Summer Festival Unmuh Jember: Menggali Nilai Budaya untuk Pendidikan Anak Usia Dini
Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) terus menjadi
sorotan dengan gelaran hari keduanya yang menghadirkan International Symposium
on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Acara yang berlangsung
di Aula Ahmad Zainuri, Kamis (21/11/2024), mengangkat tema “Constructing a
Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural
Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills.”
Simposium ini menarik perhatian tidak hanya dari mahasiswa dan civitas
akademika Unmuh Jember tetapi juga 33 mahasiswa asing dari University of
Malaysia. Salah satu sesi yang mencuri perhatian adalah presentasi oleh
Nurlaela Widyarini yang mengupas topik "Understanding Cultural Dynamics
and Adolescent Values in Pandhalungan."
Pandhalungan, sebagai budaya unik perpaduan Jawa dan Madura, menjadi fokus
penelitian untuk memahami nilai-nilai yang dianut oleh remaja di wilayah
tersebut. Berdasarkan teori nilai Schwartz, remaja Pandhalungan menunjukkan
keseimbangan antara menghormati tradisi (Conservation) dengan keterbukaan
terhadap perubahan (Openness to Change). Konsep budaya lokal seperti sangkolan
(warisan leluhur) dan tretan dhibik (persaudaraan inklusif) menjadi
pengaruh signifikan dalam membentuk orientasi nilai mereka.
Penelitian yang melibatkan 458 remaja ini menunjukkan bahwa mereka memiliki
dua orientasi nilai utama. Pertama, fokus sosial yang kuat dengan nilai tradisi
dan tanggung jawab komunitas yang menonjol. Kedua, fokus personal yang mulai
berkembang, mencerminkan ambisi pribadi yang tetap selaras dengan nilai-nilai
kolektif. Misalnya, inovasi seperti memanfaatkan media digital untuk
mempromosikan tradisi lokal menjadi cara remaja menggabungkan modernitas dengan
budaya.
Nurlaela menyoroti pentingnya integrasi nilai budaya dalam pendidikan.
Kurikulum berbasis budaya tidak hanya memperkuat identitas lokal tetapi juga
meningkatkan kompetensi global siswa. Selain itu, pelibatan teknologi, seperti
digitalisasi tradisi dan pelatihan kepemimpinan berbasis budaya, dapat menjadi
strategi efektif untuk melestarikan budaya Pandhalungan sekaligus mempersiapkan
generasi muda menghadapi tantangan global.
Posting Komentar