Kamis, 27 Januari 2022

Teliti Interaksi Kelas Autis, Dosen UM Jember yang Sandang Gelar Doktor Bertambah



 Cantik, muda dan berpretasi. Itulah yang tercermin dari Dr. Astri Widyaruli Anggraeni, M.A., Dosen Jurusan Pendidikan dan Sastra Indonesia UM Jember yang barusaja meraih gelar doktor dari Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang, Rabu, (20/1/2021). Dengan judul disertasi “Pertanyaan Guru dalam Interaksi Kelas Autis (Studi Kasus di Sekolah Luar Biasa Autis Laboratorium Universitas Negeri Malang)” Astri memilih Sekolah Luar Biasa (SLB) sebagai tempat penelitiannya. Menggunakan ancangan eklektik teori tindak tutur (speech art), pragmatik, dan etnografi komunikasi Astri fokus meneliti tuturan yang diucapkan guru kepada siswa autis.

        Bertempat di Sekolah Luar Biasa Autis Laboratorium Universitas Negeri Malang, Astri mengaku mendapatkan hasil penelitian di luar perkiraannya. “Selama ini banyak orang awam yang menganggap kalau autis itu tanda kutip ya.” Karena autis identik dengan penyakit atau keterbelakangan mental. Padahal, lanjutnya, autis itu juga anak-anak yang luar biasa, tidak seperti yang kebanyakan orang awam fikirkan. Terbukti, selama penelitian 3 tahun, respon dan jawaban dari tuturan pertanyaan yang dilontarkan guru banyak membuat Astri terpukau. Ia menjelaskan bahwa tidak cukup hanya satu semester saja karena harus mempunyai pembanding. Terlebih, dari hasil penelitian tersebut ia menemukan temuan data baru yang membuatnya merasa bangga. Dalam teori tindak tutur perfomatif yang dikemukakan oleh J. L. Austin ada 3 konsep yang dikemukakan yaitu niat pembicara, konvensi, dan otoritas.

         Namun, hasil dari penelitian yang dilakukan Astri, terdapat 1 konsep baru yang digagas yaitu konsep Emosi. “Emosi berperan besar dalam interaksi antara guru dan siswa.” Penutur harus bisa memahami bagaimana respon yang akan diberikan oleh pendengar, dalam hal ini adalah siswa autis. Ibu dari tiga orang anak ini mengaku, keberhasilannya tak luput dari peran para promotor yang membimbingnya selama ia mengerjakan disertasi. “Prof. Dr. Suparno, Prof. Dr. Abdul Syukur Ibrahim, dan Dr. Martutik, M.Pd adalah ketiga promotor yang memiliki peran yang sangat besar.” Ada satu pesan yang saya ingat diungkapkan oleh mereka, bahwa kunci hidup adalah sabar, pasrah, dan bersyukur. Selain para dosen, peran dan dukungan orang tua menjadi dukungan terbesar yang Astri rasakan.

         Almarhum ibu dan bapak selalu bisa mengupayakan anaknya agar bisa mengenyam Pendidikan yang tinggi. “Sehingga itu yang saya terapkan kepada ketiga anak-anak saya bahwa proses belajar dan Pendidikan sangat penting.” tutupnya.

Tags :

bm
Created by: News Unmuh Jember

Humas Unmuh Jember Jaya Jaya Jaya!

Posting Komentar

Connect