Kamis, 19 Desember 2024

Mahasiswa D3 Keperawatan Unmuh Jember Gelar Bekam Gratis untuk Masyarakat

Mahasiswa D3 Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menggelar kegiatan bekam gratis untuk masyarakat selama 30 hari, mulai Senin (16/12/2024). Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Bekam Al Khaalil, yang dimiliki oleh Dr. Wahyudi Widada, M.Ked, seorang dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Unmuh Jember sekaligus penggagas acara ini.

Dalam wawancaranya, Dr. Wahyudi Widada menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari bakti sosial untuk memperkenalkan pengobatan Islam kepada masyarakat. Selain bekam, juga ditawarkan layanan gurah mata, gurah hidung, dan ruqyah.

“Ini sudah tahun keempat kami adakan, dan tahun ini kami meningkatkan jumlah peserta menjadi 15 orang per hari. Jadi totalnya sekitar 360 orang akan mendapat layanan ini,” ungkap Dr. Wahyudi.

Menurut Dr. Wahyudi, kegiatan ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan praktik mahasiswa, tetapi juga memberikan solusi pengobatan non-medis yang bermanfaat bagi masyarakat. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mereka yang berada di semester lima dan sudah memiliki sertifikasi pelatihan terkait.

“Meskipun ini pengobatan Islam, keamanan pasien tetap menjadi prioritas kami,” ujarnya.

Dr. Wahyudi juga menjelaskan pentingnya edukasi kesehatan dalam kegiatan ini. Selain memberikan terapi, masyarakat diajak untuk menjalani pola hidup sehat seperti mengonsumsi madu, habbatussauda, menghindari tidur larut malam, dan menjauhi makanan kurang sehat seperti gorengan serta makanan mengandung MSG. Edukasi spiritual juga menjadi bagian penting, termasuk menekankan pentingnya salat dan menjaga ibadah sebagai bagian dari kesehatan.

Kegiatan bekam ini bertujuan untuk membantu mengeluarkan sampah metabolisme dari tubuh melalui permukaan kulit, yang dipercaya dapat meringankan berbagai gangguan seperti kolesterol tinggi, asam urat, dan gula darah tinggi. Sementara itu, gurah mata dan hidung menggunakan herbal seperti madu untuk membantu mengatasi masalah pernapasan dan kelelahan mata. Ruqyah, yang dilakukan dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an, digunakan untuk membantu masyarakat yang mengalami gangguan spiritual maupun kesehatan fisik.

Dr. Wahyudi berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan pengobatan Islam sebagai alternatif utama bagi masyarakat, terutama umat Islam.

“Saya ingin pengobatan Islam menjadi pilihan pertama, bukan hanya bergantung pada pengobatan konvensional yang sering kali mengandalkan obat-obatan kimia,” katanya.

Dr. Wahyudi berkomitmen untuk terus mendakwahkan pengobatan berbasis syariat Islam. Dirinya percaya bahwa pengobatan ini tidak hanya menawarkan solusi kesehatan, tetapi juga mendekatkan masyarakat kepada Allah dengan menjalankan ajaran agama secara lebih baik.

“Kegiatan ini adalah langkah kecil, tetapi saya berharap ini bisa menjadi syiar yang lebih besar di masa depan,” tutupnya.

 

Selasa, 17 Desember 2024

Perpustakaan Unmuh Jember Gelar Creative Talk Bersama Penulis Wahyudi Pratama

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) bersama Kanca Aksara Unmuh Jember berkolaborasi dengan penerbit BukaBuku sukses menggelar acara Creative Talk bertajuk "Single Karena Dia" pada Selasa, (17/12/2024). Acara yang digelar di Lobby Akpar Unmuh Jember ini menghadirkan penulis ternama, Wahyudi Pratama, sebagai narasumber.

Acara dibuka oleh Kepala Perpustakaan Unmuh Jember, Berlian Kurnia Eka, S.IIP., M.A. Dalam sambutannya, Berlian berharap kegiatan ini bisa memberikan wawasan baru bagi mahasiswa Unmuh Jember tentang dunia penulisan, baik fiksi maupun ilmiah. “Banyak belajar, banyak insight baru, mempunyai inspirasi baru, semangat baru untuk menulis. Dan menciptakan karya yang banyak diterima pembaca” ujarnya.

Wahyudi Pratama, atau yang akrab disapa Yudi Pratama, merupakan penulis produktif yang telah banyak menerbitkan karya. Salah satu bukunya yang terkenal, "Single Karena Dia", tengah menjadi sorotan karena akan segera diadaptasi menjadi sebuah film. Hal ini turut menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta yang hadir.

Dalam sesi Creative Talk, Yudi Pratama membagikan kisah inspiratifnya tentang perjalanan menjadi seorang penulis. Mulai dari masa kuliah hingga akhirnya berhasil menerbitkan banyak buku yang disukai oleh pembacanya. “Menulis adalah tentang konsistensi dan semangat untuk berbagi cerita. Saya ingin pengalaman saya bisa memotivasi teman-teman di sini untuk mulai berkarya,” ungkap Yudi.

Antusiasme peserta sangat terlihat selama acara berlangsung. Para mahasiswa Unmuh Jember tampak aktif menyimak setiap tips yang disampaikan. Tidak hanya mahasiswa, acara ini juga dihadiri oleh komunitas Yureaders Jember, sebuah komunitas pembaca setia buku-buku karya Yudi Pratama, yang turut memberikan suasana hangat dan interaktif dalam kegiatan ini.

Di akhir acara, para peserta diberi kesempatan untuk melakukan sesi tanya jawab dengan narasumber. Berbagai pertanyaan terkait proses kreatif menulis hingga tips menerbitkan karya pun dilontarkan oleh peserta. Keseruan berlanjut dengan sesi foto bersama Yudi Pratama sebagai kenang-kenangan. Tak hanya itu, Perpus Unmuh Jember juga membagikan hadiah menarik kepada peserta yang aktif selama sesi berlangsung.

Melalui acara ini, diharapkan semangat literasi dan kreativitas menulis semakin tumbuh di kalangan mahasiswa Unmuh Jember. Creative Talk ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk lebih berani menuangkan ide, menciptakan karya, dan menjadi bagian dari generasi penulis masa depan yang berpengaruh.

 



Senin, 16 Desember 2024

Mahasiswa Unmuh Jember Sukses Gelar Turnamen Sepak Bola Usia Dini

Sekelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) yang tergabung dalam Venner Project berhasil menyelenggarakan turnamen sepak bola usia dini bertajuk Communication Kids Soccer Cup. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola Unmuh Jember pada Sabtu dan Minggu (14-15/12/2024).

Kompetisi ini diikuti oleh anak-anak usia 10 hingga 12 tahun dari berbagai daerah, yakni Jember, Lumajang, dan Bondowoso.

Perwakilan Askab PSSI Jember Holik memberikan tanggapan positif atas inisiatif para mahasiswa ini. Ia menyampaikan bahwa penyelenggaraan turnamen usia dini seperti ini sangat baik untuk pembinaan bibit-bibit muda sepak bola di Jember.

“Tanggapannya sangat bagus dan kami sangat mendukung. Turnamen seperti ini penting untuk menambah jam terbang anak-anak, sehingga mereka bisa berkembang lebih baik. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan secara rutin,” ujarnya.

Menurutnya, event semacam ini tidak hanya memberikan pengalaman bertanding bagi anak-anak, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus berlatih dengan tujuan yang jelas.

Turnamen ini merupakan bagian dari tugas proyek independen mahasiswa Ilmu Komunikasi yang bekerja sama dengan Askab PSSI Jember. Salah satu panitia dari Venner Project menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak-anak dalam bermain sepak bola dan memberikan panggung untuk menunjukkan hasil latihan mereka.

“Kami ingin meramaikan kompetisi usia dini di Jember, sekaligus membantu anak-anak usia muda mengasah skill mereka. Semoga ini menjadi langkah awal untuk melahirkan pemain-pemain berbakat yang bisa mewakili Jember di tingkat nasional,” ujarnya.

Persiapan acara ini dilakukan selama satu bulan. Total peserta yang berpartisipasi mencakup beberapa tim dari Jember, dua tim dari Lumajang, dan dua tim dari Bondowoso. Namun, ada tim dari daerah yang lebih jauh, seperti Baluran, yang batal hadir karena kendala transportasi. Meskipun demikian, antusiasme peserta tetap tinggi sepanjang pertandingan.

Panitia berharap Communication Kids Soccer Cup dapat menjadi agenda tahunan di Universitas Muhammadiyah Jember. Selain untuk mengasah bakat pemain muda, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan sepak bola usia dini di Jember. Dengan dukungan dari Askab PSSI dan semangat kolaborasi, turnamen ini menjadi langkah awal yang penting dalam pembinaan sepak bola di daerah tersebut.

Mahasiswa Unmuh Jember Gaungkan Budaya Lokal Melalui Pagelaran Seni Reog

Pagelaran Seni Reog dan Lomba Baca Puisi pada Sabtu,(30/11/2024).

Dalam upaya melestarikan warisan budaya di tengah derasnya arus modernisasi, Mathagora Project, kelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), sukses menggelar Pagelaran Seni Reog dan Lomba Baca Puisi pada Sabtu,(30/11/2024).

Bertempat di Lapangan Basket Unmuh Jember, acara ini menghadirkan pertunjukan Reog dari SMA Bima Ambulu, yang dikenal dengan nama Sardulo Bimo Mudho. Dengan tema “Mengangkat Budaya Leluhur di Tengah Modernisasi Kota”, acara ini berhasil menarik perhatian ratusan penonton yang hadir, meski cuaca sempat tidak bersahabat sebelum dimulai.

Pertunjukan dimulai dengan iringan gamelan khas Reog yang menggema di area kampus. Penampilan memukau dari tarian Klono Sewandono, Jathilan, Warok, Ganong, hingga Singa Barong, ditambah kostum-kostum berwarna-warni dan hiasan kepala singa besar yang ikonik, membuat suasana malam itu semakin meriah.

Mathagora Project mendapat dukungan penuh dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unmuh Jember, termasuk Dekan FISIP yang tidak hanya hadir, tetapi juga ikut memeriahkan acara dengan menaiki kepala Reog. Kehadirannya menambah semarak acara, diikuti oleh beberapa panitia yang juga mencoba menaiki ikon seni Reog tersebut.

Dekan FISIP saat menaiki kepala Reog.

Tidak hanya seni pertunjukan, acara ini juga dimeriahkan oleh aksi live painting dari komunitas perupa Jember, @yoyoklukisjember. Lukisan yang menggambarkan semangat seni tradisional tersebut diserahkan kepada Mathagora Project sebagai hadiah kenang-kenangan.

Pagelaran ini menjadi momen istimewa yang mengingatkan pentingnya mencintai dan melestarikan budaya lokal, khususnya bagi generasi muda. Melalui kegiatan ini, Mathagora Project berharap mahasiswa Unmuh Jember dan masyarakat kota Jember dapat terus mengapresiasi dan menjaga warisan budaya Indonesia di tengah tantangan modernisasi.

Acara ini ditutup dengan penampilan atraksi Singa Barong yang memukau, menjadi puncak kemeriahan malam tersebut. Dengan keberhasilan pagelaran ini, Mathagora Project membuktikan bahwa seni tradisional tetap relevan dan mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam semangat cinta budaya.

Sabtu, 14 Desember 2024

CIVIL FOURFEO CUP Season 2 Teknik Sipil Unmuh Jember: Pererat Solidaritas Antar Mahasiswa Sipil

Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) sukses menggelar acara tahunan CIVIL FOURFEO CUP Season 2. Acara yang berlangsung di lapangan basket Unmuh Jember pada Jum’at sore (13/12/2024) ini menghadirkan suasana penuh semangat melalui berbagai perlombaan olahraga, seperti futsal dan badminton, yang melibatkan mahasiswa lintas angkatan.

Sebagai acara rutin tahunan, CIVIL FOURFEO CUP season 2 menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan bakat olahraga sekaligus mempererat kebersamaan antar angkatan. Kegiatan ini dirancang untuk mengakhiri tahun dengan semangat sportivitas, kekompakan, dan persaudaraan.

Acara ini diikuti oleh angkatan 2021 hingga angkatan 2024, setiap angkatan wajib menurunkan Tim yang diisi pemain terbaik dari angkatan mereka sendiri. Pertandingan ini semakin seru karena setiap tim angkatan akan melawan satu sama lain sehingga tidak ada gap antar angkatan.

Acara dibuka secara resmi oleh perwakilan Kaprodi Teknik Sipil, Jimi Amijaya, M.T., yang menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Jimi menekankan pentingnya keberlanjutan acara ini sebagai tradisi positif Teknik Sipil Unmuh Jember.

"Saya sangat mendukung kegiatan ini karena tidak hanya memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berkompetisi, tetapi juga memperkuat hubungan antar angkatan. Harapannya, CIVIL FOURFEO CUP bisa semakin berkembang di season-season berikutnya," ujarnya.

Tidak hanya itu, Ketua Panitia, Helmi Herdhiansyah (angkatan 22), turut menyampaikan pesan khusus kepada peserta dan panitia untuk menjaga kekompakan selama berlangsungnya acara.
"Mari jadikan CIVIL FOURFEO CUP ini lebih dari sekadar kompetisi. Kita harus menjadikannya sebagai simbol solidaritas dan kerja sama di lingkungan Teknik Sipil," tutur Helmi.

Perlombaan berlangsung seru dengan partisipasi yang tinggi dari mahasiswa Teknik Sipil. Sorak-sorai penonton menambah semarak acara, menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap kegiatan ini. Kemeriahan terlihat tak hanya dari semangat para atlet, tetapi juga dari panitia dan pendukung yang ikut memeriahkan setiap pertandingan.

Sebagai salah satu agenda tahunan, CIVIL FOURFEO CUP diharapkan terus menjadi sarana untuk membangun karakter mahasiswa melalui semangat kompetisi yang sehat dan penuh sportivitas. Dengan dukungan yang kuat dari Prodi Teknik Sipil, acara ini diyakini mampu terus berkembang, menjadi tradisi yang menginspirasi mahasiswa di setiap generasi.

Teknik Sipil Unmuh Jember berhasil menunjukkan bahwa kegiatan olahraga bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga soal solidaritas, kebersamaan, dan semangat untuk terus maju bersama.


Baca juga: Teknik Sipil Unmuh Jember Bahas Masa Depan Konstruksi Hijau Melalui Kuliah Tamu

UPT Perpustakaan Unmuh Jember Resmikan Komunitas Untuk Tingkatkan Literasi

Pelantikan dan Raker Kanca Aksara di Ruang Rapat Gedung A Lt. 2, Universitas Muhammadiyah Jember

Pada Kamis (13/12/2024), UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember meresmikan komunitas literasi yang diberi nama Kanca Aksara di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Unmuh Jember.

Dibentuknya komunitas tersebut yakni untuk membantu perpustakaan dalam rangka menghidupkan dan membudayakan literasi di lingkungan kampus Unmuh Jember.

Karena kita tahu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat literasi yang masih rendah. Tercermin dari banyaknya berita hoax yang masih bertebaran baik di media sosial, maupun cetak.

Merespon kompleksitas tantangan yang dihadapi pada era saat ini, Kepala UPT Perpustakaan Unmuh Jember, Berlian Eka Kurnia S.IP., M.A., menyampaikan pembentukan komunitas Kanca Aksara merupakan langkah yang strategis untuk meningkatkan budaya literasi.

“Keberadaan komunitas Kanca Aksara ini merupakan langkah strategis untuk membantu meningkatkan literasi, menyebarkan semangat membaca, dan membangun kebiasaan belajar sepanjang hayat di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember,” jelasnya.

Nama Kanca Aksara diambil dari bahasa Jawa yang terdiri dari kata “Kanca” yang berarti teman, dan kata “Aksara” yang artinya huruf. Dapat diartikan secara filosofis, komunitas Kanca Aksara merupakan suatu persahabatan yang terjalin melalui aksara dan mencerminkan visi besar untuk masa depan.

Dengan dibentuknya Kanca Aksara, diharapkan tidak hanya menjadi mitra perpustakaan saja, akan tetapi lebih dari itu.

“Kanca Aksara tidak hanya menjadi mitra perpustakaan untuk menjalankan program literasi, tetapi juga menjadi agen perubahan, menjadi jembatan dengan civitas akademika, maupun menjangkau berbagai kalangan dengan program-program yang kreatif, dan juga tidak hanya berdampak bagi Unmuh Jember saja, tapi dapat membawa nama Unmuh Jember untuk bisa berdampak pada masyarakat yang lebih luas,” tutup Berlian.

 

 

Jumat, 13 Desember 2024

Pakar Sumber Daya Air Unmuh Jember Ungkap Cara Meminimalisir Banjir di Jember

Potret Prof. Dr. Nanang Saiful Rizal, S.T., M.T., IPM, pakar Teknik Sumber Daya Air Unmuh Jember


Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Jember pada Kamis (12/12/2024) menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi. Prof. Dr. Nanang Saiful Rizal, S.T., M.T., IPM, pakar Teknik Sumber Daya Air dari Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), mengungkapkan sejumlah penyebab banjir tersebut sekaligus memberikan saran mitigasi.

Menurut Prof. Nanang, salah satu penyebab utama banjir adalah sistem drainase kawasan permukiman yang kurang memadai.

“Sistem drainase yang ada saat ini tidak mampu mengalirkan air hujan dengan intensitas tinggi. Selain itu, beberapa outlet tidak langsung menuju anak Sungai Bedadung, aliran air terhambat oleh bangunan, dan banyak yang tertutup sampah. Hal serupa juga terjadi pada anak Sungai Bedadung yang melintasi Kota Jember. Kapasitas anak sungai tersebut tidak lagi mampu menampung debit air akibat banjir,” jelasnya.

Prof. Nanang juga menyoroti dampak perubahan fungsi lahan, terutama di dataran tinggi Kabupaten Jember. Banyak lahan pertanian dialihfungsikan menjadi kawasan perumahan tanpa mempertimbangkan konservasi air.

“Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan telah meningkatkan koefisien limpasan air, sehingga debit banjir saat hujan meningkat lebih dari dua kali lipat. Idealnya, alih fungsi tersebut diimbangi dengan peningkatan resapan air di hulu, misalnya melalui pembangunan bendungan, embung, long storage, atau infrastruktur sejenis untuk menampung, menyimpan, dan meresapkan air permukaan,” paparnya.

Dirinya menekankan pentingnya peran pengembang properti dalam mengatasi masalah banjir, khususnya dengan menerapkan sistem zero run-off.

“Air hujan yang turun seharusnya diresapkan oleh sumur resapan di setiap rumah. Kelebihannya ditampung di kolam pada setiap blok perumahan, dan jika masih ada sisa, dialirkan ke danau perumahan. Dengan cara ini, air yang turun menjadi tanggung jawab perumahan itu sendiri,” ujarnya.

Prof. Nanang juga menjelaskan keuntungan sistem zero run-off. Selain mampu mereduksi banjir, sistem ini juga meningkatkan ketersediaan air tanah, sehingga dapat mengurangi risiko kekeringan saat musim kemarau.

Dalam wawancara tersebut, dirinya membedakan antara dua jenis banjir yakni banjir kiriman dan banjir lokal.

“Banjir kiriman berasal dari dataran tinggi, sedangkan banjir lokal terjadi akibat ketidakmampuan sistem drainase kawasan dalam mengalirkan air hujan,” terangnya. 

Untuk menangani banjir kiriman, Prof. Nanang menyarankan konservasi air di daerah hulu dan penggunaan teknologi Early Warning System (EWS) berbasis Internet of Things (IoT). Sementara itu, untuk banjir lokal, ia merekomendasikan sistem zero run-off dan teknologi MagnaTank, yaitu sistem penyimpanan air bawah tanah berbentuk kotak yang dapat ditempatkan di bawah jalan, rumah, atau garasi.

Terakhir, Prof. Nanang berharap adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pengembang properti dalam menerapkan langkah-langkah preventif.

“Pemerintah harus tegas mengatur izin pembangunan perumahan, masyarakat perlu sadar untuk tidak melanggar aturan seperti membangun di sempadan sungai atau membuang sampah sembarangan, dan pengembang harus konsisten menerapkan sistem zero run-off. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan Jember bebas dari banjir di masa depan,” pungkasnya.

Connect