Rabu, 16 April 2025

Unmuh Jember Gelar Kolokium Internasional di Malaysia, Wujudkan Internasionalisasi Menuju Kampus Unggul

Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat internasionalisasi dan mewujudkan visi sebagai kampus unggul, Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) melalui Program Pascasarjana Magister Manajemen menyelenggarakan kolokium internasional di Management & Science University (MSU), Malaysia. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (16/04/2025), diikuti oleh 19 mahasiswa Magister Manajemen dan menjadi wujud nyata implementasi kerja sama lintas negara yang telah dijalin sejak 2024.

Kolokium ini dirancang untuk meningkatkan international exposure mahasiswa, terutama dalam konteks akademik. Melalui forum ini, para mahasiswa mempresentasikan proposal tesis mereka di hadapan dosen-dosen MSU yang bertindak sebagai external examiner. Dengan demikian, mahasiswa memperoleh masukan yang berharga dari perspektif global untuk memperkuat kualitas kontribusi dan novelty dari riset mereka. Kegiatan ini juga menjadi salah satu indikator penilaian akademik melalui penghargaan seperti Best Paper dan Best Presenter.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unmuh Jember, Maheni Ika Sari, SE., MM., menyampaikan bahwa kolokium ini merupakan langkah strategis dalam peningkatan mutu program studi, khususnya dalam aspek internasionalisasi. 

“Kolokium ini bertujuan memberikan pengalaman akademik internasional yang nyata kepada mahasiswa. Selain memperluas wawasan, mereka juga dilatih untuk beradaptasi dengan standar akademik global,” ujarnya.

Maheni menambahkan bahwa jumlah partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dari 12 menjadi 19 peserta. 

“Ini menunjukkan antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kegiatan internasional yang relevan dengan perkembangan keilmuan dan karier akademik mereka,” tambahnya.

Selain kolokium, kerja sama antara Unmuh Jember dan MSU juga mencakup pengembangan program dual degree, pengabdian masyarakat internasional (joint community service), serta riset kolaboratif lintas negara. Maheni menyebutkan bahwa jejaring mitra internasional FEB tidak hanya terbatas di Malaysia, tetapi juga meluas ke Singapura, Filipina, hingga Uzbekistan.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unmuh Jember, Dr. Bagus Setya Rintyarna, M.Kom., menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan bahwa pihak universitas tengah mengevaluasi potensi pengembangan kegiatan serupa di jenjang sarjana (S1).

“Kami melihat potensi besar dari kegiatan ini dalam meningkatkan mutu akademik dan daya saing mahasiswa. Rencana uji coba untuk jenjang S1 sedang kami godok,” jelasnya.

Kolokium internasional ini berlangsung selama satu hari, dan para mahasiswa dijadwalkan kembali ke Indonesia pada malam harinya. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Unmuh Jember dalam membekali mahasiswa dengan international exposure dan jejaring global yang relevan dengan tantangan dunia kerja dan akademik masa kini.

Senin, 14 April 2025

Prof. Muhadjir Ceritakan Sejarah Pendidikan Muhammadiyah Hingga Tanggung Jawab Unmuh Jember Untuk Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia

 

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., menyampaikan orasi ilmiah

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., memberikan orasi ilmiah dalam acara Milad Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember pada Sabtu (12/4/2025). Dalam pidatonya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengupas sejarah perjuangan Muhammadiyah di bidang pendidikan serta tantangan yang dihadapi perguruan tinggi Muhammadiyah di masa depan.  

Prof. Muhadjir menceritakan bagaimana pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, melakukan pendekatan kooperatif dengan Belanda di masa penjajahan.

Saat itu, Ahmad Dahlan mendekati kepala sekolah Belanda dan bahkan mendaftar menjadi guru di sana. Langkah ini sempat dianggap sebagai pengkhianatan oleh masyarakat sekitar yang mengira ia bergabung dengan penjajah.  

Beliau menjelaskan, berkat pendekatan tersebut, Muhammadiyah mampu membangun ratusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), serta ribuan sekolah dari tingkat SD hingga SMA di seluruh Indonesia.  

"Dulu dicaci maki karena berangkulan dengan Belanda, dan sekarang terbukti siapa yang benar ijtihad nya sampai saat ini. Sementara yang lain masih percaya dengan air yang didoakan, dukun, dan lainnya" tegasnya.

Prof. Muhadjir juga membandingkan sistem pendidikan tinggi di Indonesia dengan negara Barat. Menurutnya, universitas-universitas terkemuka di Barat justru didominasi oleh swasta, bukan negeri.  

"Di Indonesia pun harus begitu. Masa depan bangsa ini ada di tangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), karena PTN sangat bergantung pada APBN. Sementara PTS bisa lebih gesit dalam bereksperimen dan berakselerasi," ujarnya.  

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., bersama awak media

Meski optimis dengan perkembangan PTMA, Prof. Muhadjir mengingatkan agar nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan tidak tergerus. Dia mencontohkan banyak universitas di Barat yang awalnya didirikan organisasi keagamaan, tetapi lambat laun kehilangan identitas religiusnya setelah diambil alih pengusaha karena masalah finansial lembaga keagamaan di sana.  

"Hal ini bisa terjadi jika Muhammadiyah tidak memiliki basis ekonomi yang kuat" jelasnya.

Dia juga menyoroti rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terutama di Kabupaten Jember yaitu sekitar 70,93% dan menegaskan bahwa Unmuh Jember memiliki peran strategis dalam memperbaikinya.  

"Rendahnya IPM di Jember ini, Unmuh Jember harus bertanggung jawab untuk meningkatkannya" ungkapnya.

Beliau juga melihat perkembangan yang dialami oleh Unmuh Jember yang sampai saat ini menunjukkan progres yang baik untuk bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

"Saya melihat penerus di Unmuh Jember ini sudah berada dalam track yang benar dan saya yakin akan semakin maju" tutupnya.

Penulis Sukron Kasyir

Universitas Muhammadiyah Jember Rayakan Milad ke-44 dengan Semangat Baru Menuju Akreditasi Unggul

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., bersama Dr. Hanafi, M.Pd.,

Jember, 12 April 2025 – Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember merayakan Milad ke-44 dengan tema "Ghirah Baru Menuju Unggul" dalam acara resepsi yang digelar di Aula Ahmad Zaenuri, Sabtu (12/4/2025).

Acara ini dihadiri oleh Badan Pembina Harian, jajaran Rektorat, Senat, serta seluruh civitas akademika Unmuh Jember. Turut hadir Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji, sebagai tamu kehormatan dan penyampai orasi ilmiah.

Di usianya yang ke-44, Unmuh Jember telah bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbesar di Kabupaten Jember dengan 9 fakultas dan 30 program studi.

Dr. Hanafi, M.Pd., menyampaikan sambutan

Tidak hanya itu, kampus ini telah melakukan ekspansi dengan membuka Kampus 2 di Banyuwangi yang memiliki 5 fakultas dengan 7 program studi, memperluas akses pendidikan tinggi berkualitas di wilayah Tapal Kuda.

Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari perjalanan panjang dan kerja keras seluruh elemen kampus. "Kini, target kami adalah meraih akreditasi Unggul sebagai bukti komitmen kami dalam meningkatkan mutu pendidikan," tegasnya.

Rektorat gelar halal bihalal di akhir acara

Milad Unmuh Jember turut memeriahkan acara dengan pemberian penghargaan kepada insan berprestasi, di antaranya

Tenaga Kependidikan (Tendik) Berprestasi, Penghargaan dosen terbaik (Soshum & Saintek), Program Studi Berprestas, dan juga Reward Haji & Umroh bagi dosen dan karyawan berdedikasi.

Milad ke-44 ini menjadi momentum yang tepat karena bertepatan setelah Hari Raya Idul Fitri sehingga di akhir acara ditutup dengan halal bihalal.

Dengan semangat "Ghirah Baru Menuju Unggul", kampus ini bertekad untuk terus berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun global.


Penulis Sukron Kasyir

Rabu, 09 April 2025

Mantapkan Langkah Menuju Unggul Unmuh Jember Tunjukkan Capaian Strategis

 

Dr. Bagus Setya Rintyarna S.T., M.Kom. (Wakil Rektor I)

    Memasuki usia ke-44, Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menegaskan komitmennya untuk menjadi kampus unggul dengan menunjukkan sejumlah capaian strategis. Dari penguatan sumber daya manusia hingga kerja sama internasional, berbagai langkah nyata telah ditempuh oleh institusi ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

    Wakil Rektor I Dr. Bagus Setya Rintyarna S.T., M.Kom. Unmuh Jember menyampaikan bahwa peningkatan jumlah dosen bergelar doktor menjadi prioritas utama dalam investasi jangka panjang kampus. “Jumlah doktor kita terus bertambah. Ini penting karena di dunia pendidikan, investasi sumber daya manusia atau intangible investment adalah kunci utama untuk mencapai kualitas,” ujarnya.

    Selain itu, Unmuh Jember juga mencatat sejumlah prestasi di bidang akademik. Setelah sukses memperoleh hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) pada 2024, tahun ini kampus tersebut kembali dipercaya menerima hibah smart classroom. Fasilitas ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi di lingkungan kampus.

“Dengan smart classroom, kita masuk dalam jajaran perguruan tinggi yang memanfaatkan teknologi modern dalam proses belajar mengajar,” jelasnya.

    Dalam bidang penelitian, Unmuh Jember telah menggelar konferensi internasional bertajuk Beyond Technology Summit yang terindeks Scopus. Kegiatan ini akan berlanjut di tahun 2025 dan seterusnya sebagai upaya konsisten kampus dalam penguatan budaya riset. Unmuh Jember juga tercatat masuk dalam klaster utama perguruan tinggi, serta aktif menjalin kerja sama internasional. Wakil Rektor I menegaskan bahwa kolaborasi luar negeri tidak lagi bersifat formalitas semata.

    Menurut Wakil Rektor I, semua capaian ini tidak terlepas dari perencanaan matang yang disusun melalui rencana jangka panjang dan jangka menengah. Setiap periode kepemimpinan memiliki target terukur yang menjadi kompas dalam pengambilan kebijakan. Kolaborasi dengan industri, pemerintah, dan lembaga internasional pun menjadi bagian penting dalam peta jalan menuju kampus unggul.

    Ia pun mengajak seluruh sivitas akademika untuk bahu-membahu dalam mewujudkan cita-cita besar Unmuh Jember. “Yang bisa kita lakukan sekarang adalah saling bahu-membahu. Seluruh sivitas akademika harus bergerak sesuai perannya masing-masing untuk mendorong Unmuh Jember menjadi kampus unggul,” pungkasnya. 

 

Unmuh Jember Genap 44 Tahun, Refleksi dan Akselerasi Menuju Kampus Unggul

 

Dr. Bagus Setya Rintyarna S.T., M.Kom. (Wakil Rektor I)

    Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) merayakan hari jadinya yang ke-44 tahun dengan semangat refleksi dan akselerasi. Wakil Rektor I Dr. Bagus Setya Rintyarna S.T., M.Kom. Unmuh Jember menyampaikan bahwa usia ke-44 merupakan momentum penting bagi kampus dalam memperkuat identitas dan mempercepat pencapaian visi sebagai perguruan tinggi unggul.

“Bila diibaratkan manusia, usia 44 tahun adalah masa yang cukup matang. Bagi Unmuh Jember, milad ini menjadi ajang refleksi sekaligus batu loncatan menuju cita-cita besar di masa depan,” ujar Wakil Rektor I saat diwawancarai.

    Unmuh Jember berdiri pada 18 Maret 1981 dengan hanya dua fakultas. Kini, kampus ini telah berkembang pesat dengan sembilan fakultas dan mendapatkan mandat untuk mengelola Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Banyuwangi (ITBM Banyuwangi). Menurut Wakil Rektor I, perjalanan panjang kampus ini penuh tantangan, namun semangat untuk terus tumbuh tak pernah padam.

“Perkembangan kampus ini memang mengalami pasang surut. Namun saya optimis, di usia ke-44 ini, kita bisa berjalan, berlari, dan bergerak lebih cepat menuju visi Unmuh Jember sebagai kampus unggul,” lanjutnya.

    Mengusung tema “Membangkitkan Ghirah Baru Menuju Unggul”, milad tahun ini disebut sangat relevan dengan tantangan zaman dan peluang yang dimiliki Unmuh Jember. Menurut Wakil Rektor I, tema ini menggambarkan semangat untuk menjadikan Unmuh Jember sebagai lembaga yang tidak hanya bersaing secara nasional, tetapi juga berkontribusi secara nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kita adalah bagian dari ribuan perguruan tinggi swasta di Indonesia dan salah satu dari 174 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Maka, kita harus bisa tampil dan memberi kontribusi yang positif dan konstruktif bagi bangsa,” jelasnya.

    Ia juga menambahkan bahwa akreditasi unggul adalah target penting yang tidak hanya dimaknai sebagai penghargaan administratif, melainkan sebagai proses untuk meningkatkan mutu layanan akademik kepada masyarakat. “Kami memaknai akreditasi unggul bukan sebagai simbol, tapi sebagai proses untuk memberikan layanan akademik yang lebih bermutu,” tegasnya.

Selasa, 08 April 2025

Rupiah Tembus Rp17.000/USD, Akademisi Ekonomi Unmuh Jember: Krisis Sudah Terjadi, Konsumsi Lokal Solusi Darurat

Nilai tukar rupiah terus melemah dan menyentuh level kritis Rp17.000 per dolar AS, mencerminkan tekanan berat pada perekonomian Indonesia. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat. 

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Dr. Eko Budi Satoto, M.MT., memberikan analisis terkait pelemahan rupiah ini. Menurutnya, faktor eksternal dan internal saling berpotensi memperburuk situasi. 

 "Kondisi perekonomian Indonesia saat ini sangat berat dengan beban utang yang banyak, juga ditambah dengan kebijakan perekonomian yang tidak disukai oleh pasar, seperti adanya Danantara," jelasnya. 

 Selain itu, kebijakan larangan ekspor sawit ke Eropa dan pembatasan nikel dinilai memperburuk hubungan dagang dengan negara-negara Eropa. Meskipun hubungan dengan China masih baik, masalah lain muncul ketika Amerika Serikat memberlakukan tarif ekspor tinggi, yang berdampak pada banyak negara, termasuk Indonesia. 

 Budi menambahkan, pelemahan rupiah diperparah oleh penurunan pasar saham. "Dari pantauan saya, hampir semua saham anjlok. Ini pertanda bahwa krisis sudah terjadi," tegasnya. 

 Kenaikan dolar AS membebani industri yang bergantung pada bahan baku impor (lebih dari 60%) dan berpotensi meningkatkan angka pengangguran.

 "Harga bahan baku naik, biaya produksi melambung. Namun, ketika barang jadi diekspor ke AS, tarif tinggi membuat harga jual tidak kompetitif. Akibatnya, permintaan turun, pabrik bisa kolaps, dan pengangguran merajalela," paparnya. 

 Sebagai solusi darurat, Budi menyarankan peningkatan konsumsi produk lokal untuk mengurangi tekanan impor dan menjaga perputaran ekonomi dalam negeri. 

 Sedangkan Achmad Hasan Hafidzi, S.E., M.M, dosen FEB Unmuh Jember lainnya, menyoroti kebijakan tarif impor AS sebesar 32% sebagai salah satu pemicu pelemahan rupiah. "Amerika menerapkan tarif tinggi terhadap produk Indonesia, sementara kita tidak mampu membalas karena ketergantungan kita terhadap dolar masih sangat besar," ujarnya. 

 Hasan menjelaskan, Indonesia sebenarnya bisa tidak sepenuhnya berpatokan pada dolar, melainkan beralih ke poundsterling atau euro. Namun, masalahnya, permintaan ekspor Indonesia dari kawasan Uni Eropa masih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang bertransaksi menggunakan dolar. 

 Ia juga beranggapan Indonesia akan sangat sulilt untuk melawan kebijakan tarif impor yang dibuat oleh AS.

 "China bisa melawan kebijakan AS karena ekonominya kuat. Sedangkan Indonesia masih lemah, sehingga sulit menerapkan pembalasan tarif yang setara," jelasnya. 

 Ia mendorong Indonesia untuk bergabung dengan BRICS (aliansi ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) guna mengurangi ketergantungan pada dolar.

 "Dengan transaksi non-dolar, nilai rupiah bisa lebih stabil karena tidak terlalu terpengaruh fluktuasi dolar AS," tegas Hasan. 

 Kedua dosen sepakat bahwa krisis nilai tukar rupiah saat ini memerlukan solusi jangka pendek dan panjang. Di tingkat masyarakat, konsumsi produk lokal dapat membantu mengurangi tekanan impor. Sementara di tingkat kebijakan, diversifikasi mata uang perdagangan dan kerja sama ekonomi alternatif (seperti BRICS) bisa menjadi strategi untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan memperkuat stabilitas rupiah.

Hari Pertama Kuliah Pasca Lebaran Di FAI: Semangat Baru Dan Ajakan Untuk Kembali Aktif

Mahasiswa FAI Sdang Aktif Berdiskusi Setalah Pembelajaran Berlangsung

    Setelah melewati masa libur Lebaran, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menggelar perkuliahan seperti biasa pada Selasa (08/04/2025). Aktivitas belajar mengajar berjalan normal, meskipun hari tersebut menjadi hari pertama pascalibur bagi mahasiswa dan dosen.

    Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, Dr. Dhian Wahana Putra, M.Pd.I., menyampaikan pentingnya kesiapan mahasiswa dalam menghadapi rutinitas akademik pasca liburan. “Setelah kita memasuki libur Idulfitri, aktivitas sudah seharusnya berjalan semestinya. Mahasiswa harus bisa mengkondisikan aktivitas akademik dengan baik dan lancar. Namun faktanya, di hari pertama ini masih banyak mahasiswa yang belum siap untuk kembali menjalani aktivitas akademik,” ujarnya usai mengisi perkuliahan di salah satu kelas.

    Ia menambahkan bahwa adaptasi pascalibur perlu menjadi perhatian mahasiswa agar tetap aktif dan konsisten menjalani proses pembelajaran di kampus.

    Salah satu mahasiswa PAI, Annisa Hidayatun Nafi’ah, juga membagikan pandangannya. Ia menyebut bahwa libur Lebaran bukan alasan untuk menunda kewajiban sebagai mahasiswa. “Mungkin awal-awal agak sulit menyesuaikan diri dan fokus, tapi jangan sampai itu memengaruhi semangat kita untuk terus belajar. Kuliah bukan hanya soal menuntut ilmu, tapi juga bagaimana kita bertumbuh untuk masa depan,” tuturnya.

    Selain perkuliahan, hari pertama juga dimanfaatkan sebagai momen silaturahmi antar civitas akademika. Tradisi saling memaafkan pasca-Lebaran menjadi hal yang dinantikan mahasiswa FAI.

    Gubernur BEM FAI, Ferry Aldianysah, menyampaikan bahwa momen ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan. “Awal perkuliahan pasca-Lebaran adalah momen untuk membangun kembali silaturahmi yang sempat terputus. Harapannya, mahasiswa FAI bisa lebih aktif dalam kegiatan dan membangun kolaborasi antarpordi demi kemajuan FAI ke depan,” ungkapnya.

    Semangat kebersamaan dan optimisme untuk menjalani perkuliahan kedepan pun mewarnai suasana hari pertama di lingkungan Fakultas Agama Islam. Meskipun belum semua mahasiswa hadir, antusiasme mereka yang telah kembali menjadi sinyal positif dalam membangun kembali ritme akademik yang produktif dan inspiratif.

Connect