Jumat, 11 November 2022

Solusi Profesi Ners Unmuh Jember Lawan AKI dan AKB Lewat "GEMILAT"

 


    Mahasiswa profesi ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember gelar Grand Acara yang bertema GEMILAT (Gemilang Ibu hamil Sehat) di balai desa Dukuhmencek kecamatan Sukorambi Jember (5/11/2022).

     Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh ibu hamil dan kader di wilayah Dukuhmencek, serta di hadiri oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Jember, Bidan dan perawat wilayah juga kepala desa setempat dan perangkatnya.

     Dosen Pembimbing akademik, Ns Sri Wahyuni A MKep SpKepKom mengungkapkan bahwa kegiatan Grand acara yang bertemakan GEMILAT ini merupakan salah satu upaya yang di lakukan oleh mahasiswa profesi Ners untuk ikut serta dalam menurunkan angka AKI dan AKB khususnya untuk menurunkan angka ibu hamil dengan risiko tinggi hipertensi di wilayah desa Dukuhmencek.

     “Tujuan kegiatan ini yaitu diharapkan ibu hamil di wilayah dukuhmencek ini bias sehat, dan lahir dengan selamat” ucap Yuni.

     Rangkaian acara dalam kegiatan ini yaitu di buka dengan Opening ceremony kemudian dilanjutkan dengan lomba cerdas cermat dan menghias makanan pendamping untuk ibu hamil dengan risiko hipertensi. Ibu hamil dan kader yang mengikuti acara ini sangat antusias dalam perlombaan yang berlangsung.

     Tujuan dari lomba cerdas cermat ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan pada ibu hamil setelah di lakukan intervensi sebelumnya, harapannya yaitu pengetahuan ibu hamil tentang hipertensi dapat meningkat serta kesadaran akan bahaya hipertensi dalam kehamilan itu sendiri dapat tertanamkan, sehingga angka kematian ibu dan Bayi di desa dukuhmencek ini dapat menurun dan teratasi

Peningkatan Disiplin dan Etos Kerja Dosen PNS Perguruan Tinggi

 


Tanggung jawab dan disiplin adalah dua hal yang harus dimiliki oleh Dosen PNS Dpk karena mempunyai dua ‘orang tua’ yaitu Perguruan Tinggi yang Menaungi dan LLDIKTI 7, ungkap Ketua LLDIKTI Wilayah 7 Prof Dr Dyah Sawitri SE MM. Hal tersebut ia ungkapkan dalam kegiatan Peningkatan Etos Kerja dan Disiplin Dosen PNS Dpk LLDIKTI Wilayah VII di Universitas Muhammadiyah Jember, Rabu, (9/10/2022).

Mahasiswa Profesi Ners Unmuh Jember Ajarkan Pentingnya Pola Hidup Sehat Sejak Dini

 


    Mahasiswa profesi Ners Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember gelar edukasi kesehatan tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar Negeri Dukuhmencek 01 Kecamatan Sukorambi, Jumat (28/10).

     Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengajarkan siswa-siswi sekolah dasar mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat juga sebagai upaya pencegahan penyakit seperti diare, penyakit kulit dan lain-lain. Sosialisasi ini diikuti oleh seluruh siswa siswi SDN Dukuhmencek 01 mulai kelas satu sampai dengan kelas enam. Salah satu fokus utama dalam edukasi kesehatan PHBS ini adalah memberikan edukasi siswa siswi tentang pentingnya PHBS serta ngejarkan para siswa siswi 6 langkah cuci tangan, juga guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di sekolah maupun di rumah.

     Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan kepada siswa siswi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan mengajarkan siswa siswi praktik cuci tangan 6 langkah.
Siswa siswi sangat antusias dengan pembelajaran yang di berikan oleh masasiwa profesi Ners dan sangat aktiv menjawab pertanyaan yang di ajukan mahasiswa

     PHBS di sekolah adalah upaya memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mampu mengimplementasikan dan berperan dalam mewujudkan sekolah sehat
“saya sangat mendukung kegiatan ini, ini merupakan kegiatan yang sangat bagus dan harus di ikuti oleh seluruh siswa siswi kelas 1 sampai kelas 6. Harapanya siswa siswi dapat benar-benar memahami tentang apa yang mahasiwa berikan” ujar Hartutik, kepala sekolah SDN Dukuhmencek 01.

     Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ini sangat perlu di terapkan sejak usia dini, untuk menanamkan hidup bersih dan sehat di sekolah maupun di lingkungan rumah

Profesi Ners Sukses Tingkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Sebesar 85,3%

 


     Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember gelar Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ke-dua yang bertempat di Balai Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember (11/11/2022).

     Kegiatan ini dihadiri oleh kader, bidan, kepala desa dan dosen pembimbing. Tujuan di laksanakannya Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang ke dua ini yaitu untuk mengevaluasi seluruh kegiatan intervensi yang telah di lakukan sebelumnya. Kegiatan ini di juga sekaligus sebagai penutup acara untuk seluruh kegiatan mahasiswa profesi ners Universitas Muhammadiyah Jember di desa Dukuhmencek.

     Kegiatan ini di buka dengan opening ceremony dan sambutan-sambutan dari koordinator kelompok, bidan, dosen dan kepala desa kemudian dilanjutkan dengan pemaparan hasil pengkajian sampai dengan evaluasi yang telah di lakukan kepada ibu hamil sebelumnya.

     “Setelah dilakukan intervensi sebanyak 3 kali , di dapatkan hasil pengetahuan ibu hamil meningkat dengan kategori baik sebesar 85,3%, sikap dalam kategori optimal 91,2% dan keterampilan dalam kategori optimal sebesar 88,2%. Artinya ketiga variable tersebut lebih baik dari hasil pre test sebelum di berikan intervensi” penjelasan dari salah satu mahasiswa profesi ners Nira Rahanta

     Diharapakan pendidikan kesehatan yang telah di berikan oleh mahasiswa profesi Ners pada ibu hamil di Desa Dukuhmencek ini dapat di kembangkan lagi dan tetap di ingat oleh ibu-ibu hamil dan harapannya angka kematian ibu dan bayi di desa Dukuhmencek dapat berkurang.

     “Terimakasih untuk mahasiswa yang telah membantu para bidan wilayah di Desa Dukuhmencek ini dan semoga apa yang telah di berikan oleh mahasiswa dapat di kembangkan oleh bidan, kader dan ibu hamil setempat” ucap Anita.

Kamis, 10 November 2022

Realisasikan BKP Proyek Desa, Manajemen Unmuh Jember Gelar Workshop Digital Marketing

 


Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) gelar workshop Digital Marketing di Desa Mayang, Kabupaten Jember, pada Rabu (9/11/2022).

Kegiatan berbentuk workshop ini merupakan salah satu rangkaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) BKP Proyek Desa.

Berkolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa semester 5 dan 7 Program Studi (Prodi) Manajemen Unmuh Jember ini membahas pentingnya penjualan secara digital untuk pelaku UMKM di Desa Mayang.

Dihadiri oleh Sekretaris Desa, pada sambutannya dirinya menyampaikan pentingnya untuk pelaku UMKM Desa Mayang untuk melakukan penguatan modal beserta meningkatkan penjualan secara online.

“Alhamdulillah karena di Desa Mayang ini pelaku UMKM juga terhitung banyak, hanya saja secara ilmu pemasaran masih belum maksimal, nah dengan memaksimalkan pemasaran apalagi sekarang ya pemasaran digital, maka dampaknya bapak ibu pelaku UMKM nanti bisa meningkatkan ekonomi Desa Mayang.” ungkap Restuning Pinasih, Sekretaris Desa Mayang.

Pada pemaparan materinya, Manager Cabang BSI Karimata Jember Faqih Ulil Absho, menekankan bahwa dalam sebuah usaha penguatan modal merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas produk dalam sebuah usaha.

"Bapak atau ibu selaku pelaku UMKM penguatan modal untuk usaha itu penting, dikarenakan sebuah usaha jika bisa memaksimalkan sumber dari modal maka kualitas produk yang dijual akan meningkat, kebetulan di BSI kami juga terdapat program yang bisa mendukung untuk menjadi sumber modal usaha.” paparnya.

Menjadi sebagai pemateri dosen Prodi Manajemen Unmuh Jember, Bayu Wijayantini, SE, MM, menyampaikan bahwa di Era Society 5.0 banyak fasilitas teknologi yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM di Desa Mayang untuk menyebarluaskan pemasaran produknya.

“Di zaman sekarang kita memasarkan produk sudah harus memanfaatkan teknologi, kehadiran teknologi akan sangat membantu pemasaran produk UMKM, sehingga penjualan akan meningkat, seperti contohnya menjual produknya di e-commerce, memasarkan produknya di media sosial sehingga produk tersebut bisa viral.” jelasnya.

Sekdes Mayang, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Prodi Manajemen Unmuh Jember karena sudah melasanakan BKP Proyek Desa di Desa Mayang.

"Terutama saya ucapkan terimakasih kepada Unmuh Jember, karena dengan adanya teman teman mahasiswa yang diterjunkan dalam BKP Proyek Desa ini mampu menyadarkan pelaku UMKM di desa kami tentang pentingnya penguatan modal dan pemasaran secara digital, semoga kedepannya ilmunya bisa kami terapkan secara baik." harapnya.

Selasa, 08 November 2022

Isu Strategis Muktamar 48, PP Muhammadiyah Tegaskan Pandangan dan Posisi Muhammadiyah di Tahun Politik 2024

 


JAKARTA– Menjelang tahun politik 2024, Muhammadiyah telah menegaskan posisi dan pendapatnya tentang masalah yang telah dituangkan dalam poin-poin dokumen isu strategis Muktamar ke-48 Muhammadiyah.

Ketua Umum (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir pada acara Media Gathering, Senin (7 November) di kantor PP Muhammadiyah Jakarta mengatakan, isu tahun politik 2024 telah terintegrasi pada sembilan pertanyaan strategis terkait kebangsaan.

 

Soal suksesi kepemimpinan, Muhammadiyah menganggap pemilu 2024 itu penting. Haedar berharap pada pemilu mendatang akan ada suasana baru yang membedakannya dari tahun 2019, di mana pemilu tersebut meninggalkan “konflik” yang seolah tak ada habisnya.

 

"Suasana baru apa ini?" Pertama-tama, kami tidak mengulangi apa yang kami khawatirkan bersama dan perpecahan politik, ”katanya. identitas agama, etnis, ras dan kelompok, bahkan ideologi tertentu. Faktor-faktor ini, jika diintegrasikan terlalu dalam ke dalam masalah politik, akan menyebabkan perpecahan.

 

Pendekatan selanjutnya adalah menghadirkan negara dengan semua kekuatan institusionalnya, tetapi tidak terlibat dalam perselisihan. Ternyata, negara tidak bisa menjadi diktator, katanya.

 

Kekuasaan negara ini berperan penting sebagai mediator dalam menghadapi munculnya perpecahan yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh nasional akibat polarisasi politik. Kekuatan ini akan hilang jika negara bergabung dengan tantangan.

 

Selain itu, untuk mencegah terjadinya perpecahan seperti Pilkada 2019, kata dia, kekuatan masyarakat seperti ormas keagamaan, termasuk Muhammadiyah, harus menjaga jarak dari perbedaan pendapat. Dalam hal ini, Muhammadiyah senantiasa menjaga jarak.

 

“Pada akhirnya, tentu kita ingin kelahiran elit dipikul oleh partai manapun, baik di dalam partai politik, di kekuatan masyarakat yang menjadi penyangga revolusi. protes, baik relawan maupun calon eksekutif justru menjadi negarawan. ," dia berkata.

 

“Saat ini, menciptakan ruang publik untuk pemilu 2024 adalah arena bagi politisi untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan mereka sendiri, kelompok, teman, dinasti, dan arah kekuasaan yang tak ada habisnya,” kata Haedar.

 

Menghadapi tantangan politik 2024, guru besar sosiologi ini menegaskan kembali pentingnya persatuan bangsa yang menyatu dengan Bhineka Tunggal Ika. Dialektika antara perbedaan dan persatuan ini tidaklah sederhana, sehingga memerlukan pengelolaan Urusan Strategis MPR 48 Penegasan pandangan dan pendirian Muhammadiyah di tahun politik 2024.

PP Muhammadiyah Sampaikan Pandangan Muhammadiyah Soal Rezimentasi Agama

 


Selain materi utama, Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta pada 18-20 November mendatang juga akan fokus pada penguatan dua program, yakni dakwah komunitas, konsep tadayun atau pendapat agama dan materi isu strategis praktis.

Hal itu disampaikan Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada Senin (7 November) dalam rapat awak media di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta.

Haedar mengatakan bahwa Muktamar Muhammadiyah diselenggarakan secara sistematis. Materi-materi yang dibahas pada Kongres ke-48 diserahkan tiga bulan sebelum implementasi.

Guru besar sosiologi ini mengatakan, manfaat penguatan program dakwah ummat dalam kongres ini tidak hanya dirasakan oleh warga Muhammadiyah dan umat Islam, tetapi juga dirasakan oleh bangsa di tengah dinamika yang dihadapinya.

Menurut pandangan Haedar, pada abad 21 dengan kemajuan teknologi dan modernitas akan terjadi perubahan dalam konteks kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya bangsa.

"Indonesia, negara dengan budaya gotong royong dan ikatan sosial yang kuat, akan kehilangan akar jika komunitas ini rentan. Jadi Muhammadiyah akan memperkuat komunitas ini bahkan di pedesaan. dan kota-kota hingga ke pelosok," kata Haedar.

Saat ini, Muhammadiyah mungkin satu-satunya organisasi dengan jaringan yang besar, solid, dan bertanggung jawab. Menurutnya, jaringan yang terstruktur dengan baik dari pusat hingga cabang ini merupakan aset besar dalam memperkuat masyarakat.

Kedua, Muktamar Muhammadiyah ke-48 juga akan memperkuat konsep tadayun atau memperkuat dasar, jiwa atau esensi dari praktik spiritual dan keagamaan yang menjadi inspirasi kemajuan. “Maka pada kongres ini, kami menyusun sebuah konsep besar sebagai perpanjangan tangan dari Islam progresif, yang disebut Pakta Islam Progresif.” dia menambahkan.

Haedar mengakui bahwa ada beberapa masalah dalam komunitas agama, serta masalah di entitas lain dengan berbagai pihak. Adanya politik identitas, kekerasan terkait agama menjadi salah satu alasan berkembangnya Pakta Islam Progresif.

“Sebenarnya, ada banyak masalah dengan identitas lain juga, tetapi kami mungkin tidak membuka cakrawala ini saat ini,” tambahnya. 

"Kami ingin energi positif lebih berkembang daripada energi negatif. Dan agama memiliki kekuatan besar, dan itu adalah sesuatu yang suci yang dapat kami gunakan sebagai energi pembangun, dan itu adalah Islam progresif," lanjut Haedar.

Maka ia mengajak seluruh warga bangsa untuk mengisi ruang publik dengan energi positif. Untuk memajukan peradaban, negara harus bersatu dengan berbagai sektor, berbalut kekuatan agama, agar Indonesia menjadi kekuatan besar.

Kalimat terakhir atau ketiga adalah pertanyaan strategis. Haedar menjelaskan bahwa masalah strategis adalah yang dipecahkan, dan Muhammadiyah tertarik, untuk memberikan solusi atas masalah tersebut. Jika menyangkut isu-isu strategis, Muhammadiyah tidak hanya mencoba melihatnya secara objektif dan jelas, tetapi juga menawarkan solusi, bukan hanya masalah.

"Salah satunya tentang rezim agama. Atau cara pemahaman agama. Bisa jadi sesuatu yang baru dalam hal ekstremisme agama, ekstremisme agama. , identitas politik suster, dan sebagainya," katanya.

Mengatur agama, kata Haedar, adalah isu dimana agama bias dan subjektif kemudian ingin dinikmati bersama negara dan menjadi kekuatan negara. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan ide dan cita-cita Indonesia sebagai negara Pancasila Darul Adhi Wa Syahadah.

Connect