Rabu, 30 Juli 2025

Sinergi Kampus dan Industri: Alumni dan Mahasiswa Unmuh Jember Antusias Ikuti Campus Hiring


Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi mahasiswa dan alumni untuk masuk ke dunia kerja melalui ajang Campus Hiring 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak (29-30/07/2025), di Lobby Perhotelan Unmuh Jember.

Campus Hiring 2025 kali ini diselenggarakan melalui kolaborasi strategis antara Unmuh Jember dengan berbagai mitra industri dan penyedia tenaga kerja, di antaranya Bank BRI, PKSS (Prima Karya Sarana Sejahtera) Cabang Malang, Adira Finance, dan MMI (Moro Madani Institut). Kegiatan ini menjadi jembatan penting yang mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan mitra yang sedang membuka lowongan kerja secara langsung.

Acara dibuka secara resmi dengan sambutan oleh Wakil Rektor III Unmuh Jember, Sofyan Rofi, S.Pd.I., M.Pd.I., yang menyampaikan apresiasinya terhadap kerjasama antara kampus dan dunia industri.

“Campus Hiring ini bukan sekadar rekrutmen, tetapi bentuk nyata keberlanjutan Unmuh Jember dalam mendampingi mahasiswa hingga ke gerbang dunia kerja. Kami ingin lulusan kami siap, tidak hanya secara akademik, tapi juga mental dan profesional,” tegas Sofyan Rofi.

Hal senada juga disampaikan oleh Fariz Akmal, Pimpinan PT. PKSS kantor Cabang Malang, yang turut memberikan sambutan. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses pencarian talenta muda yang berkualitas dan siap kerja, khususnya dari kalangan lulusan perguruan tinggi.

“Kami percaya bahwa Unmuh Jember memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dan berkualitas. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk kolaborasi berkelanjutan,” ujar Fariz.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat kerja sama secara simbolik dari Kepala PT. PKSS kantor Cabang Malang, Bapak Fariz Akmal, kepada pihak Universitas Muhammadiyah Jember. Momen ini menjadi simbol penguatan kolaborasi antara kampus dan dunia industri.

Campus Hiring 2025 diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir dan alumni dari berbagai universitas tampak antusias mengikuti tahapan seleksi dengan membawa CV dan dokumen pendukung mereka. Mereka mengikuti proses seleksi langsung dari perusahaan-perusahaan mitra seperti wawancara kerja, tes kompetensi, hingga diskusi karier. Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi peserta untuk memperoleh informasi langsung terkait profil perusahaan dan kebutuhan tenaga kerja.


Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang difasilitasi oleh UPT Tracer Study dan CDC sebagai bagian dari upaya memperkuat daya saing lulusan di pasar kerja.

Dengan digelarnya Campus Hiring 2025, Unmuh Jember tidak hanya menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pengembangan karier dan konektivitas industri yang proaktif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Senin, 28 Juli 2025

Sulit Cari Parkir ? Mahasiswa Unmuh Jember Kembangkan Parking Smart IoT

    Perkembangan teknologi semakin berkembang pesat. Dengan adanya teknologi manusia sangat mudah dalam mengakses informasi, hingga mengatasi sebuah permasalahan. 

    Ya, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember berhasil membuat sebuah inovasi teknologi dengan berbasis Internet of Think (IoT) untuk mengatasi kesulitan mencari parkir di beberapa titik pusat perbelanjaan atau pusat transportasi.


    Smart Parking berbasis IoT menggunakan sensor Infrared Sensor (IR) yang dapat menghubungkan antara sensor dengan CPU yang berada di dekat pengambilan tiket. Pos pengambilan tiket akan memberikan informasi terkait slot parkir yang tersedia dan rekomendasi tempat parkir yang ditempati.

    Rizki Eka Maulana, Mahasiswa Prodi Teknik Elektro menjelaskan idenya ini muncul saat dirinya resah mencari parkir di suatu pusat perbelanjaan. Menurutnya, dengan adanya Smart Parking berbasis IoT ini permasalahan yang dirasakan para pelanggan pasti teratasi. Sebab, dapat mengurangi kemacetan, efisiensi waktu parkir dan pelanggan merasa puas.


    "Awalnya memang resah waktu masuk ke sana (pusat perbelanjaan), karena meskipun parkirannya luas tetapi seluruh kendaraan tidak tertata rapi" ungkap Rizki

    Penemuan Smart Parking berbasis IoT ini masih dalam bentuk pengembangan (Prototype), sehingga pengaplikasiannya masih perlu dilakukan evaluasi lanjutan. Ini juga senada dengan ungkapan pembimbing akademik kelompoknya,Dr. Muhammad Aan Auliq, S.T., M.T.

    Aan mengungkapkan bahwa teknologi ini masih perlu dikembangkan, seperti perlu adanya sistem pemesanan slot parkir untuk tamu-tamu VVIP, atau tamu-tamu negara yang akan berkunjung ke suatu pusat perbelanjaan atau pusat transportasi. 

    "Karena berbasis internet, otomatis ada koneksi ke aplikasi digitalnya (Blynk).Dan jika dikembangkan lagi dengan adanya fitur pemasanan slot parkir, pasti beda regulasi" ungkap Aan.


    Kemudian, menurut Tasya, anggota kelompok, menyampaikan bahwa konsep prototype ini bisa digunakan di lapangan namun perlu adanya modifikasi seperti mengganti sensor Infrared ke sensor UV, internet yang kencang, panel CPU, dan Upgrade Blynk.

    Mereka berharap, prototype ini dapat segera diaplikasikan mengingat kebutuhan teknologi makin diperlukan di masa saat ini. 

Sabtu, 26 Juli 2025

Ubi Ungu Penyelamat Ibu Hamil: PKM Unmuh Jember Latih Kader Posyandu Desa Kemiri

 

Tingginya angka kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia, yang menurut data WHO mencapai lebih dari 15,5% setiap tahunnya, mendorong sekelompok dosen lintas fakultas dari Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) untuk melakukan aksi nyata di masyarakat. Hari ini, Selasa (15/7), Tim Program Kreativitas Masyarakat (PKM) Unmuh Jember melaksanakan kegiatan pelatihan dan penyuluhan kepada kader posyandu di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dari tiga fakultas, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Pertanian. Fokus kegiatan adalah memberikan edukasi gizi kepada ibu hamil melalui kader posyandu, serta membekali mereka dengan pengetahuan kewirausahaan menggunakan bahan lokal yang mudah dijangkau, yaitu ubi ungu.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Kemiri, Bapak Baidowi, S.Pd., yang menyambut baik langkah tim Unmuh Jember dalam membantu peningkatan kesehatan dan ekonomi warganya. “Kami sangat mengapresiasi upaya dari universitas. Melibatkan kader sebagai ujung tombak layanan kesehatan sangat efektif, apalagi dibarengi pelatihan kewirausahaan,” ungkapnya dalam sambutan.

Sebanyak 20 kader posyandu dari seluruh dusun di Desa Kemiri mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat., dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, yang menjelaskan pentingnya asupan nutrisi ibu hamil berbasis pangan lokal. “Ubi ungu kaya akan asam folat dan beta karoten, sehingga sangat baik untuk menunjang pertumbuhan janin dan bisa menjadi solusi gizi terjangkau,” jelasnya.

Dilanjutkan dengan pemaparan dari Norita Citra Yuliarti, SE., MM., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang mengajak para kader untuk memanfaatkan ubi ungu sebagai produk usaha rumahan. “Tak hanya menyehatkan, ubi ungu juga punya nilai jual jika diolah menjadi makanan kreatif seperti es krim,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, tim PKM akan mendampingi kader dalam pelatihan pengolahan ubi ungu menjadi es krim, dipandu oleh Andika Putra S, S.TP., M.T., dosen Fakultas Pertanian. Pendampingan ini diharapkan berkelanjutan agar para kader tak hanya menjadi penyampai informasi kesehatan, tapi juga agen pemberdayaan ekonomi keluarga.

Melalui kegiatan ini, Tim PKM Unmuh Jember berharap angka kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil dapat ditekan, dan masyarakat desa semakin mandiri secara gizi dan ekonomi. Kegiatan ini mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.

Selasa, 22 Juli 2025

Paten dan HKI Jadi Pilar Inovasi, Unmuh Jember Tegaskan Komitmen Lindungi Hasil Riset

 

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) melalui UPT. Pengelolaan Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPT. PHP2M), bekerja sama dengan Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember, sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertema “Paten dan HKI sebagai Pilar Daya Saing Inovasi di Lingkungan Akademisi Muhammadiyah Jember” pada Selasa (22/7/2025). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Ahmad Zainuri, Kampus Unmuh Jember.

Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kabupaten Jember, sebagai wujud nyata kolaborasi antara institusi pendidikan dan organisasi Muhammadiyah dalam membangun kesadaran terhadap pentingnya perlindungan kekayaan intelektual.

Kegiatan resmi dibuka oleh Ketua PDM Jember, Prof. Aminullah Elhady, M.Ag. Dalam sambutannya, Prof. Aminullah menekankan bahwa pelindungan terhadap hak kekayaan intelektual (HKI) seperti hak cipta, paten, dan merek bukan hanya penting secara hukum, tetapi juga strategis dalam mendorong ekosistem inovasi yang berkelanjutan di lingkungan amal usaha Muhammadiyah.

“Melalui HKI, hasil pemikiran, riset, dan inovasi yang dihasilkan oleh civitas akademika Muhammadiyah maupun AUM akan memperoleh perlindungan, sekaligus memiliki nilai tambah secara ekonomi dan reputasi,” ungkapnya.

Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang sangat relevan ini. Ia menekankan pentingnya membangun budaya inovasi berbasis perlindungan hukum di lingkungan kampus dan AUM.

Sementara itu, Kepala UPT. PHP2M, Abdul Jalil, S.P., M.P., dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis untuk mendampingi sivitas akademika dan pelaku AUM dalam proses pendaftaran hak kekayaan intelektual.

“Banyak riset dan produk inovatif yang lahir dari kampus dan AUM, namun belum semuanya didaftarkan secara resmi. Melalui sosialisasi ini, kami berharap akan muncul kesadaran kolektif untuk mulai melindungi karya dan inovasi tersebut,” ujarnya.

Materi sosialisasi disampaikan oleh dua narasumber berkompeten di bidangnya. Dr. Ir. Muhtar, S.T., M.T., IPM memaparkan secara teknis dan praktis tentang urgensi dan prosedur pendaftaran hak paten, serta bagaimana paten dapat memberikan nilai strategis terhadap hasil riset dan produk teknologi.

Selanjutnya, Dr. Fauziyah, S.H., M.H. menjelaskan secara komprehensif tentang berbagai bentuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), termasuk hak cipta, merek dagang, dan desain industri. Ia juga menekankan aspek yuridis serta risiko hukum jika sebuah karya tidak terdaftar secara resmi.

Acara berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Unmuh Jember kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang mendorong inovasi, kemandirian, dan perlindungan terhadap hasil karya sivitas akademika dan mitra strategisnya.

Senin, 21 Juli 2025

Pengabdian Berbasis Aset Lokal Jadi Sorotan dalam Pendampingan BEM PTMA 2025



Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menjadi tuan rumah kegiatan “Pendampingan Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Tahun 2025” yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin, (21/7/2025). Salah satu sesi utama dalam kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi sebagai narasumber pendamping, yang memberikan pembekalan intensif kepada para mahasiswa dan pendamping organisasi kemahasiswaan dari berbagai PTMA se-Indonesia.

Dalam materinya, Prof. Yohana menekankan bahwa mahasiswa tidak cukup hanya menjadi agen perubahan dalam tataran wacana, tetapi harus mampu mentransformasikan gagasan menjadi aksi nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Ia mendorong agar program-program pengabdian masyarakat yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tidak sekadar formalitas proposal, melainkan benar-benar berpijak pada realitas sosial dan mampu menyentuh persoalan riil yang dihadapi oleh masyarakat di berbagai daerah. “Jangan hanya hadir untuk menggugurkan program, tapi hadir sebagai solusi yang membumi dan bisa diukur dampaknya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof. Yohana menjabarkan tiga pilar penting dalam merancang program mahasiswa berdampak, yaitu: identifikasi masalah sosial secara partisipatif, desain program berbasis aset lokal, dan jaminan keberlanjutan melalui monitoring dan evaluasi. Menurutnya, keterlibatan masyarakat sejak awal dalam proses identifikasi masalah akan memperkuat rasa kepemilikan dan memudahkan proses implementasi. Program yang baik, lanjutnya, harus membangun kekuatan masyarakat, bukan menciptakan ketergantungan, serta mampu berjalan meskipun tanpa kehadiran mahasiswa secara terus-menerus.

Dalam presentasinya, Prof. Yohana juga memaparkan contoh-contoh program pengabdian yang telah berhasil dijalankan oleh mahasiswa dan mampu tumbuh menjadi gerakan sosial yang mandiri. Ia mengajak mahasiswa PTMA untuk tidak hanya kreatif dan inovatif dalam menyusun proposal, tetapi juga kolaboratif dengan sesama BEM di lingkungan PTMA. Jaringan antarperguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, menurutnya, merupakan kekuatan sosial yang besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, ia mendorong terbentuknya inisiatif-inisiatif kolektif lintas kampus demi terciptanya dampak yang lebih luas.

Di akhir sesi, Prof. Yohana mengingatkan pentingnya membekali diri dengan keterampilan manajemen program, penyusunan proposal, hingga dokumentasi kegiatan secara profesional. Hal tersebut bukan hanya penting untuk mendukung keberhasilan program, tetapi juga akan menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dalam pengembangan karier dan pengabdian jangka panjang. Dengan kehadiran narasumber berpengalaman seperti Prof. Yohana, kegiatan pendampingan ini menjadi titik tolak penting untuk meningkatkan kualitas dan keberdayaan mahasiswa PTMA dalam mewujudkan pengabdian masyarakat yang berdampak dan berkelanjutan.

Unmuh Jember Jadi Tuan Rumah Pendampingan Nasional Program Mahasiswa Berdampak PTMA 2025

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) menjadi tuan rumah pelaksanaan Pendampingan Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Tahun 2025 yang digelar secara daring melalui Zoom, Senin (21/7/2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Mahasiswa (Puspresma) PTMA, melibatkan perwakilan mahasiswa, dosen pendamping, serta pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia.

Acara dibuka secara resmi oleh Fitri Arofiati, Ns., MAN., Ph.D dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antar PTMA agar tidak hanya menjadi buih yang tercerai-berai, melainkan mampu menjadi kekuatan bersama yang memiliki impact besar di masyarakat. “Kami ingin PTMA dikenal bukan karena jumlahnya, tetapi kualitas dan kontribusinya,” ujar Fitri.

Mewakili Rektor Unmuh Jember, Wakil Rektor III Dr. Sofyan Rofi, M.Pd.I menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan menjadikan Unmuh Jember sebagai tuan rumah kegiatan strategis ini. “Kami berharap kegiatan ini dapat memacu semangat mahasiswa dalam menyusun program pengabdian masyarakat yang berdampak dan meningkatkan prestasi mereka,” ungkapnya. Ia juga membuka kemungkinan pelaksanaan acara serupa secara luring di Jember pada kesempatan berikutnya.

Ketua Puspresma PTMA, Dr. Fatimah Sari Siregar, S.Pd., M.Hum, yang diwakili oleh Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini, termasuk narasumber utama Prof. Dr. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi dan para pendamping dari berbagai PTMA. “Mahasiswa adalah kekuatan dengan idealisme, intelektualitas, dan semangat muda yang luar biasa. Kami ingin program ini menjadi ruang aktualisasi nyata di tengah masyarakat,” ujar Kholid.

Kegiatan ini juga menjadi momen strategis dalam mempersiapkan proposal-program pengabdian dari mahasiswa PTMA untuk program Kementerian yang bertujuan mendorong kemandirian masyarakat. Dalam data yang disampaikan, terdapat 52 organisasi mahasiswa dari PTMA yang telah berhasil memperoleh pendanaan melalui program-program serupa sebelumnya.

Pesan utama dari para narasumber adalah bahwa proposal yang berkualitas bukan hanya sekadar memenuhi syarat administratif, namun harus mampu menciptakan legacy—dampak yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Pendampingan ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya berbagai program mahasiswa yang tidak hanya kreatif, namun juga solutif dan berkelanjutan.

 

Sabtu, 19 Juli 2025

Sound Horeg: Antara Ekspresi Budaya Lokal dan Ancaman Konflik Sosial

Menjelang Agustus, dentuman sound horeg kembali menggema di jalanan desa hingga kota. Fenomena ini bukan sekadar soal suara keras dan berjoget, melainkan cerminan dari identitas, interaksi sosial, hingga modifikasi budaya lokal, menurut Danan Satriyo Wibowo S.Sos, M.Si,, dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember).

“Secara psikologis, sound horeg bisa dibedah dari tiga sisi: ekspresi identitas, interaksi sosial, dan nilai budaya lokal,” ujar Danan.

Fenomena ini, menurut Danan, bukanlah hal baru. Setiap momen Agustusan, masyarakat sudah akrab dengan iringan sound system di atas mobil pickup. Namun, kini bentuknya kian massif lengkap dengan lampu, remix ekstrem, hingga kontes adu kekuatan suara alias battle sound.

“Ini sudah menjadi medium eksistensi sosial. Siapa yang punya sound paling heboh, dia naik strata sosialnya,” jelasnya.

Tak hanya hadir di perayaan kemerdekaan, sound horeg kini muncul di berbagai momen seperti pelepasan jamaah umrah, pernikahan, bahkan prosesi duka. Fenomena ini menjadi hiburan yang murah, meriah, dan bisa dinikmati semua kalangan.

Danan menambahkan, dukungan dan respon positif dari masyarakat justru memperkuat eksistensi komunitas pecinta sound horeg.

“Begitu masyarakat menerima dan menikmatinya, itu menjadi penguatan sosial. Mereka merasa diterima dan makin eksis. Ini sesuai teori penguatan dari Skinner,” tuturnya.

Selain sebagai ekspresi individual, sound horeg juga menciptakan rasa memiliki dalam komunitas. Orang yang sebelumnya tidak suka bisa berubah menerima karena tekanan norma dan konformitas kelompok.

Namun, tak semua masyarakat menerima kehadiran sound horeg dengan tangan terbuka. Volume menggelegar hingga menimbulkan getaran kaca rumah, bahkan kerusakan fisik, menjadi sumber konflik sosial.

“suara itu bisa mengguncang kaca jendela dan genteng rumah. Ini bisa menyebabkan pertengkaran antarwarga jika tidak diatur,” katanya.

Tak hanya itu, sound horeg dinilai dapat memicu polusi suara, bahkan berbahaya bagi orang dengan gangguan jantung. “Efeknya bisa lebih serius dari polusi udara. Ini bisa memekakkan telinga, dan fatal bagi kesehatan,” tegasnya.

Di balik kontroversi, ada peluang ekonomi dan kreativitas. Danan menyebut, satu paket sound horeg bisa disewa hingga puluhan juta rupiah. “Satu kotak sound bisa Rp1 juta, satu truk 12 unit bisa Rp37 juta,” ujarnya.

Fenomena ini menjadi bentuk “modifikasi budaya” di mana unsur tradisional dikawinkan dengan teknologi modern. “Dulu pakai gamelan, sekarang pakai speaker aktif dan remix. Ini bagian dari kreativitas,” tambahnya.

Danan menilai, tanpa regulasi yang jelas, sound horeg bisa berujung pada perpecahan masyarakat. “Kalau dibiarkan liar, bisa jadi bencana sosial. Perlu aturan soal volume, waktu, dan tempat,” katanya.

Di beberapa kota, seperti Malang, sudah ada fatwa MUI yang menyentil soal ini. Namun, menurut Danan, pendekatan psikologis tetap penting: memahami bahwa ini adalah ekspresi kultural yang lahir dari kebutuhan hiburan masyarakat pinggiran yang minim akses alternatif.

Mengakhiri wawancara, Danan mengingatkan agar sound horeg tidak dilihat hitam-putih. Ia menyarankan pendekatan yang bijak.

“Di satu sisi, ini sarana ekspresi dan hiburan murah. Di sisi lain, kalau tidak diatur, bisa jadi pemicu konflik dan gangguan sosial. Psikologi melihat ini sebagai dilema sosial yang harus dicari jalan tengahnya,” tutupnya.

Connect