Senin, 15 Agustus 2022

Sukseskan Vaksinasi, Mahasiswa KKN Kolaboratif Sekabupaten Jember Menjadi Relawan Vaksinasi di Balung Kidul


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif se-Kabupaten Jember kelompok 98 yang terdiri dari Universitas Soebandi, Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, dan Universitas Islam Jember turut aktif berpartisipasi menjadi relawan kegiatan vaksinasi dalam menyukseskan program pemerintah di Balai Desa Balung Kidul, Kecamatan Balung, Jember. 
Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan bekerjasama dengan Poskendes Desa Balung Kidul.

Kegiatan diawali dengan Penyambutan Mahasiswa KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember oleh perangkat desa di Desa Balung Kidul, selanjutnya diikuti oleh kegiatan apel pagi rutin bersama dengan Perangkat Desa Balung Kidul. Selanjutnya Mahasiswa KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember melakukan kegiatan vaksinasi di Balai Desa Balung Kidul.

Kegiatan vaksinasi dimulai pada Senin, 25 Juli 2022 dan dilakukan selama 3 hari.

Kegiatan vaksinasi diikuti oleh sekitar 112 warga yang dilaksanakan mulai pukul 08.00 -- 12.00 WIB. Kegiatan vaksinasi desa Balung Kidul merupakan program lanjutan untuk memberikan vaksinasi dosis vaksin kesatu, vaksin kedua, hingga vaksin booster (dosis ketiga) bagi warga yang belum menerima vaksinasi lengkap.

Pembagian tugas yang menjadi relawan vaksinasi antara lain mahasiswa membantu dalam mengecek daftar hadir, screening, membantu mengecek tekanan darah peserta vaksinasi, mengatur nomor antrian dan registrasi, serta mencetak kartu vaksin. Sebelum pelaksanaan vaksinasi dilakukan koordinasi antar mahasiswa KKN dengan petugas Poskendes Balung Kidul sehingga jalannya vaksinasi berjalan dengan lancar. Petugas Poskendes yang bertugas dalam kegiatan vaksinasi merasa senang dan terbantu oleh mahasiswa KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember kelompok 98.

"Kami sangat terbantu dengan adanya mahasiswa KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember kelompok 98 di Balung Kidul karena banyaknya peserta dan kurangnya petugas vaksinasi sehingga Kami merasa mendapatkan dukungan lebih untuk kelancaran berjalannya vaksinasi di Desa Balung Kidul." Tutur Dina Petriana Sari selaku Penanggung Jawab Kegiatan Vaksinasi dan Pelaksana Pondok Kesehatan Desa (Poskendes).

Kegiatan vaksinasi berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan kerumunan warga desa Balung Kidul karena berjalan dengan tertib dan mematuhi peraturan serta protokol kesehatan. Mahaiswa KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember Kelompok 98 berharap kegiatan vaksinasi dapat membantu dalam mencegah penyebaran Covid-19.

 

Kegiatan vaksinasi juga merupakan upaya mahasiswa KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember Kelompok 98 untuk lebih dekat dengan Masyarakat Desa Balung Kidul, sehingga diharapkan dapat mempermudah dalam pemetaan potensi desa yang merupakan salah satu tujuan pelaksanaan KKN. Hadirnya mahasiswa KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember Kelompok 98 dalam membantu kegiatan vaksinasi disambut ramah oleh warga desa Balung Kidul.

Cegah Infeksi Virus pada Sapi, KKN Kolaboratif 102 Sukseskan Program Vaksinasi PMK pada Ternak

Kelompok 102 KKN Kolaboratif merupakan kelompok KKN gabungan dari Universitas Jember dan Universitas Muhammadiyah Jember yang terdiri dari lima mahasiswa Universitas Jember dan empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember.  Didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), A Munir S.,Th.I,.MA.,CPHCM.,CSF.,AWP. Kelompok 102 diterjunkan di Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Desa Sukoreno merupakan salah satu desa yang bermasalah dengan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak seperti sapi.

     Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit menular yang menjangkit hewan ternak seperti sapi. Sapi terjangkit PMK diakibatkan oleh infeksi virus tipe A dari famili Picornaviridae, genus Apthovirus. PMK bersifat menular pada hewan ternak. Penularan ini dapat terjadi melalui perantara yang dapat berupa angin. Selain itu, makhluk hidup dan tak hidup yang berkontak dengan virus tersebut juga dapat menjadi perantara penularan virus pada hewan ternak. Ciri umum yang mudah untuk dijumpai pada hewan ternak yang telah terinveksi PMK antara lain mengalami demam, menggigil, hingga kehilangan nafsu makan, produksi air liur yang berlebihan, ada luka pada bagian lidah dan kuku.

     Penyakit PMK mulai mewabah di beberapa daerah sejak beberapa bulan yang lalu. Salah satu daerah yang terjangkit penyakit tersebut yaitu Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Desa Sukoreno tergolong kedalam desa yang penduduknya sebagian besar beternak selain bertani, sehingga sampai saat ini para peternak yang difasilitasi pihak desa masih terus melakukan upaya untuk menanggulangi PMK. Akibat terjangkitnya hewan ternak khususnya sapi, para peternak di Desa Sukoreno mengalami kerugian karena hewan ternak yang mati dan berdampak pada perekonomian peternak.

     Pada permasalahan yang terjadi ini peranan pihak desa sangat diperlukan dalam menangani wabah tersebut. Pengendalian PMK sebelumnya dilakukan dengan pengetahuan peternak yang terbatas sehingga dirasa kurang maksimal. Salah satu upaya yang dilakukan pihak desa yaitu pemberian vaksin PMK kepada sapi para peternak. Pemberian vaksin dilakukan setelah kondisi vaksin membaik hal ini dapat dilihat dari nafsu makan sapi yang meningkat.

     Pemberian vaksin pertama di Desa Sukoreno baru dilakukan pada tanggal 26 Juli 2022 oleh Puskeswan yang didampingi pihak desa dan dibantu oleh mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 102 dan kelompok KKN perguruan tinggi lain. Vaksinasi dilakukan pada Dusun Krajan Kidul dimana target vaksin yang diberikan sebanyak 300 ekor sapi. Adanya vaksinasi PMK ini diharapkan dapat mencegah serta mengurangi penularan penyakit menular kuku dan mulut pada hewan ternak khususnya sapi di Desa Sukoreno.

KKN Kolaboratif PEMKAB Jember: Gali Potensi Desa Kasiyan Timur dalam Bidang Pertanian dan UMKM Lokal


KKN
 kolaboratif adalah KKN gabungan antara 13 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Jember. KKN merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengajak masyarakat agar lebih kreatif dan menemukan potensi yang ada di desanya, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah tersebut. Pelaksanaan kegiatan KKN Kolaboratif dilakukan selama 35 hari yang berada di daerah tertentu pada tingkat desa. Kegiatan KKN memiliki banyak capaian bagi desa, masyarakat dan mahasiswa. Bagi desa dan masyarakat, kegiatan KKN memiliki manfaat dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, seperti peningkatkan kemampuan berpikir serta memecahkan masalah yang dialami. Sedangkan bagi mahasiswa, dapat mendewasakan pola pikir, meningkatkan kepedulian sosial, rasa tanggung jawab dan keterampilan.

Desa Kasiyan Timur terletak di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember yang memiliki luas wilayah 553.397 Ha. Desa ini terdiri dari 2 dusun, yaitu Dusun Krajan I dan Dusun Krajan II dengan total jumlah KK sebanyak 3.491. Desa ini memiliki 96 RT dan 29 RW. Berdasarkan data dari Enumerator SDGs, penduduk di Desa Kasiyan Timur tahun 2021 sebanyak 11.731 jiwa. Penduduk laki-laki sebanyak 5.834 jiwa dan perempuan sebanyak 5897 jiwa.

 

Pada tahun 1995, Desa Kasiyan terbagi menjadi dua, yaitu Desa Kasiyan sebagai desa induk dan Desa Purwoharjo sekarang berubah menjadi Kasiyan Timur.

Desa Kasiyan Timur memiliki banyak pada sektor pertanian karena sebagian masyarakat menanam berbagai macam tanaman, seperti sayuran dan tembakau. Selain itu Desa Kasiyan timur juga memiliki potensi di bidang UMKM.

Pada sektor UMKM, beberapa masyarakat desa memiliki usaha kerajinan terbuat dari bambu yang dijadikan tempat mengukus ikan. Kelompok kami mengunjungi salah satu pengrajin bambu yang ada di Desa Kasiyan Timur. Dari hasil wawancara kepada pengrajin tersebut, pekerjaan membuat keranjang ikan dari bambu ini merupakan pekerjaan sampingan ibu-ibu di Desa Kasiyan Timur untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Ukuran dan jumlah keranjang ikan dibuat berdasarkan pesanan dari pengepul ikan. Harga keranjang ikan yang berukuran kecil dijual dengan harga Rp16.000,00/100 pcs. Harga tersebut relatif tergantung dari mahal atau murahnya harga jual ikan.

Minggu, 14 Agustus 2022

Gelar Webinar Keperawatan, Fikes Unmuh Jember Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak di Kabupaten Jember

 


Tingginya angka kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Jember menjadi fokus tersendiri bagi dunia kesehatan. Menduduki urutan pertama di Jawa Timur dengan kasus tertinggi sebesar 44 kejadian selama satu tahun disusul dengan Kabupaten Bojonegoro dengan 28 kasus per tahun.


     Menilik hal tersebut, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember menggelar Webinar Keperawatan Nasional bertema Sinergisme Petugas Kesehatan dengan Elemen Masyarakat untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) secara hybrid, Sabtu, (13/8/2022). Ketua DPD PPNI (Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Kabupaten Jember, Ns Eko Mustakim SKep MMKes SpKep MB berujar bahwa inilah saatnya bersinergi dengan pemerintahan.

     "Berusaha menjadi tenaga kesehatan yang membantu pemerintah untuk menekan angka kematian ibu dan bayi." ungkapnya. Seperti yang diketahui, banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil diantaranya ialah pengetahuan tentang kesehatan kehamilan dan faktor usia. Maka dari itu, lanjut Eko, disinilah peran tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan lebih mendekatkan dengan masyarakat. "Wes wayahe Jember sehat, wes wayahe perawat dekat dengan masyarakat."

     Sementara itu Dekan Fikes Unmuh Jember, Ns Sasmiyanto Skep MKes menjelaskan AKI dan AKB berpengaruh pada kondisi generasi pada masa depan. Karena generasi penerus dibentuk dari ibu sejak anak dalam kandungan, ungkapnya. "Pemerintah Kabupaten Jember mengungkapkan ini merupakan hal serius sehingga harus ditangani dengan benar untuk menciptakan masyarakat sejahtera untuk menciptakan kesehatan yang optimal."

     Dari segi medis, Pendarahan Post Partum (PPH) dan Preeklamsia menjadi faktor tertinggi AKI. Sementara faktor nonmedis, dijelaskan oleh Prof Dr Nyoman Anita drg MS, ada sebagian masyarakat yang menolak pengobatan lebih lanjut sehingga ada keterlambatan penanganan. "Faktor biaya di sini juga sangat berpengaruh terhadap AKI bagi masyarakat menengah bawah." jelas Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tersebut. Nakes memberikan peran besar sebagai penolong dengan menjaga kualitas pelayanan untuk menjaga kuantitas.

     Untuk meningkatkan pelayanan, langkah yang diambil yaitu dengan melakukan empat strategi intervensi diantaranya peningkatan akses pelayanan kesehatan semesta, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan tata kelola.

     Arah kebijakan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020-2024 yang paling utama ialah peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi. Kemudian disusul dengan percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dan peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.

Selasa, 09 Agustus 2022

Melalui Program Kolaborasi, Fikes Unmuh Jember Siap Turunkan Kasus AKI/AKB dan Stunting

 


Jember merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang masih memiliki PR besar dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta kasus stunting balita. Data menyebutkan bahwa Angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta gizi buruk (stunting) di Jember tergolong tinggi dibandingkan kabupaten dan kota lain di Jatim. Kabupaten Jember menduduki peringkat pertama untuk jumlah kematian ibu dan bayi di Jawa Timur pada 2020. Terdapat 61 kasus kematian ibu saat melahirkan dan 324 kasus kematian bayi.

     Sedangkan prevalensi stunting atau gizi buruk menempatkan Kabupaten Jember tahun 2019 pada peringkat ke tiga di Jawa timur  setelah kabupaten Probolinggo dengan prevalensi 54,75 dan Kabupaten Trenggalek dengan prevalensi 39,88 dan di Kabupaten Jember mencapai 37,94. Penanganan kasus AKI/AKB dan stunting membutuhkan peran serta seluruh elemen dan lapisan maysrakat. Selama ini program yang sudah menjadi target pemerintah daerah hanya berfokus melalui penyelesaian di tingkat hilir terutama di RS atau puskesmas. Diperlukan kerjasama yang baik untuk seluruh lapisan masyarakat serta institusi pendidikan.

     Fakultas Ilmu kesehatan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) desa turut menggagas program kolaborasi antara departemen anak dan maternitas. Melaui program tersebut Dr Nikmatur Rohmah SKep Mkes dan Ns Awatiful Azza MKep Sp Kep Mat diharapkan mampu memberikan kontribusi pemecahan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu/ Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) dan stunting. Salah satu kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah mendampingi ibu hamil dan ibu dengan balita di wilayah desa Kemuning Lor, di posyandu Manggis 11 dan 12 (3-4/8)

     Kegiatan ini mendapat dukungan team MBKM Desa Ibu Ilanka Cahya Dewi MT dengan melibatkan mahasiswa S1 Semester empat dan delapan FIKES UM Jember.  Beberapa bentuk kegiatan di masyarakat yang dilaksanakan bersama dengan mahasiswa adalah memberikan sosialisasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kehamilan,  melakukan pemeriksaan ibu hamil dan deteksi resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil dan stunting pada balita, pembuatan oralit, sosialisasi tentang bahaya perkawinan usia muda dan kesehatan reproduksi. Selama pelaksanaan kegiatan Bidan, dan kader juga ikut terlibat secara aktif mendampingi ibu-ibu yang hadir di posyandu. Hal ini menambah semangat bagi tim MBKM desa untuk terus menyuarakan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, agar target dan harapan dari pemerintah kabupaten Jember dalam menurunkan AKI/AKB dan stunting dapat tercapai.

Jumat, 05 Agustus 2022

KKN Kolaboratif 140 Survey Potensi Guna Mengenal Lebih Dekat Desa Patemon Kecamatan Tanggul


Pada tanggal 19 Mei 2022 bertempat di gedung rektorat Universitas Jember para pemimpin dan pengelola Lembaga Penelitian dan Pengambangan Masyarakat (LP2M) 13 perguruan tinggi di Jember bersepakat untuk membangun dan melaksanakan KKN kolaborasi. 13 perguruan tinggi ini meliputi Universitas Jember, Universitas Muhamadiyah Jember, Universitas Moch. Sroedji, Universitas PGRI Argopuro, STIE Mandala, Universitas Islam Indonesia, Akademi Farmasi Jember, Stikes Bakti Al Qodiri, Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Institut Agama Islam al-Falah Assuniyyah (INAIFAS) Kencong, dan juga Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa.

KKN kolaborasi ini tersebar di berbagai desa di kabupaten Jember. Salah satunya adalah Desa Patemon Kecamatan Tanggul. Desa Patemon adalah desa yang terletak diantara Desa Kramat Sukoharjo dan juga Desa Manggisan. Desa Patemon memiliki tiga dusun yaitu, Krajan 1, Krajan 2, dan Curah Putih yang terdiri dari 5972 laki-laki, 5940 perempuan dan terhimpun dalam 3761 KK. Kelompok KKN 140 yang bertempat di Desa Patemon memiliki tematik dan program kerja utama yaitu Verivikasi dan Validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang ada di Kabupaten Jember sebagai upaya menuntasan masalah kemiskinan. Tematik dan program utama ini telah di tentukan oleh KKN kolaborasi secara keseluruhan yang bekerja sama dengan PEMKAB Jember.

Kelompok KKN 140 memiliki program kerja lain selain Verval DTKS, yaitu penyuluhan dan pencegahan stunting yang ada di Desa Patemon. Program kerja ini dilaksanakan berdasarkan hasil survey permasalahan yang ada di desa, salah satu permasalahan terbesar adalah stunting, Desa Patemon terbilang sebagai desa dengan angka stunting tertinggi ke dua di Kecamatan Tanggul. Kami kelompok KKN 140 melakukan kerjasama dengan desa untuk melakukan sosialisasi dan juga bekerjasama dalam pelaksanaan Rumah desa sehat.

Minggu pertama KKN kolaborasi, kami kelompok 140 mengisi kegiatan dengan melakukan survey potensi dan juga masalah yang ada di desa untuk menentukan tematik yang akan kita ambil selain tematik Verval DTKS. Selain itu kami juga berkoordinasi dengan perangat desa dan kepala desa untuk meminta data DTKS yang ada di desa sebagai penunjang dan persiapan tematik Verval DTKS. Kegiatan lain yang kami lakukan di minggu pertama adalah penyusunan strategi dan pengerjaan program kerja yang tematiknya sudah kami pilih. Tidak lupa kami juga melaksanakan tugas mingguan yang harus kami selesaikan yaitu pembuatan video kegiatan, logbook, dll yang bersifat wajib setiap minggunya.Kegiatan kedepannya kelompok 140 akan terjun kelapangan untuk melaksakan program kerja yang sudah kami rencanakan di minggu pertama KKN kolaborasi.

Perluasan Pasar UMKM Keripik Tempe Khas Warga Sumber Kejayan Kecamatan Mayang Bersama Mahasiswa KKN Kolaboratif Universitas se-Jember



Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau biasa dikenal dengan sebutan UMKM merupakan suatu sektor usaha yang mempunyai sebuah peran penting dalam meningkatkan perekonomian suatu daerah. Dimana UMKM ini dapat menyerap tenaga kerja dan membuka peluang usaha bagi masyarakat baik kota maupun desa. Peran UMKM dapat dimanfaatkan untuk menyediakan jaring pengaman dalam menjalankan kegiatan ekonomi khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. UMKM juga berperan dalam membentuk dan menyumbang produk lokal di suatu daerah.

 

Desa Sumber Kejayan merupakan salah satu desa yang memiliki berbagai macam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pada hari Selasa (28/07/2022) kemarin, KKN Kolaboratif Universitas se-Jember mengunjungi salah satu UMKM yang ada di Desa Sumber Kejayan yaitu keripik tempe. Pemilik dari UMKM yang ada di Dusun Mrapen, Desa Sumber Kejayan ini adalah Bapak Emi atau Ibu Rio. UMKM ini memproduksi olahan kedelai menjadi keripik tempe. Kedelai ini merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang memiliki sejuta manfaat, yaitu dapat menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan maupun mengendalikan kadar gula darah.

 

Keripik tempe hasil olahan Ibu Rio ini memiliki perbedaan dengan keripik tempe lain, dimana keripik tempe olahan UMKM di desa Sumber Kejayan tidak menggunakan tempe yang sudah jadi melainkan menggunakan kedelai mentah yang dimasak dengan bumbu-bumbu rahasia dan ditambahkan tepung, dengan perbandingan kedelai 10 kg dan tepung 3 kg. Keripik ini memiliki cita rasa yang gurih dan tidak menggunakan bahan pengawet sehingga konsumen tidak perlu khawatir untuk memakan cemilan keripik ini setiap hari. Harga dari keripik ini tergolong murah dan terjangkau yaitu Rp 7.000 sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan. Namun dalam produksi sehari-hari, masih terdapat kekurangan yaitu pada kemasan keripik tempe dari UMKM Desa Sumber Kejayan ini tergolong biasa dan tidak menarik. Pemilik dari keripik tempe hanya menggunakan plastik bening dan label yang tergolong sederhana. sehingga perlu dilakukan peningkatan dalam pengemasan agar dapat bersaing dengan kompetitor lain

 

Kuliah Kerja Nyata atau dikenal dengan sebutan KKN ini merupakan sebuah bentuk pengabdian mahasiswa yang diterjunkan langsung ke dalam lingkup masyarakat di desa.  KKN Kolaboratif ini merupakan gabungan dari 13 Universitas yang terdapat di Kabupaten Jember yang mana difokuskan untuk menjalankan sebuah program kewirausahaan. Dalam kesempatan ini, kelompok KKN Kolaboratif 59 Sumber Kejayan berinisiatif untuk membantu Ibu Rio melakukan pembaruan terhadap UMKM keripik tempe ini untuk meningkatkan kemasan agar menarik dan tentunya tidak membutuhkan biaya yang besar. Pembaruan kemasan ini dilakukan agar peminat dari keripik tempe semakin meningkat.

Connect