Kecerdasan Buatan Kunci Transformasi Pedesaan: Manfaat dan Tantangan Dibedah di ICRD 2025 Jember
Potensi besar Kecerdasan Buatan (AI) dalam mendorong
pembangunan pedesaan serta tantangan yang menyertainya menjadi topik utama
dalam presentasi oleh Mustafa Mat Deris dari Fakultas Bisnis dan Teknologi
Informasi, Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), di ajang International
Conference on Rural Development (ICRD) 2025 yang diselenggarakan Universitas
Muhammadiyah Jember pada Rabu (18/6/2025).
Dalam paparannya yang berjudul "AI and Rural
Development (Socio-Economics): Benefits and Challenges," Mustafa Mat Deris
memulai dengan memberikan definisi komprehensif tentang AI sebagai mesin yang
meniru kecerdasan manusia, dan Machine Learning (ML) sebagai ilmu yang
mengembangkan algoritma untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti
pengenalan wajah atau suara, menjelaskan bahwa ML adalah bagian dari AI, dan
Deep Learning merupakan subset dari ML yang menggunakan jaringan saraf
berlapis. "Meskipun AI sering diasosiasikan dengan industri maju di
perkotaan, potensinya untuk dimanfaatkan di komunitas pedesaan guna
meningkatkan pembangunan sangatlah besar," ungkap Mustafa.
Ia menyoroti bahwa pembangunan pedesaan adalah proses
multi-faceted yang bertujuan meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, dan
lingkungan di daerah pedesaan, dengan fokus khusus pada pertanian dan sektor
terkait, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk pedesaan, akses
mereka terhadap sumber daya dan layanan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan.
Mustafa kemudian menjabarkan bagaimana AI dapat membawa
manfaat signifikan bagi pengembangan sosial, khususnya dalam meningkatkan
sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di pedesaan, mengidentifikasi
beberapa area kunci pembangunan pedesaan di mana AI dapat berperan, termasuk
peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, air
bersih, dan sanitasi, pengembangan infrastruktur seperti jaringan transportasi,
pasokan energi, dan teknologi komunikasi yang penting untuk pembangunan ekonomi
dan peningkatan kualitas hidup, serta peran krusialnya dalam pembangunan
pertanian sebagai sumber mata pencarian utama masyarakat pedesaan.
Ia menambahkan bahwa praktik dan teknologi pertanian
berkelanjutan adalah kunci untuk meningkatkan ekonomi pedesaan dan ketahanan
pangan, dan AI dapat membantu menciptakan peluang mata pencarian baru serta
mengurangi kemiskinan melalui aplikasi dalam tenaga kerja pertanian,
peternakan, perikanan, kerajinan tangan, konstruksi, manufaktur, dan layanan
jasa, serta dalam pengembangan pariwisata, ekowisata, dan pengelolaan sumber
daya lokal, di samping meningkatkan inklusi sosial dan kelestarian lingkungan. Sebagai
kesimpulan, Mustafa Mat Deris menegaskan bahwa AI menawarkan energi baru bagi
bisnis kecil pedesaan yang menghadapi kesenjangan digital.
"Dengan mengatasi isu konektivitas, memperluas basis
pelanggan, dan merampingkan rantai pasokan, AI dapat memberdayakan
bisnis-bisnis ini untuk mengatasi isolasi geografis dan berkembang di pasar
global," jelasnya.
Ia mengakui bahwa
perjalanan menuju inklusi digital total adalah kompleks, namun dengan solusi
yang ditargetkan dan upaya kolaboratif, potensi pertumbuhan dan inovasi di
daerah pedesaan tidak terbatas. Mustafa juga menekankan bahwa pemanfaatan AI
tidak hanya untuk kemajuan teknologi, tetapi untuk kemajuan semua komunitas,
tak peduli seberapa terpencilnya.
"Adopsi dan integrasi AI yang sukses membutuhkan
infrastruktur yang memadai, ketersediaan data, dan kebijakan pendukung, yang
dapat bervariasi di setiap negara," pungkasnya, menggarisbawahi tantangan
yang harus diatasi untuk mewujudkan potensi penuh AI di pedesaan.
Tags : Berita Event Penelitian
Posting Komentar