Seni Memahat Kayu Jadi Daya Tarik Mahasiswi Asing SumFest 2024
Setelah mempelajari seni membatik, para mahasiswa asing yang tergabung dalam Summer Festival 2024 di Universitas Muhammadiyah Jember mulai mencoba seni tradisional lainnya, yaitu memahat kayu.
Kegiatan ini menjadi
pengalaman baru bagi para peserta, termasuk Han Lu, mahasiswa asal University
of Malaysia, yang terlihat sangat tertarik dengan hasil karya seni pahat kayu,
pagi tadi (20/11).
Pada awalnya, Han Lu
hanya menyaksikan proses pemahatan dimulai dari membuat sketsa hingga membentuk
kayu menjadi karya seni. Namun, rasa penasarannya semakin besar setelah melihat
kesabaran dan ketelatenan yang dibutuhkan dalam proses tersebut.
Wanita asal China itu kemudian memberikan tanggapannya
mengenai seni pahat kayu di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa seni pahat juga ada
di negaranya, tetapi lebih sering berbentuk topeng manusia dengan gaya yang
berbeda.
"Di China, seni
pahat cenderung menggunakan alat modern sehingga hasilnya sangat halus dan
prosesnya lebih mudah. Sedangkan di Indonesia, seni pahat kayu masih
menggunakan teknologi tradisional, yang menurut saya memberikan hasil yang
lebih natural dan memiliki nilai eksotis," ungkap Han Lu.
Ia juga menambahkan bahwa seni pahat di Indonesia bisa
menjadi media relaksasi karena prosesnya yang dilakukan secara perlahan dan
penuh kesabaran. "Ini memberikan sentuhan yang unik dan memperlihatkan
keindahan tradisional yang berbeda," tambahnya.
Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan seni tradisional Indonesia kepada mahasiswa asing, tetapi juga membuka ruang untuk saling berbagi pengalaman budaya antara Indonesia dan negara-negara lain.
Posting Komentar