Ahli Media Komunikasi Analisa Aksi Warganet Boikot Produk Israel : Dukungan atau Penolakan?
Potret Kukuh Pribadi Ahli Media Komunikasi (Sumber : Humas Unmuh Jember). |
Ketegangan antara Israel dan Palestina yang terus membara telah menarik perhatian dunia. Salah satu gerakan yang semakin mendapat sorotan adalah gerakan BDS (Boycott, Divestment, and Sanctions), sebuah kampanye global yang mengajak masyarakat memboikot produk Israel sebagai bentuk protes terhadap kebijakan militer Israel di Palestina.
Di tengah pro-kontra ini, tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) telah melakukan analisis sentimen warganet terhadap gerakan BDS sejak Mei 2024 (5/2024).
Dipimpin oleh Kukuh Pribadi, S.I.Kom., M.A., tim yang terdiri dari akademisi dan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi ini menggunakan alat Brand24 untuk melacak percakapan terkait isu gerakan BDS di media sosial seperti X, Instagram, dan YouTube.
Hasil analisis menunjukkan bahwa gerakan BDS menjadi topik hangat dengan sentimen yang bervariasi. Beberapa warganet mendukung penuh gerakan ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, sementara yang lain bersikap netral atau skeptis terhadap efektivitas boikot.
“Penelitian ini tidak hanya memberi gambaran bagaimana warganet memandang gerakan BDS, tetapi juga membantu kita memahami bagaimana isu-isu sensitif seperti ini direspon di ranah digital,” ungkap Kukuh Pribadi.
Selain media sosial, penelitian ini juga menemukan bahwa portal berita dan blog turut memperkuat eksposur gerakan BDS di kalangan masyarakat, khususnya komunitas Muslim yang prihatin terhadap konflik Israel-Palestina. Meskipun begitu, akun X resmi BDS Movement diakui memiliki peran besar dalam membentuk opini publik dan mendapatkan jangkauan yang lebih luas dibandingkan media non-sosial.
"Dari hasil analisa juga dapat dilihat bahwa peran akun X BDSMovement punya peran yang besar untuk membentuk opini dan mendapatkan reach dari warganet," tegasnya.
Penelitian ini menegaskan bahwa gerakan BDS membutuhkan strategi komunikasi yang kuat untuk mempertahankan eksposur dan menarik dukungan yang lebih luas.
Kukuh Pribadi berharap dengan meningkatnya perhatian publik terhadap gerakan BDS dapat terus dilakukan di berbagai platform, baik media sosial maupun media non-sosial.
“Gerakan BDS memiliki cita-cita mulia dengan melalui gerakan non-kekerasan yang diharapkan dapat menekan Israel dan akhirnya memberikan solusi terhadap krisis kemanusiaan dan kekerasan di tanah Palestina,” harapnya.
Tags : Berita Opini Penelitian
Posting Komentar