Minggu, 26 Januari 2025

FKIP Unmuh Jember Berperan Aktif dalam Revitalisasi Sastra Madura melalui Webinar HISKI Komisariat Jember



Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal dengan berpartisipasi aktif dalam acara Ngobrol Metasastra ke-42 yang diselenggarakan oleh Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI) Komisariat Jember. Acara yang bertajuk “Revitalisasi Sastra Madura” ini digelar secara virtual melalui Zoom Meeting pada Sabtu, (25/1/ 2025). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara HISKI Komisariat Jember, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Bangkalan, dan Unmuh Jember.

Dr. Fitri Amilia, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmuh Jember, yang juga menjabat sebagai Ketua HISKI Komisariat Jember, memberikan sambutan penutup dalam acara tersebut. Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan sastra Madura.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah diskusi akademis, tetapi juga menjadi momentum untuk membangkitkan kembali minat generasi muda terhadap sastra Madura,” ujar Dr. Fitri.

Acara ini menghadirkan dua narasumber ahli yang berasal dari Madura, yaitu Ahmad Faishal, S.S., M.Hum., dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, dan Rozekki, M.Pd., dosen STKIP PGRI Bangkalan. Keduanya membahas berbagai tantangan yang dihadapi sastra Madura serta solusi untuk merevitalisasinya. Ahmad Faishal memaparkan materi bertajuk “Perkembangan Naskah Drama Madura”. Ia menjelaskan bahwa naskah drama Madura saat ini berada di posisi kedua dalam kesusasteraan Madura, dengan minat yang cenderung menurun.

“Naskah drama Madura seringkali hanya dijadikan sebagai media pra-penciptaan pertunjukan, bukan sebagai karya sastra yang mandiri,” ungkapnya.

Faishal juga menawarkan solusi untuk menggiatkan penulisan naskah drama di sekolah-sekolah, pesantren, dan komunitas sastra di Madura, serta mengadakan pertunjukan drama secara rutin. Sementara itu, Rozekki, M.Pd., membawakan materi dengan judul “Bahasa dalam Sastra Madura”. Ia mengungkapkan bahwa sastra Madura saat ini menghadapi tantangan serius, terutama dalam hal penggunaan bahasa Madura sebagai medium karya sastra.

“Sebagian besar sastrawan Madura lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dalam karya mereka karena memiliki cakupan yang lebih luas,” jelas Rozekki.

Dalam sesi diskusi, moderator Dr. Mariam Ulfa, M.Pd., memandu jalannya tanya jawab yang melibatkan peserta dari berbagai kalangan. Diskusi berlangsung sangat interaktif, dengan banyak pertanyaan menarik yang memicu pemikiran kritis tentang masa depan sastra Madura. Salah satu poin penting yang muncul adalah peran generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan sastra Madura. “Generasi muda harus didorong untuk menulis karya sastra berbahasa daerah sebagai bentuk pelestarian budaya,” tegas Buaddin Hasan, M.Pd., Wakil Ketua 1 STKIP PGRI Bangkalan.

 Dalam sambutannya. Dr. Fitri Amilia, M.Pd., dalam sambutan penutupnya, menyatakan bahwa Unmuh Jember siap melanjutkan upaya revitalisasi sastra Madura melalui berbagai kegiatan akademis dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan melestarikan budaya lokal, termasuk sastra Madura. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai insan akademis,” pungkasnya.

Acara ditutup dengan pemberian sertifikat penghargaan kepada kedua narasumber dan sertifikat HKI kepada peserta. HISKI Komisariat Jember juga berencana mengadakan pertemuan lanjutan untuk melanjutkan diskusi tentang revitalisasi sastra Madura, mengingat antusiasme dan urgensi topik ini. 

Tags :

bm
Created by: News Unmuh Jember

Humas Unmuh Jember Jaya Jaya Jaya!

Posting Komentar

Connect