Rabu, 08 Mei 2024

Siap Jadi Garda Depan Pencegahan Kekerasan Seksual, Satgas PPKS Unmuh Jember Gelar Sosialisasi Edukasi



Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di lingkungan Perguruan Tinggi (Permendikbudristek PPKS), Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) Gelar Sosialisasi kepada jajaran organisasi mahasiswa (Ormawa) di lingkungan kampus untuk berjalan bersama memberantas kekerasan seksual yang sedang marak terjadi di ranah pendidikan.

Digelar pada hari Sabtu (04/05/2024) yang bertempat di Aula Fakultas Hukum Unmuh Jember, sosialisasi ini dihadiri oleh 35 peserta dengan beragam ormawa yang diikuti.

Mengusung tema "Bahaya Pergaulan Bebas di Era Milenial Generation", acara ini fokus kepada pembahasan penjagaan diri terkait dengan banyaknya kasus manipulasi yang berujung menimbulkan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap warga kampus baik dari jajaran dosen, tendik maupun mahasiswa.

Sebagai rekan sebaya, sosialisasi ini dinarasumberi oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Unmuh Jember, Dinar Trisnaputih, yang memberikan materi interaktif antar mahasiswa yang menyinggung langsung tentang kekerasan seksual.

"Pakaian tertutup pun bisa menjadi korban kekerasan seksual, apalagi yang terbuka" jelas Dinar dalam sesi materinya.

Dijelaskan pula bahwa mahasiswa harus menjauhi tipu muslihat dan mempelajari kontrol diri yang baik agar terhindar dari kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang marak terjadi di ranah kampus. Mengingat banyak bentuk kekerasan seksual seperti verbal, fisik dan aspek lainnya.

Materi sosialisasi ini didampingi langsung oleh Dra. Ria Angin, M, Si. dan Yanny Tuharyati, S.H., M.H. selaku satgas PPKS yang berstatus dosen. Keduanya membuka diskusi langsung dengan mahasiswa yang mengajukan pertanyaan dan permintaan untuk satgas PPKS agar lebih baik lagi dalam menangani kasus kekerasan seksual di kampus.

"Rahasia korban akan tetap terjaga, seluruh satgas PPKS sudah disumpah untuk tidak membocorkan identitas dan informasi" jelas Ria.

Satgas PPKS menekankan kepada mahasiswa bahwa berbagai kasus kekerasan dan pelecehan seksual dalam bentuk apapun akan ditangani secara profesional tanpa pandang status. Himbauan dari narasumber dan dosen satgas PPKS, diharapkan korban tidak segan untuk berkonsultasi tanpa harus takut dan malu.

"Jangan takut untuk melapor bila ada tendik yang melakukan kekerasan seksual kepada kalian" kata Yanny.

Sabtu, 04 Mei 2024

Tim RisetMU Unmuh Jember Berkolaborasi dengan SD Muhammadiyah Kasiyan Hadirkan Pojok Baca



Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan di kalangan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD). Namun, dengan kemajuan teknologi juga datang tantangan baru, salah satunya adalah kecanduan gadget pada anak-anak usia SD.

Untuk memerangi tren kecanduan gadget yang melanda sebagian besar siswa pasca pandemi COVID-19, Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) hadir berikan solusi dengan gelar Sosialisasi Membangun Siswa Cerdas dan Berkarakter dengan Program Literasi  Studi Tokoh Islam di SD Muhammadiyah Kasiyan Kabupaten Jember pada Sabtu (4/5/2024) yang lalu.

melalui hibah RisetMU PP Muhammadiyah Batch VII Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk membangkitkan semangat literasi di kalangan siswa, Unmuh Jember bersama SD Muhammadiyah Kasiyan berkolaborasi dengan hadirkan program pojok baca di setiap kelas.

Program ini dipimpin oleh Dr. Siti Nursyamsiyah, SS., M.Pd. dan anggota Bapak Hairul Huda, M.Pd.I dari Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam.

Menurutnya, kecanduan gadget pada anak usia SD menjadi perhatian serius bagi para orang tua dan pendidik. Hal ini bukanlah sekadar masalah bermain-main dengan perangkat elektronik, tetapi juga berdampak pada perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak. Ketergantungan pada gadget dapat mengganggu pola tidur, menurunkan kemampuan konsentrasi, dan bahkan menghambat interaksi sosial di dunia nyata.

"Tujuan utamanya adalah untuk menggeser minat mereka dari gadget ke dunia literasi," ungkapnya.

Bantuan yang berupa sarana literasi berupa rak buku, buku Pelajaran, buku cerita anak-anak dan buku tokoh-tokoh Islam.

Selain bantuan sarana, sosialisasi dan pendampingan pada siswa siswi dilakukan untuk membangkitkan minat berliterasi dan mengetahui tata cara lietrasi yang benar.

Salah satu siswa, Yusuf dari kelas 4, mengungkapkan bahwa pojok baca di kelas telah menambah pengetahuan mereka.

Selain itu, Alisa dari kelas 5 menyatakan bahwa membaca membuka pintu ide-ide baru. Mereka berdua mengajak teman-temannya untuk aktif mengunjungi pojok baca setiap hari.

Demi memberikan dampak yang lebih untuk meningkatkan literasi. Setiap pembelajaran, siswa dialokasikan waktu 15 menit untuk membaca. Pojok baca telah menjadi sarana untuk meningkatkan literasi, baik selama pembelajaran maupun saat istirahat.

Siap Jadi Garda Depan Pencegahan Kekerasan Seksual, Satgas PPKS Unmuh Jember Gelar Sosialisasi Edukasi



Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di lingkungan Perguruan Tinggi (Permendikbudristek PPKS), Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) Gelar Sosialisasi kepada jajaran organisasi mahasiswa (Ormawa) di lingkungan kampus untuk berjalan bersama memberantas kekerasan seksual yang sedang marak terjadi di ranah pendidikan.

 

Digelar pada hari Sabtu (04/05/2024) yang bertempat di Aula Fakultas Hukum Unmuh Jember, sosialisasi ini dihadiri oleh 35 peserta dengan beragam ormawa yang diikuti.

 

Mengusung tema "Bahaya Pergaulan Bebas di Era Milenial Generation", acara ini fokus kepada pembahasan penjagaan diri terkait dengan banyaknya kasus manipulasi yang berujung menimbulkan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap warga kampus baik dari jajaran dosen, tendik maupun mahasiswa.

 

Sebagai rekan sebaya, sosialisasi ini dinarasumberi oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Unmuh Jember, Dinar Trisnaputih, yang memberikan materi interaktif antar mahasiswa yang menyinggung langsung tentang kekerasan seksual.

 

"Pakaian tertutup pun bisa menjadi korban kekerasan seksual, apalagi yang terbuka" jelas Dinar dalam sesi materinya.

 

Dijelaskan pula bahwa mahasiswa harus menjauhi tipu muslihat dan mempelajari kontrol diri yang baik agar terhindar dari kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang marak terjadi di ranah kampus. Mengingat banyak bentuk kekerasan seksual seperti verbal, fisik dan aspek lainnya.

 

Materi sosialisasi ini didampingi langsung oleh Dra. Ria Angin, M, Si. dan Yanny Tuharyati, S.H., M.H. selaku satgas PPKS yang berstatus dosen. Keduanya membuka diskusi langsung dengan mahasiswa yang mengajukan pertanyaan dan permintaan untuk satgas PPKS agar lebih baik lagi dalam menangani kasus kekerasan seksual di kampus.

 

"Rahasia korban akan tetap terjaga, seluruh satgas PPKS sudah disumpah untuk tidak membocorkan identitas dan informasi" jelas Ria.

 

Satgas PPKS menekankan kepada mahasiswa bahwa berbagai kasus kekerasan dan pelecehan seksual dalam bentuk apapun akan ditangani secara profesional tanpa pandang status. Himbauan dari narasumber dan dosen satgas PPKS, diharapkan korban tidak segan untuk berkonsultasi tanpa harus takut dan malu.

 

"Jangan takut untuk melapor bila ada tendik yang melakukan kekerasan seksual kepada kalian" kata Yanny.

Teliti Usaha Kerupuk Ikan, Dosen Unmuh Jember Temukan Peluang dan Tantangan Pengembangan Bisnis

    Dua dosen Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Fefi Nurdiana Widjayanti dan Trias Setyowati, melakukan penelitian terhadap usaha produksi kerupuk ikan milik Gufron, seorang warga Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan tantangan dalam pengembangan bisnis yang telah berjalan sejak 2014 dan menyerap 19 tenaga kerja lokal.

 

    Dalam wawancara dengan Gufron, kedua dosen menemukan bahwa usaha ini sempat mengalami kerugian besar yang tidak disadari pemiliknya selama bertahun-tahun akibat manajemen keuangan yang lemah. Fefi Nurdiana mengungkapkan bahwa Gufron terus menambah modal untuk menjaga bisnis terus berjalan hingga akhirnya memutuskan berhenti produksi karena kesulitan keuangan. “Saat produksi dihentikan, seteleh diteliti ternyata terdapat manajemen keuangan yang tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah,” ujar Fefi.

    Selain mengidentifikasi kelemahan, Fefi juga melihat peluang pengembangan usaha, terutama dalam memperluas jangkauan pemasaran yang saat ini masih terbatas di Kabupaten Jember dan Banyuwangi. “Dengan pembuatan perizinan dan sertifikasi halal, produk ini bisa dipasarkan lebih luas,” tambahnya.

    Trias Setyowati menekankan pentingnya analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats) dalam penelitian ini untuk merumuskan strategi pengembangan usaha. Ia juga menyoroti perlunya perbaikan manajemen produksi, keuangan, dan pemasaran untuk memastikan kelangsungan bisnis. “Kita akan perketat manajemennya, mulai dari manajemen produksi hingga manajemen keuangannya, dan juga manejemen pemasarannya. Peluang usaha ini bangkit masih sangat memungkinkan,” jelas Trias.


     Sebagai langkah efisiensi, Trias juga mengusulkan diversifikasi bahan produksi dengan menggunakan tepung talas yang lebih terjangkau, guna menekan biaya produksi.

    Gufron sebagai pemilik usaha, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kedua dosen Unmuh Jember yang telah membantu mengidentifikasi kelemahan dan memberikan solusi untuk memajukan usahanya.

    “Terima kasih banyak kepada Ibu Fefi dan Ibu Trias, dosen Unmuh Jember, yang mau membantu usaha saya, ada beberapa kelemahan tadi saya sampaikan, dan Alhamdulillah ada solusi dari beliau berdua, Saya menyadari pentingnya manajemen yang baik dalam menjalankan bisnis. Dengan manajemen yang tepat, kerugian bisa dideteksi dini dan diminimalisir”ungkapnya.

Jumat, 03 Mei 2024

Kontingen Tapak Suci Unmuh Jember Sabet Juara Umum 2 di Tapak Suci Banyuwangi Championship


  
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berhasil meraih juara umum 2 pada ajang kejuaraan nasional Tapak Suci Banyuwangi Championship 2024 yang diadakan langsung di Gedung Olahraga Cheng Hoo. Kejuaraan ini diikuti oleh lebih dari 700 peserta dengan berbagai almamater berbeda di lingkup Jawa Timur.

     Terlaksana pada hari Jumat (03/05/2024) dan berjalan sampai hari Minggu (05/05/2024), tercatat sebanyak 9 medali telah dimenangkan oleh UKM Tapak Suci Unmuh Jember dengan spesifikasi 7 medali emas dan 2 medali perak. Dengan jumlah akumulasi kemenangan ini, Unmuh Jember dinyatakan sebagai Juara Umum 2 pada perlombaan ini.

     Atlet yang berhasil memenangkan medali antara lain Indra Bayu Purnomo Aji Pamungkas (2024) Juara 1 Kelas E Putra Dewasa, Gilang Satria Prakosa (2024) Juara 1 Kelas F Putra Dewasa, Arif Lukman Hakim (2024) Juara 1 Kelas H Putra Dewasa, Ahmad Fadilah Utomo (2024) Juara 1 Kelas D Putra Dewasa, Ahmad Mubiin Ashshiddiqi (2024) Juara 1 Kelas G Putra Dewasa, Lailatul Jannah (2024) Juara 1 Seni Tunggal Bersenjata, Hilman Triyadi (2024) Juara 1 Kelas C Putra Dewasa, Guntur Hafid Duila (2024) Juara 2 Kelas B Putra Dewasa dan Syindirayani Sasmito Putri (2024) Juara 2 Kelas B Putri Dewasa.

     Manager Tapak Suci Banyuwangi Championship 2024 UKM Tapak Suci Unmuh Jember, Yunita, mengaku merasa bersemangat dan berterimakasih atas dukungan dari segala pihak yang terkait dalam perlombaan ini.

     “Dapat dukungan dari kampus sesuai administrasi yang ada, juga bersyukur bisa membawa medali semua,” jelas Yunita.

     UKM Tapak Suci Unmuh Jember berharap mampu berkompetisi dengan perlombaan yang lebih banyak agar bisa terus membawa nama Unmuh Jember ke ranah nasional atas pencapaian UKM terhadap seni bela diri tapak suci.

     “Akan ada perlombaan lain lagi untuk tapak suci dan insyaallah UKM Tapak Suci akan terus mengikuti,” kata Yunita.

Kamis, 02 Mei 2024

Dosen Fakultas Hukum Unmuh Jember : Suara Pekerja untuk Perubahan yang Lebih Baik

 Satu Mei diperingati sebagai Hari Buruh diseluruh dunia. Tahun ini, perayaan tersebut mengusung semangat perubahan dalam regulasi ketenagakerjaan. Para pekerja dari berbagai sektor menyuarakan tuntutan mereka demi menciptakan kondisi kerja yang lebih baik.

     Hal ini juga menjadi perhatian khusus bagi dosen Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) yaitu Ahmad Suryono.

     Ahmad Suryono mengatakan para pekerja mengajukan beberapa tuntutan utama dalam perubahan regulasi. Mereka berharap agar kebijakan Omnibus Law UU Cipta Kerja dicabut dan praktik outsourcing yang merugikan pekerja dihapuskan. Tujuan utama dari tuntutan ini adalah untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih adil dan merata bagi semua pekerja.

     Selain itu, para pekerja juga menginginkan kepastian dalam hal jaminan kerja. Tuntutan ini termasuk perlunya waktu dan mekanisme yang jelas, sehingga pekerja tidak merasa khawatir dengan ketidakpastian masa depan mereka.

     "Perlindungan terhadap hak-hak pekerja menjadi sorotan penting dalam Hari Buruh Tahun ini. Pekerja berharap adanya perlindungan yang lebih kuat terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengupahan yang adil. Mereka ingin memastikan bahwa PHK hanya dilakukan dalam kasus yang jelas dan bahwa upah yang diterima mencerminkan nilai dan kontribusi mereka." Ucap Suryono.

     Beliau menambahkan, tantangan dalam menyeimbangkan kebutuhan tenaga kerja dengan iklim dunia usaha yang berkembang juga diakui. Para pekerja menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik berarti adanya peluang kerja yang lebih banyak. Namun, mereka juga menginginkan perlindungan hak-hak mereka dalam proses tersebut.

     "Perayaan Hari Buruh Tahun 2024 juga menjadi panggilan kepada semua pihak terkait, termasuk pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja, untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Melalui dialog dan mediasi, konflik ketenagakerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang saling menguntungkan." Ujarnya.

     Hari Buruh Tahun ini adalah saat yang tepat bagi kita semua untuk merenung dan mendengarkan suara para pekerja. Mari kita bersama-sama menciptakan perubahan yang lebih baik dalam regulasi ketenagakerjaan, sehingga setiap pekerja dapat merasakan perlindungan dan kesejahteraan yang mereka layakkan.

Mahasiswa Teknik Informatika Unmuh Jember Ciptakan Inovasi Gas Detector Berbasis IoT



Sebagai seorang mahasiswa yang dituntut kreatif mengikuti perkembangan zaman, banyak upaya untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk pengembangan teknologi, khususnya teknologi energi terbarukan serta penanganan berupa keamanannya.

 

Salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Infromatika Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Ferdian Yanuar Adji Putra atau biasa dipanggil Ferdi berhasil magang di PT. Pertamina Gas Negara dan sukses menciptakan sebuah alat keamanan berupa Gas Detector berbasis Internet of Things (IoT) yang fungsionalitasnya fokus kepada pendeteksian keberadaan gas agar bisa dilakukan antisipasi sebelum ledakan terjadi.

 

Pada tempat magangnya, Ferdi mengirimkan prototype Gas Detector ini pada hari Senin (19/02/2024) ke PT. Pertamina untuk bisa dievaluasi kelayakannya sehingga Ferdi diberi kesempatan penuh untuk bisa magang sekaligus berinovasi dan diberi pendanaan untuk mengembangkan produknya agar bisa diarahkan ke manfaat yang lebih baik.

 

Dengan memanfaatkan sensor yang menangkap beberapa molekul gas di area sekitar kompor, alat ini mengirimkan data ke aplikasi khusus yang menampilkan jumlah molekul gas yang terekam. Jika gas dideteksi melebihi kapasitas normal, alarm peringatan akan berbunyi dan memberikan informasi nama dan alamat pelanggan. Nantinya, pihak Pertamina Gas Negara akan melakukan pengecekan ke alamat pelanggan terkait dan diberi penanganan agar tidak terjadi kecelakaan lebih lanjut,

 

“Saat magang saya mendapatkan pengalaman yang banyak seperti observasi dan survey tempat-tempat pusat gas” jelas Ferdi menceritakan pengalaman magangnya.

 

Observasi yang dilakukan Ferdi saat magang yakni berupa kegiatan simulasi tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden dan melihat langsung PT. Pertamina milik negara yang terdistribusi di berbagai wilayah. Tidak hanya observasi, pengetahuan mengenai project penanganan pada kebocoran gas dan faktor penyebabnya juga dipaparkan langsung di tempat magang.

 

Tergugah berinovasi karena maraknya kebocoran gas yang terjadi di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, ide ini muncul untuk mengantisipasi kota tersebut untuk mengamankan gas alam yang tersedia di sana.

 

“Karena viral di media sosial terkait banyaknya kebocoran gas di Kota Tarakan, saya berinovasi membuat alat ini” kata Ferdi.

 

Dalam penciptaan alat ini, Ferdi berharap untuk dorongan pihak civitas academica Unmuh Jember untuk turut membantu serta mendukung pengembangan Gas Detector berbasis IoT ini agar bisa maju di kancah internasional serta dapat diproduksi secara masal. Dukungan berupa sarana dan prasarana oleh pihak kampus sangat diharap-harapkan olehnya.

Connect