Senin, 01 Agustus 2022

LSP Unmuh Jember Gelar Uji Sertifikasi Perdana



Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) gelar kegiatan uji sertifikasi pada Kamis (21/07/2022) di Laboratorium Teknik Informatika Unmuh Jember. Kegiatan uji sertifikasi melibatkan mahasiswa Teknik Informatika dengan skema sertifikasi  database programmer dan teknisi madya jaringan komputer.

Kegiatan uji sertifikasi ini merupakan kegiatan uji perdana yang dilakukan oleh LSP Unmuh Jember setelah mendapatkan lisensi resmi pada bulan Oktober 2021 silam. Kegiatan uji sertifikasi ini diproyeksikan akan menjadi kegiatan yang diwajibkan untuk mahasiswa yang akan lulus dari Unmuh Jember.

Daryanto yang merupakan ketua LSP Unmuh Jember, menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya uji sertifikasi serta rencana untuk mewajibkan uji sertifikasi untuk mahasiswa yang akan lulus dari Unmuh Jember, tidak lain untuk melakukan peningkatan mutu dan kualitas calon lulusan mahasiswa Unmuh Jember.

“Memang sertifikat yang berasal dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, sertifikat garuda tersebut itu menunjukkan skill dari seorang mahasiswa, bukti bahwa mahasiswa tersebut kompeten dan menguasai di bidang sesuai skema yang ada pada sertifikat tersebut.” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa rencana LSP kedepannya juga menambah skema dalam uji sertifikasi sebanyak 14 skema baru dengan capaian ruang lingkup sebanyak 10 Program Studi di Unmuh Jember.

“Selain uji sertifikasi, saat ini kita juga sedang merancang skema baru seperti salah satunya kewirausahaan, nah kalau kewirausahaan sendiri cakupannya bisa mengakomodir seluruh prodi, nah lalu ada skema yang lebih spesifik seperti salah satunya skema  fasilitator pemberdayaan masyarakat dan analisa kebijakan publik untuk prodi Ilmu Pemerintahan, dan masih banyak lainnya.” jelasnya.

Selain itu dirinya berharap bahwa nantinya di tahun ke-3 seluruh prodi di Unmuh Jember sudah memiliki uji sertifikasinya masing-masing, mengingat sertifikat logo garuda saat ini sangat dibutuhkan oleh lulusan mahasiswa.

“Harapan kami itu di tahun ke-3 dari 28 prodi yang ada di Unmuh Jember, minimal itu kita sudah punya uji sertifikasi tiap prodi tersebut, jadi asumsinya nanti tiap prodi itu ada, ya karena memang era saat ini sertifikat logo garuda itu memang dibutuhkan sebagai pendamping ijazah.” harapnya.

524 Mahasiswa Terjun ke Desa Saat Pelepasan KKN Reguler Tematik Gelombang 2

 


Sebanyak 524 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 2 tahun 2022 telah diturunkan untuk melaksanakan tugasnya sebagai bagian dari pengabdian masyarakat di Halaman Parkir Gedung A Universitas Muhammadiyah Jember, pagi ini (1/8).

     Dibuka oleh Rektor Unmuh Jember, Dr Hanafi MPd, melalui sambutannya beliau menyampaikan mahasiswa harus memberikan kesan positif kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan dan bangga. Selain harus serius, ia menambahkan, agar mahasiswa juga harus menikmati proses yang dikerjakan.

     "Sikap terhadap masyarakat itu mencerminkan kampus Unmuh Jember, harapannya para mahasiswa harus bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya."

     KKN Gelombang dua tahun ini menempatkan dua kecamatan dengan total kurang lebih 50 desa sebagai lokasi kegiatan para mahasiswa. Program-program yang wajib menjadi bahan unggulan bagi para mahasiswa adalah program yang berkaitan dengan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

     Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Dr Bagus Setya Rintyarna MKom, memaparkan tema KKN Reguler lebih mengarah kepada UMKM yang terletak di masing-masing daerah. Berbeda dengan KKN Kolaboratif yang mengusung tema Pemaksimalan Peran Perguruan Tinggi dalam Penataan Data Kemiskinan Berbasis TIK.

     “Selain berfokus pada UMKM, mahasiswa tentu mempunyai program kreasinya masing-masing kemudian mereka pasti akan terlibat dengan agenda-agenda yang dimiliki perangkat desa, seperti agenda Agustusan.” jelasnya.

     Menutup sambutannya, Bagus menghimbau untuk mahasiswa harus siap bertemu dan berkolaborasi dengan kelompok KKN dari kampus lain yang mungkin saja berada di lokasi yang sama. Selain berlomba-lomba dalam kebaikan, ia juga menghimbau agar para mahasiswa dapat meningkatkan kolaborasi bukan kompetisi.

KKN 236 Kembangkan Potensi Usaha Rozy Ecoprint


KKN Kolaboratif 236 memiliki visi dan misi tersebut lebih mengarah pada pendataan verifikasi data kemiskinan melalui aplikasi DTKS di kabupaten Jember. Hal tersebut bertujuan untuk memuktahiran data kemiskinan yang tidak terstruktur sesuai dengan prosedur dan kriteria sebenarnya. Pemuktahiran data tersebut tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat oleh pemerintah kabupaten sendiri, oleh karena itu dibutuhkan koordinasi dengan mahasiswa sebagai agent of change di masyarakat.

     Selain pemutakhiran data kemiskinan melalui aplikasi DTKS, program kerja selanjutnya adalah mengembangkan potensi UMKM yang ada di Desa Karangrejo. Salah satunya ialah, Rozy ecoprint di lingkungan Kalikotok yang telah berdiri sejak tahun 2019 sampai sekarang. Dalam usaha Rozy Ecoprint ini menyediakan beberapa produk turunan antara lain, kain ecoprint, tas ecoprint (kulit/kanvas), sepatu ecoprint berbahan kulit dan kanvas.

     Dalam pembuatannya terdapat beberapa tahapan mulai dari persiapan awal (menyiapakan kain sebagai bahan dasarnya), lalu tahapan mordanting kain mori, proses pencetakan, pengukusan kain, melepas ikatan kain, fiksasi kain, mencuci dan mengeringkan kain. Dalam pengolahan produk tersebut tentu tidak dapat dilakukan tanpa kerjasama dan bantuan dari orang lain. Tentu tidak menutup kemungkinan akan adanya sebuah hambatan, resiko serta permasalahan dalam setiap pelaksanaannya.

     Permasalahan yang terjadi ecoprint Rozy yaitu adanya kesulitan dalam membaca pasar. Hal ini didukung dengan potensi kualitas produk yang dihasilkan serta brand produk yang sudah mulai dikenal di masyarakat.

     Berdasarkan potensi tersebut yang dapat dilakukan mahasiswa (peran mahasiswa) ialah menjadi penghubung antara produsen dengan konsumen dari produk tersebut. Berangkat dari permasalahan yang diatas, maka yang dapat dilakukan adalah dengan mencocokan produk yang dihasilkan dengan keinginan pasar atau konsumen. Sehingga hasil akhirnya dapat menciptakan inovasi produk yang (trend) kekinian.

Sabtu, 30 Juli 2022

Bukan Kopi Luwak Biasa Inilah Potensi Tersembunyi dari Dusun Pakel Desa Suco Pangepok


Penerjunan KKN telah usai beberapa pekan lalu, kini para Mahasiswa KKN diberikan amanat untuk turut mengabdi kepada masyarakat selama sekitar 35 hari ke depan. Termasuk salah satunya adalah Mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 225.

     Semenjak turun ke lapangan, para mahasiswa KKN 225 melakukan survei lapangan di perkebunan kopi dusun Pakel dilanjut dengan menganalisis masalah di perkebunan kopi. Sebelumnya, para mahasiswa melakukan wawancara dengan kepala desa, kepala dusun, dan para petani kopi.

     Jenis kopi robusta menjadi tanaman kopi yang paling banyak ditanam. Menurut kepala desa suco pangepok, Abdul Rahman, potensi komoditas kopi di kalangan masyarakat sangat besar salah satu wilayah penghasil kopi yaitu di dusun pakel. Ia juga menjelaskan bahwa saat panen raya dusun Pakel dapat memanen sekitar 10-11 ton biji kopi mentah. Kopi dari kotoran luwak liar yang biasa ditemukan di kebun kopi biasanya diolah oleh warga sekitar dan dikonsumsi pribadi.

     “Panen kopi dilakukan setahun sekali yaitu pada saat bulan 7 atau 8 dan hasil panen dijual kepada pengepul kopi”: pungkasnya.  

     Mahasiswa KKN Kolaboratif 225 menganalisis permasalahan bahwa komoditas kopi di dusun ini belum dikelola dengan baik, rata-rata hasil panen pada perkebunan kopi mayoritas dijual pada pengepul sehingga nilai ekonomisnya kurang maksimal. Apabila dikembangkan lagi di masa mendatang dengan cara diolah dan dijadikan suatu produk bubuk kopi luwak maka dapat meningkatkan perekonomian dan dapat memberikan efek pemberdayaan ekonomi masyarakat petani kopi.

     Pihak desa merekomendasikan peningkatan ekonomi melalui komoditas kopi karena memang dusun pakel ini memiliki kebun kopi yang sangat luas. Selain itu permasalahan mahalnya harga pupuk dapat mengurangi hasil panen sehingga kurang maksimal. Pemerintah sebaiknya menekan harga pupuk dan dapat memberikan subsidi pupuk bagi para petani sehingga petani tidak keberatan dengan permasalahan pupuk.

Cegah Korupsi dalam Korporasi, Fakultas Hukum Gandeng Telkomsel

 

Tindak pidana merupakan perbuatan yang melanggar larangan yang telah diatur oleh hukum yang kemudian diancam sebagai sanksi pidana. Namun, bagaimana tindak pidana terjadi pada sebuah koorporasi? Bagaimana pencegahan korupsi dan perekonomian negara di dalamnya?

     Membahas hal tersebut, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember menggelar kuliah tamu bersama Vice President Corporate Counsel Telkomsel di Aula Fakultas Hukum dan Zoom Meeting, pagi tadi (29/7).

     Dekan Fakultas Hukum Unmuh Jember, H Suyatna SH MHum mengungkapkan, esensi dalam konteks hukum pidana memiliki dua nilai yaitu perbuatan dengan cara melarang atau mengharuskan yang disertai dengan sanksi pidana dan subjek hukum pidana. Seiring berkembangnya zaman, Suyatna menambah, subjek hukum pidana turut berkembang, tidak terbatas pada manusia tetapi juga represent dan koorporasi.

     “Kejahatan koorporasi sebenarnya sudah lama ada, sejak adanya Undang Undang darurat No.7 1955 tentang perbuatan pidana ekonomi. Pertanyaannya, apakah benar koorporasi termasuk subjek hukum pidana, siapa saja yang melakukan kejahatan koorporasi.: jelasnya.

     Di akhir sambutannya, Suyatna berharap mahasiswa dan mahasiswi dapat berinteraksi dan mendapatkan sisi jelas dari materi yang disampaikan.

     Dirgantara Putra SH MSi dalam pemaparan materinya menjelaskan terdapat empat point diskusi yaitu pertanggungjawaban tindak pidana oleh korporasi, pengelolaan korporasi, aturan penliaian bisnis dan GCG sebagai benteng korupsi dalam korporasi, dan penerapan tindak pidana oleh korporasi.

     Dirgantara Putra merupakan salah satu aktivits dari Himpunana Mahasiswa Islam yang lahir di Lampung. Beliau termasuk lulusan dari Universitas Diponegoro, dan Universitas Indonesia.

Sabtu, 23 Juli 2022

Pemkab Jember Gelar Pelepasan KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember


Pemerintah Kabupaten Jember (Pemkab Jember) gelar Pelepasan KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember yang perdana dengan mengusung tema Pemaksimalan Peran PT dalam Penataan Data Kemiskinan Berbasis TIK di Kabupaten Jember, pada Sabtu (23/07/2022) di Alun-Alun Jember.

Berkolaborasi dengan seluruh Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember, Rektor Unmuh Jember mengisi sambutan mewakili Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember.

Dalam sambutannya Rektor Unmuh Jember menyampaikan bahwa luaran dari KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap permasalahan pemutakhiran data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan pengelolaan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di Jember.

“Basis data yang termutakhirkan saat ini memang perlu untuk ditingkatkan dan menjadi pr untuk kita semua, berangkat dari masalah tersebut sinergi KKN Kolaborasi yang dilaksanakan oleh 13 Perguruan Tinggi diharapkan mampu memberikan kontribusi terutama masalah DTKS dan TIK di Jember.” Ungkap Dr Hanafi Mpd, Rektor Unmuh Jember.

Selain itu, Rektor Unmuh Jember mewakili 13 Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember menyampaikan rasa terimakasih kepada Bupati Kabupaten Jember, Pemerintah Kabupaten Jember, Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jember.

“Di akhir sambutan ini mewakili dari 13 PTN dan PTS Se-Kabupaten Jember yang tergabung dalam KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember , kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bupati Jember, OPD di lingkungan Kabupaten Jember, pihak Kecamatan, Desa dan seluruh pihak yang memberikan dukungan dan memfasilitasi kelancaran dan kesuksesan KKN ini, semoga Allah selalu ridho dengan langkah kita dalam memajukan Jember.” harapnya.

Dihadiri oleh Bupati Jember, perwakilan desa Se-Kabupaten Jember, perwakilan Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember, dan 2.485 mahasiswa peserta KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember, Alun-Alun Jember dipenuhi dengan antusias peserta.

Bupati Kabupaten Jember menyampaikan bahwa di Jember 250.000 orang di Jember membutuhkan bantuan dari pengabdian mahasiswa dalam program KKN Kolaboratif yang dilaksanakan selama 35 hari.

“Tema itu cuman slogan kalimat, tapi intinya adalah mencari orang yang tepat sasaran agar mereka mendapatkan haknya, kalau mereka kurang mampu maka harus mendapatkan haknya, karena hari ini di Jember masih ada 250.000 kemiskinan di Kabupaten Jember, ini bukan urusan kalimat kita datang ke lapangan untuk mencatat kemiskinan, ini urusan perut.” ungkap Ir H Hendy Siswanto, Bupati Kabupaten Jember.

Selain itu, Hendy menjelaskan bahwa penting untuk berkolaborasi antara seluruh kades dan seluruh mahasiswa peserta KKN Kolaboratif demi mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat Jember.

 

“Saat ini anda semua diberi kesempatan untuk ikut serta dalam KKN Kolaboratif, bersama-sama untuk mencatat kemiskinan, teman-teman Kades saya mohon bantuan dengan sangat dan ikhlas, bantu adik-adik mahasiswa ini untuk mengawal tunjukkan rakyat kita mana perlu yang dicatat secara benar, kalau memang mereka punya hak maka hak tersebut diberikan, karena masyarakat yang dibawah 12.000 pendapatan per-harinya masih banyak di Jember, dan tentu program ini akan kami pantau.” jelasnya.

Rabu, 20 Juli 2022

Mengenalkan Pandhalungan, Mahasiwa Prodi Ilmu Komunikasi dan Psikologi Gelar Festival Budaya



Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember gelar acara Festival Budaya, pada Rabu (20/07/2022) di Aula Ahmad Zainuri Universitas Muhammadiyah Jember.

Acara festival budaya ini diselenggarakan oleh mahasiswa dan mahasiswi semester empat Prodi Ilmu Komunikasi dan Psikologi. Merupakan luaran dari mata kuliah komunikasi antar budaya, festival budaya kali ini mengangkat tema Pandhalungan to Era (Pantoera).

Akdhdiyat Rizal yang merupakan ketua panitia menjelaskan bahwa tema Pantoera sendiri diangkat karena ingin menunjukkan transisi antara Pandhalungan jaman dahulu ke Pandhalungan jaman sekarang.

“Pandhalungan to Era itu bisa diartikan, Pandhalungan yang dulu hingga jaman  sekarang, jadi kaya menampilkan transisi Pandhalungan jaman dulu ke era sekarang.” ungkapnya.

Berkolaborasi dengan banyak pihak seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik Gudang Production, UKM Teater Oksigen, Idola Patrol, dan Sanggar Hastarini. Kegiatan ini menampilkan banyak hiburan seperti live musik, kesenian tari, musik tradisional, hingga pentas drama singkat.

Selain itu, mahasiswa dan mahasiswi ikut andil dalam menampilkan hiburan. Mahasiswi Prodi Psikologi menampilkan kesenian tari dan disusul dengan panduan suara sedangkan untuk mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi menampilkan live musik.

Akhdiyat Rizal juga menjelaskan bahwa festival budaya ini tidak memiliki ongkos tiket masuk. Mengingat tujuan dari festival budaya ini ingin menunjukkan bagaimana komunikasi antar budaya di Pandhalungan itu terjadi, sehingga festival budaya ini berjalan dengan sangat meriah dan Aula Ahmad Zainuri dipenuhi oleh antusias dari khalayak penonton.

“Festival budaya ini kita free htm, memang kita sengaja untuk free karena ya ingin mengenalkan transisi Pandhalungan tersebu ya yang pertama, yang kedua kita juga ingin mengundang khalayak sebanyak-banyaknya sehingga acara ini bisa dihadiri secara meriah.” ujarnya.

Putra Kurniawan yang merupakan dosen pengampu mata kuliah komunikasi antar budaya menjelaskan bahwa tema Pandhalungan sendiri sudah cukup untuk menjadi luaran mata kuliah. Pergabungan antara dua bahasa yaitu Jawa dan Madura sudah memberi gambaran bagaimana komunikasi antar budaya.

“Memang kegiatan kolaborasi kedua Prodi Ilmu Komunikasi dan Psikologi ini berangkat dari mata kuliah yang sama yaitu komunikasi antar budaya, saya rasa mahasiswa sudah cukup representatif dalam memberi gambaran bagaimana komunikasi antar budaya terjadi, mengingat Pandhalungan memiliki dua bahasa yaitu Jawa dan Madura.” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga berharap bahwa antusias dan banyaknya khalayak penonton yang hadir itu bisa menjadi semangat untuk mahasiswa, dan menjadi ajang promosi untuk Prodi Ilmu Komunikasi dan Psikologi.

 

“Semoga saja nantinya mahasiswa bisa makin semangat lagi, karena festival budaya ini harusnya menjadi acara rutin tahunan untuk luaran mata kuliah komunikasi antar budaya, dan dengan gratisnya tiket masuk ini saya harap bisa menjadi promosi untuk Prodi Ilmu Komunikasi dan Psikologi kepada masyarakat.” harapnya.

Connect