Semangat Kartini di Era Global: Refleksi dan Harapan Bersama Yoga Dwi Windy Kusuma Ningtyas, M.Sc.
Hari Kartini tidak hanya menjadi peringatan
sejarah, tetapi juga momentum refleksi untuk membangkitkan semangat perubahan,
terutama bagi perempuan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Yoga Dwi Windy
Kusuma Ningtyas, M.Sc., dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember).
Dalam wawancara khusus, Yoga Dwi mengungkapkan bahwa
Hari Kartini adalah momen untuk mengingatkan generasi muda, khususnya
perempuan, bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk membawa perubahan
besar. “Hari Kartini menjadi pengingat bahwa keberanian untuk berpikir dan
memperjuangkan hal-hal yang diyakini benar adalah kekuatan besar. Menjadi
perempuan Indonesia adalah sebuah kekuatan tersendiri,” tuturnya, sembari mengutip
pernyataan Michelle Obama tentang tidak adanya batasan bagi perempuan untuk
mencapai apapun yang mereka impikan.
Sebagai seorang pendidik sekaligus mahasiswa di
luar negeri, Yoga menilai bahwa perempuan Indonesia saat ini telah mampu
menempati ruang-ruang yang dulu hanya bisa dibayangkan oleh Kartini. Ia
mencontohkan, kini perempuan banyak berperan sebagai ilmuwan, akademisi,
pemimpin, hingga entrepreneur, bahkan di panggung global. Meski begitu, ia
menekankan pentingnya tetap menjaga integritas, nilai budaya, dan agama dalam
perjalanan tersebut.
Terkait nilai perjuangan Kartini yang masih
relevan, Yoga Dwi menyoroti keberanian untuk berpikir kritis dan kecintaan Kartini
terhadap ilmu pengetahuan. Ia menilai, Kartini menunjukkan bahwa melawan
ketertinggalan bukan melalui kekerasan, melainkan melalui pemikiran, tulisan,
dan pendidikan. "Sebagai pendidik, saya terinspirasi dari kutipan Malala
Yousafzai: One teacher, one book, one pen can change the world. Ini juga
sejalan dengan semangat yang dibawa Kartini," ujarnya.
Lebih lanjut, Yoga Dwi mengajak civitas akademika untuk
membangkitkan semangat Kartini di kalangan mahasiswa, terutama perempuan,
dengan menciptakan ruang yang aman, suportif, dan memberdayakan. Ia menekankan
pentingnya menghargai ide dan potensi mahasiswa perempuan, serta mendorong
mereka untuk berani bermimpi besar dan menghasilkan karya nyata.
"Mahasiswa perempuan perlu diyakinkan bahwa
ide-ide mereka berharga, karya mereka penting, dan mereka memiliki peran
bermakna. Semangat ini juga diwariskan tidak hanya oleh Kartini, tetapi juga
tokoh-tokoh hebat lain seperti Siti Walidah atau Nyai Dahlan dari Aisyiyah dan
Muhammadiyah," pungkasnya.
Melalui semangat Hari Kartini, Yoga Dwi berharap perempuan Indonesia, khususnya generasi muda, terus menyalakan api perubahan yang berlandaskan pada keberanian, integritas, dan semangat untuk berkontribusi bagi bangsa dan dunia.
Tags : Berita
Posting Komentar