Kamis, 13 Februari 2025

Kelompok 10 Karangsari Gelar Aksi Bersih-Bersih Usai Final Sepak Bola


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 10 Desa Karangsari kembali menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dengan mengadakan aksi bersih-bersih lapangan setelah mendukung tim sepak bola desa dalam pertandingan final di lapangan Jambewangi pada (11/2/2025).

Final sepak bola desa Karangsari berlangsung meriah dengan dukungan penuh dari masyarakat, termasuk para mahasiswa KKN yang turut memberi semangat bagi tim kebanggaan desa. Setelah pertandingan usai, mereka langsung bergerak membersihkan lapangan dari sampah yang berserakan, seperti botol plastik, kertas, dan sisa makanan.

Kegiatan ini sejalan dengan program Banyuwangi Hijau yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Program ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ruang publik tetap asri dan nyaman.

"Kami ingin memastikan bahwa euforia pertandingan tidak meninggalkan jejak sampah. Selain mendukung tim desa, kami juga ingin berkontribusi dalam menjaga kebersihan lapangan," Ferry salah satu anggota KKN

Aksi ini mendapat apresiasi dari warga setempat dan perangkat desa Karangsari. Mereka menganggap inisiatif mahasiswa KKN sebagai contoh positif yang bisa ditiru oleh masyarakat, terutama dalam hal menjaga kebersihan fasilitas umum.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk edukasi tidak langsung bagi para penonton agar lebih sadar dalam membuang sampah pada tempatnya. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian lingkungan, mahasiswa KKN kelompok 10 tidak hanya membangun sportifitas, tetapi juga menanamkan budaya bersih di Desa Karangsari.

Diharapkan, aksi seperti ini bisa menjadi kebiasaan yang terus dilakukan oleh masyarakat, sehingga lapangan sepak bola dan ruang publik lainnya tetap terjaga kebersihannya, mencerminkan semangat Banyuwangi yang hijau dan lestari.

 

Selasa, 11 Februari 2025

Unmuh Jember Terjunkan 400 Mahasiswa KKN Tematik Gelombang 1 Tahun 2025

Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember resmi melepas sekitar 400 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 1 Tahun 2025.

Acara pelepasan digelar pada Selasa, (11/2/2025), di halaman Gedung A kampus setempat. KKN kali ini mengusung tema "Penguatan UMKM Pasca Covid-19", dan akan berlangsung di Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Singojuruh dan Kecamatan Sempu, dengan total 18 desa yang menjadi lokasi pengabdian.  

Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., hadir secara langsung dalam acara pelepasan tersebut. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa KKN merupakan salah satu bentuk implementasi ilmu yang telah diperoleh mahasiswa selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.

“Kegiatan ini hendaknya menjadi implementasi dari ilmu yang diperoleh, otomatis anda hadus mengimplementasikan di masyarakat bagaimana seharusnya kita bersikap di masyarakat" ujarnya.  

Dr. Hanafi juga berpesan kepada seluruh peserta KKN untuk senantiasa menjaga nama baik almamater, bersikap profesional, dan menghindari hal-hal yang berbau negatif selama melaksanakan tugas di lokasi KKN. 

“Jaga nama baik almamater, jaga sikap, dan hindari hal-hal negatif sehingga tidak menimbulkan masalah. berangkat sehat, pulang juga harus sehat" tegasnya.  

Diharapkan, melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, tetapi juga memperoleh pengalaman berharga yang dapat menjadi bekal di masa depan. 

Dengan semangat kolaborasi dan pengabdian, Unmuh Jember kembali membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat. 

Atlet Tapak Suci Unmuh Jember Raih Juara 3 Kejuaraan Nasional

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh atlet Tapak Suci Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Arif Lukman Hakim. Mahasiswa Prodi Olahraga ini berhasil meraih juara 3 kategori Fighter Kelas Dewasa H Putra dalam Turnamen Nasional Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta yang digelar pada (27-30/1/2025).

Ajang bergengsi ini diikuti oleh ratusan atlet Tapak Suci dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Arif Lukman Hakim, yang telah berlatih Tapak Suci sejak kecil, menunjukkan dedikasi dan konsistensinya dalam olahraga bela diri ini. Ia mulai serius menekuni Tapak Suci saat duduk di bangku SMP dan terus berkembang hingga menjadi atlet yang diandalkan. 

Prestasi ini tidak lepas dari kerja keras, disiplin, dan dukungan dari orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga, teman, dan pelatih. Arif mengungkapkan bahwa kehadiran orang-orang yang selalu percaya padanya menjadi motivasi terbesar untuk terus meningkatkan rasa percaya diri saat bertanding.

"Dukungan dari keluarga, teman, atau pelatih seringkali menjadi pendorong besar. Kehadiran orang-orang yang percaya dan mendukung kiya dapat meningkatkan rasa percaya diri" ujarnya.

Arif juga berpesan kepada para atlet muda untuk tetap bersemangat, fokus pada tujuan, dan tidak mudah menyerah meskipun menghadapi tantangan.

"Setiap perjuangan pasti ada rintangannya, tapi selama kita tetap fokus dan punya tekad yang kuat, hasil yang baik akan datang pada waktunya," tambahnya.

Prestasi Arif ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi Unmuh Jember.

Dengan raihan ini, Arif Lukman Hakim membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensi akan membuahkan hasil yang membanggakan.

Sabtu, 08 Februari 2025

Dekan Fakultas Hukum Unmuh Jember: Revisi KUHAP Berpotensi Lemahkan Penegakan Hukum

Wacana revisi terhadap Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) menuai kritik tajam dari berbagai kalangan, termasuk akademisi hukum. Dalam diskusi yang digelar di Studio IJTI Tapal Kuda, Kamis (6/2/2025), Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Ahmad Suryono, S.H., M.H., mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rencana pemangkasan kewenangan Aparat Penegak Hukum (APH) dalam RUU KUHAP. Menurutnya, revisi ini justru berisiko menciptakan ketidakpastian hukum dan keadilan semu.

“RUU KUHAP yang baru memang bertujuan mempercepat proses peradilan, tetapi kecepatan tidak boleh mengorbankan ketepatan. Hukum harus tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian agar tidak mencederai hak-hak masyarakat,” tegas Ahmad Suryono.

Salah satu poin yang disorot dalam revisi KUHAP adalah hilangnya tahap penyelidikan serta penyidikan yang dibatasi hanya dalam dua hari. Menurutnya, kebijakan ini bisa mengarah pada tergesa-gesanya proses hukum tanpa landasan yang kuat. “Putusan pengadilan yang adil dan berwibawa hanya bisa terwujud jika proses hukumnya juga matang. Jika penyelidikan dihapus dan penyidikan dibatasi hanya dua hari, ini jelas melemahkan penegakan hukum,” tambahnya.

Diskusi ini juga menghadirkan narasumber lain, yakni Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag, S.H., M.Fil.I, CLA, CWC (Guru Besar UIN KHAS Jember, Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara - Hukum Administrasi Negara) serta Lutfian Ubaidillah, S.H., M.H. (Pengurus DPC Peradi Jember). Prof. Noor Harisudin menekankan pentingnya keseimbangan kewenangan antar APH agar tidak terjadi dominasi salah satu pihak dalam sistem peradilan pidana.

“Ketimpangan kewenangan dalam KUHAP baru dapat berakibat pada ketidakseimbangan dalam sistem hukum kita. Diperlukan sinergi dan mekanisme kontrol yang jelas antar APH agar proses peradilan tetap objektif,” ungkapnya.

Sementara itu, Lutfian Ubaidillah menambahkan bahwa perubahan sistem hukum harus mempertimbangkan efektivitas dalam praktik di lapangan. “Jangan sampai regulasi yang baru malah menyulitkan para praktisi hukum dalam menegakkan keadilan,” katanya.

Diskusi yang diikuti oleh akademisi dan praktisi hukum ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dan DPR dalam merumuskan KUHAP yang lebih komprehensif dan adil. Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada kajian hukum yang kritis, Universitas Muhammadiyah Jember akan terus mengawal perkembangan revisi KUHAP ini demi terciptanya keadilan hukum yang tidak hanya cepat, tetapi juga tepat.

 

Dosen FH Unmuh Jember Nilai RUU KUHAP Baru Kurang Matang dan Kurangi Kewenangan APH

Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) kembali menuai kritik.

Dalam diskusi di Studio Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jember pada Kamis (9/2/2025),  Lutfian Ubaidillah, S.H., M.H., Pengurus DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Jember, menyatakan RUU ini terkesan mengurangi kewenangan salah satu Aparat Penegak Hukum (APH).  

“Perubahan undang-undang harus dilakukan dengan pertimbangan matang agar menjadi solusi, bukan menimbulkan masalah baru. KUHAP yang baru seharusnya menutupi kekurangan dari yang lama, bukan merombak total tanpa memperhatikan norma dan kondisi empirik" tegas Lutfian.  

Salah satu poin kritiknya adalah penghapusan tahap penyelidikan awal. Menurutnya, alih-alih menghilangkan tahap ini, sebaiknya dilakukan perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembatasan waktu penyelidikan. 

"Hanya perlu adanya limtasi waktu dalam proses penyelidikan, buka  menghilangkan sepenuhnya. Asas praduga tak bersalah juga perlu tetap menjadi pertimbangan utama, sementara RUU KUHAP yang baru justru hanya bertolak ukur pada peralihan kewenangan” ujarnya.  

Lutfian juga menilai proses pengesahan RUU KUHAP terlalu terburu-buru.

“KUHP baru akan berlaku tahun 2026, sementara KUHAP direncanakan disahkan tahun 2025. Ini bisa menimbulkan benturan dalam implementasinya, jika tidak ada sinkronisasi yang matang” tambahnya.  

Selain itu, ia menyesalkan adanya pasal yang dinilai mengurangi kewenangan salah satu instansi penegak hukum.

“Lebih baik memperbaiki sistem protokol yang lebih bagus, meningkatkan kualitas SDM, serta menegaskan limitasi waktu dalam prosedur ukum dibanding memangkas kewenangan lembaga tertentu” jelasnya.  

Lutfian menegaskan, revisi KUHAP sebaiknya mempertahankan sistem penyelidikan yang terpadu dengan perbaikan seperlunya. “Jangan sampai kita mengubah sesuatu yang sudah ada tanpa perhitungan matang, karena ini menyangkut kepentingan hukum dan keadilan masyarakat” pungkasnya.  

Diskusi ini juga menghadirkan Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag, S.H., M.Fil.I, CLA, CWC, Guru Besar Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Sidduq Jember dan Ahmad Suryono, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember sebagai narasumber. Keduanya sepakat bahwa RUU KUHAP masih memerlukan banyak perbaikan.

Jumat, 07 Februari 2025

Rakernas APSI 2025 Digelar di Unimus, Unmuh Jember Tegaskan Komitmen Sinergi Antar PTMA

    Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Program Studi Informatika dan Komputer (APSI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) sukses digelar di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) pada 4-6 Februari 2025. Acara ini diselenggarakan dengan dukungan Program Studi S1 Informatika Unimus sebagai tuan rumah, bersama dengan Program Studi S1 Teknologi Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIP) Unimus serta S1 Sains Data Unimus.

    Rakernas APSI 2025 dihadiri oleh perwakilan berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dari seluruh Indonesia. Salah satu peserta yang hadir adalah perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), yaitu Dr. Reni Umilasari, S.Pd., M.Si, yang merupakan pengurus bidang prestasi dalam kepengurusan APSI periode 2024-2026. Partisipasi Unmuh Jember dalam forum ini bertujuan untuk memperluas jaringan (networking), meningkatkan soft skills, serta membangun solidaritas dan rasa kepemilikan dalam komunitas akademik APSI.

    Sebagai salah satu perguruan tinggi yang berperan dalam pendirian APSI, Unmuh Jember terus aktif dalam berbagai kegiatan APSI. Bahkan, pada tahun 2017, Rakernas APSI yang ketiga diselenggarakan di kampus Unmuh Jember. Pada Rakernas tahun ini, pembahasan utama berkisar pada akreditasi program studi di bawah Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika dan Komputer (LAM INFOKOM), serta persiapan program studi unggul untuk mendapatkan akreditasi internasional. Salah satu program studi yang didorong untuk meraih akreditasi internasional adalah Teknik Informatika Unmuh Jember.

    Dalam komitmennya untuk terus bersinergi dengan PTMA lain, Fakultas Teknik Unmuh Jember turut menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan berbagai institusi dalam kegiatan Rakernas ini. Langkah ini diambil sebagai upaya memperkuat daya saing institusi, mendorong inovasi dalam kurikulum, peningkatan pengelolaan akademik, serta penguatan riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) secara kolaboratif.

    Dengan adanya sinergi yang semakin kuat antar PTMA, harapannya lulusan perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dapat lebih siap bersaing di era transformasi digital serta berkontribusi dalam pengembangan teknologi di Indonesia.

Rabu, 05 Februari 2025

Faperta Unmuh Jember Latih Anak LKSA Al Iman Budidaya Aquaponik dan Olahan Lele untuk Kemandirian Ekonomi

Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember mengadakan pelatihan budidaya aquaponik dan pembuatan nugget lele serta stik kangkung di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Al Iman, Wuluhan pada Minggu (2/02/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi, khususnya bagi anak-anak asuh di LKSA Al Iman yang saat ini berjumlah 27 orang, terdiri dari 13 putra dan 14 putri.

LKSA Muhammadiyah Al Iman selama ini mengandalkan sumbangan dari donatur, baik dari lingkup Muhammadiyah maupun masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, bantuan tersebut seringkali tidak menentu setiap bulannya, sehingga menimbulkan tantangan dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak asuh yang sedang dalam masa pertumbuhan. Mayoritas anak-anak di LKSA ini membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Pelatihan budidaya aquaponik yang digelar oleh Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember bertujuan untuk memberikan solusi berkelanjutan dalam hal ketahanan pangan. Aquaponik merupakan sistem pertanian yang menggabungkan budidaya ikan (akuakultur) dengan hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah). Dengan sistem ini, LKSA Al Iman dapat memproduksi ikan dan sayuran secara mandiri, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak asuh secara lebih konsisten.

Selain pelatihan aquaponik, kegiatan ini juga mencakup pembuatan nugget lele dan stik kangkung. Kedua produk olahan ini dipilih karena bahan bakunya mudah didapat dan memiliki nilai gizi tinggi. Lele kaya akan protein, sedangkan kangkung mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. Dengan memanfaatkan bahan-bahan tersebut, LKSA Al Iman dapat menyediakan makanan bergizi sekaligus menciptakan peluang usaha untuk meningkatkan ekonomi lembaga.

Ketua tim pengabdian, Danu Indra Wardhana, S.TP., M.P, menyebutkan kegiatan ini untuk memberikan kemandirian finansial agar tidak selalu bergantung pada donator.

"Kemandirian finansial sebagai target penting dari kegiatan pelatihan ini, sehingga LKSA Al Iman yang harus dimiliki agar tidak hanya bergantung pada dana yang terkumpul dari donasi. Anak-anak asuh bersama pengelola dapat berwirausaha dengan budidaya aquaponik ikan lele dan sayur kangkung yang kami sediakan nanti dan hasilnya dibuat stik kangkung dan nugget lele untuk meningkatkan nilai tambah produk. Dengan demikian, sumber pemasukan lain dan kegiatan yang bersifat menopang kemandirian pangan diperlukan agar kebutuhan dan program-program LKSAM Al-Iman Wuluhan dapat bisa terpenuhi" ujarnya.

Di sisi lain, salah satu dosen yang terlibat dalam kegiatan ini, Anisa Nurina Aulia, S.P., M.Sc, menyatakan kegiatan ini untuk meningkatkan jiwa wirausaha bagi anak-anak di LKSA Al Iman.

"Pelatihan ini juga terkait bagaimana adik-adik LKSA dapat menjual produk nugget ikan lele dan stik kangkung secara offline maupun online, yang akan kami bantu prosesnya sehingga dapat meningkatkan jiwa wirausaha pengelola dan adik-adik asuh LKSA Al Iman" ungkapnya.

Anak-anak asuh di LKSA Al Iman terlihat antusias mengikuti pelatihan. Mereka tidak hanya belajar tentang teknik budidaya aquaponik, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pembuatan nugget lele dan stik kangkung

Ketua Yayasan LKSA Muhammadiyah Al Iman, Bejo Suroso berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi anak-anak di LKSA Muhammadiyah Al Iman dalam berwirausaha.

"Kegiatan seperti ini sangat kami harapkan, karena belum pernah diadakan pembinaan pembuatan produk. Selama ini pelatihan yang pernah dilaksanakan tentang pengelolaan taman bacaan, bimbingan konseling serta al-islam dan kemuhammadiyahan. Sehingga kami berharap kegiatan ini menjadi pelecut jiwa wirausaha anak-anak kami dan pengelola untuk semakin berdaya secara finansial" tegasnya.

Dengan adanya pelatihan ini, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember turut berkontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak di LKSA Al Iman.

Connect