Asah Logika Siswa! Kelompok KKN 10 Bimbing Coding di SMPN 1 Sempu
Kelompok 10 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Karangsari menggelar pelatihan pemrograman dasar bagi siswa-siswi SMPN 1 Sempu. Kegiatan ini berlangsung di laboratorium komputer sekolah dan diikuti oleh siswa dari kelas 7 hingga kelas 9 pada (18/2/2025).
Dalam pelatihan ini, para siswa diperkenalkan dengan bahasa
pemrograman Scratch menggunakan aplikasi Scratch 3. Mereka belajar memahami
logika dasar pemrograman, mengenali berbagai fungsi dalam Scratch, hingga
mempraktikkan pembuatan game sederhana dengan bimbingan langsung dari mahasiswa
KKN.
Ketua panitia kegiatan, Galib Haftha Z., menjelaskan bahwa
tujuan utama dari program ini adalah mengenalkan coding sejak dini dan membantu
siswa memahami pentingnya teknologi dalam berbagai bidang.
"Kami ingin siswa memiliki keterampilan berpikir logis dan kreatif. Dengan coding, mereka bisa mengembangkan ide dan solusi inovatif," ujarnya. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan membuka wawasan siswa mengenai dunia pemrograman yang semakin berkembang dan berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurut Galib, pengenalan coding sangat penting karena di
era digital saat ini, keterampilan dalam pemrograman dapat mengasah logika.
Dengan belajar coding sejak dini, siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi,
tetapi juga berpotensi menjadi inovator di bidangnya masing-masing.
Kepala Sekolah SMPN 1 Sempu, Drs. Ainur Rofiq, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai program ini memberikan manfaat besar bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan problem-solving.
"Pelatihan ini sangat membantu kami dalam
memperkenalkan teknologi kepada siswa sejak dini. Kami berharap program seperti
ini bisa menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah agar siswa memiliki bekal
keterampilan yang lebih luas," ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan jangka panjang, Kelompok KKN 10 juga
menyerahkan buku modul pembelajaran coding kepada sekolah. Modul ini diharapkan
dapat digunakan oleh guru sebagai referensi dalam mengajarkan dasar-dasar
pemrograman kepada siswa.
Pihak sekolah berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi
pelatihan satu kali, tetapi bisa berkembang menjadi program rutin yang lebih
mendalam.
"Jika memungkinkan, kami ingin memasukkan materi
coding sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler atau muatan lokal di
sekolah. Dengan begitu, siswa bisa belajar lebih lanjut dan memiliki
keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan," tambah Drs.
Ainur Rofiq.
Dengan adanya pengenalan coding sejak dini, diharapkan siswa
semakin tertarik untuk mengeksplorasi dunia teknologi dan menjadikannya sebagai
bekal keterampilan masa depan.
Tags : Berita KKN Pengabdian
Posting Komentar