Kamis, 21 November 2024

Summer Festival Unmuh Jember Tekankan Pentingnya Pola Pikir Positif dalam Pendidikan

Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung semarak dengan digelarnya International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Bertempat di Aula Ahmad Zainuri pada Kamis (21/11/2024), simposium ini mengusung tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills." Acara ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dan akademisi Unmuh Jember, tetapi juga 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia yang turut antusias mengikuti berbagai sesi diskusi.

Salah satu sesi yang menjadi sorotan adalah presentasi dari Donato O. Abaya, EdD, RPm, LPT, yang mengangkat topik "The Power of Mindset: Growth Versus Fixed Beliefs in Learning." Dalam sesi ini, Donato memaparkan bagaimana pola pikir (mindset) memiliki peran besar dalam pembelajaran dan pengembangan diri, khususnya dalam membedakan antara pola pikir berkembang (growth mindset) dan pola pikir tetap (fixed mindset).

Menurut Donato, pola pikir berkembang mendorong individu untuk percaya bahwa kemampuan dapat ditingkatkan melalui usaha dan pembelajaran. Sebaliknya, pola pikir tetap menghambat pertumbuhan karena keyakinan bahwa kemampuan bersifat statis dan tidak dapat berubah. Donato menjelaskan bahwa pola pikir berkembang dapat membantu seseorang menghadapi tantangan, bangkit dari kegagalan, dan melihat usaha sebagai jalan menuju keberhasilan.

Presentasi ini dibagi ke dalam tiga topik utama. Pertama, Pemahaman tentang Pola Pikir, yang membahas definisi, peran pola pikir dalam membentuk perilaku, serta dampaknya terhadap prestasi akademik dan pengembangan diri. Kedua, Kekuatan Pola Pikir Berkembang, di mana Donato menjelaskan bagaimana pola pikir ini mendorong seseorang untuk melihat tantangan sebagai peluang belajar dan menumbuhkan ketahanan diri. Ketiga, Cara Membudayakan Pola Pikir Berkembang, dengan menekankan pentingnya menerima tantangan, belajar dari kesalahan, dan menggunakan umpan balik konstruktif untuk tumbuh.

Melalui metode interaktif, seperti diskusi, presentasi berbasis teknologi, dan aktivitas praktis, sesi ini berhasil menggugah peserta untuk menerapkan pola pikir berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Donato juga menggarisbawahi bahwa pola pikir berkembang dapat diterapkan tidak hanya oleh siswa, tetapi juga oleh para pendidik, untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan dan keberhasilan bersama.

Simposium ini menjadi ajang penting untuk membahas inovasi dalam pendidikan yang berfokus pada pengembangan pola pikir positif.

Summer Festival Unmuh Jember Angkat Tantangan dan Peluang Edukasi dengan AI dalam Pendidikan Jasmani

 


Hari kedua Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan yang menginspirasi. Salah satu agenda utamanya adalah International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy, yang digelar di Aula Ahmad Zainuri pada Kamis (21/11/2024). 

Simposium ini mengangkat tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills" dan dihadiri oleh 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia serta mahasiswa dan akademisi Unmuh Jember. 

Sesi presentasi dari Tang Dandan, akademisi dari Lishui University, yang membahas topik "Dilemmas for Physical Education Teachers’ Job Crafting with Generative AI." Dalam paparannya, Tang menyoroti bagaimana kecerdasan buatan (AI) menghadirkan tantangan sekaligus peluang dalam dunia pendidikan jasmani, khususnya di China. Ia menjelaskan konsep job crafting, yakni proses perubahan kognitif dan perilaku yang dilakukan individu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan. Dalam konteks pendidikan jasmani, AI menjadi pendorong transformasi besar, tetapi penerapannya masih menghadapi berbagai kendala. 

Tang memaparkan bahwa banyak guru pendidikan jasmani memiliki pemahaman yang minim tentang penggunaan teknologi AI dalam pengajaran. Sebagian besar guru hanya mengenal platform dasar seperti ChatGPT, tanpa memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana AI dapat diterapkan dalam sistem pendidikan jasmani. Selain itu, keterbatasan fasilitas seperti perangkat olahraga berbasis AI dan kurangnya pelatihan teknologi menjadi hambatan signifikan. Guru juga dihadapkan pada beban kerja yang berat, yang menyulitkan mereka untuk mengikuti pelatihan tambahan terkait teknologi cerdas. 

Selain itu, dampak AI terhadap hubungan guru-siswa menjadi salah satu sorotan utama. Sebanyak 80,56% guru pendidikan jasmani percaya bahwa AI dapat meningkatkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa, tetapi juga berisiko menciptakan ketergantungan berlebihan pada teknologi, baik di kalangan siswa maupun guru. Tantangan lainnya adalah kurangnya inovasi dalam metode pengajaran akibat kebiasaan lama yang sulit diubah, serta keterbatasan waktu untuk mengembangkan konten pengajaran berbasis teknologi. 

Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, Tang merekomendasikan pendekatan inovatif, seperti meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan olahraga berbasis teknologi cerdas, menyediakan lingkungan belajar yang mendukung aplikasi teknologi, dan membangun hubungan guru-siswa yang lebih kolaboratif dan setara. Ia juga menekankan pentingnya menjaga etika penggunaan teknologi untuk mencegah degradasi keterampilan mengajar akibat ketergantungan berlebihan pada AI. 

Simposium ini berhasil memicu diskusi yang mendalam di kalangan peserta, baik dari perspektif akademis maupun praktis. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang integrasi teknologi dalam pendidikan tetapi juga memperkuat kolaborasi lintas budaya dan disiplin ilmu. Summer Festival Unmuh Jember 2024 menjadi momentum strategis untuk memperluas wawasan global dan mempererat hubungan internasional guna menghadapi tantangan di era globalisasi.

Summer Festival Unmuh Jember Angkat Pentingnya Edukasi Budaya pada Anak Usia Dini

Gelaran Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) memasuki hari kedua dengan penuh semangat melalui penyelenggaraan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy. Acara yang bertema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills" ini berlangsung meriah di Aula Ahmad Zainuri  Unmuh Jember, pada Kamis (21/11/2024).

Simposium ini berhasil mengumpulkan 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia serta mahasiswa dan civitas akademika Unmuh Jember yang antusias mengikuti berbagai sesi diskusi dan presentasi.

Salah satu momen adalah presentasi dari Dr. Mohd Nazri bin Abdul Rahman, seorang ahli pendidikan anak usia dini, yang menyampaikan materi bertajuk "Innovative Approaches to Early Childhood Education: Integrating Indigenous Knowledge for Culturally Inclusive Learning".

Dalam presentasinya, Dr. Nazri menekankan pentingnya mengintegrasikan pengetahuan lokal dan budaya dalam pendidikan anak usia dini untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif dan berbudaya. Ia memaparkan berbagai inovasi dalam metode pengajaran yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memperkaya pemahaman budaya dan psikologis siswa. "Menggabungkan pengetahuan adat dalam pendidikan awal dapat memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kemampuan literasi anak-anak secara menyeluruh," ujar Dr. Nazri.

Dr. Nazri juga memperkenalkan proyek komunitas yang melibatkan homeschooling bagi masyarakat adat di Malaysia, yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi melalui pendidikan. Proyek ini mencakup berbagai aktivitas seperti permainan tradisional, seni kriya, dan lagu daerah yang diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan anak usia dini. "Dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya belajar akademis, tetapi juga memahami dan menghargai warisan budaya mereka," tambahnya.

Selain presentasi dari Dr. Nazri, simposium ini juga menampilkan berbagai sesi interaktif dan workshop yang melibatkan mahasiswa asing dan lokal untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam pendidikan global. Kehadiran mahasiswa dari University of Malaysia memperkaya diskusi dengan perspektif internasional yang beragam, memperkuat sinergi budaya dan pendidikan antara kedua institusi.

 

 

Summer Festival Unmuh Jember : Gelar Simposium Internasional Bertema Global Education

Gelaran International Symposium pada haru kedua Summer Festival Unmuh Jember

Hari kedua gelaran Summer Festival Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember)  berlangsung meriah dengan penyelenggaraan International Symposium on Global Education, Psychology, and Cultural Synergy.  Acara ini mengangkat tema "Constructing a Multidisciplinary Framework for Global Education: Integrating Cultural Understanding, Psychological Insights, and Literacy Skills" dan berlangsung di Aula Ahmad Zainuri, Unmuh Jember.

Simposium ini menghadirkan 33 mahasiswa asing dari University of Malaysia serta dihadiri oleh mahasiswa dan civitas akademika Unmuh Jember.

Yang  menjadi narasumber dari berbagai universitas ternama, seperti Dr. Shakira B. Herman (Benguet State University), Elnie D. Calunsag (Cotabato State University), Cong Liu, Ph.D. (University of Hong Kong), Donato O. Abaya (Ifugao State University), Tang Dandan (Lishui University), Dr. Nurlaela Widyarini, S.Psi., M.Si dari  Unmuh Jember dan Dr. Mohd Nazri Bin Abdul Rahman (Universiti Malaya).

Dalam sambutannya, Rektor Unmuh Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terlaksananya acara tersebut. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas budaya dan disiplin ilmu dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Rektor Unmuh Jember saat memberikan sambutan.

"Kita di sini bersama-sama membahas isu-isu penting dalam bidang pendidikan global, psikologi, dan sinergi budaya. Tantangan seperti globalisasi, kemajuan teknologi, dan keberagaman budaya memerlukan kerangka pendidikan yang inklusif dan berdaya saing," ujar Dr. Hanafi.

Dirinya mengundang peserta untuk terlibat aktif, berbagi pengalaman, dan menjalin kemitraan yang dapat mendukung misi kolektif membangun dunia yang lebih inklusif dan tangguh.

Acara ini menjadi platform penting bagi para pendidik, psikolog, dan akademisi budaya untuk berdiskusi dan menciptakan pendekatan inovatif dalam membangun masyarakat global yang berdaya saing.

Summer Festival Unmuh Jember 2024 diharapkan menjadi momentum untuk mempererat hubungan internasional dan memperluas wawasan lintas budaya, sekaligus mendukung misi Unmuh Jember sebagai kampus yang berorientasi global.

Rabu, 20 November 2024

"Perahu Layar" Jadi Salah Satu Lagu Tradisional Jawa Favorit Mahasiswa Summer Fest 2024

Sebanyak 33 mahasiswa asing yang tergabung dalam program Summer Festival 2024 Universitas Muhammadiyah Jember tampil memukau saat membawakan lagu tradisional Jawa berjudul Perahu Layar. Acara ini digelar di Sanggar Kartika Budaya, Ambulu, Jember, sebagai bagian dari pelestarian seni tradisional Jawa yang diinisiasi oleh sanggar bersama universitas.

Para mahasiswa yang berasal dari berbagai negara, seperti India, Cina, Filipina, dan Malaysia, tampak antusias dalam mempelajari seni sinden. Mereka dibimbing langsung oleh pengurus sanggar dan pelatih utama, Enys Kartika, S.Pd., seorang lulusan Pendidikan Seni Tari FPBS IKIP Surabaya. Acara ini juga menghadirkan workshop seni tari dan musik tradisional, memberikan kesempatan kepada peserta untuk memahami lebih dalam tentang seni budaya Indonesia.

Puncak acara adalah penampilan sinden lagu Perahu Layar yang dibawakan oleh pelatih sanggar, diikuti oleh para mahasiswa asing. Penampilan ini disambut hangat oleh penonton, menunjukkan kolaborasi apik antara pelatih lokal dan mahasiswa internasional.

Salah satu peserta, Jothy Letchummi A/P D Ganditasan asal India, berbagi kesannya terhadap lagu tersebut.
"Lagu ini sangat berbeda dengan musik tradisional di negara saya," ujar Jothy.
"Saya merasa terhubung dengan irama dan melodi lagu Jawa ini, meskipun budaya kami sangat berbeda. Musik dan liriknya begitu khas, dan saya belajar banyak tentang seni tradisional Indonesia melalui pengalaman ini."

Meski awalnya kesulitan dengan pengucapan dan melodi, Jothy merasa sangat terbantu oleh bimbingan dari pelatih dan dukungan teman-temannya. "Ini adalah pengalaman luar biasa yang membuka mata saya tentang kekayaan budaya Indonesia, dan saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari pertunjukan ini,” tambahnya.

Pelatih utama, Enys Kartika, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan dan melestarikan seni tradisional Jawa kepada generasi muda, baik lokal maupun internasional.
"Ini adalah upaya kami untuk melestarikan budaya Jawa di tengah tantangan zaman sekarang," ungkapnya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran seni, tetapi juga mempererat hubungan lintas budaya antara mahasiswa dari berbagai negara. Selain itu, acara ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan seni tradisional Indonesia ke panggung internasional, sekaligus membangkitkan apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal.

Seni Memahat Kayu Jadi Daya Tarik Mahasiswi Asing SumFest 2024

Setelah mempelajari seni membatik, para mahasiswa asing yang tergabung dalam Summer Festival 2024 di Universitas Muhammadiyah Jember mulai mencoba seni tradisional lainnya, yaitu memahat kayu.

Kegiatan ini menjadi pengalaman baru bagi para peserta, termasuk Han Lu, mahasiswa asal University of Malaysia, yang terlihat sangat tertarik dengan hasil karya seni pahat kayu, pagi tadi (20/11).

Pada awalnya, Han Lu hanya menyaksikan proses pemahatan dimulai dari membuat sketsa hingga membentuk kayu menjadi karya seni. Namun, rasa penasarannya semakin besar setelah melihat kesabaran dan ketelatenan yang dibutuhkan dalam proses tersebut.

 


Wanita asal China itu kemudian memberikan tanggapannya mengenai seni pahat kayu di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa seni pahat juga ada di negaranya, tetapi lebih sering berbentuk topeng manusia dengan gaya yang berbeda.

"Di China, seni pahat cenderung menggunakan alat modern sehingga hasilnya sangat halus dan prosesnya lebih mudah. Sedangkan di Indonesia, seni pahat kayu masih menggunakan teknologi tradisional, yang menurut saya memberikan hasil yang lebih natural dan memiliki nilai eksotis," ungkap Han Lu.

 

Ia juga menambahkan bahwa seni pahat di Indonesia bisa menjadi media relaksasi karena prosesnya yang dilakukan secara perlahan dan penuh kesabaran. "Ini memberikan sentuhan yang unik dan memperlihatkan keindahan tradisional yang berbeda," tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan seni tradisional Indonesia kepada mahasiswa asing, tetapi juga membuka ruang untuk saling berbagi pengalaman budaya antara Indonesia dan negara-negara lain.

Mahasiswi Asing SumFest Kompak Kolaborasikan Seni Tari, Sinden dan Gamelan

Kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam menjadi salah satu fokus utama Summer Festival 2024 dalam upaya menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Sebagai bagian dari program tersebut, Universitas Muhammadiyah Jember bersama mahasiswa asing peserta festival mengunjungi Sanggar Seni Kartika Budaya di Ambulu, Jember (20/11).

Sanggar seni yang berdiri sejak 2004 ini menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik bagi para peserta. Di tempat ini, mahasiswi asing diajarkan tiga seni tradisional Indonesia, yaitu seni gamelan, seni tari, dan seni sinden.



Salah satu peserta, Jothy Letchummi A/P D Ganditasan, mahasiswi asal India, menyampaikan pengalamannya mempelajari tarian tradisional Indonesia. Ia menyebut bahwa gerakan tari yang dipelajarinya memiliki kemiripan dengan tarian dari daerah asalnya. Namun, menurutnya, terdapat perbedaan yang mencolok pada seni gamelan dan sinden.

“Pelajaran di sini sangat seru, saya sangat menikmati saat bermain gamelan. Ini adalah pengalaman baru bagi saya, terutama dalam memahami tempo bermainnya,” ungkap Jothy. Ia juga menambahkan bahwa gamelan Indonesia relatif lebih lambat dibandingkan alat musik tradisional di negaranya, dan ia kagum dengan artikulasi khas yang ditampilkan oleh sinden.

Kegiatan ini ditutup dengan kolaborasi antara peserta. Para penari, sinden, dan pemain gamelan bekerja sama untuk menampilkan seni tradisional yang telah mereka pelajari. Momen ini menjadi daya tarik tersendiri karena berhasil memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing, sekaligus memupuk semangat internasionalisasi seni budaya.

Melalui kegiatan ini, budaya Indonesia semakin dikenal luas di kancah internasional, sekaligus menunjukkan keindahan warisan budaya yang menjadi bagian dari sejarah bangsa.

Connect