Rabu, 09 Juli 2025

Unmuh Jember Sukses Gelar LKMM-TM 2025: Mencetak Kader Pemimpin Muda Berkualitas dan Berintegritas

Kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember 2025 yang diselenggarakan selama 3 hari mulai dari tanggal 5-7 Juli 2025 di Kampus 2 Banyuwangi dan Kali Sawah Advanture Banyuwangi, sukses dilaksanakan.

Kegiatan yang bertemakan "Empowering Youth Leadership: Kolaborasi Untuk Peradaban Yang Lebih Baik" tersebut menghadirkan pemateri yang luar biasa muali dari pakar hukum sampai pebisnis yang diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

Pada kegiatan ini, mahasiswa diberikan wawasan terkait keterampilan yang harus dimiliki untuk menjadi insan organsisasi yang handal, bukan hanya pandai merancang ide dan gagasan, melainkan dalam pengimplementasiannya.

Tak hanya itu, mahasiswa diwajibkan untuk sholat tahajud dan mengikui sholat subuh secara berjamaah di masjid kemudian mendengarkan kultum yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa. Hal ini dilaksanakan untuk merekatkan hubungan dengan sang pencipta.

Wakil Rektor 3, Dr. Sofyan Rofi, M.Pd.I., menyebutkan kegiatan tersebut adalah pembekalan pengetahuan dan keterampilan organisasi kepada mahasiswa.

"LKMM-TM ini merupakan kegiatan pelatihan yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam dunia organisasi dan kepemimpinan" ungkapnya.

Dunia organisasi kampus yang saat ini menghadapi tantangan zaman yang sangat cepat berubah-ubah, tentu sangat diperlukan sumber daya yang mampu membaca situasi dan kondisi sehingga adaptasi dapat dilakukan seiring transisi yang terjadi.

Melalui kegiatan ini, Dr. Sofyan berharap mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan teknis dalam berorganisasi dan dapat muncul kader yang berkualitas.

"Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan dalam hal pengambilan keputusan, manajemen waktu, komunikasi efektif, kerjasama tim, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa tumbuh menjadi kader yang berkualitas, berintegritas, dan siap berkontribusi dalam organisasi dan masyarakat" sambungnya.

Selasa, 08 Juli 2025

Swara Muda Nusantara, Ketika Gen Z Bicara Lewat Budaya di Unmuh Jember

Di tengah geliat budaya populer yang semakin deras, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) yang memilih untuk tidak sekadar ikut arus. Mereka memutuskan untuk bersuara, menyuarakan tentang akar, tentang rumah, tentang Indonesia. Lewat Festival Budaya 2025 yang digelar oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Psikologi Unmuh Jember, suara-suara itu akhirnya terdengar.

Mengangkat tema “Suara Muda Nusantara”, acara ini bukan hanya sekadar ajang pentas seni. Bagi mereka yang terlibat di dalamnya, ini adalah panggung kecil tempat generasi muda bisa menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga budaya di tengah tantangan zaman. Ketua panitia, Zinatul Hayati, menyebut bahwa festival ini menjadi wadah untuk menunjukkan bahwa generasi Gen Z tidak sepasif yang sering distereotipkan.

“Kami ingin membuktikan kalau Gen Z bisa, kok. Bisa bersuara, bisa peduli, bisa tampil dan bangga dengan budaya yang kita punya,” ujarnya. Pesan itu pula yang ingin ia sampaikan kepada sesama anak muda: bahwa budaya Indonesia terlalu berharga jika hanya dibiarkan menjadi cerita masa lalu.

Acara yang digelar usai salat Isya itu dihelat di Aula Ahmad Zainuri Unmuh Jember dan langsung disambut antusias. Panitia awalnya hanya menyiapkan 500 kursi, namun kenyataannya jumlah itu tak cukup. Ratusan orang rela berdiri, bahkan tetap bertahan hingga acara selesai menjelang pukul sembilan malam. Tak ada yang beranjak. Semua larut dalam suasana, seolah tak ingin melewatkan satu pun cerita yang dibawakan di atas panggung.

Festival ini menyajikan enam penampilan dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua. Masing-masing membawa kisahnya sendiri, dibalut dengan gaya yang berbeda dari biasanya. Para mahasiswa sengaja memadukan unsur budaya tradisional dengan sentuhan kekinian, agar lebih dekat dengan selera generasi sekarang tanpa menghilangkan esensinya.

Dari Aceh hadir kisah Harimau Betina Dari Tanah Rencong, sementara Jawa Tengah menampilkan Seribu Tapi Tak Satu. Malang hadir dengan Darah Dibalik Mahkota, sebuah kisah simbolik tentang perjuangan. Dari ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi membawakan Legenda di Ujung Timur, disusul Bali dengan Waktu Berbisik Di Bawah Terangnya Bulan Purnama. Awalnya hanya lima penampilan, namun di detik-detik terakhir, panitia sepakat menutup festival dengan penampilan tari Papua, lengkap dengan lagu Apuse, Sajojo, Yamko Rambe Yamko, agar benar-benar mencerminkan semangat “dari Sabang sampai Merauke”.

Yang membuat festival ini berbeda bukan sekadar kemeriahan panggungnya, tapi karena setiap penampilan membawa pesan. Bahwa di balik segala keterbatasan dan anggapan tentang Gen Z yang disebut ‘mageran’ atau terlalu sibuk dengan dunia digital, masih ada suara-suara yang ingin berbicara tentang bangsa, tentang budaya, tentang Indonesia. Dan panggung kecil di kampus Unmuh Jember malam itu menjadi saksi bahwa suara itu masih ada — bahkan nyaring.

Zinatul menyebut, festival ini hanyalah awal. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut dan menjadi ruang aman bagi generasi muda untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap budaya Nusantara. “Lewat suara muda ini, kami ingin tunjukkan bahwa budaya Indonesia jauh lebih keren dari tren luar. Tinggal bagaimana kita mau atau tidak untuk menjaga dan merayakannya,” tutupnya.

Senin, 07 Juli 2025

Mahasiswa Unmuh Jember Edukasi Isu Korupsi dan NAPZA lintas Kampus


Dalam rangka menjalankan tugas Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan NAPZA, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) melaksanakan kegiatan wawancara lapangan di Universitas Islam Jember (UIJ) pada Selasa, 15 April 2025. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari pendekatan pembelajaran kontekstual untuk memahami persepsi mahasiswa terhadap isu-isu korupsi dan penyalahgunaan NAPZA di lingkungan pendidikan tinggi.

Kelompok pelaksana terdiri dari enam mahasiswa Unmuh Jember, yaitu Anggi Mediana, Nadifah Ali, Auria Mirza, Zhikrina Ramadani, Gini Asiswati, dan Khafilla Ramadhani. Di bawah bimbingan dosen pengampu Rohimatus Shofiyah, S.Si., M.Si., mereka melakukan wawancara langsung kepada enam mahasiswa Universitas Islam Jember dari berbagai jurusan.

Wawancara dilakukan menggunakan format pertanyaan terbuka yang dirancang untuk menggali pemahaman responden tentang definisi, dampak, serta upaya pencegahan korupsi dan penyalahgunaan NAPZA di lingkungan kampus.

Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan bahwa para responden memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai bahaya laten korupsi dan NAPZA. Mereka menyadari bahwa korupsi merupakan tindakan melanggar hukum yang tidak hanya merugikan negara, tetapi juga melemahkan sistem keadilan sosial. Sementara itu, penyalahgunaan NAPZA dianggap sebagai ancaman serius yang berdampak langsung pada kesehatan fisik, mental, serta kehidupan ekonomi dan sosial pelakunya.

Beberapa responden menyebutkan bahwa pendidikan moral sejak dini sangat penting dalam membentuk karakter antikorupsi. Mereka juga menilai bahwa peran KPK dan aparat penegak hukum yang profesional sangat dibutuhkan untuk menciptakan efek jera terhadap pelaku.

Dalam hal pencegahan NAPZA, responden menyoroti pentingnya dukungan dari keluarga, lingkungan kampus, dan edukasi berkelanjutan. Selain itu, mereka menyambut baik keberadaan mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi di perguruan tinggi sebagai strategi yang relevan dan aplikatif dalam membangun generasi muda yang berintegritas dan sadar hukum.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi tugas akademik, tetapi juga bentuk kontribusi nyata mahasiswa Unmuh Jember dalam membangun kesadaran kolektif antar kampus untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih, sehat, dan bebas dari korupsi serta NAPZA.

Minggu, 06 Juli 2025

Cak Salam Ajak Mahasiswa Perluas Jejaring Mitra di LKMM-TM Unmuh Jember


Alumni Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember yang kini menjadi pengusaha dan praktisi bisnis lokal, Abdussalam, S.E., menghadiri kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) pada 6 Juli 2025 yang bertempat di Kali Sawah, Banyuwangi.

Cak Salam, sapaan akrabnya, hadir di tengah-tengah mahasiswa yang mengikuti LKMM-TM dengan menyampaikan materi  penting, yaitu tentang Kemitraan atau Partnership yang diharapkan menjadi pemahaman bagi mahasiswa untuk berkembang.

Berbekal pengalaman organisasi selama menjadi mahasiswa, Cak Salam membeberkan penjelasan tentang pentingnya bermitra dengan orang atau organisasi lain. Dalam materinya, beliau menjelaskan rinci mengenai pengertian dari kemitraan.

"Kemitraan ini kan bentuk kerja sama antara 2 pihak atau lebih baik individu maupun kelompok yang sama-sama memiliki tujuan bersama dan saling membutuhkan dalam mencapai tujuan" jelasnya.


Selain itu, dijelaskan pula prinsip-prinsip dasar dalam kemitraan yang salah satunya adalah prinsip untuk saling support dan saling introspeksi.

"Dalam bermitra, perlu memperhatikan beberapa prinsip dasar diantaranya prinsip kesamaan, gotong royong, kesetaraan, keterbukaan, dan prinsip kemanfaatan" lanjutnya.

Cak Salam mengajak mahasiswa untuk menjadi pribadi yang terbuka dan memperluas jejaring agar mempermudah dalam menata masa depan yang lebih baik.




"Ilmu Mahal" Dari Owner Kali Sawah di LKMM-TM : Bahas Pemanfaatan Potensi Lokal Kepada Mahasiswa

Pada hari kedua gelaran Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, terdapat hal unik yang perlu disorot. Pasalnya, owner dari Kali Sawah Adventure yang merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan LKMM-TM, dr. Dodi Rose Azamta, ikut memberikan tambahan ilmu kepada para mahasiswa.

Beliau memberikan materi tentang Identifikasi Potensi dan Kebutuhan Lingkungan. Yang dalam penyampaiannya mengupas tuntas tentang bagaimana cara menganalisis potensi dari lingkungan sekitar untuk kemudian menumbuhkan manfaat bagi sekitar.

dr. Dodi menegaskan pentingnya analisis mendalam untuk memulai karya dari potensi alam lokal agar memiliki nilai yang berbeda dengan yang lainnya.

"Potensi tiap daerah ada yang sama, ada yang beda, pentingnya analisis terlebih dahulu agar ketika ada potensi yang sama bisa memiliki ciri khas yang berbeda" tegasnya.


Dalam hal membangun dan memanfaatkan potensi alam lokal, beliau mengatakan pelibatan segala sektor mulai pemerintah sampai swasta untuk meningkatkan keberhasilan.

"Tak bisa dilepaskan, keberhasilan dari pemanfaatan potensi lokal itu sebagian besar ada keterlibatan antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pelaksanaannya, ketiga elemen ini akan berkolaborasi untuk mencari solusi" ujarnya.

Akan tetapi, yang perlu diperhatikan dalam menjalin kolaborasi dengan aktor lain adalah memperhatikan kesamaan visi misi, karena menjadi penentu keberhasilan sebuah program.

"Visi misi antara keduanya harus sama, jika tidak, maka dipastikan akan terjadi kegagalan di tengah jalan karena ketidakselarasan itu" jelasnya.

Dari materi yang disampaikan dr. Doni, dapat disimpulkan bahwa mengidentifikasi potensi dan kebutuhan lingkungan butuh kolaborasi multi aktor untuk memperbesar keberhasilan dalam mencapai tujuan, tetapi perlu diingat tidak semua aktor dapat menjadi kolaborator yang dapat menjamin keberhasilan sebuah program.

Sabtu, 05 Juli 2025

Unmuh Jember Kembali Adakan LKMM-TM : Ajak Mahasiswa Untuk Tumbuh Menjadi Pemimpin Masa Depan

Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember gelar Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) melalui Biro Layanan Kemahasiswaan (BLK) pada 5-7 Juli 2025 bertempat di Kampus 2 dan Kali Sawah, Banyuwangi.

Kegiatan yang bertemakan "Empowering Youth Leadership: Kolaborasi Untuk Peradaban Yang Lebih Baik" ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa Unmuh Jember dalam menghadapi tantangan peradaban di masa depan.

Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan, Dr. Sofyan Rofi, M.Pd.I., hadir langsung membuka kegiatan ini dengan pesan-pesan bagi semua peserta agar mengikuti LKMM-TM ini dengan semangat dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari seluruh pemateri yang ada.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh para pemateri. Kukuh Pribadi, S.I.Kom., M.A., yang merupakan Kaprodi Ilmu Komunikasi mengawali materi dengan menyampaikan tentang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi,  dilanjutkan  materi kedua oleh Kaprodi  Ilmu  Pemerintahan, Dr. Iffan Gallant  El Muhammady,  S.Sos., M.Si.,  yang  membawakan materi  tentang Organisasi Modern, yang mana  dalam  pembahasnnya disampaikan mengenai  ciri-ciridari  orgaisasi  yang  moderndan teori-teori yang  mendukung. 

Kemudian sesi  ketiga  dilanjutkan oleh Ns. Sri Wahyuni, M.Kep.,Sp.Kep.Kom.,  yang membahas  tentang Metode Pengambilan Keputusan dan Komunikasi Efektif, dimana mahasiswa yang hadir diberikan pemahaman mengenai cara pengambilan keputusan  yang  baik dan komunikasi sebagai sseorang  pemimpin.

Materi keempat dilanjutkan  setelah melaksanakan sholat  maghrib berjamaah. Kali ini, giliran Dekan Fakultas Hukum, Ahmad Suryono, S.H., M.H., yang mengupas tuntas mengenai  Wawasan Kebangsaan/Bela Negara. Beliau  menyampaikan bagaimana ekosistem  dan toleransi di tiap daerah di Indonesia itu sasngat berbeda-beda,  dan mengenalkan mahasiswa akan sejarah terbantuknya pancasila.

Pada materi penutup, Wakil Sekretaris I Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan   (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Moh. Mudzakkir, Sos., M.A., Ph.D.,  memberikan  pemahaman mengenai cara  berpikir kritis dalam  berorganisasi,  yang  dalam materinya beliau menyampaikan  seorang mahasiswa harus kritis terhadap keadaan global.

Dengan selesainya materi dari  Bapak Mudzakkir, maka menjadi penanda berakhirnya  kegiatan di hari pertama LKMM-TM yang diselenggarakan di Kampus 2 Banyuwangi dan akan dilanjutkan esok hari.

Majelis Diktilitbang di LKMM-TM Unmuh Jember: Bedah Cara Berpikir Kritis Dalam Organisasi


Terdapat hal yang menjadi sorotan pada hari pertama gelaran Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember.

Kegiatan yang diselenggarakan di Kampus 2 Banyuwangi tersebut dihadiri oleh Wakil Sekretaris I Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yaitu Moh. Mudzakkir, S.Sos., M.A., Ph.D.

Beliau membawakan materi mengenai "Berpikir Kritis Kreatif dan Inovatif dalam Berorganisasi" yang dalam materinya beliau menjelaskan bagaimana sebagai mahasiswa harus mempunyai sikap kritis terhadap isu terkini, karena kehidupan sehari-hari yang dijalani tidak lepas dari pengaruh dunia global.

"Sebagai mahasiswa harus paham kalau kita hidup bukan di ruang kosong tapi global, karena peristiwa yang dialami di tingkat lokal adalah pengaruh dari tingkat global" jelasnya.

Hal Penting Dalam Berpikir Kritis 

Selain itu, beliau menjelaskan tentang pentingnya membaca. Menurutnya, membaca merupakan gerbang awal untuk memperluas wawasan, mengembangkan pemahaman, dan memperkuat kemampuan berpikir kritis.

Dalam penyampaiannya, beliau memberikan gambaran tentang tokoh-tokoh besar nasional dan dunia yang tak lepas dari membaca untuk membuat inovasi dan perubahan besar.

Selain membaca, hal yang perlu dilakukan dalam konteks berpikir kritis yaitu menulis. Menulis dinilai sebagai praktik aktif berpikir kritis.

"Melalui menulis, mahasiswa melatih kemampuan mengembangkan ide, menyusun logika argumen, dan mengekspresikan pendaapt secara sistematis dan persuasif" lanjutnya.

Mahasiswa dituntut untuk menjadi agen perubahan yang mampu memberikan inovasi dan perubahan besar dengan ide dan pikiran kreatif mereka.

Maka, mahasiswa wajib memiliki pola pikir yang kritis untuk mewujudkan itu, dan menjadi kritis adalah tentang bagaimana menantang diri sendiri untuk mampu memahami isu-isu yang terjadi, menggunakan pikiran untuk menganalisis dan dituangkan dalam tulisan untuk menjadi sebuah karya yang kekal.

Mahasiswa Unmuh Jember Raih Medali Perak di Porprov IX Jatim 2025 Cabang Arung Jeram

Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang olahraga tingkat provinsi. Mereka sukses meraih medali perak dalam cabang olahraga arung jeram kategori Down River Race (R6 Putra) 3 kilometer pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 yang berlangsung di Kasembon Rafting, Kabupaten Malang, sejak 29 Juni hingga 3 Juli 2025.

Kategori Down River Race dikenal sebagai salah satu kelas paling menantang dalam olahraga arung jeram. Lintasan sepanjang 3 kilometer dengan arus deras dan jeram-jeram ekstrem menuntut ketahanan fisik yang prima, kekompakan tim, serta kemampuan membaca kondisi sungai secara cepat. Dalam kondisi tersebut, tim Jember yang diperkuat mahasiswa Unmuh Jember mampu menunjukkan performa terbaik dan meraih hasil gemilang.

Prestasi ini diraih oleh tiga mahasiswa Unmuh Jember yakni Ach Jauharil Fahmi dari Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP, Fattahul Alim dari Program Studi Psikologi, dan Rendi Juni Saputra dari Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP. Mereka tergabung dalam tim arung jeram Kabupaten Jember yang turun di kategori R6 Putra.

Proses menuju podium perak tidaklah mudah. Persiapan yang dilakukan relatif singkat, mengingat pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Jember baru resmi dilantik dua bulan sebelum pelaksanaan Porprov. Waktu latihan intensif pun hanya dapat dijalani selama satu bulan terakhir menjelang keberangkatan.

Selain itu, keterbatasan dukungan dana dari KONI Kabupaten Jember menjadi tantangan tersendiri. Seluruh kebutuhan mulai dari perlengkapan latihan, transportasi, hingga akomodasi ditanggung secara mandiri oleh federasi dan para atlit. Kendala lainnya adalah minimnya lokasi latihan yang sesuai standar di wilayah Jember, sehingga para atlit harus rutin berlatih ke daerah Glenmore, Banyuwangi, untuk mendapatkan medan sungai dengan jeram yang memadai.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran Mapala Universitas Muhammadiyah Jember yang menjadi wadah awal para atlit mengenal dan mendalami olahraga arung jeram. Organisasi pencinta alam tersebut aktif mendukung proses latihan, bahkan beberapa senior Mapala turut menjadi official dalam pertandingan. Mapala juga menjadi tempat para atlit memperkuat fisik dan mental, dengan rutinitas latihan sehari-hari menggunakan fasilitas sederhana yang tersedia di lingkungan kampus.

Dengan hasil positif di ajang Porprov IX Jawa Timur, tim arung jeram Jember, termasuk mahasiswa Unmuh Jember, kini bersiap menghadapi agenda berikutnya, yaitu Kejuaraan Daerah (Kejurda). Diharapkan, prestasi yang diraih di Porprov ini menjadi motivasi untuk terus mencetak prestasi-prestasi membanggakan di level provinsi maupun nasional, serta terus membawa harum nama Universitas Muhammadiyah Jember di berbagai ajang olahraga.

Kamis, 03 Juli 2025

Government Debate Competition 2025: Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unmuh Jember Gagas Ajang Asah Kritis Pelajar Tapal Kuda

Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Angkatan 2023, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember sukses menggelar Government Debate Competition pada Senin, 30 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi ajang edukatif dan kompetitif yang dirancang untuk mengasah kemampuan berpikir kritis pelajar tingkat SMA se-Kawasan Tapal Kuda.

Berlokasi di Gedung B lantai 3, ruang 3.3 dan 3.4, kompetisi ini diikuti oleh 7 tim perwakilan dari berbagai SMA sederajat yang menampilkan debat argumentatif mengenai isu-isu aktual seputar pemerintahan, kebijakan publik, serta dinamika sosial-politik. Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme dari peserta maupun penonton.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendorong keterampilan berpikir kritis, meningkatkan kemampuan komunikasi publik, serta menanamkan kesadaran terhadap isu-isu pemerintahan dan kenegaraan sejak dini. Melalui debat ini, peserta diajak untuk lebih aktif menganalisis isu serta menyampaikan pendapat secara logis dan terstruktur.

Kompetisi dilaksanakan dalam beberapa babak penyisihan hingga final, dan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari kalangan akademisi dan praktisi yang berkompeten di bidangnya. Seluruh peserta menunjukkan performa terbaik mereka dalam mengemukakan argumen, membantah pendapat lawan, serta menyampaikan solusi atas isu yang diperdebatkan.

Setelah melalui proese perdebatan yang sangatb kompetitif, akhirnya pada perlombaan ini SMAN 1 Jember (C) keluar sebagai juara 1, kemudian juara 2 diraih oleh SMAN 1 Jember (B), dan juara 3 diraih oleh SMAN 1 bondowoso.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari penguatan atmosfer akademik di lingkungan kampus dan bentuk kontribusi mahasiswa Ilmu Pemerintahan dalam menciptakan ruang belajar yang interaktif serta aplikatif.

Melalui Government Debate Competition, Unmuh Jember terus menunjukkan perannya dalam mendukung lahirnya generasi muda yang cerdas, peduli terhadap isu-isu publik, dan memiliki kemampuan komunikasi serta nalar kritis yang baik — kualitas penting dalam membangun masa depan bangsa.

Rabu, 02 Juli 2025

Unmuh Jember Gelar Business Model Canvas International Competition 2025, Wadah Inovasi Bisnis Pelajar dan Mahasiswa Dunia

Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember melalui Career Development Center (CDC) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi generasi muda global dengan menyelenggarakan Business Model Canvas (BMC) International Competition 2025 pada Selasa (30/6). Bertempat di Aula Ahmad Zaenuri, kompetisi bergengsi ini sukses digelar secara hybrid, menghubungkan peserta dari berbagai negara secara daring dan luring.

Tercatat 40 kelompok peserta yang telah terseleksi dari jenjang SMA sederajat dan perguruan tinggi turut ambil bagian dalam ajang ini. Mereka berasal dari beragam latar belakang institusi dan negara, mencerminkan skala internasional serta semangat kolaborasi lintas budaya. Dengan format kompetisi berbasis BMC, para peserta ditantang untuk merancang model bisnis yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aplikatif dan berkelanjutan.

Kompetisi ini mengangkat empat tema utama yang relevan dengan perkembangan ekonomi dan teknologi global saat ini, yakni: 

  • Manufacturing & Applied Technology
  • Culinary
  • Cultivation & Creative Industry
  • Digital Business & Services

Setiap kelompok tampil mempresentasikan ide bisnis mereka dengan penuh percaya diri dan kreativitas. Presentasi disampaikan dalam format profesional, lengkap dengan analisis pasar, strategi pendanaan, segmentasi pelanggan, dan keunikan nilai produk atau jasa yang ditawarkan.

Rangkaian acara berlangsung dengan atmosfer kompetitif namun inspiratif. Para peserta menyajikan beragam gagasan out of the box, mulai dari pengembangan teknologi berbasis AI untuk sektor pertanian, konsep kuliner tradisional yang dikemas modern, hingga platform digital untuk pemberdayaan UMKM. Ide-ide tersebut tidak hanya menunjukkan keberanian berinovasi, tetapi juga kepedulian terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Ajang ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran, jejaring, dan inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi wirausaha masa depan yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing global. Dengan keberhasilan pelaksanaan tahun ini, Unmuh Jember memperkuat posisinya sebagai salah satu kampus yang aktif membina jiwa kewirausahaan dalam skala internasional.

BMC International Competition 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus berkembang, sekaligus menjadi motor penggerak munculnya ide-ide bisnis baru yang mampu menjawab tantangan zaman dan membuka peluang ekonomi di berbagai sektor.

Selasa, 01 Juli 2025

Expo MKWU Unmuh Jember 2025 Berakhir Sukses: Apresiasi untuk Inovasi Mahasiswa dan Dosen

 

Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember melalui Wakil Rektor 2, Sasmiyanto, S.Kep., Ns., M.Kep., secara resmi menutup serangkaian kegiatan Expo Luaran Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) pada Selasa, 1 Juli 2025 di Ruang Rapat Gedung A.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut sukses terlaksana dengan baik, yang mana rangkaian acaranya meliputi pembukaan oleh Rektor, kemudian dilanjutkan dengan penilaian praktik dan presentasi ide dan gagasan mahasiswa yang menjadi perwakilan dari masing-masing program studi. Kemudian pada hari kedua dilakasanakan Bazar Kewirausahaan yang juga dinilai oleh para juri.

Ketua pelakasana kegiatan ini, Dr. Amalina Maryam Zakiyyah, SE, M.Si., dalam laporannya menyampaikan kegiatan expo tersebut adalah ajang untuk menampilkan karya mahasiswa.

“Kegiatan yang berlangsung 2 hari ini adalah ajang untuk menampilkan karya dan inovasi selama pembelajaran MKWU, mahasiswa bekerja keras dalam menciptakan luaran” jelasnya.

Kegiatan tersebut menampilkan inovasi mahasiswa dari berbagai MKWU, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan dan Deradikalisme, Pendidikan Anti Korupsi dan NAPZA, Al Islam dan Kemuhammadiyahan II & IV, dan Kewirausahaan.

Sementara itu, Wakil Rektor 2 mengungkapkan kebanggaannya terhadap antusiasme para peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

“Mahasiswa ini luar biasa, mereka memiliki antusiasme yang luar biasa. Saya yakin mereka adalah mahasiswa yang berprestasi dan mahasiswa yang pekerja keras” ungkapnya.

Tak banyak yang disampaikan, beliau berharap dari kegiatan ini muncul bibit unggul mahasiswa Unmuh Jember untk membawa nama baik kampus lebih baik mengingat beliau juga merupakan kader asli dari Unmuh Jember.

“Saya adalah kader lokal (Unmuh Jember), tapi saya berjuang untuk memberikan kontribusi besar untuk membawa nama Unmuh Jember sejajar dengan perguruan tinggi besar lainnya. Saya yakin anda semua pasti bisa seperti itu juga dengan ide yang anda gagas” jelasnya.

Pada sesi penutupan, ditentukan juara di tiap kategori luaran, diantaranya :

Pendidikan Kewarganegaraan dan Deradikalisme

Juara 1 : Lydia Febiyanti

Juara 2 : Dinda Rizqi Destriana

Juara 3 : Lusi Frian Istanti

Pendidikan Anti Korupsi dan NAPZA

Juara 1 : Erina Meidatul Fajriyah

Juara 2 : Atia Jannatain Danin

Juara 3 : Devina Amelia Intan

Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) II

Juara 1 : Gavriel Ayatullah

Juara 2 : Devi Purnama Sari

Juara 3 : Nadia Aulia Nafis

Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) IV

Juara 1 : Gilang Arya Mahmudi

Juara 2 : Ariensyah Tegar Slamet Sanjaya

Juara 3 : Ahmad Alwi Sihab

Kewirausahaan

Juara 1 : M. Al Mubarroq

Juara 2 : Salma Khoirunnisa’

Juara 3 : Figo Aprilian Yudistira

Juara Bazar

Juara 1 : Prodi Manajemen

Juara 2 : Prodi Teknik Mesin

Juara 3 : Prodi Psikologi

Selain kategori mahasiswa, apresiasi juga diberikan kepada para dosen pembimbing yang telah mendampingi mahasiswa dalam proses pembelajaran hingga menghasilkan luaran terbaik. Dosen yang berprestrasi antar lain :

Pendidikan Kewarganegaraan dan Deradikalisme : Dr. Mohamad Afrizal, SS., MA.

Pendidikan Anti Korupsi dan Napza: Rohimatush Shofiyah, S.Si., M.Si.

AIK II: Dhofir Catur Bashori, S.H.I., M.H.I.

AIK IV: Saibah, M.Pd.

Kewirausahaan : Fefi Nurdiana Widjayanti, MP.

Selamat kepada para pemenang, semoga dengan penghargaan ini dapat memberikan dukungan semangat untuk terus berkarya dan berprestasi.

Bazar MKWU Unmuh Jember: Wadah Gen Z Belajar Bisnis dan Inovasi

Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember menggelar Bazar Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) Kewirausahaan sebagai lanjutan dari kegiatan Expo Luaran MKWU yang diselenggarakan rutin setiap akhir semester sebagai penilaian hasil pembelajaran mahasiswa.

Acara yang diselenggarakan pada Selasa, 1 Juli 2025 di parkiran Aula Ahmad Zaenuri tersebut diikuti oleh puluhan stand bazar berbagai program studi dan bisnis mandiri dari mahasiswa yang ada di Unmuh Jember.

Seluruh peserta dan pengunjung seperti dosen, karyawan, dan juga mahasiswa di lingkungan Unmuh Jember sangat antusias dengan terselenggaranya kegiatan tersebut karena ini merupakan salah satu event yang sangat ditunggu-tunggu.

Salah satu peserta bazar, Hanina menyebutkan kegiatan ini sangat menarik dan dapat menjadi referensi bagi Gen Z yang ingin memulai bisnis.

“Bazar ini sangat meriah sekali, banyak yang menjual aneka produk. Bazar ini sangat bermanfaat sekali bagi Gen Z yang mau mencoba untuk berbisnis atau mencari uang sendiri” ungkapnya.

Ia menambahkan, ia mendapatkan pembelajaran tentang teamwork dan cara melayani pelanggan dengan baik.

“Saya belajar bagaimana bekerja dengan kompak, dan berlajar bagaimana seharusnya memberi pelayanan kepada pembeli dengan ramah dan penuh senyuman” tuturnya.

Adanya kegiatan bazar ini memberikan peluang bagi seluruh mahasiswa Unmuh Jember untuk sama-sama belajar berwirausaha dengan membuat inovasi, mengebangkan ide usaha dan kemudian merealisasikannya.

 

 

Senin, 30 Juni 2025

Expo MKWU : Unmuh Jember Terus Berikan Ruang Kreasi Bagi Mahasiswa Tiap Prodi

 

Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember kembali menggelar kegiatan rutin setiap akhir semester, yakni Expo Luaran Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU). Kegiatan ini merupakan penilaian dari hasil pembelajaran MKWU selama satu semester yang meliputi Al Islam dan Kemuhammadiyahan II (AIK II), Al Islam dan Kemuhammadiyahan IV (AIK IV), Pendidikan Kewarganegaraan dan Deradikalisme, Pendidikan Anti Korupsi dan NAPZA, dan Kewirausahaan.

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari (30 Juni - 1 Juli) dengan susunan kegiatan pada hari pertama adalah Opening Ceremony dan penilaian di setiap MKWU berupa produk, poster, gagasan, dan video. Lalu pada hari kedua dilanjutkan dengan bazar kewirausahaan dari tiap prodi yang dilaksanakan di halaman parker Aula Zaenuri.

Dalam menjamin profesionalitas penilaian, kegiatan ini menghadirkan juri yang ahli dalam bidang terkait, diantaranya Dr. Safrudin Edi Wibowo, M.Ag., dan H. Heny Siswondo, S.Pd., M.Pd., dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember, Muh. Rifa’al S.Kep., Ns., M.Pd., dari Bintara Pembinaan Kesiapan Perlawanan Kodim Jember, Enol Wibisno, S.H., dari Kabag Operasi Unit Satuan Reserse Narkoba Polres Jember, Dr. Niken Widya Palupi, S.TP., M.Sc., dari Kepala Badan Pengembang Usaha Universitas Jember (UNEJ), dan Dr. Danang Eka Putra S.P., M.Sc. dari Ka. Inkubator Usaha Poiterknik Negeri Jember (Polije).

Ketua pelaksana Expo MKWU, Dr. Amalina Maryam Zakiyyah, SE, M.Si.,  menyebutkan kegiatan ini sebagai ruang untuk mengekspresikan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi yang mereka lakukan dan telah dirancang selama mengikuti MKWU.

“Kegiatan Expo Luaran MKWU yang kita laksanakan dua hari ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menampilkan hasil karya dan inovasi mereka yang telah dirancang selama mengikuti mata kuliah wajib umum (MKWU). Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, kreativitas, dan kolaborasi antar mahasiswa lintas program studi” ungkapnya.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari semester 2 dan 4 dari berbagai program studi di Unmuh Jember, dengan rincian sebagai berikut : AIK II sebanyak 240 mahasiswa dengan luaran video pelaksanaan sholat sesuai tarjih Muhammadiyah, AIK IV diikuti 147 mahasiswa yang terbagi menjadi beberapa kelompok dengan luaran Karya Ilmiah Integrasi Agama dan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan Anti Korupsi dan Napza diikuti 277 mahasiswa yang terbagi beberapa kelompok dengan luaran Video Edukasi Pendidikan Anti Korupsi dan Napza, Pendidikan Kewarganegaraan dan Deradikalisme diikuti 216 mahasiswa yang terbagi beberapa kelompok dengan luaran Video Edukatif terkait Kewarganegaraan dan Deradikalisme, dan Kewirausahaan diikuti 165 mahasiswa yang terbagi beberapa kelompok dengan luaran proposal usaha dan prototype produk.

Dr. Amalina berharap kegiatan ini mampu menginspirasi untuk terus melakukan karya, inovasi, dan memberi kontribusi bagi Masyarakat.

“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pameran semata, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberikan kontribusi nyata bagi Masyarakat” sambungnya.

Sementara Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini mulai dari mahasiswa, panitia, dan juga dosen.

“Sangat bangga melihat antusiasme peserta. Saya harap dapat ditingkatkan lagi semangat dan disiplinnya. Tak lupa apresiasi juga pada dosen pembimbing yang luar biasa membimbing mahasiswa walaupun terkadang berat terkadang menyenangkan” tuturnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Unmuh Jember terus memberikan ruang kreasi kepada mahasiswanya untuk terus berinovasi dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Kamis, 26 Juni 2025

Yudisium Fikes Unmuh Jember, Dekan Fikes Umumkan Rencana Pengembangan Kampus di Banyuwangi

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali mencatatkan langkah penting di bidang pendidikan kesehatan. Kamis (26/6/2025), Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Yudisium, Angkat Sumpah, dan Pelantikan Ners serta Ahli Madya Keperawatan di Aula Ahmad Zainuri. Acara ini menjadi momentum spesial karena diiringi dengan pengumuman akreditasi unggul yang berhasil diraih Program Studi Ners.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Sri Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep., dalam laporan pendidikannya menyampaikan bahwa saat ini Fikes memiliki 881 mahasiswa aktif yang tersebar di berbagai program studi. Ia menegaskan komitmen fakultas untuk terus memperkuat kualitas pendidikan dengan memperbarui kurikulum berbasis kebutuhan dunia kerja, meningkatkan kualifikasi dosen, serta menyiapkan lulusan yang berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Salah satu kabar penting yang disampaikan dalam forum tersebut adalah rencana pengembangan di kampus 2 Unmuh Jember di Banyuwangi. Fikes Unmuh Jember berencana membuka Program Studi Keperawatan di Kampus 2 Banyuwangi, sebagai langkah strategis untuk menjawab kebutuhan tenaga kesehatan yang terus meningkat di wilayah Tapal Kuda. Saat ini, pihak fakultas telah berkoordinasi dengan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) Banyuwangi terkait rencana tersebut.

Selain itu, Fikes juga terus memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri. Hingga saat ini, telah terjalin kemitraan aktif dengan 20 institusi nasional dan 5 institusi internasional. Bentuk kerja sama tersebut di antaranya dalam pelaksanaan program-program kesehatan masyarakat, edukasi mitigasi bencana, hingga penelitian bersama skala nasional dan regional. Fikes juga terlibat dalam program penurunan angka kematian ibu dan bayi bersama Universitas Airlangga dan institusi lainnya.

Di bidang fasilitas, Fikes terus berbenah dengan melengkapi sarana laboratorium, termasuk pengadaan laboratorium Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Keberadaan laboratorium ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi uji kompetensi dan praktik keperawatan secara profesional. Laboratorium OSCE tersebut juga disiapkan sebagai bagian dari rencana jangka panjang universitas untuk membuka Fakultas Kedokteran.

Tak kalah penting, Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa lulusan Fikes Unmuh Jember saat ini telah diterima di berbagai rumah sakit ternama di dalam negeri, bahkan di luar negeri seperti Jepang dan Austria. Dalam waktu dekat, Fikes bekerja sama dengan Binawan Group untuk memfasilitasi alumni yang berminat bekerja di luar negeri, memberikan peluang lebih luas bagi lulusan untuk bersaing secara global.

Di akhir sambutannya, Sri Wahyuni menekankan bahwa akreditasi unggul yang berhasil diraih Program Studi Ners bukanlah titik akhir, melainkan awal dari komitmen untuk terus meningkatkan kualitas institusi. Ia berharap seluruh alumni dapat terus membawa nama baik almamater di dunia profesional dan turut mendukung pengembangan fakultas ke depannya.

“Satu yudisium bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari sebuah pengabdian,” tutupnya.

Selasa, 24 Juni 2025

BEM Fikes Unmuh Jember Gelar Pelatihan Hecting dan Rawat Luka: Tingkatkan Keterampilan Calon Perawat Lewat Pengalaman Praktis

 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember melalui Kabinet Vardhana sukses menyelenggarakan kegiatan pelatihan “Hecting dan Rawat Luka” dengan tema “Hands-On Experience in Procedures and Wound Management”, sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan teknis mahasiswa dalam prosedur keperawatan.

Ketua pelaksana kegiatan, Kaamilatul Ummah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja tahunan yang bertujuan memberikan pemahaman mendalam sekaligus pengalaman langsung kepada peserta dalam melakukan prosedur hecting (menjahit luka) dan perawatan luka yang tepat.

“Kami ingin para peserta memiliki kemampuan praktis dalam menghadapi berbagai kondisi luka di lapangan secara efisien dan profesional,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri ahli, yakni Ns. Mohammad Ali Hamid, S.Kep., M.Kes. untuk sesi hecting, serta Ns. Sasmiyanto, S.Kep., M.Kes., untuk sesi perawatan luka. Sebanyak 14 fasilitator tenaga kesehatan juga dilibatkan dalam praktikum guna mendampingi peserta secara intensif.

Materi yang disampaikan mencakup berbagai topik penting, mulai dari jenis-jenis benang jahit, teknik anestesi yang tepat, penanganan luka sulit sembuh, waktu penyembuhan luka, hingga berbagai tipe luka dan penanganannya. Metode pelatihan dibagi menjadi 10 kelompok dengan masing-masing lima kelompok untuk hecting dan lima untuk perawatan luka yang diputar setiap 1 jam 30 menit, dengan sesi praktik langsung didahului oleh demonstrasi dari fasilitator.

Total peserta sebanyak 96 orang berasal dari berbagai institusi, di antaranya Unmnuh Jember (88 peserta), Universitas Jember (2), Universitas dr. Soebandi (2), STIKES Bakti Al Qodiri (2), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (1).

Kaamilatul berharap pelatihan ini menjadi bekal berharga bagi peserta dalam meningkatkan keterampilan mereka.

“Semoga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam praktik keperawatan secara nyata dan menjadi awal untuk terus mengasah kompetensi sebagai tenaga kesehatan,” tuturnya.

BEM Fikes juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari pemateri, fasilitator, dosen pembimbing, RSU, sponsor, hingga media partner.

“Semangat belajar dan partisipasi aktif peserta menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini,” tutupnya.

Sabtu, 21 Juni 2025

Ancam Jember: Mahasiswa Hukum Unmuh Jember Serukan Lawan Judol



Perkembangan judi online (judol) di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dan menjadi perhatian serius bagi pemerintah serta masyarakat. Berdasarkan data dari PPATK yang dilansir Tempo.co, perputaran dana judi online diperkirakan mencapai Rp1.200 triliun, dengan Jawa Timur menempati posisi keempat secara nasional. Hingga awal Mei 2025, lebih dari 5.000 rekening terkait judi online telah dibekukan dengan nilai transaksi Rp600 miliar. Indonesia bahkan tercatat sebagai salah satu negara dengan pengguna judi online terbanyak, mencapai 201.122 orang, dan Jawa Timur menduduki posisi kedua tertinggi secara nasional.

Kabupaten Jember sebagai bagian dari Jawa Timur turut menjadi wilayah rawan, dengan 15 kasus judi online terungkap sepanjang Januari–Mei 2025. Para pelaku, mayoritas pelajar, mahasiswa, dan wiraswasta, tertangkap bermain di situs seperti Republik365, Pragmatic, Jayatogel, hingga Sinar79, menggunakan gawai pribadi dan transfer digital. Mereka dikenai sanksi berdasarkan UU ITE dan KUHP. Tak hanya berdampak hukum dan finansial, judi online juga merusak tatanan sosial. Di Jember, Pengadilan Agama mencatat 346 kasus perceraian sejak Januari hingga Maret 2025, dengan sedikitnya 10 kasus dipicu langsung oleh judi online.

Melalui urgensi berbahayanya dan maraknya judi onlie tersebut, mengerakkan Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember kelas B Angkatan 2023 untuk menginisiasi kegiatan bertajuk “Antisipasi Maraknya Judi Online di Jember: Integrasi Kebijakan, Penegakan Hukum, dan Strategi Preventif ”

Kegiatan tersebut dilaksakan pada Tanggal 20 Juni 2025 di Aula Fakultas Hukum Unmuh Jember dengan menghadirkan akademisi serta aparatur hukum yang memiliki korelasi kuat dalam pemberantasan tindak pidana judi online, diantaranya; Dr. Fina Rosalina, S.H., M.H. (Dosen FH Unmuh Jember), Dwi Dutha Arie Sampurna, S.H., M.H., (Kejaksaan Negeri Bondowoso) sebagai pemateri pertama, Zulfikar Ardiwardana Wanda, S.H., M.H., (Kanwil Kementerian Hukum Jawa Timur) sebagai pemateri kedua. Selain itu kegiatan ini dihadiri pula oleh lebih dari 120 peserta (hybrid), yang terdiri dari mahasiswa dan dosen.

Melalui kegiatan tersebut, Dr. Fina memantik isu judi online dengan mengangkat beberapa isu diantaranya; Efektifitas subtansi peraturan hukum dindonesia dalam menjerat para pelaku dan sindikat judi online di Indonesia, dan apa yang menjadi tantangan terbesar dalam menangani memberantas judi online.

Dwi Dutha menjelaskan bahwa substansi hukum Indonesia, terutama Pasal 303 bis KUHP dan Pasal 27 Ayat (2) UU ITE, secara tegas melarang judi online. Namun, tantangan utama pemberantasan judi online adalah terletak pada  modus operandi dinamis sindikat judi online  yang terus berevolusi, menggunakan platform berganti-ganti, server luar negeri, dan metode pembayaran digital yang sulit dilacak.

Selanjutnya, Zulfikar Ardiwardana menguatkan dengan menjelaskan perlu langkah konkret dan terintegrasi antara regulasi yang kuat, penguatan kapasitas aparat penegak hukum, serta pendekatan edukatif yang menyasar kelompok rentan—terutama generasi muda yang menjadi target utama platform judi digital. Pemerintah daerah, kampus, sekolah, tokoh agama, dan komunitas perlu bersinergi mengedukasi dan menciptakan ruang sehat bagi anak muda

Para aparatur hukum yang diundang juga menanggapi fenomena yang terjadi di Jember atas judi online, Dwi dan Zulfikar, kompak memberikan nasihat agar Anak muda Jember harus menyadari bahwa ini bukan hanya persoalan hukum, tapi juga pertaruhan masa depan. Jangan biarkan dunia digital menipu dengan iming-iming kaya mendadak. Uang yang datang dari jalan haram hanya akan membawa kehancuran. Alih-alih tergoda, manfaatkan teknologi untuk hal produktif: belajar, membangun usaha digital, hingga ikut dalam gerakan literasi digital dan anti-judi.

Judi online bukan gaya hidup keren, melainkan jalan pintas menuju kehancurann.Jember butuh generasi muda yang berintegritas, bukan generasi instan yang mudah tergoda. Jika kamu peduli masa depanmu, tolak judi online. Karena melawan judi bukan hanya tugas aparat—ini adalah tanggung jawab kita bersama.


Oleh : Ahmad Alif Susilo

Jumat, 20 Juni 2025

Indra Bayu Purnomo Sukses Bawa Pulang Gelar Juara Pencak Silat di POMPROV Jatim 2025

 

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Indra Bayu Purnomo Aji Pamungkas, berhasil mengukir prestasi gemilang pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Jawa Timur 2025. Indra keluar sebagai juara di cabang Pencak Silat, setelah menunjukkan kecemerlangan teknik, seni, dan mental juara di atas gelanggang.

Dalam sesi wawancara, Indra mengungkapkan bahwa tantangan terbesar datang dari pesilat dengan pengalaman internasional. “Mereka tidak hanya tangguh secara fisik, tapi juga sangat pintar membaca gerakan. Strategi mereka selalu terukur dan sulit ditebak. Saya harus benar-benar fokus dan tidak boleh lengah,” ujarnya penuh semangat.

Mengelola kondisi emosional saat tanding menurut Indra adalah kunci utama. “Saya tarik napas dalam, fokus ke diri sendiri, dan hindari terpancing emosi oleh lawan. Kalau emosi naik, konsentrasi bisa buyar. Jadi saya lebih memilih menenangkan diri dan menjalankan strategi yang sudah dilatih,” jelasnya.

Prestasi Indra tidak sekadar berlandaskan kekuatan fisik dan teknik, tetapi juga seni pencak silat yang tinggi. Ia menekankan, “Teknik yang rapi tentu penting untuk dapat poin, namun unsur seni—keluwesan, keseimbangan, ritme gerak—juga menentukan penilaian. Keduanya kalau bisa seimbang, performa kita akan maksimal.”

Mental yang kuat menurut Indra turut memainkan peran penting dalam meraih kemenangan. “Bisa jadi fisik dan teknik sudah oke, tapi kalau mental goyah—gugup, takut, ragu—semuanya bisa runtuh. Penguasaan diri membuat kita tetap tenang, berpikir jernih, dan mengeksekusi teknik dengan presisi.”

Dalam aspek penilaian, Indra selalu memastikan tiap teknik dilancarkan dengan akurat dan tepat sasaran. “Timing dan momentum sangat saya perhatikan. Agar gerakan terlihat jelas oleh juri dan menghasilkan poin maksimal. Saya juga rutin evaluasi lewat video pertandingan untuk meningkatkan kualitas.”

Di akhir wawancara, ia pun memberi pesan untuk rekan - rekannya, 

“Jangan ragu untuk mulai. Pencak silat bukan sekadar olahraga, tapi juga sarana membentuk karakter, disiplin, dan jati diri. Lewat silat, kita belajar menghargai, mengendalikan diri, dan menjadi pribadi yang lebih baik.”

Prestasi Indra Bayu Purnomo Aji Pamungkas menjadi kebanggaan bagi Unmuh Jember dan sekaligus bukti nyata bahwa kampus mampu mencetak atlet yang berprestasi di tingkat provinsi lewat semangat, dedikasi, dan integritas yang tinggi.

Kamis, 19 Juni 2025

Tim Panahan Unmuh Jember Berhasil Bawa Pulang Medali Perak Pada Pomprov Jatim 2025

 

Cabang olahraga panahan mencatatkan prestasi membanggakan untuk Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember.

Tim panahan compound beregu putra yang terdiri dari Erwin Tri Bagus Priyono, Dzhakwan Putra Pangestu, dan Agung Ramadhan Putra Nagara berhasil menyabet medali perak dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Jawa Timur 2025 yang berlangsung pada 28 Mei sampai 4 Juni di Lapangan Atletik Jatim Seger.

Menurut Erwin, keberhasilan ini bukanlah hasil instan, melainkan buah dari persiapan yang matang dan kerja sama tim yang kuat.

"Kami percaya pada kemampuan tim sendiri, dan itu yang membuat kami bisa konsisten hingga babak final. Sebelumnya kami sudah melalui beberapa tryout dan evaluasi, serta menganalisis kekuatan lawan" ujarnya.

Menariknya, ketiga atlet berasal dari klub dan kota yang berbeda, sehingga membentuk kekompakan bukan hal yang mudah. Namun mereka mampu menjalin chemistry lewat berbagai cara.

"Saya dari klub Situbondo, sedangkan dua rekan saya dari klub Jember. Untuk menyatukan kekompakan, kami sering latihan bersama dan juga melakukan kegiatan di luar, seperti nongkrong bareng, agar hubungan kami tidak hanya sebatas rekan satu tim, tapi juga jadi teman dekat" tambahnya.

Peran pelatih dan tim pendukung juga tak kalah penting. Dalam hal teknis maupun mental, kehadiran pelatih menjadi fondasi utama keberhasilan tim.

"Tanpa pelatih, kami mungkin merasa teknik kami sudah benar, padahal keliru. Selain itu, keluarga juga berperan besar dalam menjaga mental. Dukungan mereka membuat saya yakin untuk tetap berjuang di kompetisi ini" lanjutnya.

Proses menuju podium perak tentu tidak lepas dari berbagai pengorbanan pribadi. Beberapa atlet bahkan harus rela mengorbankan waktu dan energi mereka di tengah padatnya aktivitas kampus.

Yang membuat medali ini terasa lebih berkesan adalah kenyataan bahwa tim ini baru pertama kali dipasangkan dalam satu tim.

"Medali ini sangat berharga bagi saya pribadi karena kemungkinan besar ini adalah kompetisi terakhir saya sebelum pensiun dari panahan" jelasnya.

Keberhasilan ini menjadi momentum penting bagi Unmuh Jember dalam membina atlet-atlet muda berprestasi, sekaligus memperkuat posisi kampus dalam ajang olahraga tingkat provinsi.

Rabu, 18 Juni 2025

ICRD Unmuh Jember 2025 Soroti Peran Strategis AI dalam Pembangunan Kota Cerdas dan Tantangan Etis

Dengan proyeksi bahwa hingga 68% populasi dunia akan tinggal di perkotaan pada tahun 2050, peran kecerdasan buatan (AI) dalam menghadapi tantangan urbanisasi menjadi semakin krusial. Isu ini menjadi perhatian utama dalam presentasi oleh Modou Jonga dari Banjul City Council, Gambia, pada Konferensi Internasional Pembangunan Pedesaan (ICRD) 2025 yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Jember pada Rabu, (18/6/2025).

Dalam paparannya, Jonga membahas secara mendalam "The Ethical Challenges of Artificial Intelligence in a Rapidly Urbanizing World," sebuah tema yang sangat relevan mengingat laju urbanisasi global. Menurut data UN-Habitat yang dikutipnya, area perkotaan diproyeksikan akan meningkat dari 56% pada tahun 2021 menjadi 68% pada tahun 2050, yang pada gilirannya menimbulkan berbagai tantangan kompleks bagi pemerintah kota di seluruh dunia.

Di hadapan para peserta konferensi di Jember, Modou Jonga memaparkan peran-peran kunci AI dalam mewujudkan kota cerdas (Smart Cities). Peran tersebut meliputi peningkatan efisiensi energi yang signifikan melalui optimalisasi sistem penerangan jalan dan manajemen bangunan, peningkatan efisiensi dalam pengelolaan limbah, termasuk pemilahan, pengumpulan, dan daur ulang, serta penyediaan alat untuk analisis data yang lebih baik guna mendukung perencanaan tata kota yang cerdas dan berkelanjutan. Lebih lanjut, AI juga dapat dimanfaatkan dalam sistem pengawasan dan respons darurat untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan publik, serta mengoptimalkan rute, jadwal, dan efisiensi transportasi publik guna mengurangi kemacetan dan polusi.

Selain membahas manfaat transformatif AI ini, Jonga juga menyoroti kontribusi AI terhadap ketahanan kota (resilience). Ia menjelaskan bagaimana AI dapat membantu kota dalam mengantisipasi, merespons, dan pulih secara lebih efektif dari berbagai krisis, termasuk bencana alam dan krisis kesehatan yang mungkin terjadi.

Namun, presentasi Jonga tidak berhenti pada potensi semata. Ia secara khusus menekankan tantangan dan pertimbangan etis yang menyertai penerapan AI dalam skala besar di perkotaan. Isu-isu sensitif seperti privasi data warga, potensi bias yang mungkin timbul dari algoritma yang digunakan, masalah akuntabilitas ketika terjadi kesalahan sistem AI, serta dampak sosial ekonomi dari otomatisasi pekerjaan, menjadi perhatian penting yang menurutnya harus diatasi secara cermat oleh para pembuat kebijakan dan pengembang teknologi di seluruh dunia.

Kesimpulan dari presentasi Modou Jonga menegaskan bahwa meskipun AI menawarkan solusi inovatif yang sangat menjanjikan untuk tantangan urbanisasi yang cepat, implementasinya harus disertai dengan kerangka etika yang kuat dan pemahaman mendalam tentang implikasi sosialnya. Diskusi ini diharapkan dapat memicu dialog lebih lanjut dan kolaborasi internasional tentang bagaimana kota-kota dapat memanfaatkan kekuatan AI secara bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan urban yang tidak hanya lebih cerdas dan berkelanjutan, tetapi juga lebih berkeadilan bagi seluruh warganya.

 

 

 

Kecerdasan Buatan Kunci Transformasi Pedesaan: Manfaat dan Tantangan Dibedah di ICRD 2025 Jember

Potensi besar Kecerdasan Buatan (AI) dalam mendorong pembangunan pedesaan serta tantangan yang menyertainya menjadi topik utama dalam presentasi oleh Mustafa Mat Deris dari Fakultas Bisnis dan Teknologi Informasi, Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), di ajang International Conference on Rural Development (ICRD) 2025 yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Jember pada Rabu (18/6/2025).

Dalam paparannya yang berjudul "AI and Rural Development (Socio-Economics): Benefits and Challenges," Mustafa Mat Deris memulai dengan memberikan definisi komprehensif tentang AI sebagai mesin yang meniru kecerdasan manusia, dan Machine Learning (ML) sebagai ilmu yang mengembangkan algoritma untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti pengenalan wajah atau suara, menjelaskan bahwa ML adalah bagian dari AI, dan Deep Learning merupakan subset dari ML yang menggunakan jaringan saraf berlapis. "Meskipun AI sering diasosiasikan dengan industri maju di perkotaan, potensinya untuk dimanfaatkan di komunitas pedesaan guna meningkatkan pembangunan sangatlah besar," ungkap Mustafa.

Ia menyoroti bahwa pembangunan pedesaan adalah proses multi-faceted yang bertujuan meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, dan lingkungan di daerah pedesaan, dengan fokus khusus pada pertanian dan sektor terkait, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk pedesaan, akses mereka terhadap sumber daya dan layanan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Mustafa kemudian menjabarkan bagaimana AI dapat membawa manfaat signifikan bagi pengembangan sosial, khususnya dalam meningkatkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di pedesaan, mengidentifikasi beberapa area kunci pembangunan pedesaan di mana AI dapat berperan, termasuk peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, air bersih, dan sanitasi, pengembangan infrastruktur seperti jaringan transportasi, pasokan energi, dan teknologi komunikasi yang penting untuk pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup, serta peran krusialnya dalam pembangunan pertanian sebagai sumber mata pencarian utama masyarakat pedesaan.

Ia menambahkan bahwa praktik dan teknologi pertanian berkelanjutan adalah kunci untuk meningkatkan ekonomi pedesaan dan ketahanan pangan, dan AI dapat membantu menciptakan peluang mata pencarian baru serta mengurangi kemiskinan melalui aplikasi dalam tenaga kerja pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan tangan, konstruksi, manufaktur, dan layanan jasa, serta dalam pengembangan pariwisata, ekowisata, dan pengelolaan sumber daya lokal, di samping meningkatkan inklusi sosial dan kelestarian lingkungan. Sebagai kesimpulan, Mustafa Mat Deris menegaskan bahwa AI menawarkan energi baru bagi bisnis kecil pedesaan yang menghadapi kesenjangan digital.

"Dengan mengatasi isu konektivitas, memperluas basis pelanggan, dan merampingkan rantai pasokan, AI dapat memberdayakan bisnis-bisnis ini untuk mengatasi isolasi geografis dan berkembang di pasar global," jelasnya.

 Ia mengakui bahwa perjalanan menuju inklusi digital total adalah kompleks, namun dengan solusi yang ditargetkan dan upaya kolaboratif, potensi pertumbuhan dan inovasi di daerah pedesaan tidak terbatas. Mustafa juga menekankan bahwa pemanfaatan AI tidak hanya untuk kemajuan teknologi, tetapi untuk kemajuan semua komunitas, tak peduli seberapa terpencilnya.

"Adopsi dan integrasi AI yang sukses membutuhkan infrastruktur yang memadai, ketersediaan data, dan kebijakan pendukung, yang dapat bervariasi di setiap negara," pungkasnya, menggarisbawahi tantangan yang harus diatasi untuk mewujudkan potensi penuh AI di pedesaan.

  

Connect