Jumat, 20 September 2024

Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Teknologi diungkapkan dalam Gelaran Yudisium FKIP Unmuh Jember



Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menggelar rapat terbuka senat Yudisium program Sarjana yang dilangsungkan secara bersamaan dengan Yudisium Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) ke-XV, Kamis, (19/9/2024).


Dilaksanakan bersamaan, untuk keefektifan pelaksanaan bagi keduanya yang mana PPG Pra Jabatan telah menyelesaikan perkuliah dan ujiannya, ungkap ketua panitia, Anam Fadhilah MPd. Dengan total 196 Yudisi, lima puluh diantaranya berasal dari Pendidikan Profesi Guru.


Dalam sambutannya, Dekan FKIP Dr Fitri Amilia SS MPd bahwa Yudisium bukanlah akhir dari sebuah perjalanan namun awal dari mengemban tanggung jawab di Masyarakat. Momen bersejarah ini hendaknya menjadi ajang mengingat, mendoakan, dan merenung bagaimana ilmu yang telah melekat bisa membawa kebermanfaatan.


Ia juga menjelaskan bahwa tantangan Pendidikan ke depan masih sangat luar biasa. Transformasi Pendidikan di Indonesia yang memasuki revolusi digital termasuk penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) mendesak kita untuk bisa mengimbanginya.


Hal tersebut didukung oleh penjelasan dari Wakil Rektor I Unmuh Jember, Dr Bagus Setya Rintyarna MKom. Beliau menjelaskan kecerdasan buatan telah memasuki periode perkembangan pesat. Banyaknya produk kecerdasan buatan atau AI secara tidak sadar sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari seperti asisten virtual yang marak digunakan pelajar yaitu ChatGPT dan Google Assistant, serta platform online yang sering ada pada kehidupan sehari-hari masyarakat modern diantaranya Mobile Banking dan platform transportasi dan berbelanja online.




Banyak yang mengkhawatirkan terjadinya pengambilalihan peran manusia dalam dunia pekerjaan sehingga banyak orang yang memilih untuk menggunakan IA sebagai pengganti tenaga manusia. Itu artinya, para cendekiawan muda harus mengupgrade kualitas dirinya baik kemampuan akademis dan skill khusus yang dimiliki. “AI bukanlah hal yang baru, kita harus akrab dan familiar sehingga bisa memanfaatkan dengan bijak.”


Selaras dengan hal tersebut, Erdita Nur Rahmawati, Yudisi asal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang meraih predikat lulusan tercepat menjelaskan bahwa kuliah bukan sekedar dating, belajar dan mengerjakan tugas. Tetapi mahasiswa harus bijak mengelompokkan hal yang menjadi prioritasnya.


Mahasiswa yang lulus tiga tahun lima bulan tersebut tidak pernah menyangka akan menyandang gelar tersebut. Belajar dan beribadah adalah dua hal yang harus selalu diseimbangkan. “Jangan lupa untuk selalu fokus kepada target dan mengembangkan ketrampilan dengan menggali passion diri sendiri.” Perkembangan teknologi yang sudah melesat, harus bisa menjadi pemacu semangat bagi mahasiswa sebagai tokoh yang akan berperan dalam pengembangan teknologi lebih jauh ke depannya.




Tags :

bm
Created by: News Unmuh Jember

Humas Unmuh Jember Jaya Jaya Jaya!

Posting Komentar

Connect