Sabtu, 22 Juni 2024

RSU Unmuh Jember Rayakan Milad Pertama dengan Khitan Massal dan USG Gratis

 




Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Jember mengadakan acara Khitan Massal dan USG Gratis dalam rangka memperingati milad pertama mereka. Kegiatan ini berlangsung pagi ini di RSU Unmuh Jember, yang terletak di Desa Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.

     RSU Unmuh Jember telah menarik perhatian masyarakat sejak berdiri kurang dari satu tahun yang lalu. Prestasi yang membanggakan diraih pada bulan Maret ketika rumah sakit ini berhasil mendapatkan akreditasi Paripurna. Pencapaian ini meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan RSU Unmuh Jember dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

     Direktur RSU Unmuh Jember, dr. Bambang Indra H., Sp. THT., dalam sambutannya pada acara tersebut menyatakan bahwa dukungan masyarakat sangat penting bagi keberlangsungan rumah sakit. Ia menegaskan bahwa RSU Unmuh Jember berkomitmen memberikan pelayanan terbaik tanpa membedakan jenis asuransi pasien.

     "Kami melayani dengan sepenuh hati, baik itu pasien dengan asuransi Mandiri, BPJS Kesehatan, atau lainnya. Kami berusaha membuat pelayanan kami sebaik mungkin," ujar dr. Bambang Indra.

     Ketua panitia acara, Dedi Hartono S. Kom., menyampaikan bahwa kuota untuk khitanan massal telah terpenuhi dengan 30 peserta, sementara pemeriksaan USG diikuti oleh 70 peserta. Dedi menjelaskan bahwa acara ini diadakan sebagai bentuk perayaan hari jadi RSU Unmuh Jember yang bermanfaat bagi masyarakat.

     "Dengan acara ini, kami berharap dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar, serta memberikan kontribusi positif bagi peringatan ulang tahun pertama RSU Unmuh Jember," tutupnya.

     Acara ini tidak hanya menjadi simbol perayaan ulang tahun rumah sakit, tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen RSU Unmuh Jember dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui kegiatan preventif dan pelayanan kesehatan yang menyeluruh.

Senin, 17 Juni 2024

Khotib: Ittiba Kisah Para Nabi



Perayaan Idul Adha menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah qurban, sebagaimana yang telah disyariatkan oleh Allah SWT melalui Nabi Ibrahim AS, yang dikenal atas kesabaran dan ketawakalannya. Dalam sejarah, Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya yang sangat didambakan, suatu ujian besar yang menguji keimanan dan ketundukan seorang hamba. Allah SWT menyebut nama Ibrahim sebanyak 69 kali dalam Al-Qur’an, menandakan betapa pentingnya kisah dan teladan yang diberikan oleh Nabi Ibrahim AS.

     Dalam khutbah Idul Adha di Universitas Muhammadiyah Jember, pagi ini (17/6/2024), Khatib Sholat Idul Adha, Prof. Dr. Nanang Saiful Rizal ST MT IPM, menekankan bahwa para nabi mengalami berbagai ujian dalam hidup mereka. Beliau mencontohkan Nabi Ibrahim AS sebagai nabi yang paling sabar dan termasuk dalam barisan Nabi Ulul Azmi. Prof. Nanang mengingatkan jamaah bahwa kesabaran, ketawakanan, dan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT telah membawa rahmat kepada Nabi Ibrahim, Ismail, Hajar, dan seluruh umat manusia hingga saat ini.

     "Manusia hidup untuk memberikan manfaat bagi manusia lain dan alam semesta," ungkap Prof. Nanang dalam khutbahnya.

     Prof. Nanang mengingatkan kisah tentang Nabi Sulaiman yang menghadapi kerusakan alam dan kekeringan yang bahkan dirasakan oleh sebangsa semut. Menurut beliau, situasi serupa dapat terjadi kembali di era modern jika penggunaan energi berlebihan terus berlangsung. Maka dari itu, Prof Nanang menghimbau kepada para Jamaah Sholat Idul Adha untuk menggunakan energi seperlunya, bukan kufur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

     Dalam penutup khutbahnya, Prof. Nanang mengingatkan jamaah untuk selalu ittiba (mengikuti sikap dan kehidupan para nabi). Ia menegaskan bahwa berkorban tidak hanya berarti memotong hewan qurban, tetapi juga berkorban tenaga, waktu, dan harta demi kemaslahatan umat dan alam semesta. "Apa yang kita kerjakan harus memberikan dampak positif bagi sesama manusia, bangsa, agama, dan negara," tuturnya.

     Pada pelaksanaan sholat Idul Adha 1445 Hijriah kali ini, lapangan Universitas Muhammadiyah Jember dipadati lebih dari 1800 jamaah dari berbagai kalangan seperti karyawan, dosen, santri pondok pesantren, dan warga sekitar, yang bersama-sama merayakan momen penuh makna ini.

Unmuh Jember Bagikan 558 Kantong Daging Kurban

 



Universitas Muhammadiyah Jember telah berhasil menggelar sholat Idul Adha 1445 H di Lapangan Sepakbola, Universitas Muhammadiyah Jember, Pagi ini (17/6/2024).

     Pasca melaksanakan sholat Idul Adha, langsung dilaksanakan penyembelihan hewan qurban sebanyak tiga ekor sapi milik Unmuh Jember ditambah satu ekor sapi dan dua ekor kambing bantuan Hari Raya Idul Adha dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

     Sebanyak 558 dibagikan merata untuk karyawan, dan warga sekitar dengan masing-masing berat satu kilogram.

     Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Jember, Ns Sasmiyanto SKep MKep mengungkapkan pembagian daging kurban ini merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat. Ia juga menambahkan semua aspek baik dari segi sholat idul adha, penyembelihan, pembagian daging kurban berlandaskan syariat islam dan kemuhammadiyahan. 

     "Semua sudah dilakukan dengan berlandaskan syariat islam, jadi ga perlu khawatir." ungkapnya.

     Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Universitas Muhammadiyah Jember juga melakukan penyembelihan hewan kurban di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Jember sebanyak seekor sapi dan tujuh ekor kambing. Dalam hal ini, Sasmiyanto mengungkapkan pemotongan ini dilakukan terpisah guna memeratakan daging kurban yang akan diberikan kepada warga sekitar.

     Ia berharap seluruh daging hewan kurban dapat dijangkau lebih banyak lagi di tahun-tahun berikutnya, agar keberkahan, dan tolong menolong dapat dirasakan oleh semua kalangan.

Jumat, 14 Juni 2024

Pakar Ilmu Pangan Unmuh Jember Ungkap Daging Kurban Aman Dikonsumsi Jangka Panjang



 Hari Raya Idul Adha merupakan momen yang sangat dinanti-nanti oleh umat Muslim. Selain memperingati sejarah Nabi Ibrahim, hari ini juga menjadi waktu bagi umat Muslim untuk menikmati olahan daging sapi dan kambing. 

     Biasanya, daging sapi dan kambing yang diterima oleh masyarakat akan dikonsumsi hingga tiga minggu ke depan. Lantas, bagaimana cara menyimpan daging kurban agar tetap aman dan higienis?

     Menanggapi hal ini, Dosen Teknologi Industri Pertanian sekaligus Pakar Ilmu Pangan Universitas Muhammadiyah Jember, Ara Nugrahayu Nalawati, S.TP M.Si, memberikan penjelasan. Menurutnya, kebersihan daging kurban sangat ditentukan saat proses pasca penyembelihan hingga pengemasan.

     "Pada saat pasca penyembelihan, panitia yang menangani daging harus dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap dan penggunaan alat yang bersih agar daging tetap dalam kondisi higienis dan bebas dari kontaminasi" ungkapnya.

     Ia menambahkan, dalam suhu ruang, daging kurban hanya dapat bertahan selama satu hari. Jika ingin disimpan lebih lama, sebaiknya daging disimpan pada suhu di bawah 4 derajat Celsius. Dalam kondisi beku aktivitas bakteri patogen akan terhenti sehingga dapat mencegah proses kerusakan produk daging segar. 


     "Dengan penyimpanan seperti itu, daging bisa bertahan tiga hingga enam bulan," jelasnya.

     Ara juga menyarankan agar daging kurban segar, jeroan, dan daging yang sudah diolah harus dipisahkan dalam wadah penyimpanan yang berbeda. Hal ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang. 

     Ara juga mengingatkan agar tidak menggunakan plastik daur ulang untuk proses pengemasan. Plastik daur ulang mengandung bahan yang berpotensi merusak kesehatan dan lingkungan. Ia berharap masyarakat menggunakan wadah alternatif lain yang bisa dipakai ulang, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor: SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa Sampah Plastik.

     Dengan proses penanganan dan pengolahan daging yang tepat, kondisi penyimpanan yang higienis, maka kita dapat menikmati daging kurban yang lezat, bergizi, dan aman.

Jelang Idul Adha, Dokter RSU Unmuh Jember Bagikan Tips Pengolahan Daging Minim Kolesterol


 
Menanggapi semakin dekatnya Hari Raya Idul Adha 1 Zulhijah 1445, diperlukan pengetahuan lebih terkait dengan pengolahan daging kurban yang akan dikonsumsi masyarakat khususnya umat muslim di seluruh penjuru dunia.

Dalam menghindari kandungan kolesterol tubuh berlebih yang menyebabkan berbagai penyakit kronis, dr. Norma Rahayu Najikhah, Sp.PD selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSU Unmuh Jember memberikan tips agar masyarakat jauh dari penyakit.

Berbicara mengenai kolesterol, ternyata kolesterol adalah sesuatu yang penting dan dibutuhkan tubuh karena berfungsi sebagai bahan baku pembentukan hormon dan konstruksi dan perbaikan sel kemudian zat ini juga berfungsi untuk memproduksi asam empedu yang tugasnya mencerna lemak lemak. Kolesterol juga berfungsi membentuk vitamin D, mempertahankan struktur sel-sel dalam tubuh.

“Dalam menangani kolesterol, pengolahan daging adalah hal yang penting” jelas Norma.

Fakta yang diusung dr. Norma, daging merah oleh kambing, sapi dan domba memiliki kandungan zat besi yang banyak dibanding daging putih yang dimiliki ayam yang mana zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Selain itu, daging merah memiliki vitamin B12 dan protein lebih tinggi yang lebih mudah dicerna dari daging putih. Konsumsi daging merah yang dianjurkan perharinya yakni 170gr.

Pengolahan daging merah yang baik yakni memilih hanya menggunakan dagingnya saja tanpa mengikutkan lemaknya. Selain memilih, cara memasak daging merah harus menggunakan santan rendah lemak atau kemiri sebagai alternatif. Minuman pendamping yang dapat disandingkan dengan daging adalah minuman tinggi antioksidan, vitamin C dan E yang dapat membantu mencegah penyerapan kolesterol dalam tubuh dan meningkatkan ekskresi low-density lipoproteins (LDL) dalam darah.

“Selain pengolahan, kebiasaan pola hidup yang baik harus diterapkan” tegas Norma.

Penambahan aktivitas fisik dan pengurangan berat badan menjadi solusi kesehatan terbaik menurut dr. Norma. Jika sudah terkena obesitas, hindari rokok karena dapat menurunkan lemak baik dalam tubuh. Disampaikan pula untuk menghindari stress dan konsumsi alkohol berlebihan karena dapat mengganggu metabolisme kolesterol dan meningkatkan lemak jahat.

“Konsumsi kadar gula juga menjadi penyebab kesehatan buruk karena dapat menyebabkan obesitas yang memicu resistensi insulin dengan akibat dapat menyebabkan diabetes melitus” jelas Norma.

Dalam penjelasan dr. Norma, diabetes dapat memicu inflamasi dan peradangan kronis yang merusak sisi dalam pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang merupakan permasalahan utama dari penyakit jantung.

Untuk mencegah segala penyakit oleh kelebihan kadar kolesterol dan diabetes, dr. Norma menyarankan metode Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) yang fokus pada memperbanyak buah-buahan dan sayur-sayuran minimal lima porsi dalam satu hari. Selain itu, konsumsi gandum utuh seperti beras coklat maupun roti gandum juga sangat dianjurkan. Membatasi makanan dengan kandungan lemak jenuh, lemak trans, garam dan gula tinggi merupakan tahapan penting dari metode ini.

“Bijaklah dalam memilih dan mengolah makanan, menjaga diet dan melakukan aktivitas harusnya dilakukan setiap hari, tidak hanya saat Idul Adha saja” tutup Norma.

Selasa, 11 Juni 2024

Terakreditasi Unggul, Kepala PBSI Ungkap Rahasianya

 




 
Akreditasi merupakan sebuah penilaian yang harus dilakukan oleh tingkat perguruan tinggi yang meliputi standar pendidikan, penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat. Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) merayakan pencapaian gemilang setelah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) berhasil meraih akreditasi unggul.


      Pasca akreditasi, Ketua PBSI, Dr. Astri Widyaruli Anggraeni, M.A., menjelaskan serangkaian rencana besar untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di program studinya.

      Astri menekankan pentingnya kesiapan semua komponen di universitas, mulai dari tingkat universitas, fakultas, hingga program studi, dalam mempertahankan dan mengembangkan akreditasi unggul.

      Dalam wawancara lusa lalu, Astri cukup detil jelaskan langkah-Langkah Persiapan sebelum akreditasi dimulai. Ia mengungkapkan persiapan menuju akreditasi unggul melibatkan pemahaman mendalam terhadap sembilan kriteria utama penilaian akreditasi. Administrasi dokumen dan arsip menjadi alat pembuktian utama dalam proses evaluasi dan penilaian. Astri juga menekankan pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam mengontrol pengembangan mutu internal.

      "Kami meninjau kompetensi tim untuk memastikan mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk bekerja sama dengan tim akreditasi prodi," tambahnya.

      Kemudian pengembangan pembelajaran dan layanan di lingkungan PBSI menjadi fokus utama dalam pengembangan mutu. Indikator penting seperti jumlah mahasiswa, lulusan, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selalu dipantau dengan cermat. Menurutnya hal ini membuka peluang besar untuk kerjasama global serta dukungan dari pemerintah dan lembaga lainnya, seperti beasiswa, magang, atau dana hibah.

      Dampak positif diharapkan terasa hingga alumni, sebab akreditasi Unggul yang diraih oleh PBSI berpotensi pada karir mereka yang diprediksi akan semakin cerah. Selain itu, peningkatan jaringan kemitraan dalam bentuk pengembangan inovasi dan pengabdian kepada masyarakat juga menjadi salah satu fokus utama.

      Tak berhenti disitu, Astri ingin peran PBSI dapat mendidik calon guru bahasa Indonesia yang profesional sesuai dengan kurikulum yang relevan dan kebutuhan pendidikan yang berlandaskan standar kompetensi yang ditetapkan. PBSI juga bertanggung jawab atas pengabdian kepada masyarakat, dengan misi melestarikan, mengembangkan, dan memelihara bahasa, budaya, dan karya sastra Indonesia.

      Dr. Astri menambahkan upaya internasionalisasi untuk meningkatkan keragaman budaya dan akademik di kampus serta kolaborasi dengan lembaga-lembaga internasional. Dengan langkah-langkah strategis ini, PBSI di Unmuh Jember diharapkan dapat terus maju dan berkontribusi secara signifikan dalam dunia pendidikan tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Sabtu, 08 Juni 2024

Pelatihan Juru Sembelih Halal, Wujudkan Penyembelihan Sesuai Syariat Islam.


 
Momentum bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia bagi umat Muslim untuk melaksanakan ibadah Qurban. Ibadah ini menjadi keharusan bagi umat Muslim yang mampu sebagai wujud untuk mendekatkan diri (taqarruban) kepada Allah SWT. Secara dasar, ibadah Qurban memiliki hukum Sunnah Muakad (sunnah yang sangat dianjurkan) setiap tahunnya bagi setiap Muslim yang baligh, berakal, dan mampu. Pelaksanaan ibadah Qurban yang sakral ini menjadi sangat penting jika disempurnakan dalam bentuk pelaksanaan yang sesuai dengan syariat Islam, termasuk melibatkan juru sembelih profesional di bidangnya.


      Menyikapi hal tersebut, Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thoyiban (LPHKHT) PDM Jember bekerjasama dengan Pusat Studi Sentra Halal Universitas Muhammadiyah Jember telah menyelenggarakan pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA) dan pengolahan daging Qurban yang higienis, di Universitas Muhammadiyah Jember, kemarin (8/6/2024).

      Dalam proses penyembelihan, peran JULEHA atau Juru Sembelih Halal sangat penting untuk memastikan penyembelihan hewan dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (sesuai syariat Islam).

      Dihadiri oleh Perwakilan Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Se-Jember, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember, Prof. Aminullah El-Hady, M.Ag. turut serta memberikan amanat. Beliau mengatakan bahwa sasaran ini sangat tepat, sebab untuk menjalankan syariat-syariat Islam perlu diedukasikan terlebih dahulu kepada kepala-kepala cabang atau rantingnya. Menurutnya, penyembelihan yang sesuai dengan tuntunan syariat akan memberikan kualitas yang baik, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat dengan baik pula. Prof. Amin juga menambahkan bahwa pelatihan penyembelihan ini menghindari hal-hal kecil yang dapat menyakiti hewan.

      "Pada prinsipnya, memang hewan kurban harus disembelih, tapi jangan sampai membuat hewan itu merasakan penyiksaan," ujar Prof. Amin.

      Kemudian, ketua acara yang juga Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Jember, Dhofir Catur Bashori, SHI, MHI, sedang merencanakan adanya sertifikat khusus kepada para Juru Penyembelihan. Menurutnya, dengan adanya sertifikat akan membuat masyarakat lebih percaya dengan juru penyembelih.

      "Banyak masyarakat yang bisa menyembelih, tetapi bagaimana dengan tata caranya, apakah sudah memenuhi kaidah syariat. Sertifikat Juru Penyembelihan ini yang akan jadi jawaban," lengkapnya.

      Dalam kegiatan ini, turut hadir pula praktisi yang sangat ahli yaitu Firman Adi Wicaksono, A.Md. Kep (Ketua JULEHA Kabupaten Jember), drh. Rifki Nugroho (Kepala Pusat Kesehatan Hewan Bangsalsari), Dr. Safruddin Edi Wibowo, Lc. M.Ag. (Dosen UIN Khas Jember) dan Ara Nugrahayu N., S.TP., M.Si (Dosen Prodi Teknik Industri Pertanian Unmuh Jember).

      Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam pelaksanaan ibadah Qurban di masyarakat, sehingga ibadah Qurban yang dilakukan benar-benar sesuai dengan tuntunan agama Islam dan memberikan manfaat yang besar bagi umat.
Connect