Mahasiswa Universiti Malaya Ikuti Pengenalan Tari Jember Kang Jembar di COCOA 2025
Suasana semarak mewarnai kegiatan Summer Camp 2025: COCOA (Colleagues Collaborative Actions) saat mahasiswa Universiti Malaya (Malaysia) mengikuti sesi pengenalan Tari Jember Kang Jembar di SMP Muhammadiyah 9 Watukebo, Kecamatan Ambulu. Kegiatan ini menjadi momen istimewa bagi peserta internasional untuk mengenal secara langsung kekayaan budaya lokal Jember melalui interaksi dan kolaborasi seni bersama pelajar Muhammadiyah.
Tari Jember Kang Jembar merupakan tarian khas daerah yang mencerminkan karakter masyarakat Jember yang terbuka, ramah, dan penuh semangat gotong royong. Diciptakan sebagai simbol identitas lokal, tarian ini mengandung filosofi “Jember kang jembar,” yang berarti Jember yang luas secara makna—sebuah wilayah yang menerima keberagaman sebagai kekuatan.
Dalam kegiatan tersebut, siswa dari ekstrakurikuler tari SMP Muhammadiyah 9 Watukebo menampilkan Tari Jember Kang Jembar di hadapan mahasiswa Universiti Malaya. Penampilan tersebut disambut dengan antusias, bahkan mahasiswa asing turut mempelajari beberapa gerakan dasar dan mencoba memahami makna di balik setiap gerak dan irama yang menggambarkan semangat masyarakat Jember.
Selain pertunjukan tari, kegiatan juga menampilkan ekstrakurikuler Tapak Suci dari MI Muhammadiyah 1 Watukebo. Kolaborasi antara seni tari dan bela diri ini menunjukkan kekayaan ekspresi budaya di lingkungan pendidikan Muhammadiyah sekaligus memperkuat nilai kedisiplinan dan karakter pelajar.
Menurut pembina kegiatan, keterlibatan mahasiswa Universiti Malaya dalam sesi ini memiliki makna yang penting dalam memperluas pemahaman lintas budaya dan memperkuat kebanggaan terhadap budaya lokal. Melalui program COCOA, pertukaran pengalaman antara peserta Indonesia dan Malaysia menjadi wujud nyata internasionalisasi pendidikan berbasis kebudayaan.
“Kegiatan ini membuka peluang besar untuk pembentukan pride dan internasionalisasi budaya. Ada kebanggaan tersendiri ketika budaya lokal Jember diperkenalkan kepada mahasiswa Universiti Malaya, dan mereka menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap kekayaan seni daerah kita,” ujar salah satu pembina ekstrakurikuler tari SMP Muhammadiyah 9 Watukebo.
Partisipasi mahasiswa Universiti Malaya tidak hanya memberikan warna internasional pada program COCOA, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mereka untuk mengenal kehidupan dan budaya masyarakat Jember secara langsung. Sebaliknya, bagi siswa-siswi Muhammadiyah, interaksi dengan peserta asing meningkatkan kepercayaan diri, semangat belajar, serta rasa bangga terhadap identitas budaya mereka sendiri.
Melalui pengenalan Tari Jember Kang Jembar dalam COCOA 2025, kegiatan ini membuktikan bahwa pertukaran budaya dapat menjadi sarana efektif untuk mempererat hubungan antarnegara dan memperluas wawasan peserta didik. Di bawah semangat kolaborasi, COCOA menjadi ruang pertemuan antara globalisasi dan kearifan lokal — di mana langkah-langkah tari menjadi simbol kebersamaan lintas bangsa.


Posting Komentar