Senin, 04 Maret 2024

Mahasiswa KKN Unmuh Jember Gelar Psikoedukasi Cegah Bullying Usia Dini

    Pendidikan formal salah satunya sekolah dasar (SD) sangat berperan penting dalam pembentukan pola pikir karakter positif siswa. Sekolah sudah sepatutnya menjadi tempat belajar dengan memberikan suasana yang aman dan nyaman serta terhindar dari perilaku tidak menyenangkan salah satunya adalah bullying. Namun pada kenyataanya sekolah masih belum sepenuhnya mampu mewujudkan hal tersebut dikarenakan masih banyak perilaku menyimpang seperti bullying terjadi dikalangan siswa yang dapat mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.

    Para mahasiswa dari kelompok 21 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember di desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, menggelar kegiatan psikoedukasi pencegahan bullying bagi siswa-siswi Sekolah Dasar di SDN 02 Tanggul Wetan. Kegiatan psikoedukasi dilakukan pada tanggal 4 Maret 2024 pada pukul 08.30-11.00 WIB. Yang diikuti oleh siswa SD kelas 5 dari 5 A-C sekitar sebanyak 70 siswa. Kegiatan psikoedukasi dilakukan di SD Negeri 02 Tanggul Wetan, tepatnya pada Jl. urip Sumoharjo No.135. 


    Psikoedukasi ini mengambil tema "Katakan Tidak pada Bullying" untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang pentingnya menolak tindakan bullying.Kegiatan tersebut bertujuan guna meningkatkan edukasi kepada siswa - siswi SDN 02 Tanggul Wetan tentang dampaknya bullying di lingkungan sekolah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN 21 Universitas Muhammadiyah Jember. Kami memberikan materi ini hanya kepada siswa - siswi kelas 5 yang berjumlah 70 orang, yang terdiri dari tiga kelas. Siswa - siswi menyambut kami dengan baik dan gembira serta mengikuti kegiatan dengan fokus dan penuh semangat. Setelah kita memberikan materi kepada siswa - siswi, kami mereview ulang dengan memberikan pertanyaan kepada mereka tentang materi yang telah diberikan.

    Tindakan kekerasan pada anak sedang marak dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dari hasil Kemenpppa (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) data terakhir pada 1 Januari 2024 ada 3.403 jumlah kasus yang masuk dari semua gander. 


    Berdasarkan hasil data diatas menunjukkan bahwa penyumbang terbesar anak yang menjadi korban kekerasan seluruh Indonesia adalah Provinsi Jawa Timur sebanyak 271 anak per 10.000. Menunjukkan bahwa kekerasan yang terjadi di Jawa Timur perlu adanya perhatian yang seirus. 

    Serta data dari Kemenpppa menunjukkan bahwa korban berdasarkan usia sebagai penyumbang tertinggi kedua setelah remaja (13-17 ) yaitu usia (6-12) sebanyak 813 korban yang mana ini adalah usia anak-anak (SD). Dari segi jenjang pendidikan, korban yang mengalami kekerasan terbanyak ketiga yakni jenjang SD sebanyak 819 korban.

    Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa kekerasan di Indonesia terus mengalami peningkatan dan perlu adanya perhatian khusus, bahkan dari Kota Jember berdasarkan dari Radar Jember menunjukkan adanya kekerasan yang juga cukup tinggi, dari data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat sepanjang 2 bulan pertama tahun 2023 sudah terdapat 6 kasus perundungan dan 14 kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan. Hingga 6 Oktober 2023 data yang sudah terinput menunjukkan sebanyak 23 kasus yang mana 50% kasus tersebut terjadi di jenjang pendidikan SMP, dan 23% terjadi di jenjang SD, lalu 13,5% lainnya terjadi di jenjang SMK.

    Nawawi Irfan (kepala sekolah SDN 02 Tanggul Wetan) mengemukakan bahwa banyak siswa yang melakukan bullying terhadap siswa lainnya, salah satu contoh seperti memanggil nama orang tua. Kepala Sekolah sangat antusias Dengan adanya mahasiswa KKN yang melakukan psikoedukasi tentang 'Bullying' kepada siswa SDN 02 Tanggul Wetan untuk  membangun wawasan adik-adik kelas V. Materi yang diberikan adalah definisi dari bullying, jenis-jenis dari bullying beserta contohnya, dampak dan bagaimana cara melawan bullying. Cara penyampaian materi juga menggunakan media edukasi berupa video, yang di dalam video menjelaskan mengenai bagaimana perasaan dari korban di dalam video tersebut, teman-teman dari korban yang saling membantu, maupun di dalam video menunjukkan bagaimana pelaku meminta maaf kepada korban. Dalam proses psikoedukasi siswa-siswi di ajak merefleksi dengan cara menulis dari apa yang didapatkan dari video maupun apa yang dilakukan apabila ada perilaku bullying.


    Bentuk tindakan bullying yang terjadi pada siswa SDN 02 Tanggul Wetan  tidak hanya berupa bullying dalam bentuk verbal saja seperti mencela sesama teman dengan cara memanggil panggilan orang tua, mencela teman yang memiliki keterbatasan fisik, bahkan sampai dalam bullying bentuk fisik seperti memukul, mencubit,  menarik dan menjeggal temannya sambil berjalan.

    Dari kejadian bullying ini dapat memberikan dampak yang negatif untuk jangka waktu yang pendek dan panjang. Pengaruh jangka pendek yang ditimbulkan akibat perilaku bullying adalah korban menjadi depresi karena mengalami penindasan, menurunnya minat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru dan menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan sekolah. Sedangkan akibat yang ditimbulkan bagi korban dalam jangka panjang dari penindasan ini seperti mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baik dengan teman sebaya dan selalu memiliki kecemasan terhadap perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-temannya

    Materi psikoedukasi mencakup pemahaman tentang pengertian bullying, jenis-jenis bullying, dampak negatifnya, serta strategi untuk menghadapinya. Para pemateri dari KKN 21 Universitas Jember yang terlibat menjelaskan bahwa psikoedukasi ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri dan teman-teman mereka dari tindakan bullying.

    Psikoedukasi ini merupakan langkah proaktif sekolah dalam menangani isu bullying. Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa SD 02 tanggul wetan.  Siswa merespons positif terhadap sosialisasi tersebut, menganggapnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang masalah bullying dan belajar cara bertindak jika mereka atau teman mereka mengalami situasi serupa.

    Pembawaan materi yang dibawakan oleh Mahasiswa kelompok 21 KKN Universitas Muhammadiyah ini dibuat semenarik dan semenyenangkan mungkin agar para siswa-siswi paham dengan materi edukasi yang dibawakan dengan menggunakan warna tulisan dan animasi anak-anak yang menarik dalam materi dan video yang dibawakan. Tanggapan serta respon dari siswa-siswi kelas 5 terhadap psikoedukasi yang dilakukan oleh Mahasiswa kelompok 21 KKN Universitas Muhammadiyah Jember ini mendapat respon yang sangat positif, dimulai dari siswa-siswi dapat menyimak materi dari awal hingga akhir dengan baik, lalu membuat suasana belajar menjadi lebih kondusif serta aktif pada saat psikoedukasi berlangsung. 

    Lalu tanggapan dari beberapa anak kelas 5 SDN 02 Tanggul Wetan ini sangat senang karena, pada akhirnya mereka paham bahwa perasaan menjadi korban bullying dan tindakan apa yang perlu dilakukan pada saat melihat teman yang sedang mengalami hal tersebut di depan matanya. Lalu dari psikoedukasi yang dilakukan beberapa murid kelas 5 SDN 02 Tanggul Wetan ini menjadi lebih terbuka kepada kami Mahasiswa kelompok 21 KKN Universitas Muhammadiyah Jember, bahwa mereka sebenarnya tidak sadar bahwa selama ini pernah menjadi korban bullying baik secara verbal, nonverbal, atau cyberbullying

Minggu, 03 Maret 2024

Maksimalkan Pengelolaan Zakat, Dosen Unmuh Jember Gelar Pelatihan Pengelolaan Manajemen Zakat



Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paleran mengadakan Pelatihan Pengelolaan Manajemen Zakat bagi PCM Paleran di Perguruan Muhammadiyah Paleran pada Ahad, (3/3/2024) lalu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari aktivitas Riset-Mu Batch VII 2024 Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Yang menjadi pemateri adalah Dhofir Catur Bashori, M.H.I, selaku dosen Al-Islam & Kemuhammadiyaha  Unmuh Jember dan dipandu langsung oleh Ustad Rizky Rizal Pahlevi selaku Ketua PCM.

Dalam pemaparannya, pemateri memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada para peserta tentang seputar hukum zakat dan pentingnya pengelolaan zakat secara profesional. Kemudian dilanjutkan dengan materi yang berkaitan dengan prinsip-prinsip manajerial dalam organisasi pengelolaan zakat, dan diakhiri dengan praktek perhitungan zakat.

Selain itu, Dhofir Catur Bashori ungkap pentingnya gelaran kegiatan pelatihan Pengelolaan Manajemen Zakat di PCM Paleran, menurutnya Zakat merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang muslim ketika sudah sampai pada nishab dan haulnya.

"Selain memiliki fungsi sebagai ibadah yang bersifat ritual atau hablum minallhai, ibadah zakat juga memilki fungsi sosial atau hamblum minannasi. Zakat memiliki potensi yang sangat besar dalam meningktakan taraf kehidupan kehidupan masyarkat, namun sayangnya potensi tersebut belum dapat dimaksimal oleh para pengelola zakat," ungkapnya.

Menurutnya kondisi tersebut disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah; kurangnya kesadaran masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kewajiban seputar zakat, hingga kurangnya manajerial yang baik dalam mengelola zakat.

Pelatihan tersebut disambut secara antusias oleh peserta ditunjukkannya dengan serunya diskusi dan pertanyaan yang dilontarkan seputar hukum dan perhitungan zakat saat pelatihan berlansung.

"Mereka menyadari tentang pentingnya pengelolaan zakat secara profesional. Hal ini menjadi salah satu indikator tentang pentingnya kegiatan-kegiatan yang bersifat sosialisasi atau pelatihan tentang pengelolaan zakat. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan PCM dapat memaksimal potensi zakat umat Islam di wilayah tersebut," harapnya. 

Sabtu, 02 Maret 2024

Kenalkan Pertanian Modern, Faperta Unmuh Jember Gelar Pelatihan Drone Spraying Tanaman



Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) bekerjasama dengan PT. Agro Sentosa (Dagros), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian modern, telah berhasil menyelenggarakan pelatihan penggunaan drone dalam penyemprotan tanaman pada hari Selasa dan Rabu (2-3/4/2024) di area Green House Unmuh Jember. 

Dalam pelatihan yang berlangsung selama dua hari tersebut, peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang penggunaan drone dalam penyemprotan tanaman. Materi pelatihan meliputi pengenalan tentang drone yang digunakan dalam pertanian, prinsip-prinsip operasional, peraturan penggunaan drone, serta teknik-teknik penyemprotan yang efektif dan efisien.

Ir. Iskandar Umarie, M.P.  Dekan Fakultas Pertanian Unmuh Jember, menjelaskan bahwa penggunaan drone dalam pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian. "Dengan menggunakan drone, penyemprotan pestisida atau pupuk dapat dilakukan dengan lebih tepat dan efisien. Hal ini dapat mengurangi risiko keracunan, meminimalkan limbah yang dihasilkan, dan mengoptimalkan penggunaan bahan-bahan pertanian," tutur Iskandar

Pelatihan ini diikuti oleh peserta umum dan mahasiswa, termasuk dinas pertanian, sehingga membuka peluang untuk menarik minat calon mahasiswa baru. Rencananya, pelatihan akan dilaksanakan secara bertahap, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. 



Dalam kolaborasi yang erat antara Fakultas Pertanian (Faperta) Unmuh Jember dan PT. Agro Sentosa (Dagros), kedua pihak berkomitmen untuk meningkatkan sektor pertanian, khususnya di area tapal kuda, melalui penggunaan teknologi drone. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan keterampilan praktis kepada petani dan mahasiswa dalam mengoperasikan drone dengan efektif dalam pemeliharaan tanaman.

Diharapkan, pelatihan ini dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan pertanian di daerah Jember dan mendorong adopsi teknologi drone yang lebih luas di kalangan petani. Fakultas Pertanian Unmuh Jember berencana untuk terus mengadakan kegiatan serupa guna mendukung pertanian berkelanjutan dan inovasi teknologi di sektor pertanian.

Rabu, 28 Februari 2024

Fikes Unmuh Jember Gelar Edukasi Kesadaran Kesehatan Keluarga



 Sebuah inisiatif luar biasa diadakan di Klinik Ar Rahmah Bangsalsari, yang merupakan hasil dari hibah internal dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Jember. Program ini merupakan bagian dari kolaborasi antara universitas dan klinik untuk meningkatkan peran keluarga dalam pelayanan kesehatan (28/2/2024).

     Tujuan dari kegiatan ini sangat jelas: meningkatkan peran keluarga sebagai partner dalam proses penyembuhan pasien. Pasien dan keluarga mereka bukan hanya penerima, tetapi juga bagian integral dari tim pengobatan. Dalam konteks ini, keluarga memiliki peran penting dalam memantau kebutuhan pasien, memberikan motivasi, semangat, dan perlindungan terhadap risiko-risiko yang mungkin dihadapi pasien. Mereka adalah perawat utama bagi pasien, dan keberhasilan perawatan di rumah sakit sangat bergantung pada dukungan yang diberikan oleh keluarga.

     Metode yang digunakan dalam kegiatan ini sangat interaktif, termasuk ceramah, presentasi, diskusi, dan simulasi. Fokus utamanya adalah pada pendidikan mengenai risiko-risiko dan tindakan pencegahan yang harus diambil untuk memastikan keselamatan pasien. Salah satu standar keselamatan pasien adalah pendidikan kepada pasien dan keluarga mereka mengenai potensi risiko yang terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan.



     Diharapkan bahwa melalui kegiatan ini, pengetahuan masyarakat, terutama pasien dan keluarga mereka, akan meningkat secara signifikan. Mereka diharapkan dapat lebih peka terhadap risiko dan potensi bahaya yang terkait dengan perawatan kesehatan, serta tindakan pencegahan yang dapat mereka ambil untuk mengurangi risiko tersebut.

     Dengan demikian, pengabdian ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, tetapi juga memberikan alat bagi pasien dan keluarga mereka untuk menjadi mitra yang lebih efektif dalam pelayanan kesehatan. Ini adalah langkah penting menuju sistem perawatan yang lebih holistik dan berorientasi pada pasien, di mana keluarga tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga pemain kunci dalam proses penyembuhan.

Rabu, 21 Februari 2024

Unicef Gandeng Unmuh Jember untuk Tekan Angka Kematian Ibu Hamil


Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) bersama Universitas Airlangga (Unair) dan Unesco mempunyai fokus terhadap pencegahan kematian ibu hamil dan bayi. Mempunyai program GELIAT (Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat), sasaran dari program tersebut adalah para ibu hamil.

Salah satu dosen Unmuh Jember yang berkecimpung pada program pengabdian tersebut, Ns Siti Kholifah MKep berujar kegiatan ini gencar dilakukan mengingat tingginya kematian ibu dan bayi di Jawa Timur. 

Dalam hal ini Unmuh Jember sebagai pelaku yang terjun ke lapangan mempunyai tujuan memberikan sumbangsih pengetahuan dan pendampingan kepada ibu hamil bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur dan Kabupaten Jember. Kecamatan Sumbersari dan Sukorambi dipilih sebagai tempat pengabdian dengan mempertimbangkan banyaknya jumlah ibu hamil dalam jangka periode Februari 2024  sampai dengan Juni 2024.

Dijelaskan oleh Siti Kholifah, program pengabdian ini melibatkan 71 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan  yang akan diterjunkan ke masyarakat dengan satu mahasiswa mendampingi dua ibu hamil. 

“Namun kita juga bekerja sama dengan lini lain yang turut menyempurnakan program ini yaitu mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNEJ dan Stikes Al Qodiri. Kesemuanya itu akan menjadi satu kesatuan tim di beberapa sudut pandang keilmuan untuk pendampingan ibu hamil.

Mulanya, mahasiswa akan diberikan materi tentang maternitas meliputi kehamilan sampai dengan masa nifas. Mahasiswa juga akan dibekali dengan logbook untuk pegangan selama melakukan pendampingan. 



Seperti diketahui, tingginya kasus kematian ibu hamil adalah minimnya pengetahuan tentang Kesehatan selama masa kehamilan. Mulai dari wajibnya melakukan pemeriksaan di tiap trimester, kewajiban minum tablet multivitamin dan tambah darah, sampai dengan kebutuhan nutrisi ibu selama kehamilan. 

Faktor lain yang mempengaruhi yaitu ibu yang mempunyai resiko tinggi seperti usia di atas 40 tahun, pendarahan, dan preeklamsia. Apabila ibu hamil tidak aware dengan semua faktor di atas, maka akan lebih rentan.

Untuk itu, tugas dari para mahasiswa sebagai volunteer yaitu memberikan edukasi dan mendampingi ibu hamil mulai dari trimester satu. Tantangan yang sering dihadapi ketika di daerah pedesaan adalah para ibu sering mengindahkan melakukan pemeriksaan dengan dalih biaya atau kebiasaan budaya. 

“Pernah ada di suatu daerah yang berkeyakinan bahwa periksa ke posyandu itu nanti- nanti kalau sudah di atas empat bulan saja karena takut janinya hilang.” terang Siti. 

Padahal, trimester pertama atau tiga bulan awal adalah masa paling penting dalam kehamilan dimana semua organ terbentuk. Lagi-lagi peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam hal ini. Buku pink KIA (Kesehatan Ibu Anak) itu sudah menjadi kewajiban untuk dibaca dan dipelajari karena memang ada beberapa bagian yang menjadi kewajiban ibu hamil untuk mengisinya.

Metode yang dilakukan pun dengan pendekatan khusus berbasis budaya dan komunitas. Event interprofessional education dilakukan dengan harapan pendampingan bisa bersifat komprehensif dan mendapatkan hasil yang maksimal.


Baca juga : Unmuh Jember Berangkatkan Mahasiswa untuk Pengabdian Internasional di Malaysia

Sabtu, 10 Februari 2024

Ajarkan Strategi E-Kelontong, Dosen Ilmu Pemerintahan Unmuh Jember Galakkan Kewirausahaan Panti Asuhan di Kegiatan PKM



Dalam rangka berpartisipasi pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), penerapan ilmu terkait dengan teknologi terbaru yang membantu masyarakat untuk bisa memiliki akses mudah sesuai dengan teknologi tepat guna menjadi poin utama dalam pengabdian yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran civitas academica untuk mencapai masyarakat makmur. 

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Dr. Dra. Ria Angin, MSi, atau biasa dipanggil Ria mengabdikan pengetahuannya pada Kelembagaan Panti Asuhan Putri Aisyiyah yang berlokasi di Jalan Riau, Gang Paving, Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember pada hari Sabtu (10/02/2024) hingga Kamis (15/02/2024) lalu dengan memberikan pelatihan berupa modernisasi toko yang menggunakan konsep teknologi informatika berupa e-kelontong.

Program ini dilakukan sesuai dengan Rencana Induk Pengabdian Masyarakat Periode 2016-2020 Unmuh Jember yang bertemakan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk Kesejahteraan dan Peradaban Umat. Dalam alurnya, fokus kelompok PKM ini mengambil salah satu dari sembilan Rensta Pengabdian Unmuh Jember yakni Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal dan Kewirausahaan. Sejak pertama kali didirikan, Panti Asuhan Putri Aisyiyah Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember dihidmatkan untuk menolong anak-anak yatim piatu, dhuafa dan anak-anak yang memiliki latar belakang kehidupan kurang beruntung. Sumber pembiayaan panti asuhan ini bergantung pada para donatur yang jumlahnya tidak bisa dipastikan, sehingga untuk menopang kehidupan seluruh warga panti asuhan masih dibutuhkan banyak dana.

Kegiatan didahului oleh pretest, untuk mengetahui pemahaman anak-anak penghuni panti asuhan putri Aisyiyah tentang kewirausahaan. Materi kedua tentang peluang dan tantangan berwirausaha dengan menerapkan teknologi digital promosi yang disebut e-kelontong. Materi ketiga merumuskan ide-ide bisnis. Materi keempat memilih peluang usaha dan materi kelima sumber pendanaan serta analisa usaha. Kegiatan diakhiri dengan posttest. Tim pengabdian masyarakat dalam kesempatan ini juga menghadirkan best practice, Founder Mengayu Indonesia, Riza Nisriinaa, SH yang memberikan kiat-kiat sukses merintis usaha.

Dalam kontribusinya, Ria ditemani dengan anggota aktif yakni Hardian Oktavianto selaku tim pelaksana serta Radityo Hendra Purwanto dan Ocvelya Gatining Wardani selaku tim Best Practice yaitu Mengayu Indonesia yang turut ikut serta dalam melakukan koordinasi antara kelompok PKM dengan mitra. Diawali dengan pengkajian dengan metode SWOT dan pelatihan khusus pada seluruh oknum panti asuhan pengelola toko kelontong, program ini dapat memberikan dampak pada strategi penjualan serta naiknya omset usaha dagang yang sedang dilakukan.

Partisipasi aktif dalam pelatihan yang dilakukan oleh tim dan mitra dengan jumlah 12 orang anak asuh yang tinggal di panti asuhan membantu menyukseskan kegiatan ini. Beberapa manfaat yang didapatkan oleh mitra antara lain perbaikan strategi pemasaran dan upaya pembuatan motif batik yang baru yang khas dengan karakter pembuatnya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar penghasilan dari kegiatan usaha bisa ditingkatkan sehingga warga panti asuhan tidak lagi tergantung pada dana yang diperoleh dari para donatur. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini bermaksud meningkatkan pendapatan dari wirausaha toko kelontong yang telah dirintis oleh panti asuhan dengan mengembangkan menjadi e-kelontong.

Pelatihan yang cukup menantang ini ditindaklanjuti oleh penerapan teknologi digital promosi dalam usaha yang sudah dirintis diantaranya kue keju aroma; ceker, sayap pedas, es jelly sruput, siomay mercon Chikuwa. Usaha ini menghasilkan banyak pemasukan pada anak-anak  penghungi panti asuhan di bulan puasa ini.

Hasil dari kegiatan ini yakni panti asuhan selaku mitra dapat memahami perkembangan teknologi di bidang sistem informatika dengan pemanfaatan e-kelontong dalam promosi yang berdampak langsung pada pencapaian target pemasaran dari toko milik mitra. Selain itu, peserta yang terbagi menjadi 4 kelompok dapat membentuk usaha yang telah direncanakan pada kegiatan pelatihan dan mendapatkan pendanaan modal usaha untuk membeli bahan pembuatan produk.

Jumat, 09 Februari 2024

Dosen Universitas Muhammadiyah Jember Ajarkan Urban Farming di Kawasan Padat Penduduk

Urban farming, atau pertanian perkotaan, semakin populer di kalangan masyarakat kota yang memiliki lahan terbatas. Konsep ini memungkinkan warga perkotaan untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan sempit yang tersedia di lingkungan mereka. Salah satu contoh penerapan urban farming ini bisa ditemukan di Jalan Ciliwung Gang 1, Kelurahan Jember Lor, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Jum’at 9 Februari 2024 di kawasan padat penduduk ini, dua dosen Universitas Muhammadiyah Jember, Insan Wijaya dan Fefi Nurdiana Widjayanti, memberikan pelatihan kepada warga tentang urban farming. Mereka mengajarkan berbagai aspek pertanian mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Mengingat sempitnya lahan di kawasan tersebut, kedua dosen tersebut menerapkan sistem tanam vertikultur, yaitu sistem pertanian yang disusun secara vertikal atau bertingkat untuk menghemat tempat.


Menurut dosen Ilmu Agroteknologi, Insan Wijaya, pemberdayaan ini menggunakan dua metode utama yaitu hidroponik dan media tanam tanah dalam polibag yang disusun secara vertikal. Dalam metode hidroponik, tanaman memanfaatkan sirkulasi air yang diberi nutrisi melalui mesin pompa. Sementara itu, pada metode konvensional menggunakan tanah dalam polibag, tanaman ditanam seperti biasa namun disusun secara bertingkat. Insan Wijaya juga menunjukkan beberapa teknik hidroponik seperti DFT (Deep Flow Technique) dan NFT (Nutrient Film Technique) yang memberikan oksigen dan nutrisi lebih optimal bagi tanaman.


Selain sistem hidroponik, mereka juga menggunakan teknik rakit apung yang mengapungkan tanaman di atas air tanpa aliran. Teknik ini memungkinkan penggunaan lahan minimal dengan hasil yang cukup baik. Contohnya, tanaman kangkung yang ditanam dengan teknik ini dapat dipanen dalam waktu 30 hari.

Dosen agribisnis Universitas Muhammadiyah Jember, Fefi Nurdiana Widjayanti, menambahkan bahwa program pemberdayaan urban farming ini difokuskan pada ibu-ibu PKK di daerah tersebut. Hasil panen dari urban farming bisa dikonsumsi sendiri oleh keluarga atau dijual ke pasar tradisional, sehingga dapat menambah pendapatan ekonomi keluarga. Nurdiana juga menekankan bahwa ibu-ibu ini diajarkan memanfaatkan bahan-bahan sederhana seperti botol bekas untuk bertani, sehingga tidak perlu biaya besar.

Contoh nyata yang sudah dilakukan adalah penanaman kangkung. Dengan perawatan sederhana, dalam 30 hari ibu-ibu bisa memanen kangkung untuk dikonsumsi sendiri atau dijual seharga Rp3.000 per ikat. Hasilnya, urban farming ini tidak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga di lingkungan perkotaan yang sempit.

Connect