Kamis, 21 November 2024

FEB Unmuh Jember Kenalkan Manajemen Lintas Budaya dan Keberagaman Jadi Trend Bisnis Global

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menunjukkan komitmennya pada pendidikan global dengan menyelenggarakan International Class bertema "Introduction to Cross-Cultural Management and Diversity" melibatkan mahasiswa dari Malaysia, Hong Kong, China, Filipina, dan mahasiswa dari tiga program studi FEB, yakni Manajemen, Akuntansi, dan Magister Manajemen di Gedung A Unmuh Jember (21/11).


Dr. Budi Santoso, MM, M.Akun, Kepala Program Studi Magister Manajemen FEB Unmuh Jember, memimpin sesi dengan membahas pentingnya pemahaman lintas budaya dalam bisnis Asia. Ia menjelaskan konsep dasar manajemen lintas budaya berdasarkan teori dimensi budaya Geert Hofstede, yang mencakup power distance, kolektivisme versus individualisme, dan toleransi terhadap ketidakpastian.

Dr. Budi juga mengulas contoh adaptasi budaya perusahaan besar, seperti Starbucks di China yang sukses menyesuaikan konsep “third place” dengan budaya kolektivisme, serta NestlĆ© di Malaysia yang mengelola keberagaman etnis melalui sensitivitas agama.


“Pemahaman budaya adalah kunci komunikasi dan kolaborasi yang efektif dalam lingkungan global,” ujarnya.

Selain teori, acara ini memberikan pengalaman praktis melalui diskusi dan simulasi, membantu mahasiswa memahami strategi komunikasi lintas budaya. Dekan FEB Unmuh Jember menegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing lulusan di pasar global dan menciptakan lingkungan akademik inklusif.


Program ini juga menjadi bagian dari upaya internasionalisasi FEB Unmuh Jember, yang bertujuan memperluas jejaring internasional dan memperkuat reputasi kampus di tingkat global. Dengan kegiatan ini, FEB Unmuh Jember berharap mahasiswa mampu mengelola tantangan bisnis internasional dan berkontribusi di era globalisasi dengan kompetensi lintas budaya yang mumpuni.

Summer Festival Unmuh Jember: Edukasi Budaya dan Keterampilan Public Speaking Jadi Sorotan

 


Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menghadirkan semangat dalam rangkaian Summer Festival, yang pada hari kedua menggelar International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Bertempat di Aula Ahmad Zainuri pada Kamis (21/11/2024), acara bertema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills" ini menarik perhatian ratusan peserta, termasuk 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia.

Dalam suasana diskusi dan kolaborasi yang hidup, salah satu momen yang mencuri perhatian adalah presentasi Dr. Dian Rahma Santoso, M.Pd., yang mengangkat tema “Digital-Based Materials to Promote Non-English Department Students' Public Speaking Skills.”

Dr. Dian menyoroti pentingnya keterampilan public speaking di era global, khususnya dalam lingkungan kerja yang menuntut komunikasi efektif berbasis pengetahuan ilmiah. Selain itu, ia menekankan peran diplomasi budaya dalam mempererat komunikasi antarnegara.

"Keterampilan berbicara di depan umum tidak hanya penting untuk karier profesional, tetapi juga menjadi kunci keberhasilan dalam berkontribusi pada kebijakan publik yang inovatif di tingkat ASEAN," ujarnya.

Namun, tantangan utama yang dihadapi mahasiswa non-jurusan Bahasa Inggris, menurut penelitian Dr. Dian, meliputi hambatan psikologis seperti rasa takut salah dalam tata bahasa dan pengucapan, kurangnya praktik, serta minimnya motivasi. Hal ini memengaruhi kemampuan mereka dalam mengekspresikan ide dan gagasan secara percaya diri.

Melalui penelitiannya, Dr. Dian mengembangkan metode pembelajaran berbasis digital yang dirancang untuk mengatasi hambatan tersebut. Dengan merancang materi instruksional yang mengintegrasikan teknologi dan standar internasional, seperti Toastmasters International, pendekatan ini mendorong mahasiswa belajar secara mandiri sekaligus meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa materi pengajaran berbasis digital dapat menjadi jembatan inovatif untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan belajar mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kelas.

"Metode ini tidak hanya mempercepat proses belajar tetapi juga mempersiapkan mahasiswa menjadi komunikator yang andal dan berwawasan global," tambah Dr. Dian.

.

 

Summer Festival Unmuh Jember: Menggali Nilai Budaya untuk Pendidikan Anak Usia Dini

 

Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) terus menjadi sorotan dengan gelaran hari keduanya yang menghadirkan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Acara yang berlangsung di Aula Ahmad Zainuri, Kamis (21/11/2024), mengangkat tema “Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills.”

Simposium ini menarik perhatian tidak hanya dari mahasiswa dan civitas akademika Unmuh Jember tetapi juga 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia. Salah satu sesi yang mencuri perhatian adalah presentasi oleh Nurlaela Widyarini yang mengupas topik "Understanding Cultural Dynamics and Adolescent Values in Pandhalungan."

Pandhalungan, sebagai budaya unik perpaduan Jawa dan Madura, menjadi fokus penelitian untuk memahami nilai-nilai yang dianut oleh remaja di wilayah tersebut. Berdasarkan teori nilai Schwartz, remaja Pandhalungan menunjukkan keseimbangan antara menghormati tradisi (Conservation) dengan keterbukaan terhadap perubahan (Openness to Change). Konsep budaya lokal seperti sangkolan (warisan leluhur) dan tretan dhibik (persaudaraan inklusif) menjadi pengaruh signifikan dalam membentuk orientasi nilai mereka.

Penelitian yang melibatkan 458 remaja ini menunjukkan bahwa mereka memiliki dua orientasi nilai utama. Pertama, fokus sosial yang kuat dengan nilai tradisi dan tanggung jawab komunitas yang menonjol. Kedua, fokus personal yang mulai berkembang, mencerminkan ambisi pribadi yang tetap selaras dengan nilai-nilai kolektif. Misalnya, inovasi seperti memanfaatkan media digital untuk mempromosikan tradisi lokal menjadi cara remaja menggabungkan modernitas dengan budaya.

Nurlaela menyoroti pentingnya integrasi nilai budaya dalam pendidikan. Kurikulum berbasis budaya tidak hanya memperkuat identitas lokal tetapi juga meningkatkan kompetensi global siswa. Selain itu, pelibatan teknologi, seperti digitalisasi tradisi dan pelatihan kepemimpinan berbasis budaya, dapat menjadi strategi efektif untuk melestarikan budaya Pandhalungan sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.

Summer Festival Unmuh Jember Soroti Pentingnya Harmoni Pendidikan dan Budaya

 

Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung meriah dengan pelaksanaan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy di Aula Ahmad Zainuri, Kamis (21/11/2024). Dengan tema "Membangun Kerangka Multidisipliner untuk Pendidikan Global: Mengintegrasikan Pemahaman Budaya, Wawasan Psikologis, dan Keterampilan Literasi," acara ini menjadi ajang diskusi inspiratif yang menyoroti peran pendidikan dalam membangun sinergi global.

Simposium ini dihadiri 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia bersama mahasiswa dan akademisi Unmuh Jember. Berbagai sesi diskusi menarik diselenggarakan, salah satunya adalah presentasi dari Dr. Shakira B. Herman dengan topik Integration of Language and Cultural Perspectives in Higher Education in Southeast Asia.

Dr. Shakira menyampaikan pentingnya harmonisasi pendidikan tinggi untuk mendukung kerja sama regional. Inisiatif ASEAN dalam menciptakan "Ruang Bersama Pendidikan Tinggi" bertujuan meningkatkan mobilitas mahasiswa, sistem transfer kredit, dan jaminan mutu antarnegara anggota. Namun, tantangan muncul dari keberagaman budaya dan bahasa di Asia Tenggara. Ketimpangan akses pendidikan, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya pelatihan guru tentang pengajaran berbasis budaya menjadi isu utama yang harus diatasi.

Dr. Shakira menekankan perlunya pelatihan guru untuk meningkatkan kesadaran budaya dan mengurangi bias implisit. Ia juga mengusulkan pengembangan kurikulum yang relevan secara budaya, pengalaman belajar di lingkungan beragam, dan pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran interaktif. Teknologi seperti realitas virtual dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman belajar lintas budaya, sementara kolaborasi daring antar siswa membantu memperkuat wawasan budaya dan kompetensi bahasa.

Selain itu, teknologi menyediakan akses ke sumber daya beragam yang merepresentasikan berbagai budaya. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga mengurangi stereotip dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Dr. Shakira menekankan bahwa kolaborasi lintas budaya yang difasilitasi oleh teknologi mampu memotivasi siswa untuk lebih percaya diri menerapkan kemampuan mereka di dunia nyata.

 

Summer Festival Unmuh Jember: Menyoroti Pentingnya Lingkungan Rumah dan Edukasi Anak Usia Dini

Summer Festival Unmuh Jember kembali menjadi ajang edukasi berkelas internasional. Pada hari kedua, Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menggelar International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Dengan tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills," acara ini berlangsung meriah di Aula Ahmad Zainuri, Kamis (21/11/2024).

Simposium ini menghadirkan 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia, selain mahasiswa dan civitas akademika Unmuh Jember. Salah satu momen penting adalah presentasi Cong Liu yang memaparkan penelitian bertajuk "Home Rearing Environment and Preschoolers’ Academic and Behavioral Competence: The Indirect Role of Children’s Screen Time."

Penelitian tersebut menyoroti peran penting lingkungan rumah dalam mendukung perkembangan akademik dan perilaku anak usia dini. Dengan menggunakan pendekatan teoritis seperti Bioecological Theory, Liu menjelaskan bahwa kualitas lingkungan rumah sangat berpengaruh terhadap kompetensi literasi, kognisi, regulasi diri, dan efikasi diri anak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di lingkungan rumah yang mendukung cenderung memiliki durasi waktu layar yang lebih rendah serta kemampuan akademik dan regulasi diri yang lebih baik. Sebaliknya, waktu layar yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak, terutama dalam hal literasi dan kognisi. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa waktu layar tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku bermasalah anak, yang menunjukkan adanya faktor lain yang berperan dalam hal tersebut.

Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi orang tua dan pendidik tentang pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang kondusif untuk mendukung perkembangan anak. Aktivitas seperti membaca bersama, bermain interaktif, dan melakukan kegiatan di luar ruangan dapat menjadi alternatif yang lebih bermanfaat dibandingkan penggunaan perangkat digital.


Summer Festival Unmuh Jember: Menyoroti Pentingnya Komunikasi dalam Edukasi Seksual Remaja

Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung semarak dengan penyelenggaraan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy yang bertema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills." Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia.

Salah satu sesi yang mencuri perhatian adalah presentasi Elnie D. Calunsag, RPsy, RPm, yang mengangkat tema "Bridging the Gap: Enhancing Research-to-Community Extension Approach." Topik ini membahas metode pendekatan berbasis penelitian untuk menjembatani temuan akademik dengan solusi nyata bagi masyarakat. Salah satu proyek utama yang dibahas adalah Tara Usap Tayo: A Capacity Building Seminar Workshop for Parents and Caregivers on Handling Adolescents' Sexual Development.

Melalui proyek ini, Calunsag dan timnya mengedukasi para orang tua tentang pentingnya komunikasi terbuka dengan remaja terkait perkembangan seksual. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa banyak remaja merasa kesulitan membahas isu ini karena dianggap tabu. Proyek ini bertujuan membekali orang tua dengan keterampilan komunikasi untuk menciptakan diskusi yang nyaman dan mendalam, sehingga membantu mencegah pernikahan dini, kehamilan remaja, dan dampak kesehatan mental akibat hubungan seksual pra-nikah.

Program ini mendapat sambutan positif dari komunitas lokal di Cotabato, Filipina. Para peserta seminar menilai metode pelatihan interaktif ini sebagai langkah efektif dalam memperkuat hubungan orang tua dan anak, dengan skor rata-rata evaluasi di kisaran 4,5 hingga 5,0. Para peserta memuji konten program yang relevan, mudah dipahami, dan mampu memberikan solusi praktis dalam menghadapi tantangan era digital.

Calunsag juga menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah untuk mendukung program seperti ini secara berkelanjutan. Program ini selaras dengan inisiatif global seperti Adolescent Health and Youth Development Program dari Komisi Kependudukan dan Pembangunan Filipina, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan remaja melalui pendidikan seksual yang sehat.

Kesuksesan proyek ini menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis penelitian dapat berdampak besar pada pemberdayaan masyarakat. Calunsag berharap program ini dapat direplikasi di berbagai komunitas dan menjadi agen transformasi sosial untuk menciptakan generasi muda yang lebih sadar, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global.

Summer Festival Unmuh Jember Tekankan Pentingnya Pola Pikir Positif dalam Pendidikan

Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung semarak dengan digelarnya International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Bertempat di Aula Ahmad Zainuri pada Kamis (21/11/2024), simposium ini mengusung tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills." Acara ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dan akademisi Unmuh Jember, tetapi juga 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia yang turut antusias mengikuti berbagai sesi diskusi.

Salah satu sesi yang menjadi sorotan adalah presentasi dari Donato O. Abaya, EdD, RPm, LPT, yang mengangkat topik "The Power of Mindset: Growth Versus Fixed Beliefs in Learning." Dalam sesi ini, Donato memaparkan bagaimana pola pikir (mindset) memiliki peran besar dalam pembelajaran dan pengembangan diri, khususnya dalam membedakan antara pola pikir berkembang (growth mindset) dan pola pikir tetap (fixed mindset).

Menurut Donato, pola pikir berkembang mendorong individu untuk percaya bahwa kemampuan dapat ditingkatkan melalui usaha dan pembelajaran. Sebaliknya, pola pikir tetap menghambat pertumbuhan karena keyakinan bahwa kemampuan bersifat statis dan tidak dapat berubah. Donato menjelaskan bahwa pola pikir berkembang dapat membantu seseorang menghadapi tantangan, bangkit dari kegagalan, dan melihat usaha sebagai jalan menuju keberhasilan.

Presentasi ini dibagi ke dalam tiga topik utama. Pertama, Pemahaman tentang Pola Pikir, yang membahas definisi, peran pola pikir dalam membentuk perilaku, serta dampaknya terhadap prestasi akademik dan pengembangan diri. Kedua, Kekuatan Pola Pikir Berkembang, di mana Donato menjelaskan bagaimana pola pikir ini mendorong seseorang untuk melihat tantangan sebagai peluang belajar dan menumbuhkan ketahanan diri. Ketiga, Cara Membudayakan Pola Pikir Berkembang, dengan menekankan pentingnya menerima tantangan, belajar dari kesalahan, dan menggunakan umpan balik konstruktif untuk tumbuh.

Melalui metode interaktif, seperti diskusi, presentasi berbasis teknologi, dan aktivitas praktis, sesi ini berhasil menggugah peserta untuk menerapkan pola pikir berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Donato juga menggarisbawahi bahwa pola pikir berkembang dapat diterapkan tidak hanya oleh siswa, tetapi juga oleh para pendidik, untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan dan keberhasilan bersama.

Simposium ini menjadi ajang penting untuk membahas inovasi dalam pendidikan yang berfokus pada pengembangan pola pikir positif.

Connect