Gelar Kembali Mighthrift Festival, Mahasiswa Unmuh Jember Jembatani Pelaku Usaha dan Peminat Thrift
Festival Mighthrift Volume 2 sukses digelar oleh empat mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), yakni Ferdian Rohmad Tulloh, Elvanda David Ferdiyansyah, Kresna Aria Mukti, dan Ahmad Syarif Hidayatullah. Acara yang berlangsung di Aula Ahmad Zainuri dari Rabu hingga Jumat (27-29/11/2024) ini kembali menjadi ajang pertemuan bagi pecinta barang bekas berkualitas, sekaligus memberikan dampak positif bagi pengusaha thrift lokal.
Mengusung semangat keberlanjutan, Mighthrift Festival Volume
2 bukan hanya melanjutkan kesuksesan festival serupa tahun lalu, tetapi kali
ini lebih meriah dengan kehadiran 18 tenant dari berbagai daerah, termasuk
Bondowoso. Event ini menampilkan berbagai barang thrift berkualitas, seperti
sepatu, topi, pakaian outdoor, hingga jersey branded, yang banyak diminati oleh
mahasiswa Jember dan sekitarnya.
Tim yang menamai diri mereka “Sekawan” ini mengakui
pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan acara yang tidak hanya sekadar hiburan,
tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dinamakan
"Sekawan" karena hanya terdiri dari empat orang, tim ini menyadari
pentingnya semangat kerja sama dalam mewujudkan acara yang unik dan menarik.
“Awalnya ini adalah tugas proyek dari mata kuliah wajib,
tapi kami melihat potensi besar di dunia thrift yang bisa berkembang lebih
jauh,” ujar Ferdian, salah satu anggota tim.
Selain menjadi ajang jual beli, festival ini juga menjadi
wadah bagi pengusaha thrift lokal yang sebelumnya kesulitan menemukan pasar.
“Tujuan kami adalah menjembatani pembeli yang kesulitan menemukan barang thrift
dengan penjual yang kesulitan mendapatkan pelanggan,” jelas Ahmad.
Meski cuaca sempat hujan pada hari pertama, festival ini
tetap sukses menarik banyak pengunjung. “Kami sempat khawatir acara akan sepi
karena cuaca, tapi justru hari pertama ramai karena pengunjung takut kehabisan
barang,” tambah Elvanda.
Sebagai strategi promosi, tim Sekawan memanfaatkan media
sosial, terutama Instagram dan TikTok, yang berhasil menjangkau lebih dari 40
ribu penonton. Ini terbukti efektif dalam menarik pengunjung yang ingin berburu
barang thrift dengan harga terjangkau.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kresna, yang
mengungkapkan bahwa mereka sering berbelanja thrift di Surabaya dan akhirnya
berpikir untuk membawa acara serupa ke Jember.
Berlatar belakang hobi berbelanja barang-barang thrift, para
mahasiswa ini terinspirasi untuk membuat acara yang juga dapat mempertemukan
para pembeli dan penjual barang bekas berkualitas. "Kami sudah sering
berkunjung ke Surabaya untuk berburu barang thrift, dan akhirnya kami berpikir
kenapa tidak mengadakan acara serupa di Jember?" tambah Kresna.
Mighthrift Festival Volume 2 menunjukkan bahwa kreativitas
dan semangat mahasiswa dapat mengubah tugas akademik menjadi sebuah acara yang
tidak hanya bermanfaat secara edukasi, tetapi juga memberikan dampak positif
bagi perekonomian dan keberlanjutan lingkungan sekitar.
Posting Komentar