Senin, 12 Agustus 2024

Observasi KKN UNMUH Jember: Tantangan Budidaya Ikan di Ranu Klakah

 Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 14 dari Universitas Muhammadiyah Jember, yang dikenal sebagai "Kelompok Harmoni Desa Tegal Randu," telah melakukan observasi langsung di Ranu Klakah dengan tujuan utama untuk memahami tantangan dan kendala yang dihadapi oleh para pelaku budidaya ikan di wilayah tersebut.

Selama kegiatan ini, metode yang digunakan oleh para mahasiswa adalah wawancara langsung dengan berbagai pelaku usaha, termasuk pemilik budidaya ikan dan pengepul ikan. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah tempat budidaya ikan di Ranu Klakah, di mana mereka berinteraksi secara langsung dengan para nelayan dan pelaku usaha terkait.

Wawancara mendalam dilakukan dengan Bapak Kacong, seorang pengepul ikan yang memiliki peran penting dalam distribusi hasil tambak. Dalam wawancara tersebut, Bapak Kacong mengungkapkan beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh para pelaku usaha budidaya ikan di Ranu Klakah. Salah satunya adalah pengaruh gas belerang dari Gunung Lemongan yang berdampak negatif terhadap kualitas ikan di Ranu Klakah. Gas belerang tersebut mengganggu kondisi perairan dan memengaruhi kesehatan ikan. Selain itu, Bapak Kacong juga menginformasikan bahwa pendapatan dari hasil tambak ikan mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir, yang disebabkan oleh penurunan kualitas dan kuantitas ikan akibat faktor alam.

Meskipun demikian, para nelayan tetap melanjutkan aktivitas mereka, menunjukkan ketahanan dan dedikasi mereka terhadap profesi ini, meskipun kondisi lingkungan tidak mendukung secara optimal. Tantangan dalam distribusi ikan juga muncul akibat penurunan hasil tambak dan kualitas ikan. Selain itu, aspek pengolahan ikan memerlukan perhatian tambahan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan meningkatkan daya saing di pasar.

Kelompok KKN 14 juga melanjutkan observasi dan wawancara untuk lebih memahami kendala yang dihadapi oleh para pelaku budidaya ikan di Ranu Klakah. Salah satu fokus utama wawancara kali ini adalah dengan seorang pemilik tambak ikan yang mengungkapkan tantangan tambahan terkait kondisi perairan dan debit air. Menurutnya, penurunan debit air yang terjadi setiap tahunnya merupakan masalah serius yang berdampak pada populasi ikan yang tidak stabil dan cenderung rendah. Penurunan debit air ini juga memengaruhi kualitas habitat ikan, sehingga mengganggu keberhasilan budidaya dan menurunkan hasil tangkapan.

Bapak Kacong juga menyampaikan harapannya kepada mahasiswa KKN untuk membantu mencari solusi yang tepat terhadap masalah penurunan debit air. "Kami berharap dengan kehadiran mahasiswa KKN dari UNMUH Jember bisa memberikan solusi yang tepat untuk kami warga yang berprofesi sebagai nelayan ikan," ungkapnya. Mengingat kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, dukungan dari mahasiswa KKN diharapkan dapat memberikan bantuan praktis dan pengetahuan tentang cara pengolahan ikan yang berkelanjutan serta kontribusi positif bagi masyarakat lokal.

Ferdy, Ketua Kelompok KKN 14, menyampaikan bahwa observasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran awal mengenai situasi di Ranu Klakah, terutama terkait budidaya ikan dan kondisi para nelayan. "Dengan dilakukannya observasi ini, saya berharap dapat mengetahui keadaan awal serta situasi di Ranu Klakah, terutama terkait budidaya ikan dan warga yang berprofesi sebagai nelayan. Informasi ini sangat penting untuk pelaksanaan program kegiatan KKN ke depannya," ujarnya.

Dari hasil observasi ini, Kelompok KKN 14 UNMUH Jember mengusulkan beberapa rekomendasi, antara lain:

  1. Pengembangan Program Pengolahan: Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pengolahan ikan agar dapat meningkatkan nilai tambah produk.
  2. Pelatihan Pengolahan Ikan: Mengajarkan metode pengolahan ikan seperti pengalengan, pengeringan, dan pembuatan produk olahan.
  3. Pemasaran Digital: Membantu nelayan memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk mereka secara online, termasuk melalui e-commerce dan media sosial.
  4. Branding Produk Lokal: Mengembangkan merek produk ikan dari daerah tersebut untuk menarik minat konsumen dan memperluas pasar.

Diharapkan dengan adanya rekomendasi ini, masyarakat Desa Tegalrandu dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup melalui budidaya ikan yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.

Tags :

bm
Created by: ASFIK

Humas Unmuh Jember Jaya Jaya Jaya!

Posting Komentar

Connect