Summer Festival Unmuh Jember: Menyoroti Pentingnya Komunikasi dalam Edukasi Seksual Remaja
Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung semarak dengan penyelenggaraan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy yang bertema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills." Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia.
Salah satu sesi yang mencuri perhatian adalah presentasi Elnie D. Calunsag,
RPsy, RPm, yang mengangkat tema "Bridging the Gap: Enhancing
Research-to-Community Extension Approach." Topik ini membahas metode
pendekatan berbasis penelitian untuk menjembatani temuan akademik dengan solusi
nyata bagi masyarakat. Salah satu proyek utama yang dibahas adalah Tara
Usap Tayo: A Capacity Building Seminar Workshop for Parents and Caregivers on
Handling Adolescents' Sexual Development.
Melalui proyek ini, Calunsag dan timnya mengedukasi para orang tua tentang
pentingnya komunikasi terbuka dengan remaja terkait perkembangan seksual.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa banyak remaja merasa kesulitan membahas
isu ini karena dianggap tabu. Proyek ini bertujuan membekali orang tua dengan
keterampilan komunikasi untuk menciptakan diskusi yang nyaman dan mendalam,
sehingga membantu mencegah pernikahan dini, kehamilan remaja, dan dampak
kesehatan mental akibat hubungan seksual pra-nikah.
Program ini mendapat sambutan positif dari komunitas lokal di Cotabato,
Filipina. Para peserta seminar menilai metode pelatihan interaktif ini sebagai
langkah efektif dalam memperkuat hubungan orang tua dan anak, dengan skor
rata-rata evaluasi di kisaran 4,5 hingga 5,0. Para peserta memuji konten
program yang relevan, mudah dipahami, dan mampu memberikan solusi praktis dalam
menghadapi tantangan era digital.
Calunsag juga menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas,
pemerintah, dan organisasi non-pemerintah untuk mendukung program seperti ini
secara berkelanjutan. Program ini selaras dengan inisiatif global seperti Adolescent
Health and Youth Development Program dari Komisi Kependudukan dan
Pembangunan Filipina, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan remaja melalui
pendidikan seksual yang sehat.
Kesuksesan proyek ini menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis penelitian dapat berdampak besar pada pemberdayaan masyarakat. Calunsag berharap program ini dapat direplikasi di berbagai komunitas dan menjadi agen transformasi sosial untuk menciptakan generasi muda yang lebih sadar, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global.
Posting Komentar