Dosen Pendidikan Biologi Mengangkat Kopi Lokal Jember di Seminar Visiting Profesor UMM
Dr. Kukuh Munandar, M.Kes. Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berhasil lolos program Visiting Profesor di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan mengusung tema presentasi "Kopi Lokal Jember" yang dihadiri oleh dosen-dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Kukuh Munandar, M.Kes. mempresentasikan hasil inovasinya dalam bidang pengolahan kopi lokal Jember. Jember sendiri menjadi daerah yang memiliki kondisi geografis unik. Dataran tinggi di lereng Gunung Argopuro kerap dimanfaatkan menjadi lahan potensial untuk produksi tanaman kopi. Berdasar riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwa keunggulan biji dan kualitas baik segi jenis kopi dan rasa berdaya saing tinggi.
Presentasi dalam program visiting profesor tersebut menarik perhatian dosen dan mahasiswa pascasarjana UMM karena menyoroti pemanfaatan fermentasi menggunakan mikroorganisme yang diisolasi dari saluran pencernaan luwak dapat meningkatkan kualitas kopi lokal, sehingga setara dengan kopi luwak yang terkenal mahal di pasar internasional.
"Beberapa pertimbangan menjadi alasan untuk beralih memanfaatkan kopi lokal sebagai solusi lanjutan tanpa luwak, dilihat dari segi kualitas kopi luwak menempati kualitas tinggi dengan harga yang cukup tinggi juga, hal ini beresiko luwak akan ditangkapi dan dipelihara di dalam kandang, namun secara statistik pemeliharaan luwak di dalam kandang kurang bagus. Jika hal ini terjadi kemungkinan beberapa tahun lagi populasi luwak dapat terancam. Selain itu, kopi luwak adalah biji kopi yang berasal dari sisa kotoran hewan luwak atau musang. Disyaratkan halal ketika biji tersebut masih terbungkus kulit kopi dan jika ditanam tetap tumbuh. Kopi hasil fermentasi ini dipastikan tidak menimbulkan kekhawatiran dari sisi halal, mengingat prosesnya tidak melibatkan kotoran luwak yang dinyatakan najis oleh MUI". Ungkap Dr. Kukuh Munandar, M.Kes.
Penelitian ini melalui proses uji riset segi rasa dan kualitas menunjukkan bahwa kopi hasil fermentasi ini tidak berbeda dengan kopi luwak asli, sebagaimana dinilai oleh barista profesional.
Inovasi kopi fermentasi tersebut dipresentasikan dalam sebuah seminar nasional yang terbuka untuk umum di Visiting Profesor UMM. Seminar ini menjadi platform bagi Kukuh untuk menyebarluaskan temuan dan inovasinya, sekaligus membuka diskusi tentang masa depan kopi lokal yang berkualitas tinggi tanpa merusak ekosistem luwak.
Dengan solusi keberlanjutan tanpa luwak ini, tidak hanya mengangkat kopi lokal Jember di mata duni, tetapi juga menunjukkan bahwa inovasi baru dalam bidang pertanian dan teknologi pangan dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai kelestarian lingkungan dan keagamaan.
Kontributor : Alya Nurhaliza
Baca juga :Mahasiswa Teknik Lingkungan Unmuh Jember Belajar Kelola Sampah di TPA Pakusari
Tags : Berita Penelitian
Posting Komentar