Wisuda ke-47, PWM : Cerdas dan Akhlak Memperbaiki Kebutuhan Global
Unmuh Jember menggelar Rapat Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Jember Wisuda Magister (S2), Sarjana (S1), dan Diploma (D3) Semester Genap 2021/2022, Sabtu, (24/9/2022). Wisuda kali ini dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Prof Thohir Luth, menyampaikan pesannya kepada 653 wisudawan yang hadir. Ada dua sifat yang harus dimiliki oleh akademisi. Pertama, learning by knowledge, mahasiswa dididik untuk mendapatkan sejumlah ilmu pengetahuan yang melatih kecerdasan dan kecekatan kita dalam rangka memperbaiki kebutuhan global. Kedua, change of attitude, mahasiswa akan mendapat ilmu al islam dan kemuhammadiyahan untuk membentuk pribadi yang baik dan bermartabat dan berintegritas. "Apa artinya ilmu yang tinggi tanpa adanya iman yang tinggi." ungkap Ketua Badan Pembina Harian Unmuh Jember tersebut.
Sementara itu, Prof Chairil Anwar, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang hadir secara daring mengungkapkan, akademisi telah disiapkan dengan sebaiknya selama menimba ilmu di perguruan tinggi untuk bekal terjun ke masyarakat nantinya. "Kalian harus siap menghadapi tantangan global salah satunya kondisi ekonomi yang belum stabil akibat dari pandemi Covid-19." Sebagai lulusan Universitas Muhammadiyah Jember, para wisudawan dan semua orang tua mahasiswa yang hadir patut berbangga karena Unmuh Jember meraih predikat top 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah terbaik se-Indonesia dari 172 PTM yang ada di Indonesia.
Dari hal ini pula, Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Unmuh Jember atas dedikasinya menghidup-hidupi Muhammadiyah. "Jangan ragu untuk mengabarkan kepada masyarakat bahwa Unmuh Jember memiliki kualitas yang baik."
Dari 653 wisudawan kali ini, ada cerita haru dari salah satu wisudawati peraih IPK tertinggi program Magister. Melur Tri Swastika, mahasiswa Pascasarjana peraih IPK 4.00 sempat berada di titik terendah dalam hidupnya ketika harus kehilangan sang ibu. Ia mengisahkan momen tersebut terjadi ketika sedang menyelesaikan tesis S2nya. "Saat dimana saya sangat butuh support dan nasehatnya." Saat di titik terendah itulah ia bertekad untuk menyelesaikan studi lebih cepat dan membanggakan kedua orang tua. Karena keinginan almarhumah dan janji saya kepada beliau yaitu bisa menyaksikan saya wisuda dan ayah ibu bisa menjadi tamu undangan wisudawan terbaik seperti kelulusan Diploma saya, ungkap wanita asal Situbondo tersebut.
Melur mengungkapkan bahwa studi S2nya atas dasar keinginan sang Ibu yang menginginkan anaknya bisa menjadi seorang pendidik seperti dirinya. Untuk mewujudkannya, ia harus berusaha keras karena diakuinya menjadi mahasiswa dan bekerja sekaligus bukanlah hal yang mudah. "Harus pandai-pandai membagi waktu." Dari kisahnya, kepada mahasiswa Unmuh Jember, ia ingin menularkan semangat dan berpesan agar terus menjadi pribadi yang bermanfaat. Salurkan semua ilmu yang bermanfaat dan menjadi kebanggaan orang tua karena sejatinya manusia yaitu mencari ilmu sebaik-sebaiknya tak hanya untuk dunia namun untuk bekal akhirat, pungkasnya.