Jumat, 24 Mei 2024

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember Berprestasi di Ajang Internasional Karate



Zinatul Hayati, mahasiswi berbakat dari jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Jember, baru-baru ini menorehkan prestasi yang membanggakan dengan meraih juara 2 dalam ajang Mageti Open International Karate Championship 2024. Kompetisi bergengsi ini berlangsung dari tanggal (24-26 Mei 2024) di Magetan, Jawa Timur.

 

Kejuaraan karate internasional ini mempertemukan sekitar 2000 atlet dari 54 kontingen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan partisipasi dari komunitas karate global. Selain atlet-atlet dari Indonesia, kejuaraan ini juga diramaikan oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina, yang turut mengirimkan wakil-wakil terbaik mereka.

 

Dalam kategori Kumite -68kg, Zinatul Hayati, yang lebih akrab disapa Inay, menampilkan performa yang luar biasa. Inay berhasil mengalahkan beberapa lawan tangguh dari universitas-universitas terkemuka, seperti Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), dan Politeknik Negeri Malang (Polinema). Keberhasilannya ini bukan hanya sekadar kemenangan, tetapi juga membuktikan kemampuannya dalam menghadapi persaingan yang ketat.

 

Zinatul mengungkapkan rasa senang dan syukurnya atas pencapaian ini. Dia tidak menyangka bisa meraih juara 2 dan merasa sangat bangga dapat membawa nama Universitas Muhammadiyah Jember ke kancah nasional dan internasional. Dalam kesempatan tersebut, Inay juga menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan selama ini, termasuk keluarga, pelatih, dan teman-temannya.

 

Inay mulai menekuni seni bela diri karate sejak SMA, dan kecintaannya terhadap olahraga ini telah membawanya ke berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Ketekunan dan dedikasinya dalam berlatih membuahkan hasil yang membanggakan. Prestasi yang diraih Inay dalam kejuaraan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi dan keluarganya, tetapi juga mengharumkan nama Unmuh Jember di kancah internasional.

 

“Awalnya saya disarankan oleh orang tua untuk mengikuti bela diri karate, hingga akhirnya saya termotivasi untuk mengikuti kompetisi,” ujar Inay. Nasihat dari orang tuanya tersebut terbukti menjadi langkah awal yang membawa Inay menuju berbagai pencapaian yang luar biasa.

 

Prestasi Zinatul ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Unmuh Jember memiliki potensi yang luar biasa dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lain di Unmuh Jember untuk terus belajar dan berlatih agar dapat meraih prestasi yang membanggakan di berbagai bidang.

Selasa, 21 Mei 2024

Kerja Keras Tini Seorang Duta Kampus dengan Kesibukan Kuliah & Organisasi


Tini Dwi Lestari, mahasiswa semester empat program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), berhasil meraih prestasi gemilang sebagai Juara 1 Duta Kampus 4.0 pada Selasa (21/5/2024) lalu. Tini, telah menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa dalam dunia akademis maupun organisasi.

Keberhasilan Tini tidak datang begitu saja. Dirinya telah mengukir banyak prestasi, di antaranya meraih Harapan 1 dalam National Nursing Skill & Intervention Competition (NNSIC) 2022 dan menjadi Peserta Terbaik di Direktorat Jenderal INFOKOM ILMIKI School 2023. Selain itu, ia juga lolos seleksi PIMMU Tingkat Fakultas pada tahun 2023.

Tini aktif dalam berbagai organisasi. Di ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) periode 2023-2025, ia menjabat sebagai Staff Direktorat Jenderal Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), PIC ILMIKI Award, MC Pra Rakernas XII ILMIKI, dan Moderator 1st Gathering ILMIKI. Di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultaws I (2023-2024), ia juga memiliki peran penting sebagai Staff Divisi PSDM, SC Humas PKK-PIMB Fakultas Ilmu Kesehatan 2023, SC Pra LDKM & LDKM 2024, dan PIC ILMIKI Goes to Campus 2024.

Perjalanan Tini tidak selalu mulus. Dirinya sempat ragu dan merasa kalah bersaing, karena pesaingnya yang lebih siap dan dirinya memiliki persiapan yang lebih sedikit dikarenakan jadwal kuliah dan organisasi yang padat. Namun, berkat dukungan keluarga, teman-teman, dan terutama Erick, yang merupakan Duta Kampus generasi sebelumnya, didukung oleh kerja keras Tini berhasil mengatasi rasa ragu dan berjuang meraih mimpinya. 

Juara 1 Sis Duta Kampus 4.0 ini awalnya bercita-cita kuliah kedokteran, namun nasib membawanya ke ilmu keperawatan. Meski demikian, kecintaannya pada anatomi manusia dan tantangan di bidang kesehatan membuatnya tetap bersemangat. Baginya, bidang ini tidak hanya tentang belajar teori, tetapi juga langsung praktek yang membuatnya merasa bermanfaat bagi orang lain.

Kecintaan Tini pada organisasi sudah dimulai sejak SMP, ketika ia menjadi sekretaris OSIS. Di SMA, ia melanjutkan perannya sebagai Ketua Bidang Keorganisasian. Di tingkat universitas, ia terus aktif di ILMIKI dan berbagai kegiatan lainnya. 

Menurut Tini, pengalaman organisasi tidak hanya menambah relasi dan produktivitas, tetapi juga membantu meminimalisir ketergantungan pada media sosial.

"Pengalaman organisasi menurut saya tidak akan bisa di dapat di mata pelajaran dan mata kuliah, dan petingnya berorganisasi di era kali ini bagi saya juga sebagai sarana untuk meminimalisir ketergantungan anak muda kepada gadget dan media sosial," tegasnya.

Bagi Tini, keberhasilan bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi juga tentang bagaimana ia bisa bermanfaat bagi orang lain. Ia sering mengorbankan waktu tidurnya demi mengerjakan tugas dan kegiatan organisasi, dengan tidur hanya 4-5 jam sehari. Tini menekankan pentingnya keseimbangan antara kuliah dan organisasi untuk mendapatkan soft skill yang berguna di masa depan.

Dengan segudang prestasi dan pengalaman, Tini Dwi Lestari membuktikan bahwa dedikasi dan semangat juang dapat membawa seseorang meraih mimpi. Ia berharap dapat terus bermanfaat bagi banyak orang dan menginspirasi mahasiswa lain untuk berani bermimpi dan berusaha keras.

Kisah Burhan : Mahasiswa Kupu-Kupu yang Menjadi Sosok Duta Kampus Multitalent



Muhammad Burhanuddin, seorang mahasiswa semester dua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jember, telah meraih juara pertama dalam ajang Duta Kampus 4.0 Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) pada Selasa (21/5/2024) yang lalu. 

Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Burhan berhasil membuktikan bahwa tekad dan kerja keras dapat membawa kesuksesan, bahkan dari awal yang sederhana.

Awalnya, Burhan merasa jenuh dengan rutinitas kuliah yang monoton. Ia ingin mencoba sesuatu yang baru dan menantang. Menjadi Duta Kampus memberikan kesempatan baginya untuk mengenal kampus lebih dalam, memperluas relasi, dan meraih pengalaman yang berharga. 

"Saya merasa sangat jenuh dengan kehidupan saya di kampus yang dikatakan oleh banyak orang kuliah pulang atau kupu-kupu, menurut saya duta Kampus adalah jabatan yang paling mudah untuk mengenal kampus lebih dalam, membangun relasi, mengatasi kejenuhan saya dan kesempatan penting bagi saya," ujarnya.

Dukungan penuh datang dari orang tua dan saudaranya. Keinginannya untuk dikenal oleh warga kampus dan ambisinya untuk berprestasi semakin memotivasi Burhan untuk berpartisipasi dan meraih gelar juara.

Selain sibuk dengan kuliah, Burhan juga aktif mengajar di MI Miftahul Ulum 05, MA Darul Istiqomah, dan MTS Darul Istiqomah. Kemampuannya dalam public speaking membawanya sering menjadi MC di berbagai acara, termasuk seminar di prodi dan acara perpisahan sekolah. 

Menariknya, Burhan juga memiliki bakat di bidang seni dan kecantikan. Sejak SMP, ia sudah menjadi makeup artist dan sering merias pengantin sebagai tambahan penghasilan. Ia juga dikenal sebagai konsultan fashion bagi teman-temannya. Keterampilannya dalam menari, menyanyi, dan memasak semakin memperkaya profil multitalentanya. Bahkan, ia rutin menjual makanan seperti ceker mercon dan seblak yang menjadi favorit banyak orang.

Prestasi Burhan tidak hanya terbatas pada lingkup kampus. Saat duduk di bangku SMA, ia mengikuti program pertukaran pelajar di Pare selama satu tahun, meraih juara pertama lomba pidato di Kabupaten Jember, dan juara tiga lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) cabang karya tulis ilmiah. Pengalaman-pengalaman ini memperkuat tekad dan kemampuan Burhan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dalam setiap langkahnya, Burhan selalu mengingat pesan untuk tidak takut melakukan apa saja selama itu bermanfaat bagi orang lain.

 "Jangan pernah takut melakukan apa saja selama itu bermanfaat bagi orang lain, dan itu akan membangun kita di kemudian hari," ungkapnya.

Sebagai seorang yang percaya bahwa manusia adalah makhluk sosial yang pasti akan terjun ke masyarakat luas, Burhan selalu menanamkan mindset tersebut dalam setiap aktivitasnya. Keberhasilannya sebagai juara Duta Kampus menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan ketekunan akan selalu berbuah manis.

Burhanuddin adalah contoh nyata dari seseorang yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga aktif berkontribusi dalam berbagai bidang, memberikan inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya.

Jumat, 17 Mei 2024

FEB Unmuh Jember Bahas Ekonomi Lokal di Summer Camp

 


Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) dengan bangga memulai program Student Exchange dan Summer Camp 2024 dengan kuliah perdana yang mengangkat tema "Local Economic Wisdom Of Jember" dan "Sustainable Development".

Acara yang penuh semangat ini dihadiri oleh mahasiswa peserta dari berbagai universitas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, serta jajaran pimpinan FEB Unmuh Jember, dosen, dan sejumlah tamu undangan.

Dekan FEB, Dr. Widya Kusuma, membuka acara dengan sambutan hangat, berharap bahwa program ini akan memberikan wawasan baru dan pengalaman berharga bagi semua peserta. Dr. Widya menekankan pentingnya pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar peserta dari berbagai latar belakang budaya dan akademik.

Kuliah perdana diikuti oleh sesi diskusi interaktif yang melibatkan pembicara dan peserta. Mahasiswa menunjukkan antusiasme yang tinggi, aktif bertanya dan berbagi pandangan mengenai topik yang dibahas. Diskusi ini tidak hanya memperluas wawasan peserta tetapi juga mempererat hubungan antara mereka, memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman yang bermanfaat.

Program Student Exchange dan Summer Camp 2024 ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dan komprehensif. Selain kuliah dan seminar, peserta akan berpartisipasi dalam field trip, workshop, serta berbagai kegiatan sosial dan budaya.

Semua kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta sambil memberikan pemahaman mendalam tentang ekonomi lokal serta pembangunan berkelanjutan.

Pembukaan program ini menegaskan dedikasi FEB Unmuh Jember dalam menyediakan pendidikan yang relevan dengan tantangan global saat ini. Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran, diharapkan bahwa peserta dapat memperoleh ilmu dan pengalaman berharga yang akan memperluas jaringan internasional mereka dan meningkatkan keterampilan mereka di masa depan.


Kontributor : Salsabila Sari Yasmin

Baca juga : Hadirkan Mahasiswa Internasional UMS, Peserta TerlibatLangsung Dalam Pembelajaran di Unmuh Jember

Rabu, 15 Mei 2024

Akademisi Ilmu Komunikasi Unmuh Jember Tanggapi Kontroversi Pembahasan RUU Penyiaran



Menyikapi kontroversi pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran yang sedang dibahas di Badan Legislatif (Baleg) DPR RI, Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Suyono, SH., M.I.Kom, menyatakan bahwa sudah waktunya anggota DPR RI melakukan reorientasi tugas pokok dan fungsinya sebagai anggota dewan.

Menurutnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI merupakan representasi kedaulatan rakyat. Harusnya, DPR menjadi kepanjangan tangan rakyat dan menyuarakan kepentingan rakyat yang diwakilinya.

Terutama saat anggota dewan, melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal legislasi.

Tapi pada praktiknya, DPR RI selama ini lebih banyak menyuarakan kepentingan “Pemerintah” untuk melindungi kekuasaan atau keberlangsungan penguasa dan kepentingan kelompok elit lainnya.

Hal ini tercermin dari sikap dan tindakan DPR RI, yang tampak selalu reaksioner menyikapi setiap perkembangan yang terjadi. Terutama perkembangan media yang bertransformasi dengan cepat seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dewasa ini.

Sikap anggota dewan seperti ini, tentu bertentangan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 91/PUU-XVIII/2020, yang menyebutkan bahwa penyusunan sebuah regulasi baru harus melibatkan partisipasi publik.

Sementara, sejumlah pakar media, dan lembaga media, termasuk Dewan Pers, mengaku tidak pernah dilibatkan dalam proses pembahasan draf revisi RUU Penyiaran, baik dalam proses dengar pendapat, maupun proses pembahasan lainnya.

Wajar kalau draf revisi RUU Penyiaran, tidak merujuk UU No.40/1999 tentang Pers dan juga Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI), sebagai konsideran dalam pembahasan RUU Penyiaran tersebut.

Wajar kalau draf revisi RUU Penyiaran  yang tengah dibahas Badan Legislatif DPR RI, sempat menimbulkan kontroversi, karena ada beberapa pasal yang dinilai kalangan media, berpotensi memberangus Kebebasan Pers, dan tentunya bertentangan dengan semangat yang tercermin dalam UUD 1945.

Diantara pasal yang dianggap paling krusial adalah, Pasal 50 B Ayat (2) RUU Penyiaran yang dianggap bertentangan dengan semangat  UU No.40 Tahun 1999, tentang Pers. Karena dalam pasal tersebut berisi larangan untuk menyiarkan konten eksklusif jurnalisme investigasi.  

Pasal ini, tampaknya sebagai reaksi “Penguasa” untuk membatasi aktivitas jurnalisme yang dikembangkan para jurnalis media, melalui siaran podcast dengan memanfaatkan media baru (new media), melalui platform media sosial.

Beberapa media di Jakarta dan kota lainnya, mengembangkan jurnalisme investigasi sebagai bahan “perbincangan” dan diskusi publik melalui media sosial. Informasi dan data lengkapnya ditulis dan dipublikasikan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.

Memang selama ini, di ranah hukum masih menjadi perdebatan, terkait definisi penyiaran. Siaran terprogram maupun siaran langsung, yang dipancarkan melalui media sosial, dianggap sebagai produk Webcasting (internet/jaringan yang terhubung) dan bukan produk Penyiaran (menggunakan sinyal).  

Terlepas dari perdebatan bentuk medianya, yang jelas jurnalisme investigasi merupakan produk pers, yang harus dijamin kebebasannya. Karenanya, Suyono yang Dosen Ilmu Komunikasi dan Praktisi Jurnalistik ini, berharap anggota Baleg DPR RI, segera mengundang Dewan Pers, Pakar Jurnalistik/Penyiaran, dan organisasi profesi wartawan, untuk melanjutkan pembahasan draf revisi RUU Penyiaran tersebut.

Pelibatan media, diharapkan dapat meredam gejolak di kalangan awak media, sekaligus mengakhiri polemik terkait kontroversi RUU Penyiaran yang semakin tajam.

Minggu, 12 Mei 2024

Unmuh Jember Ajak Generasi Muda Bangun Kesadaran Politik Melalui Program Pendidikan



Dalam upaya memperkuat kesadaran politik generasi muda, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) bersama dengan Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Jember telah berhasil menyelenggarakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat dan Persyarikatan RisetMu Batch VII dengan tema Peningkatan Literasi Politik Bagi Generasi Muda Muhammadiyah, Kegiatan ini digelar di Aula Fakultas Hukum pada hari Ahad, (12/5/2024).

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum, H. Suyatna, M.Hum., menyoroti pentingnya pemahaman sejarah pemilu di Indonesia, terutama bagi pemilih pemula. Menurutnya, pemahaman yang baik tentang sejarah pemilu menjadi pondasi utama dalam membentuk kesadaran politik yang matang dan bertanggung jawab.

"Generasi muda harus memahami nilai-nilai penting seperti kebebasan, partisipasi, dan akuntabilitas dalam proses pemilihan umum," ujarnya.

Selain itu, Ketua Pelaksana Yunita Reykasari, M.H., menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk membentuk generasi muda Muhammadiyah yang cerdas dan berwawasan dalam berpolitik. Ia menekankan bahwa kecerdasan politik merupakan aset berharga bagi perkembangan bangsa.


Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Ketua Program Studi Ilmu Hukum, Ahmad Suryono, M.H., yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program pengabdian ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan merupakan komitmen kuat dari Fakultas Hukum dalam mendukung dan mengawal demokrasi di Indonesia.

Para narasumber seperti Yunita Reykasari, Abu Bakar Zakin (PC IMM), Ahmad Suryono, dan Dr. Mohamad Afrizal, memberikan paparan tentang urgensi pemilu, memilih pemimpin yang kompeten, dampak politik transaksional, serta konten-konten negatif terkait pemilu serentak.

Salah satu peserta, Akrom, mengungkapkan bahwa program ini memberikan wawasan mendalam tentang bahaya golput, dampak negatif politik transaksional, dan konten-konten negatif terkait pemilu. Menurutnya, kesadaran ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang lebih sadar politik dan berpartisipasi aktif dalam memperkuat demokrasi.

Dengan demikian, program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan literasi politik generasi muda Muhammadiyah Kabupaten Jember dan membentuk agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Rabu, 08 Mei 2024

Siap Jadi Garda Depan Pencegahan Kekerasan Seksual, Satgas PPKS Unmuh Jember Gelar Sosialisasi Edukasi



Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di lingkungan Perguruan Tinggi (Permendikbudristek PPKS), Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) Gelar Sosialisasi kepada jajaran organisasi mahasiswa (Ormawa) di lingkungan kampus untuk berjalan bersama memberantas kekerasan seksual yang sedang marak terjadi di ranah pendidikan.

Digelar pada hari Sabtu (04/05/2024) yang bertempat di Aula Fakultas Hukum Unmuh Jember, sosialisasi ini dihadiri oleh 35 peserta dengan beragam ormawa yang diikuti.

Mengusung tema "Bahaya Pergaulan Bebas di Era Milenial Generation", acara ini fokus kepada pembahasan penjagaan diri terkait dengan banyaknya kasus manipulasi yang berujung menimbulkan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap warga kampus baik dari jajaran dosen, tendik maupun mahasiswa.

Sebagai rekan sebaya, sosialisasi ini dinarasumberi oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Unmuh Jember, Dinar Trisnaputih, yang memberikan materi interaktif antar mahasiswa yang menyinggung langsung tentang kekerasan seksual.

"Pakaian tertutup pun bisa menjadi korban kekerasan seksual, apalagi yang terbuka" jelas Dinar dalam sesi materinya.

Dijelaskan pula bahwa mahasiswa harus menjauhi tipu muslihat dan mempelajari kontrol diri yang baik agar terhindar dari kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang marak terjadi di ranah kampus. Mengingat banyak bentuk kekerasan seksual seperti verbal, fisik dan aspek lainnya.

Materi sosialisasi ini didampingi langsung oleh Dra. Ria Angin, M, Si. dan Yanny Tuharyati, S.H., M.H. selaku satgas PPKS yang berstatus dosen. Keduanya membuka diskusi langsung dengan mahasiswa yang mengajukan pertanyaan dan permintaan untuk satgas PPKS agar lebih baik lagi dalam menangani kasus kekerasan seksual di kampus.

"Rahasia korban akan tetap terjaga, seluruh satgas PPKS sudah disumpah untuk tidak membocorkan identitas dan informasi" jelas Ria.

Satgas PPKS menekankan kepada mahasiswa bahwa berbagai kasus kekerasan dan pelecehan seksual dalam bentuk apapun akan ditangani secara profesional tanpa pandang status. Himbauan dari narasumber dan dosen satgas PPKS, diharapkan korban tidak segan untuk berkonsultasi tanpa harus takut dan malu.

"Jangan takut untuk melapor bila ada tendik yang melakukan kekerasan seksual kepada kalian" kata Yanny.

Connect