Melalui Program Kolaborasi, Fikes Unmuh Jember Siap Turunkan Kasus AKI/AKB dan Stunting
Jember merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang masih memiliki PR besar dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta kasus stunting balita. Data menyebutkan bahwa Angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta gizi buruk (stunting) di Jember tergolong tinggi dibandingkan kabupaten dan kota lain di Jatim. Kabupaten Jember menduduki peringkat pertama untuk jumlah kematian ibu dan bayi di Jawa Timur pada 2020. Terdapat 61 kasus kematian ibu saat melahirkan dan 324 kasus kematian bayi.
Sedangkan prevalensi stunting atau gizi buruk menempatkan Kabupaten Jember tahun 2019 pada peringkat ke tiga di Jawa timur setelah kabupaten Probolinggo dengan prevalensi 54,75 dan Kabupaten Trenggalek dengan prevalensi 39,88 dan di Kabupaten Jember mencapai 37,94. Penanganan kasus AKI/AKB dan stunting membutuhkan peran serta seluruh elemen dan lapisan maysrakat. Selama ini program yang sudah menjadi target pemerintah daerah hanya berfokus melalui penyelesaian di tingkat hilir terutama di RS atau puskesmas. Diperlukan kerjasama yang baik untuk seluruh lapisan masyarakat serta institusi pendidikan.
Fakultas Ilmu kesehatan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) desa turut menggagas program kolaborasi antara departemen anak dan maternitas. Melaui program tersebut Dr Nikmatur Rohmah SKep Mkes dan Ns Awatiful Azza MKep Sp Kep Mat diharapkan mampu memberikan kontribusi pemecahan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu/ Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) dan stunting. Salah satu kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah mendampingi ibu hamil dan ibu dengan balita di wilayah desa Kemuning Lor, di posyandu Manggis 11 dan 12 (3-4/8)
Kegiatan ini mendapat dukungan team MBKM Desa Ibu Ilanka Cahya Dewi MT dengan melibatkan mahasiswa S1 Semester empat dan delapan FIKES UM Jember. Beberapa bentuk kegiatan di masyarakat yang dilaksanakan bersama dengan mahasiswa adalah memberikan sosialisasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kehamilan, melakukan pemeriksaan ibu hamil dan deteksi resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil dan stunting pada balita, pembuatan oralit, sosialisasi tentang bahaya perkawinan usia muda dan kesehatan reproduksi. Selama pelaksanaan kegiatan Bidan, dan kader juga ikut terlibat secara aktif mendampingi ibu-ibu yang hadir di posyandu. Hal ini menambah semangat bagi tim MBKM desa untuk terus menyuarakan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, agar target dan harapan dari pemerintah kabupaten Jember dalam menurunkan AKI/AKB dan stunting dapat tercapai.
Tags : Berita Pengabdian
Posting Komentar