Unmuh Jember Kampus Banyuwangi Rayakan Milad ke -113 Muhammadiyah, Ceritakan Eksistensi Dari Awal Berdiri
Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember Kampus 2 Banyuwangi menggelar peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah dengan khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Acara yang dihadiri sivitas akademika serta pimpinan Muhammadiyah Banyuwangi tersebut menjadi momentum untuk meneguhkan kembali spirit gerakan Persyarikatan dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Rektor Unmuh Jember Dr. Hanafi, M.Pd. menegaskan bahwa Milad Muhammadiyah ke-113 bukan hanya perayaan, tetapi juga pengingat atas perjalanan panjang organisasi yang terus memberi manfaat luas.
“Usia 113 tahun adalah usia yang sangat tua, tetapi insyaallah kiprahnya tetap besar di mana-mana, hingga ke lini terkecil,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun kampus pusat di Jember tidak mengadakan peringatan, Kampus 2 Banyuwangi tetap berinisiatif melaksanakan kegiatan sebagai bentuk komitmen untuk terus menunjukkan eksistensi dan semangat.
Dr. Hanafi juga mengungkapkan bahwa Unmuh Jember saat ini menjadi salah satu dari 20 perguruan tinggi Muhammadiyah yang meraih akreditasi unggul dari total 163 PTM di Indonesia.
Ia mendorong sivitas kampus untuk terus memperkuat semangat kebersamaan, terlebih karena status kampus Banyuwangi merupakan satu kesatuan dengan Unmuh Jember, hanya berbeda lokasi gedung.
Saat ini, pihak kampus tengah mengajukan 11 program studi baru, termasuk pendidikan kedokteran.
“Ini menjadi mungkin karena Muhammadiyah memiliki banyak jaringan dan sahabat,” tegasnya.
Ia menutup sambutan dengan harapan agar milad ini menjadi momentum untuk meningkatkan semangat, kualitas, serta budaya saling mengoreksi dan mengingatkan.
Unmuh Jember, katanya, akan terus menyelenggarakan program pengembangan mahasiswa guna meningkatkan indeks pendidikan nasional.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Dr. Mukhlis Lahudin, M.Si., dalam sambutannya memaparkan alasan mengapa Muhammadiyah mampu bertahan hingga lebih dari satu abad. Menurutnya, Persyarikatan memiliki sembilan kekuatan utama, yaitu:
Aqidah – keyakinan terhadap kebenaran yang terus berkembang sepanjang zaman.
Ibadah – beribadah dan mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa pamrih, semata-mata mencari ridha Allah.
Jam’iyah – kekuatan jamaah yang bergerak dari jumlah kecil hingga berkembang besar seperti sekarang.
Amaliah – berdirinya kampus, rumah sakit, panti asuhan, dan amal usaha lain yang digerakkan oleh kontribusi umat.
Tarbiyah – komitmen mendidik siapa pun tanpa pengecualian.
Harokah – sistem organisasi yang rapi dan kompak dari pusat hingga daerah.
Siasah – peran aktif Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dengan politik yang santun, elegan, dan tidak gaduh.
Maslahah – manfaat nyata yang dirasakan masyarakat luas lewat berbagai amal usaha.
Dakwah Risalah – dakwah Nabi yang dijalankan di segala lini kehidupan untuk keselamatan umat dunia dan akhirat.
“Kita saat ini sedang bersyahadah, bukan banyak pamer tetapi menjalankan manfaat yang bisa dirasakan masyarakat. Muhammadiyah tidak berteriak-teriak, tetapi kebermanfaatannya dirasakan semua umat,” tegasnya.
Peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah di Unmuh Jember Kampus 2 Banyuwangi menjadi ruang refleksi untuk memperkuat komitmen dakwah, pendidikan, dan pelayanan sosial.
Dengan semangat kebersamaan serta peran aktif sivitas akademika, kampus ini menegaskan siap melanjutkan kiprah besar Muhammadiyah dalam membangun kebermanfaatan bagi masyarakat


Posting Komentar