Kamis, 14 Maret 2024

Pelaksanaan Posyandu¬ “Melati 2” di RW 05 Dusun Krajan Desa Tanggul Kulon untuk mengembangkan Kegiatan Kesehatan yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera bersama Bidan Desa, Kader dan Mahasiswa KKN Kelompok 7 Unmuh Jember

 


Kegiatan Posyandu dilaksanakan pada hari jum’at, 01 Maret 2024 pukul 08.00-11.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan oleh bidan desa dan kader setempat di Dusun Krajan RW 05 Desa Tanggul Kulon, dan dibantu oleh Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 7 Universitas Muhammadiyah Jember. Kegaiatn ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Tanggul Kulon yang dilaksanakan setiap hari Jum’at di Dusun Krajan RW 05 oleh Bidan Desa setempat yang dimana program ini untuk memperbaiki gizi pada anak, mencegah stunting, menurunkan angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (Ibu Hamil).

Posyandu yang merupakan kepanjangan dari Pos Pelayanan Terpadu sangat berperan penting dalam program Kesehatan Indonesia. Posyandu adalah salah satu bentuk upaya Kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan. Fungsi Posyandu adalah untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan  kesehatan  dasar  guna  mempercepat penurunan  angka  kematian  ibu  dan  bayi. Pos  Pelayanan  Terpadu  (Posyandu)  merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan  dan  pemantauan  kesehatan  yang dilaksanakan  secara  terpadu

                        Dalam kegiatan ini, Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 07 Universitas Muhammadiyah Jember membantu Bidan Desa dan kader dalam pelaksanaan posyandu seperti mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala dan lingkar lengan pada balita dan Ibu Hamil. Mahasiswa juga membantu membagikan bisquit balita dan ibu hamil yang diberikan oleh kepala desa. Hal tersebut merupakan upaya positif yang dapat dilakukan guna memperbaiki status gizi pada anak, mengurangi kejadian stunting, menurunkan angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (Ibu Hamil).

Psikoedukasi Mengenai Bullying Pada Remaja di RW IX Dusun Krajan Desa Tanggul Kulon Oleh Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember dan Organisasi PIK-R Dusun Krajan Desa Tanggul Kulon


Kegiatan Psikoedukasi dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Maret 2024 bertempat di RW IX Dusun Krajan, Desa Tanggul Kulon, Kabupaten Jember. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Organisasi PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) Dusun Krajan, dan diisi dengan sosialiasi mengenai fenomena
 Bullying oleh Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 07 Universitas Muhammadiyah Jember. PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) adalah suatu wadah kegiatan program Generasi Berencana (GENRE) yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.

Kegiatan sosialisasi ini berupa Psikoedukasi yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Psikologi dari Kelompok 07 KKN Tematik Universitas Muhammadiyah Jember. Psikoedukasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan/atau keterampilan sebagai usaha pencegahan dari munculnya dan/atau meluasnya gangguan psikologis di suatu kelompok, komunitas atau masyarakat serta kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman bagi lingkungan (HIMPSI, 2010). Dalam kegiatan ini, materi yang diberikan dalam psikoedukasi adalah mengenai fenomena bullying.

Bullying "penindasan" dalam bahasa Indonesia, merupakan segala bentuk penindasan oleh orang atau kelompok secara sengaja terhadap orang lain (dibawahnya) secara terus-menerus (KMENPPA, 2014). Kelompok yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah remaja yang merupakan anggota PIK-R yang masih duduk di bangku SMP. Psikoedukasi ini dilakukan dalam upaya mengurangi banyaknya kasus kekerasan terhadap anak (bullying) yang semakin meningkat, terutama di lingkungan sekolah.

Materi yang diberikan mengenai bullying dalam psikoedukasi ini diantaranya adalah pengertian dari bullying, data kasus bullying di Indonesia, siapa saja yang berperan dalam bullying, bentuk-bentuk bullying, UU tentang perlindungan anak, dampak bullying bagi pelaku dan korban, hingga bagaimana cara mencegah bullying. Psikoedukasi ini diakhiri dengan sesi ice breaking, tanya-jawab, dan kesan-pesan. Kemudian kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.

Ratusan Warga PondokJoyo Terima Bantuan Beras dari Pemerintah Desa

 

Semboro, Jember – Ratusan warga desa Pondokjoyo dari berbagai dusun banyak menerima bantuan beras, dengan jumlah sekitar 700 kepala keluarga.

Bantuan beras tersebut disalurkan oleh kepala desa, perangkat desa dengan beberapa bantuan dari mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Jember dan Universitas Islam Negeri Kyai Hj. Ahmad Siddiq Jember di Kantor Desa PondokJoyo, Selasa 5 Maret 2024.

Saluran bantuan yang diberikan oleh pemerintah desa kepada masyarakat yang membutuhkan cukup membantu dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya yang disampaikan oleh warga desa.

“Saya memiliki dua anak, satu sedang menempuh pendidikan SMA sedangkan anak pertama saya telah meninggal dunia. Sehingga segala kebutuhan keluarga hampir beberapa diantaranya ditanggung oleh saya. Dengan adanya bantuan dari pemerintah ini cukup meringankan beban saya” – jelas Bu Juana 57 tahun, warga desa PondokJoyo.

Para penerima bantuan juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah terkait dengan bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah. Bu Juana (57) warga desa PondokJoyo penerima bantuan beras juga menyampaikan harapan-harapannya.

“Mungkin kedepannya bukan hanya beras saja yang bisa di salurkan sebagai bantuan, bahan pokok juga bisa mejadi salah satu pilihan. Apalagi memasuki bulan puasa tahun ini banyak sekali bahan pokok yang akan mengalami kenaikan harga” – tutur Bu Juana.

Senada dengan harapan-harapan yang disampaikan oleh warga terkait dengan bahan-bahan pokok yang disalurkan, warga juga turut serta memberikan ucapan syukur dan rasa terimakasih terkait dengan bantuan beras yang telah warga terima.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di PonPes Tahfidz Bersama Mahasiswa KKN PondokJoyo

Semboro, Jember – Rabu, 06 Maret 2024, Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) PondokJoyo dari Universitas Muhammadiyah Jember melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu proker (program kerja) yang diusung oleh mahasiswa KKN.

Kegiatan sosialisasi ini di lakukan secara terpisah antara pondok pesantren putri dan putra. Fokus pembahasan yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi PHBS ini adalah bagaimana cara untuk hidup bersih dan sehat agar terhindar dari beberapa penyakit kulit seperti halnya, Scabies, Bisul, dan Panu.

Tidak hanya itu, tetapi mahasiswa KKN juga memberikan pemaparan mengenai kebersihan gigi dan mulut serta mencuci tangan dengan benar.

Sosialisasi ini berlangsung dengan suasana penuh semangat dan kecerian yang dirasakan oleh para santri dan santriwati. Seperti halnya yang disampaikan oleh salah satu santri.

”Sakit gatal-gatal itu cukup sering kami rasakan dikalangan santri yang menetap di pondok, jadi kegiatan sosialisasi ini cukup membantu untuk teman teman menjaga kebersihannya agar terhindar dari rasa sakit, jadi kegiatan pondok pesantren berjalan tanpa hambatan” – terang Farid (17).

Upaya kolabarasi mahasiswa KKN dengan pengurus pondok pesantren memberikan arah positif untuk menjaga kehidupan lebih bersih dan sehat di lingkungan pondok.

UMKM BIHUN DESA BANGSALSARI MENGUKIR JEJAK DI PASAR LOKAL

 

Pandemi COVID-19 Di Indonesia mengakibatkan hampir seluruh sektor mengalami penuruann terutama ekosistem ekonomi yang selama ini telah menjadi tumpuan masyarakatSektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang adalah bagian terpenting dari sektor ekonomi sangat merasakan dampaknya. Namun, dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi, mahasiswa yang terlibat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember di Desa Bangsalsari telah mengambil peran penting dalam mendorong UMKM untuk bertransformasi. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi upaya mereka dalam menginspirasi dan membantu UMKM Desa Bangsalsari untuk bangkit kembali.

Dalam eksplorasi langsung di Desa Bangsalsari, sejumlah UMKM tersebar di berbagai dusun. Salah satunya, di Dusun Kedungsuko, ditemukan UMKM yang memproduksi sagu dari serabut pohon aren, yang kemudian digiling, dihaluskan, dan dijadikan bahan utama untuk pembuatan bihun. Brand bihun ini dikenal dengan nama "IKAN MAS"Bihun yang terbuat dari tepung sagu ini telah menjadi usaha yang menonjol sejak tahun 2022 dan telah berjalan selama dua tahun terakhir. Pemasaran produknya semakin berkembang, dengan ekspansi ke luar kota dan fokus pada pasar lokal, terutama di Kota Jember.


“Omset perhari mencapai sekitar Rp. 500.000 – Rp. 600.000. Namun, terdapat beberapa kendala yang dihadapi,” kata Bu Ira selaku owner UD Ikan Mas.


Cuaca yang kurang mendukung saat musim hujan menghambat proses pengeringan produk bihun kami dan ketersediaan bahan utama sagu yang sulit karena jumlah pohon aren yang semakin berkurang dan masa pertumbuhannya yang lama menjadi kendala utama dalam usaha produksi bihun ini,” lanjut Bu Ira.


Dengan kolaborasi yang kokoh antara mahasiswa KKN dan pelaku UMKM lokal, diharapkan UMKM di Desa Bangsalsari akan terus berkembang dan menjadi tulang punggung ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan.

PEMBUATAN NIB SEBAGAI UPAYA MEMAJUKAN UMKM

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember yang tergabung dalam Kelompok 12 saat ini sedang melaksanakan KKN di Dusun Andongsari, Desa Tugusari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Tema KKN Kali ini mengusung tema NIB dan Sertifikasi halal, oleh karena itu mahasiswa KKN melaksanakan program kerja yakni membantu pelaku usaha UMKM untuk mendapatkan NIB  (Nomor Induk Berusaha) dan juga Sertifikasi Halal.

NIB dan Sertifikasi Halal menjadi hal yang harus diperhatikan dalam proses membangun usaha, karena kedua hal tersebut memegang peranan penting sebagai bukti legalitas dan pengenal resmi bagi UMKM tesebut. NIB berperan sebagai  identifikasi resmi bagi suatu usaha, sedangkan sertifikasi halal menjamin bahwa produk tersebut memenuhi standar halal yang sudah diakui oleh MUI.

Desa Tugusari memiliki empat dusun yang terdiri dari Andongsari, Sumbercanting, Sumberketangi, Krajan dan Perkebunan. Karakteristik dari desa ini adalah mayoritas penduduknya yang berprofesi sebagai petani kebun mengingat hasil bumi yang melimpah dan berkualitas. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat yang berasal di desa tersebut, yaitu mendirikan UMKM. Kelompok KKN 12 melakukan survey selama selama tujuh hari untuk mengidentifikasi UMKM yang ada di desa tersebut, kelompok berhasil mengidentifikasi, data yang telah didapatkan dari beberapa UMKM telah memiliki NIB, namun banyak juga yang belum memiliki NIB. Kami membantu para pelaku UMKM untuk membuat dan mendaftarkan NIB dan Sertifikasi Halal. Pembuatan NIB dan Sertifikasi Halal sangat penting guna membantu dalam legalitas serta perizinan sesuai ketentuan hukum dalam penyelenggaraan usaha.

            Salah satu usaha UMKM yang kami identifikasi yakni usaha Tahu Tempe milik Bapak Argito yang telah berdiri sejak tahun 2004, akan tetapi usaha tersebut belum memiliki NIB dan juga Sertifikasi Halal. Usaha  ini awalnya dilatarbelakangi karena di dusun Andongsari belum ada pabrik tahu. UMKM ini sangat berpotensi untuk dikembangkan karena Bapak Argito tidak hanya memanfaatkan kedelainya saja, tetapi ampas tahunya juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan dijual kembali.  Dari survey yang telah dilakukan oleh kelompok kkn 12, kendala yang dialami oleh pak argito adalah kurangnya tenaga kerja juga terkendala usia yang mengakibatkan tidak dapat memproduksi dengan jumlah banyak.

            Untuk langkah selanjutnya diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi dalam membangun UMKM di Desa Tugusari agar lebih berkembang maupun dikenal oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda sebagai penggerak utama  dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

Sabtu, 09 Maret 2024

Selaraskan Misi, Peran Wakil Rektor dalam Mendukung Kinerja Rektor

 


Kesuksesan sebuah Universitas itu bukan hanya karena Rektornya saja tetapi andil dari Wakil Rektor juga sangat mempengaruhi. Ungkapan tersebut diucapkan oleh Wakil Sekretaris III Majelis Diktilitbang PP Muahmamdiyah, Dr Muhamad Samsudin Sag MPd saat acara pelantikan dan serah terima jabatan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Jember, Jumat, (8/3/2024). 

Menurutnya, andil Wakil Rektor pada bidang masing-masing dalam mengkoordinasikan dengan semua unit di bawahnya merupakan satu kesatuan keberhasilan dalam menunjang kinerja rektor. Jangan menjadi pemimpin yang disukai tetapi jadilah pemimpin yang menyenangkan orang lain. “Permudahkanlah, senangkanlah, dan gembirakanlah.” ucap Samsudin. Kalau hanya disukai saja belum tentu pemimpinnya bisa mengayomi. Tetapi ketika pemimpin bisa menyenangkan, artinya program kerja yang dimiliki bisa ia representatifkan dengan baik kepada para timnya.

Hal tersebut didukung oleh perkataan Prof Dr Thohir Luth MA, perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Ketika seorang pemimpin membaca janji, berarti ia mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan janji dengan sebaik-baiknya. “Jangan sampai mengabaikan apalagi memanfaatkan untuk kepentingan pribadi.” 

Ketika Amanah dan janji ditepati, berarti para pemimpin sudah menorehkan prestasi dengan menuliskan di kertas putih bahwasanya Muhammadiyah Bekemajuan. Sebaliknya, ketika para pemimpin khianat terhadap janjinya, berarti mereka menuliskan di kertas putih dengan noda dan dosa bagi kita semua. Hal tersebut tentu menjadi berkebalikan dari sifat pemimpin yang seharusnya menyenangkan.

Dengan suara yang bergetar, Wakil Rektor III terpilih, Dr Sofyan Rofi MPdI membaca janji pelantikan bergantian dengan Wakil Rektor I Dr Bagus Setya Rintyarna MKom dan Wakil Rektor II Sasmiyanto SKep Ners MKes yang dipimpin langsung oleh Rektor Unmuh Jember, Dr Hanafi MPd.

Sebagai ucapan dedikasi terima kasih kepada para Wakil Rektor Masa Jabatan 2020 – 2024, Dr Hanafi mengucapkan rasa bangganya atas empat tahun dalam kerja sama yang maksimal. Beberapa torehan prestasi atas kinerja yang telah dilakukan telah berperan dan turut andil bagi kemajuan Unmuh Jember. “Hal tersebut juga berlaku bagi jajaran wakil rektor baru, harus saling menyelaraskan misi agar tercapai tujuan yang sama.” tutupnya.

Connect