Tim Dosen Unmuh Jember Berdayakan Usaha Rumah Tangga dengan Bekatul Sebagai Makanan Sehat Berkualitas Tinggi
Senin, 24 Juli 2023, menjadi momen yang dinanti bagi enam mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, karena mereka mengikuti acara pelepasan untuk KKN Internasional yang akan berlangsung di Malaysia. Pada hari Selasa, mereka akan berangkat menuju ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, untuk menjalankan misi pengabdian masyarakat.
KKN Internasional yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unmuh Jember kali ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan.
Prodi mahasiswa peserta KKN ini beragam, mencakup Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Teknik Informatika, Agrobisnis, dan lainnya. Keberagaman prodi ini menandakan semangat kolaboratif dan interdisipliner dalam menjalankan misi pengabdian masyarakat di luar negeri.
Dalam acara pelepasan ini, LPPM Unmuh Jember berharap agar kegiatan KKN Internasional dapat meningkatkan rekognisi universitas dalam skala internasional. Wakil Rektor 1 bidang akademik Unmuh Jember DR, Emy Kholifah R, M,SI, menyampaikan apresiasi atas KKN Internasional yang merupakan salah satu bentuk pengabdian yang menjadi bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi.
Para peserta KKN Internasional antara lain Anisa Dea Suryani dari Pendidikan Biologi, Naufal Husein Adikalan dari Pendidikan Matematika, Danang Dwi Gusti Fajar Yanto dari Teknik Informatika, dari Umi Kulsum Pendidikan Biologi, Alfan Hidayad dari Agrobisnis, dan Yahya Khamdani dari Pendidikan Matematika.
Enam mahasiswa tersebut diharapkan dapat membuktikan bahwa mahasiswa Unmuh Jember pantas untuk melakukan pengabdian di luar negeri dan membawa nama baik almamater. Ilmu yang telah ditempuh selama perkuliahan diharapkan dapat memberikan solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat di lokasi tujuan.
Selain itu, ada rencana untuk menandatangani MoU tingkat LPPM atau universitas serta MoA untuk tiap program studi, guna meningkatkan kualitas dan dampak dari kegiatan KKN Internasional.
Dalam menghadapi pengalaman KKN di Malaysia, para mahasiswa didorong untuk menunjukkan kompetensi, memberikan solusi, dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Penting bagi mereka untuk menjaga nama baik almamater Unmuh Jember dan melaksanakan kegiatan KKN dengan serius dan sungguh.
Dekan Fakultas Teknik Dr, Nanang Saiful Rizal, M,T, juga memberikan pesan, bahwa target ke depan harus mencakup minimal empat kegiatan internasional untuk mencapai akreditasi unggul.
Selain itu, Dekan FKIP Dr, Kukuh Munandar, M.Kes meminta mahasiswa untuk menyiapkan kurikulum merdeka sebagai persiapan agar dapat berkolaborasi dengan teman-teman di Malaysia.
Acara pelepasan ditutup dengan penyematan jaket sebagai simbolis penyerahan tugas dan tanggung jawab dari Wakil Rektor 1 kepada para mahasiswa.
Pesantren merupakan salah satu sarana pendidikan yang memiliki beberapa masalah kompleks khususnya di bidang kesehatan. Tidak hanya di Jember, seluruh pondok pesantren di Indonesia hampir memiliki masalah yang sama. Seperti masalah sanitasi lingkungan meliputi kebersihan air, masalah gizi santri, kebersihan diri dan lingkungan, serta status gizi.
Tragedi
itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti bangunan dan ruangan
pondok, minimnya pengetahuan PHBS, serta sarana dan prasarana sanitasi
yang buruk. Hal itu menjadi fokus utama
yang bisa dikembangkan untuk menciptakan kehidupan pondok pesantren yang lebih
sehat.
Dosen
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) Ns Cahya Tribagus Hidayat S.Kep., M.Kes mengutarakan
perlu adanya tindakan mengenai masalah kesehatan di lingkungan pondok pesantren
supaya meningkatkan kesejahteraan kesehatan santri.
Program
pengabdian hibah dari DRTPM DIKTI (Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian
kepada Masyarakat di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) telah
menciptakan sebuah inovasi Healthy House Service berfokus mewadahi dan
membenahi penyakit dan penanangan masalah kesehatan di pondok pesantren.
Diketuai dan digagas oleh Ns Cahya Tribagus Hidayat S.Kep.,M.Kes sebagai CO
Kegiatan, Ns. Sofia Rosma Dewi, S.Kep. M.Kep sebagai penyuluh dan 1 dosen FIKes
Sebagai Teknisi beranggotakan 4 mahasiswa dari tim PKM Unmuh Jember dilakukan
di Pondok Baitul Arqom Balung.
Sebuah
upaya kolaboratif ini dimulai sejak Juli 2023 untuk menciptakan lingkungan
pesantren yang sehat dan mendukung kesejahteraan santri, baik secara fisik
maupun spiritual. Difokuskan pada edukasi, screening, penyuluhan kesehatan,
deteksi dini, dan penanganan penyakit santri.
Cahya
mengungkapkan, para peserta kegiatan ini diberikan edukasi cara hidup sehat,
menganalisis calon mitra kader pelatihan, dilanjutkan dengan analisis situasi
dan permasalahan, analisis solusi dan yang terakhir sosialisasi aplikasi yang
dibuat untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan. Dengan adanya aplikasi
tersebut memudahkan monitoring dengan
mitra kader yang ada di Ponpes serta memudahkan pelaporan pihak mitra kader
kepada pihak terkait.
Healthy
House Service membuat komunitas kader mitra didalam pesantren guna controlling
dan monitoring. “Kader dibentuk dan dibekali instrumen deteksi dini penyakit,
mencatat penyakit yang sering muncul, melakukan penanganan terhadap pasien”
Ungkap Ketua CO Kegiatan.
Program
pengabdian mendapat respon yang cukup antusias dan mensupport maka, program ini
akan diplanning untuk membentuk rumah sehat yang terstandar.
Kontributor : Alya Nurhaliza
Baca juga : Perjalanan Indra Bayu Seorang Pesilat Muda dari Wuluhan
Sebanyak 901 calon mahasiswa pendidikan profesi guru pra jabatan, yang dikenal sebagai PPG, telah memulai pelaksanaan ujian substantif mereka selama empat hari, yaitu pada tanggal 5, 6, 7, dan 10 Juli 2023. Ujian ini dilaksanakan di Ruang Laboratorium Komputer Bahasa dan Informatika Universitas Muhammadiyah Jember.
Program Pendidikan Profesi Guru di Universitas Muhammadiyah Jember terdiri dari dua jenis jabatan, yaitu Pra Jabatan dan Dalam Jabatan. Mahasiswa pra jabatan adalah lulusan Sarjana atau D4 yang ingin meraih gelar pendidikan profesi guru (Gr) dan proses pembelajarannya dilakukan secara offline. Sementara itu, mahasiswa dalam jabatan melanjutkan kuliah mereka secara online, karena mereka telah menjadi guru di tempat masing-masing.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menugaskan delapan bidang keilmuan kepada PPG Universitas Muhammadiyah Jember, dengan kuota sebanyak 35 mahasiswa per kelas. Delapan bidang tersebut meliputi Bahasa Inggris, Biologi, Guru TK Paud, Bahasa Indonesia, Matematika, Agribisnis Tanaman, Agribisnis Pengelolaan Hasil Pertanian, dan Keperawatan, serta mendapatkan penugasan bidang studi Pekerjaan Sosial sejak tahun 2021.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jember, Dr Kukuh Munandar MKes, dalam keterangannya, menyatakan bahwa kuliah di PPG diperlukan untuk mendapatkan sertifikat pendidik guru. Selain itu, menjadi seorang guru juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG).
"Dalam pelaksanaannya, saya berharap tidak ada kendala teknis yang menghambat, karena kita telah diberi kepercayaan oleh Kementerian. Oleh karena itu, kita harus berusaha semaksimal mungkin. Di Jawa Timur bagian timur (eks karisidenan besuki) Universitas Muhammadiyah Jember adalah satu-satunya yang dipercaya untuk melaksanakan ujian ini," ungkapnya.
Kaprodi PPG Unmuh Jember, Dr Christine Wulandari S MPd mengungkapkan pada tahun 2022 PPG Unmuh Jember pada gelombang pertama menerima Sebanyak 63 mahasiswa terdiri dari Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Biologi, dan PAUD. Kemudian, untuk gelombang kedua bidang pendidikan Biologi dan Bahasa Inggris diberi amanah sebanyak 59 mahasiswa. Beliau juga berharap adanya peningkatan jumlah kuantitas mahasiswa yang diamanahkan kepada program studinya.
Tiga Mahasiswi Psikologi Unmuh Jember raih posisi pertama dalam lomba Tari Tradisional Internasional yang diadakan secara daring di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Perlombaan bergengsi tersebut mengangkat tema "Growing Ecological Challenges: Transdisciplinary Perspectives from the Global South." yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 5 hingga 7 Juli 2023.
Senki Desta Galuh, S.T., M.T.
Dosen Progam Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember).
Telah melakukan pengabdian terkait sumber energi alternatif yaitu biogas
melalui pengolahan sampah menjadi gas metana. pengabdian ini dilakukan di TPA
Pakusari,pada tanggal (10 /7/2023).
Pengabdian ini dipimpin langsung
oleh Senki Desta Galuh, S.T., M.T., bersama tim. Dalam kegiatan ini, lima warga
sekitar TPA Pakusari serta beberapa pekerja di TPA tersebut turut dilibatkan serta
beberapa pekerja yang ada di TPA tersebut.
Tahapan kegiatan ini dimulai
dengan survei lapangan untuk mengukur jarak antara reaktor biogas dengan rumah
warga yang akan dipasangi saluran distribusi. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui panjang pipa yang dibutuhkan untuk melakuan penyaluran biogas ke rumah-rumah
warga di sekitar TPA Pakusari.
Selain pemasangan saluran biogas,
dalam kegiatan ini juga dilakukan pembuatan kompor gas metana yang dapat
digunakan oleh warga untuk memanfaatkan biogas. Pemasangan saluran biogas
dilakukan di lima rumah warga sekitar TPA Pakusari dengan menggunakan pipa
berdiameter 1,5 inci dan 0,5 inci sebagai bahan utama.
Setelah semua tahapan instalasi
selesai, dilakukan uji coba untuk memastikan saluran distribusi biogas dan
kompor gas metana berfungsi dengan baik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
panjang pipa yang dibutuhkan untuk melakuan penyaluran biogas ke rumah-rumah
warga di sekitar TPA Pakusari.
Diharapkan melalui instalasi
saluran distribusi biogas ini, warga di sekitar TPA Pakusari dapat secara aktif
memanfaatkan biogas sebagai sumber energi alternatif untuk kebutuhan
sehari-hari, khususnya memasak. Dengan pemanfaatan ini, dapat terjadi
pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang pada akhirnya akan
berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan pemanasan global.
Selain itu, penggunaan biogas juga
dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah,
sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat
sekitar. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh yang dapat
diadopsi oleh daerah lain yang menghadapi masalah serupa, sehingga manfaat dari
pemanfaatan biogas dapat dirasakan lebih luas.