Kamis, 21 November 2024

Summer Festival Unmuh Jember Soroti Pentingnya Harmoni Pendidikan dan Budaya

 

Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung meriah dengan pelaksanaan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy di Aula Ahmad Zainuri, Kamis (21/11/2024). Dengan tema "Membangun Kerangka Multidisipliner untuk Pendidikan Global: Mengintegrasikan Pemahaman Budaya, Wawasan Psikologis, dan Keterampilan Literasi," acara ini menjadi ajang diskusi inspiratif yang menyoroti peran pendidikan dalam membangun sinergi global.

Simposium ini dihadiri 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia bersama mahasiswa dan akademisi Unmuh Jember. Berbagai sesi diskusi menarik diselenggarakan, salah satunya adalah presentasi dari Dr. Shakira B. Herman dengan topik Integration of Language and Cultural Perspectives in Higher Education in Southeast Asia.

Dr. Shakira menyampaikan pentingnya harmonisasi pendidikan tinggi untuk mendukung kerja sama regional. Inisiatif ASEAN dalam menciptakan "Ruang Bersama Pendidikan Tinggi" bertujuan meningkatkan mobilitas mahasiswa, sistem transfer kredit, dan jaminan mutu antarnegara anggota. Namun, tantangan muncul dari keberagaman budaya dan bahasa di Asia Tenggara. Ketimpangan akses pendidikan, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya pelatihan guru tentang pengajaran berbasis budaya menjadi isu utama yang harus diatasi.

Dr. Shakira menekankan perlunya pelatihan guru untuk meningkatkan kesadaran budaya dan mengurangi bias implisit. Ia juga mengusulkan pengembangan kurikulum yang relevan secara budaya, pengalaman belajar di lingkungan beragam, dan pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran interaktif. Teknologi seperti realitas virtual dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman belajar lintas budaya, sementara kolaborasi daring antar siswa membantu memperkuat wawasan budaya dan kompetensi bahasa.

Selain itu, teknologi menyediakan akses ke sumber daya beragam yang merepresentasikan berbagai budaya. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga mengurangi stereotip dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Dr. Shakira menekankan bahwa kolaborasi lintas budaya yang difasilitasi oleh teknologi mampu memotivasi siswa untuk lebih percaya diri menerapkan kemampuan mereka di dunia nyata.

 

Summer Festival Unmuh Jember: Menyoroti Pentingnya Lingkungan Rumah dan Edukasi Anak Usia Dini

Summer Festival Unmuh Jember kembali menjadi ajang edukasi berkelas internasional. Pada hari kedua, Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menggelar International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Dengan tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills," acara ini berlangsung meriah di Aula Ahmad Zainuri, Kamis (21/11/2024).

Simposium ini menghadirkan 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia, selain mahasiswa dan civitas akademika Unmuh Jember. Salah satu momen penting adalah presentasi Cong Liu yang memaparkan penelitian bertajuk "Home Rearing Environment and Preschoolers’ Academic and Behavioral Competence: The Indirect Role of Children’s Screen Time."

Penelitian tersebut menyoroti peran penting lingkungan rumah dalam mendukung perkembangan akademik dan perilaku anak usia dini. Dengan menggunakan pendekatan teoritis seperti Bioecological Theory, Liu menjelaskan bahwa kualitas lingkungan rumah sangat berpengaruh terhadap kompetensi literasi, kognisi, regulasi diri, dan efikasi diri anak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di lingkungan rumah yang mendukung cenderung memiliki durasi waktu layar yang lebih rendah serta kemampuan akademik dan regulasi diri yang lebih baik. Sebaliknya, waktu layar yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak, terutama dalam hal literasi dan kognisi. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa waktu layar tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku bermasalah anak, yang menunjukkan adanya faktor lain yang berperan dalam hal tersebut.

Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi orang tua dan pendidik tentang pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang kondusif untuk mendukung perkembangan anak. Aktivitas seperti membaca bersama, bermain interaktif, dan melakukan kegiatan di luar ruangan dapat menjadi alternatif yang lebih bermanfaat dibandingkan penggunaan perangkat digital.


Summer Festival Unmuh Jember: Menyoroti Pentingnya Komunikasi dalam Edukasi Seksual Remaja

Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung semarak dengan penyelenggaraan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy yang bertema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills." Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia.

Salah satu sesi yang mencuri perhatian adalah presentasi Elnie D. Calunsag, RPsy, RPm, yang mengangkat tema "Bridging the Gap: Enhancing Research-to-Community Extension Approach." Topik ini membahas metode pendekatan berbasis penelitian untuk menjembatani temuan akademik dengan solusi nyata bagi masyarakat. Salah satu proyek utama yang dibahas adalah Tara Usap Tayo: A Capacity Building Seminar Workshop for Parents and Caregivers on Handling Adolescents' Sexual Development.

Melalui proyek ini, Calunsag dan timnya mengedukasi para orang tua tentang pentingnya komunikasi terbuka dengan remaja terkait perkembangan seksual. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa banyak remaja merasa kesulitan membahas isu ini karena dianggap tabu. Proyek ini bertujuan membekali orang tua dengan keterampilan komunikasi untuk menciptakan diskusi yang nyaman dan mendalam, sehingga membantu mencegah pernikahan dini, kehamilan remaja, dan dampak kesehatan mental akibat hubungan seksual pra-nikah.

Program ini mendapat sambutan positif dari komunitas lokal di Cotabato, Filipina. Para peserta seminar menilai metode pelatihan interaktif ini sebagai langkah efektif dalam memperkuat hubungan orang tua dan anak, dengan skor rata-rata evaluasi di kisaran 4,5 hingga 5,0. Para peserta memuji konten program yang relevan, mudah dipahami, dan mampu memberikan solusi praktis dalam menghadapi tantangan era digital.

Calunsag juga menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah untuk mendukung program seperti ini secara berkelanjutan. Program ini selaras dengan inisiatif global seperti Adolescent Health and Youth Development Program dari Komisi Kependudukan dan Pembangunan Filipina, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan remaja melalui pendidikan seksual yang sehat.

Kesuksesan proyek ini menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis penelitian dapat berdampak besar pada pemberdayaan masyarakat. Calunsag berharap program ini dapat direplikasi di berbagai komunitas dan menjadi agen transformasi sosial untuk menciptakan generasi muda yang lebih sadar, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global.

Summer Festival Unmuh Jember Tekankan Pentingnya Pola Pikir Positif dalam Pendidikan

Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung semarak dengan digelarnya International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Bertempat di Aula Ahmad Zainuri pada Kamis (21/11/2024), simposium ini mengusung tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills." Acara ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dan akademisi Unmuh Jember, tetapi juga 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia yang turut antusias mengikuti berbagai sesi diskusi.

Salah satu sesi yang menjadi sorotan adalah presentasi dari Donato O. Abaya, EdD, RPm, LPT, yang mengangkat topik "The Power of Mindset: Growth Versus Fixed Beliefs in Learning." Dalam sesi ini, Donato memaparkan bagaimana pola pikir (mindset) memiliki peran besar dalam pembelajaran dan pengembangan diri, khususnya dalam membedakan antara pola pikir berkembang (growth mindset) dan pola pikir tetap (fixed mindset).

Menurut Donato, pola pikir berkembang mendorong individu untuk percaya bahwa kemampuan dapat ditingkatkan melalui usaha dan pembelajaran. Sebaliknya, pola pikir tetap menghambat pertumbuhan karena keyakinan bahwa kemampuan bersifat statis dan tidak dapat berubah. Donato menjelaskan bahwa pola pikir berkembang dapat membantu seseorang menghadapi tantangan, bangkit dari kegagalan, dan melihat usaha sebagai jalan menuju keberhasilan.

Presentasi ini dibagi ke dalam tiga topik utama. Pertama, Pemahaman tentang Pola Pikir, yang membahas definisi, peran pola pikir dalam membentuk perilaku, serta dampaknya terhadap prestasi akademik dan pengembangan diri. Kedua, Kekuatan Pola Pikir Berkembang, di mana Donato menjelaskan bagaimana pola pikir ini mendorong seseorang untuk melihat tantangan sebagai peluang belajar dan menumbuhkan ketahanan diri. Ketiga, Cara Membudayakan Pola Pikir Berkembang, dengan menekankan pentingnya menerima tantangan, belajar dari kesalahan, dan menggunakan umpan balik konstruktif untuk tumbuh.

Melalui metode interaktif, seperti diskusi, presentasi berbasis teknologi, dan aktivitas praktis, sesi ini berhasil menggugah peserta untuk menerapkan pola pikir berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Donato juga menggarisbawahi bahwa pola pikir berkembang dapat diterapkan tidak hanya oleh siswa, tetapi juga oleh para pendidik, untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan dan keberhasilan bersama.

Simposium ini menjadi ajang penting untuk membahas inovasi dalam pendidikan yang berfokus pada pengembangan pola pikir positif.

Summer Festival Unmuh Jember Angkat Tantangan dan Peluang Edukasi dengan AI dalam Pendidikan Jasmani

 


Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan yang menginspirasi. Salah satu agenda utamanya adalah International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy, yang digelar di Aula Ahmad Zainuri pada Kamis (21/11/2024). 

Simposium ini mengangkat tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills" dan dihadiri oleh 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia serta mahasiswa dan akademisi Unmuh Jember. 

Sesi presentasi dari Tang Dandan, akademisi dari Lishui University, yang membahas topik "Dilemmas for Physical Education Teachers’ Job Crafting with Generative AI." Dalam paparannya, Tang menyoroti bagaimana kecerdasan buatan (AI) menghadirkan tantangan sekaligus peluang dalam dunia pendidikan jasmani, khususnya di China. Ia menjelaskan konsep job crafting, yakni proses perubahan kognitif dan perilaku yang dilakukan individu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan. Dalam konteks pendidikan jasmani, AI menjadi pendorong transformasi besar, tetapi penerapannya masih menghadapi berbagai kendala. 

Tang memaparkan bahwa banyak guru pendidikan jasmani memiliki pemahaman yang minim tentang penggunaan teknologi AI dalam pengajaran. Sebagian besar guru hanya mengenal platform dasar seperti ChatGPT, tanpa memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana AI dapat diterapkan dalam sistem pendidikan jasmani. Selain itu, keterbatasan fasilitas seperti perangkat olahraga berbasis AI dan kurangnya pelatihan teknologi menjadi hambatan signifikan. Guru juga dihadapkan pada beban kerja yang berat, yang menyulitkan mereka untuk mengikuti pelatihan tambahan terkait teknologi cerdas. 

Selain itu, dampak AI terhadap hubungan guru-siswa menjadi salah satu sorotan utama. Sebanyak 80,56% guru pendidikan jasmani percaya bahwa AI dapat meningkatkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa, tetapi juga berisiko menciptakan ketergantungan berlebihan pada teknologi, baik di kalangan siswa maupun guru. Tantangan lainnya adalah kurangnya inovasi dalam metode pengajaran akibat kebiasaan lama yang sulit diubah, serta keterbatasan waktu untuk mengembangkan konten pengajaran berbasis teknologi. 

Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, Tang merekomendasikan pendekatan inovatif, seperti meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan olahraga berbasis teknologi cerdas, menyediakan lingkungan belajar yang mendukung aplikasi teknologi, dan membangun hubungan guru-siswa yang lebih kolaboratif dan setara. Ia juga menekankan pentingnya menjaga etika penggunaan teknologi untuk mencegah degradasi keterampilan mengajar akibat ketergantungan berlebihan pada AI. 

Simposium ini berhasil memicu diskusi yang mendalam di kalangan peserta, baik dari perspektif akademis maupun praktis. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang integrasi teknologi dalam pendidikan tetapi juga memperkuat kolaborasi lintas budaya dan disiplin ilmu. Summer Festival Unmuh Jember 2024 menjadi momentum strategis untuk memperluas wawasan global dan mempererat hubungan internasional guna menghadapi tantangan di era globalisasi.

Summer Festival Unmuh Jember Angkat Pentingnya Edukasi Budaya pada Anak Usia Dini

Gelaran Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) memasuki hari kedua dengan penuh semangat melalui penyelenggaraan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Acara yang bertema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills" ini berlangsung meriah di Aula Ahmad Zainuri  Unmuh Jember, pada Kamis (21/11/2024).

Simposium ini berhasil mengumpulkan 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia serta mahasiswa dan civitas akademika Unmuh Jember yang antusias mengikuti berbagai sesi diskusi dan presentasi.

Salah satu momen adalah presentasi dari Dr. Mohd Nazri bin Abdul Rahman, seorang ahli pendidikan anak usia dini, yang menyampaikan materi bertajuk "Innovative Approaches to Early Childhood Education: Integrating Indigenous Knowledge for Culturally Inclusive Learning".

Dalam presentasinya, Dr. Nazri menekankan pentingnya mengintegrasikan pengetahuan lokal dan budaya dalam pendidikan anak usia dini untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif dan berbudaya. Ia memaparkan berbagai inovasi dalam metode pengajaran yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memperkaya pemahaman budaya dan psikologis siswa. "Menggabungkan pengetahuan adat dalam pendidikan awal dapat memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kemampuan literasi anak-anak secara menyeluruh," ujar Dr. Nazri.

Dr. Nazri juga memperkenalkan proyek komunitas yang melibatkan homeschooling bagi masyarakat adat di Malaysia, yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi melalui pendidikan. Proyek ini mencakup berbagai aktivitas seperti permainan tradisional, seni kriya, dan lagu daerah yang diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan anak usia dini. "Dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya belajar akademis, tetapi juga memahami dan menghargai warisan budaya mereka," tambahnya.

Selain presentasi dari Dr. Nazri, simposium ini juga menampilkan berbagai sesi interaktif dan workshop yang melibatkan mahasiswa asing dan lokal untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam pendidikan global. Kehadiran mahasiswa dari University of Malaysia memperkaya diskusi dengan perspektif internasional yang beragam, memperkuat sinergi budaya dan pendidikan antara kedua institusi.

 

 

Summer Festival Unmuh Jember : Gelar Simposium Internasional Bertema Global Education

Gelaran International Symposium pada haru kedua Summer Festival Unmuh Jember

Hari kedua gelaran Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember)  berlangsung meriah dengan penyelenggaraan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy.  Acara ini mengangkat tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills" dan berlangsung di Aula Ahmad Zainuri, Unmuh Jember.

Simposium ini menghadirkan 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia serta dihadiri oleh mahasiswa dan civitas akademika Unmuh Jember.

Yang  menjadi narasumber dari berbagai universitas ternama, seperti Dr. Shakira B. Herman (Benguet State University), Elnie D. Calunsag (Cotabato State University), Cong Liu, Ph.D. (University of Hong Kong), Donato O. Abaya (Ifugao State University), Tang Dandan (Lishui University), Dr. Nurlaela Widyarini, S.Psi., M.Si dari  Unmuh Jember dan Dr. Mohd Nazri Bin Abdul Rahman (Universiti Malaya).

Dalam sambutannya, Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terlaksananya acara tersebut. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas budaya dan disiplin ilmu dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Rektor Unmuh Jember saat memberikan sambutan.

"Kita di sini bersama-sama membahas isu-isu penting dalam bidang pendidikan global, psikologi, dan sinergi budaya. Tantangan seperti globalisasi, kemajuan teknologi, dan keberagaman budaya memerlukan kerangka pendidikan yang inklusif dan berdaya saing," ujar Dr. Hanafi.

Dirinya mengundang peserta untuk terlibat aktif, berbagi pengalaman, dan menjalin kemitraan yang dapat mendukung misi kolektif membangun dunia yang lebih inklusif dan tangguh.

Acara ini menjadi platform penting bagi para pendidik, psikolog, dan akademisi budaya untuk berdiskusi dan menciptakan pendekatan inovatif dalam membangun masyarakat global yang berdaya saing.

Summer Festival Unmuh Jember 2024 diharapkan menjadi momentum untuk mempererat hubungan internasional dan memperluas wawasan lintas budaya, sekaligus mendukung misi Unmuh Jember sebagai kampus yang berorientasi global.

Connect