Jumat, 09 September 2022

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unmuh Jember Targetkan Mahasiswa Punya Sertifikat Profesi



Kualitas Sumber Daya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember menjadi hal utama yang perlu ditingkatkan. Memenuhi kebutuhan tersebut, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unmuh Jember dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) gelar Workshop Verifikasi Skema bersama dengan 10 Perwakilan Program Studi, Kamis (8/9).

Skema program ini pernah dilaksanakan secara perdana di Program Studi Teknik Informatika bulan lalu dengan dua skema yaitu Database Program yang diikuti 24 mahasiswa dan Jaringan Komputer yang diikuti oleh 3 mahasiswa.

 

Ketua LSP, Daryanto MKom, menjelaskan Workshop ini akan meninjau hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan sertifikat profesi. Daryanto juga menjelaskan langkah-langkah pihaknya dalam mendukung sertifikasi kepada mahasiswa. Skema yang menjadi titik paling utama ialah bidang Kewirausahaan.

 

“LSP Unmuh Jember itu tingkatannya LSP P1, jadi hanya menampung mahasiswa sendiri. Hal ini tujuannya agar mahasiswa punya nilai dan kualitas yang kompeten di bidangnya masing-masing, harapannya mahasiswa yang kompeten dapat mudah menerima pekerjaan sebelum hingga sesudah lulus kuliah nanti” ungkap Daryanto.

 

Ditahun pertamanya, LSP Unmuh Jember mentargetkan 10 Program Studi dapat memberikan sertifikasi kepada para mahasiswanya dan selesai pada tahun 2024 dengan total 29 Program Studi siap lakukan uji sertifikasi profesi.

 

Adapun 10 program studi pertama yang terlibat ialah Program Studi Manajemen dengan skema tenaga pemasar dan Pendamping UKM, Program Studi Akuntansi dengan skema akuntasi madya dan akuntansi ahli, Program Studi Ilmu Pemerintahan dengan skema pemberdayaan masyarakat, Program Studi Ilmu Komunikasi dengan skema Public Relationship, Program Studi Pertanian Fasilitator Pertanian, Program Studi Bahasa Inggris mengambil skema Bahasa Inggris untuk Tenaga Ahli, Program Studi Ekonomi Syariah dengan skema Pelaksanaan Pembiayaan Perbankan Syariah, dan Program Studi Psikologi tentang SDM.

Sabtu, 03 September 2022

Simposium Nasional & Penandatanganan Kerjasama dengan Dirjen Kekayaan Intelektual RI

 


Universitas Muhammadiyah Jember menjadi salah satu perguruan tinggi yang terlibat di acara simposium nasional dan penandatanganan dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham Republik Indonesia bersama 52 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) se- Indonesia di Gedung Kuliah Bersama II Lantai 8 Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), lusa (1/9).

     Diawali oleh sambutan Rektor Unimus, Prof Dr Masrukhi MPd, menyampaikan bahwa arah dari acara ini adalah untuk memotivasi dosen mencapai hak patennya. Sehingga, tambahnya, tema yang diangkat adalah Simposium Sistem Paten Era Industri 4.0 Menuju Indonesia Berkemajuan.

     Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Sentra Kekayaan Intelektual, Prof Dra Kun Harismah MSi PhD menyampaikan bahwa ASKI-PTM memperoleh Kekayaan Intelektual Hak Cipta sejak bulan Januari hingga Agustus 2022 mencapai 2774, sehingga ia menyebutkan bahwa tahun 2022 menjadi tahun Hak Cipta. Kemudian perolehan Paten dan Paten Sederhana adalah 362, merek berjumlah 129 dan diikuti oleh desain industri sebanyak 156.

     “Harapannya, perolehan dari PTM terus bertambah dan dikomersialisasikan.” harapnya.

     Meski terhambat selama dua tahun sejak pandemi, pertemuan dalam acara ini bertujuan mendapatkan perubahan yang konsisten terhadap prinsip pelayanan Hak Kekayaan Intelektual melihat potensi industri 4.0 yang dapat mempercepat dan mengefisiensikan perubahan.

     Selain itu, dalam kegiatan ini meluncurkan website ASKI-PTM serta launching Jurnal Kekayaan Intelektual ASKI-PTM sebagai saran dan mendorong berbagai aktivitas terkait dengan kekayaan intelektual di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

Rabu, 31 Agustus 2022

Dosen Pendidikan Biologi Mengangkat Kopi Lokal Jember di Seminar Visiting Profesor UMM

Dr. Kukuh Munandar, M.Kes. Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berhasil lolos program Visiting Profesor di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan mengusung tema presentasi "Kopi Lokal Jember" yang dihadiri oleh dosen-dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia. 

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Kukuh Munandar, M.Kes. mempresentasikan hasil inovasinya dalam bidang pengolahan kopi lokal Jember. Jember sendiri menjadi daerah yang memiliki kondisi geografis unik. Dataran tinggi di lereng Gunung Argopuro kerap dimanfaatkan menjadi lahan potensial untuk produksi tanaman kopi. Berdasar riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwa keunggulan biji dan kualitas baik segi jenis kopi dan rasa berdaya saing tinggi.

Presentasi dalam program visiting profesor tersebut menarik perhatian dosen dan mahasiswa pascasarjana UMM karena menyoroti pemanfaatan fermentasi menggunakan mikroorganisme yang diisolasi dari saluran pencernaan luwak dapat meningkatkan kualitas kopi lokal, sehingga setara dengan kopi luwak yang terkenal mahal di pasar internasional.

"Beberapa pertimbangan menjadi alasan untuk beralih memanfaatkan kopi lokal sebagai solusi lanjutan tanpa luwak, dilihat dari segi kualitas kopi luwak menempati kualitas tinggi dengan harga yang cukup tinggi juga, hal ini beresiko luwak akan ditangkapi dan dipelihara di dalam kandang, namun secara statistik pemeliharaan luwak di dalam kandang kurang bagus. Jika hal ini terjadi kemungkinan beberapa tahun lagi populasi luwak dapat terancam. Selain itu, kopi luwak adalah biji kopi yang berasal dari sisa kotoran hewan luwak atau musang. Disyaratkan halal ketika biji tersebut masih terbungkus kulit kopi dan jika ditanam tetap tumbuh. Kopi hasil fermentasi ini dipastikan tidak menimbulkan kekhawatiran dari sisi halal, mengingat prosesnya tidak melibatkan kotoran luwak yang dinyatakan najis oleh MUI". Ungkap Dr. Kukuh Munandar, M.Kes.

Penelitian ini melalui proses uji riset segi rasa dan kualitas menunjukkan bahwa kopi hasil fermentasi ini tidak berbeda dengan kopi luwak asli, sebagaimana dinilai oleh barista profesional.

Inovasi kopi fermentasi tersebut dipresentasikan dalam sebuah seminar nasional yang terbuka untuk umum di Visiting Profesor UMM. Seminar ini menjadi platform bagi Kukuh untuk menyebarluaskan temuan dan inovasinya, sekaligus membuka diskusi tentang masa depan kopi lokal yang berkualitas tinggi tanpa merusak ekosistem luwak.

Dengan solusi keberlanjutan tanpa luwak ini, tidak hanya mengangkat kopi lokal Jember di mata duni, tetapi juga menunjukkan bahwa inovasi baru dalam bidang pertanian dan teknologi pangan dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai kelestarian lingkungan dan keagamaan.


Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga :Mahasiswa Teknik Lingkungan Unmuh Jember Belajar Kelola Sampah di TPA Pakusari

Senin, 29 Agustus 2022

Penarikan KKN Kolaboratif PT Se-Jember



Perguruan Tinggi SeKabupaten Jember gelar kegiatan Expo Produk UMKM Desa dan Penutupan KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi SeKabupaten Jember 2022 pada Jumat (26/08/2022) di Alun-Alun Jember.

Diikuti oleh total 13 perguruan tinggi dengan total 2.485 mahasiswa dan dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, KKN Kolaboratif Kolaboratif Perguruan Tinggi SeKabupaten Jember resmi ditutup oleh Bupati Jember.

Pada sambutannya Kepala LPPM Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menyampaikan bahwa KKN Kolaboratif akan dilaksanakan di tahun yang akan mendatang, hal ini merupakan komitmen dari Perguruan Tinggi SeKabupaten Jember.

“Alhamdulillah kegiatan KKN Kolaboratif  yang perdana ini akhirnya bisa kita selesaikan dengan baik, yang pertama kita menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi pada bapak bupati jember, mahasiswa, dan pihak yang terkait, sehingga kita akan melaksanakan kembali KKN Kolaboratif yang akan datang.” Ungkap Dr Bagus Setya Rintarna, Kepala LPPM Unmuh Jember.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa Perguruan Tinggi SeKabupaten Jember juga sudah menyiapkan rencana rencana dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan terutama sebagai bentuk pengabdian Perguruan Tinggi SeKabupaten Jember terhadap masyarakat Jember.

Dilaksanakan selama 35 hari, mahasiswa KKN Kolaboratif berhasil menyelesaikan permasalahan dtks di jember dan sudah terverifikasi faktual tiap desanya, dan berhasil membangun sebuah database untuk pemerintahan desa.

Hal serupa diucapkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Jember (Unej), dirinya menyampaikan bahwa dengan adanya dtks desa akan mempermudah realisasi program-program acara Pemerintah Kabupaten Jember di Desa.

Capaian verifikasi faktual terbanyak menjadi kelompok KKN berprestasi dan beberapa kelompok ini mendapatkan hadiah secara langsung dari Bupati Jember.

Selain itu, dalam sambutannya Bupati Jember menyampaikan bahwa banyak masyarakat lapor terhadap Bupati Jember bahwa masyarakat tersebut senang akan manfaat kehadiran mahasiswa KKN yang mengabdi di Desa SeKabupaten Jember.

Dirinya juga menyampaikan bahwa berkat berjalannya dtks yang sudah di verifikasi faktual oleh mahasiswa KKN Kolaboratif, hal ini akan mempermudah distribusi bantuan terhadap masyarakat yang membutuhkan.

 

Bupati Jember mengapresiasi bahwa selain verifikasi faktual dtks ternyata mahasiswa KKN Kolaboratif berkat karya dalam bentuk video, mengakibatkan nama Jember sempat dipenuhi oleh konten video maupun berita terkait program kerja kelompok-kelompok kkn kolaboratif.

Kamis, 25 Agustus 2022

Siapkan Calon Perawat, Fikes Unmuh Jember Gelar Ucap Janji Mahasiswa (Capping Day)

  


Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) gelar acara Ucap Janji Mahasiswa (Capping Day) Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Keperawatan pada Kamis (25/08/2022) di Aula Ahmad Zainuri.

     Diikuti oleh total 163 mahasiswa fikes yang terdiri dari 24 mahasiswa Program Studi Keperawatan dan 139 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan beserta perwakilan wali mahasiswa, kegiatan Capping Day ini merupakan salah satu agenda ucap janji mahasiswa Fikes secara luring, setelah dilaksanakan secara daring karena covid-19.

     Kegiatan ini merupakan salah satu proses yang harus diikuti oleh mahasiswa Fikes sebelum mereka terjun menjadi calon perawat.

     Dihadiri oleh Dekan Fikes pada sambutannya dirinya berpesan kepada mahasiswa calon perawat bahwa mereka harus siap untuk ditempatkan di mana pun dan dengan jam kerja kapan pun.

     "Nanti ketika menjadi perawat, harus siap untuk ditempatkan di mana pun baik mungkin nanti di rumah sakit umum bahkan rumah sakit jiwa, dan juga sebagai perawat nanti juga harus profesional siap untuk bekerja di jam yang mungkin ga menentu kadang bisa pagi, dan juga bisa malam." Ujar Ns Sasmiyanto  Skep, Mkes.

     Selain itu, dirinya menegaskan kepada mahasiswa yang sudah melaksanakan ucap janji tersebut harus sudah siap untuk menjadi calon perawat. Mahasiswa yang sudah ucap janji di capping day ini, saya rasa sudah siap dan harus siap untuk menjadi perawat, menjadi perawat tentu bukan hanya mengurus soal suntik menyuntik, namun jauh dari itu perawat harus juga siap untuk menjaga privasi pasien." Tegasnya.

    Dirinya juga menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia tenaga kesehatan terbanyak dan terbesar adalah dari perawat. "Untuk tenaga kesehatan memang yang terbesar adalah perawat, bisa dilihat saja jika di rumah sakit yang berada dan siap selama 24 jam di rumah sakit adalah perawat." Ungkapnya.

     Selain itu, Ketua Panitia Ns Mohammad Ali Hamid Skep, Mkes, menyampaikan bahwa pentingnya ucap janji mahasiswa ini dilaksanakan juga sebagai persyaratan sebelum mahasiswa bisa memulai praktik yang akan datang pada tanggal 29 Agustus 2022.

     Dirinya menegaskan kepada mahasiswa bahwa janji ini penting karena yang akan dihadapi oleh calon perawat merupakan pasien yang membutuhkan pertolongan serta penanganan medis.

    Dirinya juga berharap bahwa acara ucap janji mahasiswa ini bisa menjadi acara yang sacral yang sudah disaksikan oleh wali mahasiswa sebagai saksi, sehingga para mahasiswa bisa memegang janji tersebut dan mampu melaksanakan janji tersebut.

    “Saya berharap kepada mahasiswa yang sudah ucap janji ini agar bisa memegang janji tersebut, dan bisa melaksanakan dengan baik, tidak menghindari janji tersebut, sehingga nanti tidak termasuk sebagai orang-orang yang munafik.” harapnya.

The International, 5 Mahasiswa KKN Siap KKN di Malaysia

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sering kali dilaksanakan di ujung daerah, namun Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jember bertekat menurunkan lima mahasiswa untuk melaksanakan KKN di Malaysia.

     Dr Bagus Setya Rintyarna ST MKom, Kepala LPPM Unmuh Jember, menyampaikan bahwa kesempatan ini adalah sebuah capaian terbaik kepada mahasiswa, karena membawa nama kampus dan negaranya ke dunia internasional.

     “Wawasan dan pengalaman mereka tentu akan berbeda dengan KKN dalam negeri, karena mereka akan berhadapan langsung dengan orang-orang baru yang akan mereka ajak bersinergi. Harapannya mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini.” ungkapnya.

     Dalam pencapaiannya, LPPM Unmuh Jember menjadi salah satu lembaga terdepan dalam menjembatani mahasiswa dan masyarakat dalam menginisiasi mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat. Kemudian juga turut serta dalam mengkolaborasikan KKN antar Perguruan Tinggi Se-kabupaten Jember dan KKN Reguler yang masing-masing diterjunkan ke wilayah pedalaman negeri.

     Adapun mahasiswa dan mahasiswi KKN Internasional berasal dari Program Studi Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Bahasa dan Sastra Indonesia, Manajemen, dan Keperawatan. Para mahasiswa akan diterbangkan ke Malaysia tepat malam ini.

Sabtu, 20 Agustus 2022

Pulihkan Wisata "Sedoyo", KKN Kolaboratif 18 Ajak Masyarakat dan Pemdes

 

Desa Grenden merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Desa ini menjadi tempat mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 18 dalam melaksanakan program dari Perguruan Tinggi se-Jember. Kelompok KKN Kolaboratif 18 sendiri beranggotakan mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi yaitu Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember dan Universitas PGRI Argopuro Jember. Desa inimemiliki potensi menjadi desa wisata karena memiliki pemandangan alam yang sangat   indah, apalagi jika dilihat dari kejauhan.

     Di bawah bimbingan dr. M. Afiful Jauhani, MH, Sp. FM. KKN Kolaboratif 18 bersama masyarakat dan pemerintah desa Grenden berkolaborasi untuk mengembangkan Wisata Sedoyo agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.

     Kondisi lingkungan sekitar tempat wisata yang tidak terawat, banyak sampah yang menumpuk, fasilitas yang belum memadahi dan kurangnya antusiasme masyarakat untuk meramaikan wisata tersebut membuat kelompok KKN Kolaboratif 18 mengajak seluruh pihak sekitar untuk membenahi kembali tempat tersebut sehingga menjadi salah satu destinasi pariwisata. Kurangnya kesadaran warga desa maupun pengunjung wisata Sedoyo membuat para mahasiswa KKN tergerak untuk membuat rencana pengembangan Wisata Sedoyo. Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi tahap perintisan, tahap penguatan, tahap pengembangan, tahap kemandirian, tahap exit strategi. penanaman kembali tanaman hijau. 

     Tahap perintisan menjadi pintu awal mahasiswa melakukan sosialisasi. Acara sosialisasi di selenggarakan guna memberi pengetahuan dan wawasan mengenai potensi wisata kepada masyarakat khususnya Desa Grenden. Ketua panitia, Mochamad Rafli mengatakan, sosialisasi bertujuan dapat memberi pengetahuan kepada para pemilik usaha disekitar tempat wisata dan mengedukasi tentang cara mempromosikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wisata Sedoyo. Mahasiswa KKN berharap dengan adanya sosialisasi penggiat wisata di Desa Grenden masayarakat dapat mengembangkan wisata alam maupun wisata kuliner. Sehingga dapat membantu perekonomian desa dan dapat menjadi daya tarik wisatawan. Rencananya Kegiatan sosialisasi diikuti beberapa peserta terdiri dari masyarakat, kelompok sadar wisata Desa Grenden, perangkat Desa Grenden, para pemilik usaha disekitar wisata dan para petani sekitar wisata di Desa Grenden.

     Para mahasiswa berharap, Wisata Sedoyo memiliki keindahan yang tidak disadari oleh warga berpotensi menjadi sebuah destinasi wisata di desa yang dapat menarik para pengunjung. Pengembangan berbagai potensi yang ada, harapannya pariwisata ini dapat menjadi salah satu sektor unggulan daerah dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.


Connect