari mereka yang tergerak oleh dedikasinya yang luar biasa untuk anaknya.

Salah satu mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) M. Aditya Pratama, pun tersentuh dengan kisah dari Bapak Jumak tersebut dan menggerakkan teman temannya agar bisa berkontribusi dalam membantu usaha dari Pak Jumak, yaitu dengan membantu usaha tersebut dengan membantu proses pembuatan, pengemasan, pemasaran seperti mempromosikan kripik Pak Jumak  secara online bahkan ia dan teman temannya ( Doni, Adi, Nabilla, Fauzi ) pun tidak segan-segan membantu Pak Jumak berjualan berkeliling desa dan sekolah sekolah untuk menjajakan kripik olahannya.

Dalam wawancara singkat dengan Wakasek SDN 03 Kebonsari, Ibu Ulyuning Rahayu berkata, " Pak Jumak hampir setiap hari datang dan mengantarkan produk kripiknya dengan senyuman yang ramah dan hangat." Ia menambahkan, " untuk rasanya sendiri enak, renyah, dan sedang dalam tingkat kegurihannya serta harganya murah hanya 5 ribu saja perbungkus untuk kripik tempe dan 8 ribu rupiah untuk harga kripik pisangnya. Kripik pisang dan kripik tempe menjadi favorit bagi saya."

Selain mempunyai puluhan konsumen dibeberapa desa di Lumajang seperti Lumajang kota, Wonorejo Kencong dan daerah Pasirian ( Lumajang ), Pak Jumak juga mempunyai pelanggan setia dari berbagai teman yang ada di luar kota khususnya di daerah Jawa Barat. Untuk pengiriman nya sendiri di bantu oleh anak anaknya dengan cara mengirimkan melalui JNE dan JNT.

Pada akhirnya, perjuangan Pak Jumak tidak sia-sia. Dengan kerja kerasnya, ia berhasil membangun bisnis kripik yang sukses dan mampu memberikan pendidikan yang layak untuk anaknya. Anaknya sekarang berada di bangku sekolah dan memiliki mimpi-mimpi besar untuk masa depannya.

Kisah inspiratif Pak Jumak adalah pengingat bahwa dengan tekad dan kerja keras, kita mampu mengatasi berbagai rintangan dalam hidup. Semangatnya dalam menghadapi tantangan dan mengorbankan segalanya demi keluarga telah menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah menyerah pada impian mereka, meskipun situasi terlihat sulit.

Semarak Lomba 17 Agustus di Desa Krangrejo Kecamatan Yosowilangun Bersama KKN 18 Tematik Universitas Muhammadiyah Jember


Tanggal 17 Agustus merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Setiap tahunnya rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan tersebut dengan berbagai cara. Namun semenjak adanya pandemi, mobilitas dan aktivitas masyarakat menjadi lebih terbatas. Kondisi ini turut berdampak terhadap terhentinya kegiatan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat sangat antusias dalam menyambut hari kemerdekaan RI yang ke-77 karena aktivitas mulai normal kembali. Hal ini yang melatar belakangi diambilnya tema "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" agar semangat rakyat Indonesia pulih kembali.

Desa Karangrejo, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang bersama kelompok KKN Tematik 18 Universitas Muhammadiyah Jember berencana untuk menyalurkan antusias masyarakat melalui berbagai lomba. Mahasiswa KKN bertugas menjadi panitia dalam lomba joget, lomba balap karung, lomba cukurukuk, dan lomba tangkap bebek. Semua kalangan masyarakat mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam perayaan hari kemerdekaan RI tersebut. Lomba-lomba ini terbagi menjadi 3 kategori yaitu, lomba untuk kalangan anak-anak, ibu-ibu, dan bapak-bapak. Adanya lomba-lomba ini diharapakan dapat mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan Indonesia serta menumbuhkan semangat nasionalisme generasi muda. Lomba dimulai pada hari senin (14-08-2023) sampai (21-08-2023) sebagai malam puncak Desa Karangrejo, mengadakan acara kesinian janger dan sekaligus pembagian hadiah pemenang lomba-lomba tersebut.

Pelaksanaan serangkaian lomba dalam rangka memperingati HUT RI mendapatkan respon positif dari berbagai pihak dikarenakan momen ini selalu dinantikan setiap tahunnya. Antusias warga dalam memeriahkan perlombaan sangat tinggi, baik dalam mengikuti lomba maupun mendukung peserta lomba, tak hanya anak-anak yang ikut meramaikan kegiatan lomba 17 Agustus, namun orang tua juga turut menyemarakkan kegiatan tersebut, bahkan anak-anak sudah mulai berdatangan ke tempat perlombaan sebelum perlombaan dimulai. Hal ini menunjukkan bahwa perlombaan ini dapat digunakan sebagai wadah pemersatu dan perekat kebersamaan antar warga Desa Karangrejo, sehingga tercipta lingkungan yang harmonis.

Momen KKN Tematik 31 UNMUH Jember dalam Merayakan HUT RI “Renungan Suci” di Desa Kabuaran

KABUARAN, 21 Agustus 2023  - Dalam merayakan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 di desa Kabuaran dibuka dengan acara “Renungan Suci” yang dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Agustus 2023. Acara ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan rutin setiap tahunnya untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Point utama yang menjadikan kegiatan ini istimewa adalah pada bagian sujud syukur atau dapat juga disebut sebagai sholat kemerdekaan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan dan para pahlawan yang telah berjasa membangun desa Kabuaran.

Bapak Buyar selaku salah satu tokoh yang memimpin acara tersebut mengungkapkan bahwa “Renungan Suci” ini dilaksanakan untuk mengingatkan kepada diri sendiri betapa berharganya kemerdekaan yang telah diraih. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengajak masyarakat agar selalu mengingat perjuangan para pahlawan serta menumbuhkan Semangat gotong royong dalam membangun bangsa.

Kepala Desa Kaburuan Hj. Sulastini Nurazizah adalah sosok dibelakang suksesnya acara ini sekaligus yang memenuhi segala kebutuhan dalam acara seperti menyiapkan tumpeng.

“Dulunya yang membawa tumpeng adalah masyarakat, tetapi sekarang ini untuk tumpeng dan segala kebutuhan dipenuhi oleh Bu Tinggi” ucap salah satu warga.

Acara “Renungan Suci” ini setiap tahunnya dilaksanakan di Balai Desa Kabuaran yang dihadiri oleh masyarakat sekitar, para tamu undangan, dan juga tokoh-tokoh ulama yaitu Ustad Ikhsan Taufik, Ustad Riga Irawan, dan Ustad Jumain Noor. Proses pelaksanaannya sendiri diawali dengan sambutan oleh Ibu Kepala Desa, kemudian dilanjutkan oleh doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Noor. Setalah rangkaian acara tersebut, masuklah ke acara inti yaitu pelaksanaan sujud syukur.

Pada saat pelaksanaan acara mulai awal hingga akhir, seluruh masyarakat yang terlibat sangat antusias tak terkecuali seluruh panitia yang bertugas. Peran mahasiswa KKN 31 UNMUH Jember sendiri sebagai kontribusi adalah keikutsertaannya dalam membantu persiapan mulai sebelum acara sampai acara selesai seperti; menyiapkan tumpeng, menata karpet, dan ikut membagikan makanan kepada warga sekitar.

Dengan mengikuti kegiatan “Renungan Suci” ini, mahasiswa KKN 31 mendaptkan banyak sekali pembelajaran baru mengenai budaya pada masyarakat desa Kabuaran, serta menjadi momentum yang khidmat dalam memaknai nilai-nilai perjuangan para pahlawan.

“Renungan Suci” salah satu kegiatan pembuka dari berbagai rangkaian acara untuk menyambut HUT RI di desa Kabuaran adalah sebuah budaya yang perlu dilestarikan dan mendapatkan dukungan terutama bagi penerus bangsa.

Connect