Rabu, 18 Juni 2025

ICRD 2025 Bahas Metaverse untuk Konservasi Warisan Budaya Bersejarah

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, upaya inovatif dalam melestarikan warisan budaya bersejarah menemukan titik terang melalui pemanfaatan teknologi metaverse. Hal ini menjadi fokus utama presentasi Judy C. Baggo, Direktur Riset dan Pusat Pengembangan Ifugao State University, dalam International Conference On Rural Development (ICRD) 2025 yang diselenggarakan oleh Unmuh Jember pada Rabu (18/6/2025)

Dalam presentasinya yang berjudul "Exploring the Metaverse in Heritage Conservation," Judy C. Baggo memperkenalkan inisiatif Ifugao State University untuk memanfaatkan teknologi imersif dalam melestarikan warisan dunia Tangga Sawah Ifugao (Ifugao Rice Terraces). Situs ini merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dan Sistem Warisan Pertanian Penting Global (Globally Important Agricultural Heritage Systems/GIAHS) oleh FAO PBB.

"Tangga Sawah Ifugao bukan hanya keajaiban arsitektur pertanian, tetapi juga lanskap produksi sosio-ekologis yang kaya akan pengetahuan tradisional," jelasnya.

Dirinya memaparkan bahwa konservasi Tangga Sawah Ifugao terus menghadapi sejumlah tantangan serius yang mengancam keberlanjutannya. Menurutnya empat perhatian utama yang diidentifikasi dari Penilaian Jangka Menengah Rencana Induk Pembangunan Tangga Sawah.

Empat perhatian utama tersebut antara lain, ekosistem yang Terganggu: Meliputi hilangnya flora dan fauna asli serta perubahan aktivitas ekonomi yang mengakibatkan pengabaian lahan. Pendapatan Petani Tangga Sawah yang Tidak Memadai: Isu ekonomi yang berdampak pada keberlanjutan praktik pertanian tradisional masyarakat Ifugao. Kemunduran Fondasi Budaya Tangga Sawah: Ditandai dengan hilangnya minat terhadap budaya dan praktik persawahan di kalangan masyarakat, terutama kaum muda, serta representasi Ifugao yang keliru dalam buku teks dan media. Dukungan yang Tidak Memadai untuk Konservasi Tangga Sawah: Menunjukkan kurangnya perhatian dan sumber daya dari berbagai pihak untuk upaya pelestarian yang komprehensif.

Baggo juga menggarisbawahi faktor-faktor pendorong perubahan lainnya seperti perubahan iklim, pergeseran nilai budaya (dipengaruhi oleh pendidikan dan agama), disintegrasi budaya padi, pengenalan varietas padi baru dan spesies invasif, akses pasar yang buruk, pemantauan dan penegakan hukum yang lemah, perluasan permukiman, perubahan penggunaan lahan, kebakaran hutan, dan yang paling mengkhawatirkan, hilangnya minat di kalangan generasi muda terhadap Tangga Sawah Ifugao.

"Terus berlanjutnya konservasi Tangga Sawah Cordillera Filipina tetap menjadi perhatian serius," tegas Baggo.

Mengutip temuan dari Penilaian Jangka Menengah Rencana Induk Pembangunan Tangga Sawah Ifugao 2022. Ia menjelaskan bagaimana pengetahuan, sistem, dan praktik adat (IKSP) Ifugao terus berkurang akibat perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang cepat, serta emigrasi dan berkurangnya pemegang pengetahuan. Selain itu, kurangnya keterlibatan kaum muda dalam kegiatan budaya dan pertanian padi, serta ketergantungan mereka pada gawai, semakin memperparah situasi.

Untuk mengatasi tantangan multidimensional ini, Ifugao State University mengusulkan pendekatan inovatif yang bertumpu pada dialog antargenerasi. Melalui inisiatif ini, yang bertujuan untuk mengubah "generasi yang berlawanan menjadi mitra," mereka berupaya menjembatani kesenjangan antara generasi tua dan muda. Pendekatan ini diharapkan dapat mempromosikan transfer pengetahuan tradisional yang tak ternilai, memperkuat nilai-nilai budaya, dan pada akhirnya, melestarikan warisan budaya melalui keterlibatan aktif dan pemanfaatan teknologi modern seperti metaverse.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen dalam mencari solusi kreatif dan adaptif untuk tantangan konservasi warisan budaya di era digital, dengan harapan metaverse dapat menjadi jembatan yang kuat yang menghubungkan masa lalu Ifugao yang kaya dengan masa depan yang berkelanjutan.

 

ICRD 2025 Bahas Urgensi Analisis Sentimen di Era Digital



Dalam sebuah presentasi yang memukau di ajang International Conference on Rural Development (ICRD) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Jember pada Rabu (18/6/2025), Dr. Bagus Setya Rintyarna, S.T., M.Kom., menyoroti peran krusial analisis sentimen dalam memahami dinamika pasar digital yang terus berkembang.

Dalam sesi presentasinya, Dr. Bagus memulai dengan data yang menggambarkan lanskap belanja online global yang masif, di mana lebih dari 4,33 miliar pengguna internet aktif menjadi motor penggerak triliunan transaksi. Fenomena ini, menurutnya, secara langsung meningkatkan nilai penting ulasan produk/konsumen, yang tak hanya menjadi cerminan kepuasan pengguna tetapi juga panduan vital bagi calon pembeli dan strategi produsen.

"Ulasan produk/konsumen adalah laporan atau komentar di mana pengguna memberikan opini, umpan balik tentang produk, atau membandingkan produk dengan berbagai produk serupa di pasar," Paparnya.

Ia kemudian secara gamblang memperkenalkan konsep Analisis Sentimen, mendefinisikannya sebagai bidang studi yang fokus pada pengenalan dan interpretasi opini, sentimen, evaluasi, penilaian, sikap, serta emosi manusia yang terkandung dalam teks.

Dr. Bagus menekankan bahwa analisis sentimen adalah kunci untuk mengidentifikasi apakah suatu teks mengandung nuansa positif, negatif, atau netral.

Melanjutkan pemaparannya, Dr. Bagus merinci dua pendekatan utama dalam implementasi analisis sentimen: Lexicon Based dan Machine Learning Based.

Pendekatan Lexicon Based memanfaatkan kamus sentimen yang telah dikurasi, di mana setiap kata diasosiasikan dengan polaritas sentimen tertentu. "Jika kita memiliki kamus yang menyatakan 'cinta' itu positif dan 'benci' itu negatif, kita bisa dengan cepat menentukan sentimen sebuah kalimat," ungkapnya.

Sementara itu, pendekatan Machine Learning Based melibatkan sistem yang belajar dari data yang ada untuk memprediksi sentimen pada data baru. Proses ini mencakup ekstraksi fitur, penerapan algoritma machine learning, dan pembentukan model prediktif yang dapat bekerja secara unsupervised maupun supervised.

Presentasi Dr. Bagus Setya Rintyarna ini tidak hanya memperkaya keilmuan dalam bidang kecerdasan buatan dan pengolahan bahasa alami, tetapi juga memberikan perspektif praktis mengenai bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk memahami sentimen publik.

Inovasi AI dan RFID dari Jepang Warnai ICRD 2025 Unmuh Jember


Zequn Song saat memaparkan materinya di ICRD 2025.

Rangkaian International Conference on Rural Development (ICRD) 2025 di Universitas Muhammadiyah Jember pada Rabu (18/6/2025), diwarnai oleh hadirnya inovasi teknologi cerdas dari Jepang. Salah satu agenda menarik datang dari Zequn Song, perwakilan Kagawa University, yang mempresentasikan riset bertajuk “AI in Agriculture Supply Chain: Stock Monitoring and Localization Systems for FIFO Method Using RFID-Based Pressure Sensing Tag and AI.”

Dalam paparannya, Zequn Song memperkenalkan sistem pemantauan rantai pasok berbasis RFID tekanan (pressure sensing tag) yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini dirancang untuk menerapkan metode First-In-First-Out (FIFO) dalam distribusi produk agrikultur, guna memastikan alur distribusi berjalan rapi, efisien, dan minim kesalahan.

“Setiap produk yang diletakkan akan memberikan perubahan tekanan pada RFID tag, yang kemudian dibaca oleh sensor dan diproses AI untuk mengidentifikasi posisi serta urutan pengambilan barang,” jelas Zequn di hadapan peserta seminar. Teknologi ini juga mampu memberikan peringatan otomatis apabila terjadi kesalahan urutan, sehingga dapat mencegah potensi kerugian akibat human error.

Lebih jauh, Zequn memaparkan proses uji coba yang dilakukan dengan 13 RFID pressure sensing tag pada 4 titik lokasi simulasi. Data dari sensor tersebut digunakan untuk melatih model AI menggunakan metode decision tree ensemble, yang terbukti efektif dalam memprediksi posisi dan urutan produk secara akurat.

Selain membahas teknologi tersebut, Zequn juga menyinggung implementasi sistem serupa di sejumlah negara seperti FASTag di India untuk pembayaran tol otomatis, serta penerapan AI dalam sistem irigasi dan deteksi hama di Jepang dan Tiongkok.

Menurutnya, sistem cerdas berbasis RFID dan AI ini memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam pengelolaan logistik pangan pedesaan. Selain meningkatkan efisiensi, teknologi ini dinilai dapat membantu menjaga ketahanan pangan dan mengurangi pemborosan distribusi di daerah-daerah terpencil.


Unmuh Jember Gelar International Conference on Rural Development 2025 : Angkat Isu Etika AI di Era Disrupsi

Rektor Unmuh Jember saat memberikan sambutan.

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menggelar ajang bergengsi tingkat internasional bertajuk The 4th International Conference on Rural Development (ICRD) 2025. Mengangkat tema “The Ethical Challenges of Artificial Intelligence in a Rapidly Changing World”, konferensi ini diselenggarakan secara hybrid di Ruang Rapat Gedung A Unmuh Jember dan melalui Zoom Meeting, Rabu (18/6/2025).

Ketua Panitia ICRD 2025, Afan Bagus Mananda, S.TP., M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya konferensi ini yang telah memasuki tahun keempat. Ia juga mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan, baik dari dalam maupun luar negeri seperti Jepang, Afrika, Malaysia, Filipina, hingga beberapa wilayah di Indonesia.

“Konferensi ini menjadi momen penting untuk menyatukan pikiran dan semangat dari berbagai belahan dunia, dalam semangat kolaborasi, pengetahuan, dan kemajuan bersama,” ujar Afan.

Afan Bagus Mananda saat memberikan sambutan.

Menurutnya, integrasi teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam pengembangan kawasan pedesaan kini menjadi langkah strategis untuk menjawab berbagai tantangan sistemik, mulai dari ketimpangan akses pendidikan, kesehatan, hingga peluang ekonomi. Isu ini menjadi sangat relevan seiring pesatnya perkembangan teknologi dan urbanisasi di berbagai negara.

Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd, dalam sambutannya turut mengapresiasi terselenggaranya ICRD 2025. Ia berharap konferensi ini dapat memperkuat jejaring akademik internasional sekaligus melahirkan gagasan-gagasan strategis yang berdampak nyata bagi masyarakat desa, khususnya di era disrupsi digital saat ini.

“Isu etika dalam penggunaan AI menjadi penting, karena teknologi ini harus tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan lingkungan, terutama bagi masyarakat pedesaan yang rentan terhadap ketimpangan,” tegasnya.

ICRD 2025 diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai institusi, peneliti, dan praktisi pembangunan desa, dengan menghadirkan sejumlah pembicara internasional dari Jepang, Afrika, Malaysia, dan Filipina.

ICRD 2025 menjadi bukti nyata komitmen Unmuh Jember dalam membangun peradaban berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai kemanusiaan, dengan tetap memperhatikan konteks lokal dan tantangan global.

 

Senin, 16 Juni 2025

Mahasiswa Teknik Sipil Unmuh Jember Terapkan Irigasi Tetes untuk Atasi Krisis Air di Bondowoso

Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa penerapan teknologi irigasi tetes di Dusun Plampangan, Desa Klekehan, Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso, pada Minggu (15/6/2025). Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat dalam mengatasi krisis air yang berdampak serius terhadap pertanian setempat.

Kegiatan bertajuk “Penerapan Irigasi Tetes untuk Daerah yang Krisis Air” ini merupakan salah satu bentuk implementasi pengetahuan teknik sipil secara langsung ke masyarakat. Teknologi irigasi tetes dipilih karena dinilai sebagai solusi tepat guna untuk daerah yang kekurangan pasokan air, terutama untuk pertanian.

“Irigasi tetes ini merupakan teknologi yang efisien karena mampu menyalurkan air secara perlahan dan langsung ke akar tanaman. Sangat cocok untuk daerah seperti Desa Klekehan yang mengalami keterbatasan sumber air,” ujar Dimas ketua HMS.


Dosen pendamping kegiatan, Ir. Senki Desta Galuh, S.T., M.T., turut hadir mendampingi mahasiswa dan memberikan arahan selama pelaksanaan bakti sosial. Ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

“Dengan adanya contoh penerapan irigasi tetes ini, harapannya masyarakat bisa menerapkan teknologi ini disetiap ladang mereka masing - masing karena porositas tanah disini sangat tinggi. Saya mengapresiasi kegiatan yang luar biasa ini dari teman - teman” ungkap Ir. Desta.

Warga Desa Klekehan memberikan respons positif terhadap kegiatan ini. Mereka menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para mahasiswa yang telah membantu memberikan solusi atas masalah yang selama ini mereka hadapi. Salah satu warga setempat, Zaki, menyampaikan antusiasmenya terhadap sistem irigasi tetes yang diperkenalkan mahasiswa.

“Kami merasa sangat terbantu. Biasanya tanaman kami kekurangan air dan tidak tumbuh maksimal. Sekarang kami tahu cara membuat irigasi tetes sendiri. Saya ingin coba terapkan ini juga di kebun saya yang lain,” ujar Zaki.


Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa juga diajak mengunjungi beberapa lahan pertanian yang mengalami kekeringan dan langsung melakukan pemasangan sistem irigasi sederhana bersama warga.

Kegiatan bakti sosial ini tidak hanya mempererat hubungan mahasiswa dengan masyarakat, tetapi juga memberikan pengalaman lapangan yang berharga dalam menerapkan solusi teknik sipil untuk persoalan nyata. HMS Unmuh Jember berharap, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di wilayah lain yang mengalami permasalahan serupa sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa terhadap pembangunan berkelanjutan.

Jumat, 13 Juni 2025

Dua Prodi Raih Akreditasi Unggul, Dekan Fikes : Ini Berkat Kerjasama Tim

 


Program Studi (Prodi) S-1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember berhasil meraih akreditasi unggul setelah melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan. Pencapaian ini merupakan buah dari persiapan matang selama satu tahun oleh tim khusus yang melibatkan tenaga kependidikan (tendik), alumni, serta mitra strategis. 

Proses akreditasi bukanlah hal mudah, terutama karena Fikes Unmuh Jember harus mengakreditasi dua prodi sekaligus. Tim dibentuk satu tahun sebelumnya untuk menyusun dokumen dan memenuhi standar yang ditetapkan.

Dekan Fikes, Ns. Sri Wahyuni Andriani, M.kep., Sp.Kep.Kom., menyebutkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk tendik, alumni, dan mitra, menjadi kunci keberhasilan ini. 

"Berkat dukungan mereka, kami Menyusun dan berkomitmen, alhamdulillah hasilnya adalah unggul” ujarnya.

Untuk mencapai akreditasi unggul, tim menerapkan strategi terstruktur, antara lain meningkatkan fasilitas pembelajaran seperti laboratorium simulasi, perpustakaan digital, dan alat praktik terkini untuk mendukung kompetensi mahasiswa, memperkuat sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di tingkat fakultas dan prodi agar memenuhi standar nasional. 

Salah satu kendala utama adalah manajemen waktu, di mana dosen harus membagi fokus antara mengajar dan menyiapkan dokumen akreditasi. Namun, dengan koordinasi solid, hal ini berhasil diatasi. 

"Tantangannya adalah manajemen waktu antara melayani mahasiswa dan mempersiapkan akreditasi, tapi semua berjalan dengan baik" lanjut beliau. 

Akreditasi unggul ini memiliki arti penting, terutama dalam meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja. Selain itu, prodi berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 

"Kami ingin meningkatkan kualitas pelayanan kepada mahasiswa dan kami bisa terus melakukan upaya-upaya perbaikan sehingga ini dapat menjadi pijakan  untuk lebih baik lagi" tutup beliau. 

Dengan raihan ini, Prodi S-1 Keperawatan FIKES Unmuh Jember semakin kokoh sebagai institusi pencetak perawat profesional yang siap bersaing secara nasional maupun global. 

Rabu, 11 Juni 2025

Cangkruk & Berpikir: Prodi Ilmu Pemerintahan Unmuh Jember Bahas Masa Depan Reformasi Birokrasi di Daerah

Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember menyelenggarakan diskusi publik Cangkir (Cangkruk dan Berpikir) yang bertema “Peta Jalan Reformasi Birokrasi: Menakar Wajah Pemerintahan Lokal di Tengah Dinamika Nasional” pada Rabu (11/6) bertempat di Gedung B Lantai 3.

Kegiatan ini menghadirkan Kaprodi Ilmu Pemerintahan Dr. Iffan Gallant El Muhammady, S.Sos., M.Si., sebagai moderator, dan Widarto S.S., sebagai pemateri.

Materi yang disampaikan dalam diskusi ini menyoroti pentingnya birokrasi yang berlandaskan integritas, yakni birokrasi yang dijalankan dengan prinsip kejujuran, konsistensi, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai moral serta etika. Disampaikan pula bahwa integritas merupakan prasyarat utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemerintahan.

Selain membahas prinsip birokrasi, pemateri juga memaparkan peran strategis DPRD sebagai lembaga yang menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam konteks ini, DPRD memiliki posisi penting dalam mendukung reformasi birokrasi melalui penyusunan regulasi, penganggaran yang tepat sasaran, serta pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan kebijakan.

Diskusi juga menguraikan berbagai peraturan perundang-undangan yang mendasari tata kelola pemerintahan yang baik, mulai dari UU No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari KKN hingga berbagai regulasi teknis dari Kementerian PANRB yang mengatur standar pelayanan publik dan evaluasi kinerja instansi pemerintah.

Salah satu poin penting yang disorot adalah pentingnya kepemimpinan yang visioner, efektif, dan mampu memberi keteladanan dalam birokrasi. Reformasi birokrasi dipandang akan berjalan lebih optimal apabila didukung oleh pemimpin yang mampu mendorong perubahan dan inovasi di lingkungan kerja pemerintahan.

Acara diskusi berlangsung dinamis dengan partisipasi aktif dari para peserta yang antusias mengangkat isu-isu lokal serta memberikan masukan kritis terkait tata kelola pemerintahan di Kabupaten Jember.

Connect