Sabtu, 14 Desember 2024

UPT Perpustakaan Unmuh Jember Resmikan Komunitas Untuk Tingkatkan Literasi

Pelantikan dan Raker Kanca Aksara di Ruang Rapat Gedung A Lt. 2, Universitas Muhammadiyah Jember

Pada Kamis (13/12/2024), UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember meresmikan komunitas literasi yang diberi nama Kanca Aksara di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Unmuh Jember.

Dibentuknya komunitas tersebut yakni untuk membantu perpustakaan dalam rangka menghidupkan dan membudayakan literasi di lingkungan kampus Unmuh Jember.

Karena kita tahu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat literasi yang masih rendah. Tercermin dari banyaknya berita hoax yang masih bertebaran baik di media sosial, maupun cetak.

Merespon kompleksitas tantangan yang dihadapi pada era saat ini, Kepala UPT Perpustakaan Unmuh Jember, Berlian Eka Kurnia S.IP., M.A., menyampaikan pembentukan komunitas Kanca Aksara merupakan langkah yang strategis untuk meningkatkan budaya literasi.

“Keberadaan komunitas Kanca Aksara ini merupakan langkah strategis untuk membantu meningkatkan literasi, menyebarkan semangat membaca, dan membangun kebiasaan belajar sepanjang hayat di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember,” jelasnya.

Nama Kanca Aksara diambil dari bahasa Jawa yang terdiri dari kata “Kanca” yang berarti teman, dan kata “Aksara” yang artinya huruf. Dapat diartikan secara filosofis, komunitas Kanca Aksara merupakan suatu persahabatan yang terjalin melalui aksara dan mencerminkan visi besar untuk masa depan.

Dengan dibentuknya Kanca Aksara, diharapkan tidak hanya menjadi mitra perpustakaan saja, akan tetapi lebih dari itu.

“Kanca Aksara tidak hanya menjadi mitra perpustakaan untuk menjalankan program literasi, tetapi juga menjadi agen perubahan, menjadi jembatan dengan civitas akademika, maupun menjangkau berbagai kalangan dengan program-program yang kreatif, dan juga tidak hanya berdampak bagi Unmuh Jember saja, tapi dapat membawa nama Unmuh Jember untuk bisa berdampak pada masyarakat yang lebih luas,” tutup Berlian.

 

 

Jumat, 13 Desember 2024

Pakar Sumber Daya Air Unmuh Jember Ungkap Cara Meminimalisir Banjir di Jember

Potret Prof. Dr. Nanang Saiful Rizal, S.T., M.T., IPM, pakar Teknik Sumber Daya Air Unmuh Jember


Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Jember pada Kamis (12/12/2024) menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi. Prof. Dr. Nanang Saiful Rizal, S.T., M.T., IPM, pakar Teknik Sumber Daya Air dari Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), mengungkapkan sejumlah penyebab banjir tersebut sekaligus memberikan saran mitigasi.

Menurut Prof. Nanang, salah satu penyebab utama banjir adalah sistem drainase kawasan permukiman yang kurang memadai.

“Sistem drainase yang ada saat ini tidak mampu mengalirkan air hujan dengan intensitas tinggi. Selain itu, beberapa outlet tidak langsung menuju anak Sungai Bedadung, aliran air terhambat oleh bangunan, dan banyak yang tertutup sampah. Hal serupa juga terjadi pada anak Sungai Bedadung yang melintasi Kota Jember. Kapasitas anak sungai tersebut tidak lagi mampu menampung debit air akibat banjir,” jelasnya.

Prof. Nanang juga menyoroti dampak perubahan fungsi lahan, terutama di dataran tinggi Kabupaten Jember. Banyak lahan pertanian dialihfungsikan menjadi kawasan perumahan tanpa mempertimbangkan konservasi air.

“Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan telah meningkatkan koefisien limpasan air, sehingga debit banjir saat hujan meningkat lebih dari dua kali lipat. Idealnya, alih fungsi tersebut diimbangi dengan peningkatan resapan air di hulu, misalnya melalui pembangunan bendungan, embung, long storage, atau infrastruktur sejenis untuk menampung, menyimpan, dan meresapkan air permukaan,” paparnya.

Dirinya menekankan pentingnya peran pengembang properti dalam mengatasi masalah banjir, khususnya dengan menerapkan sistem zero run-off.

“Air hujan yang turun seharusnya diresapkan oleh sumur resapan di setiap rumah. Kelebihannya ditampung di kolam pada setiap blok perumahan, dan jika masih ada sisa, dialirkan ke danau perumahan. Dengan cara ini, air yang turun menjadi tanggung jawab perumahan itu sendiri,” ujarnya.

Prof. Nanang juga menjelaskan keuntungan sistem zero run-off. Selain mampu mereduksi banjir, sistem ini juga meningkatkan ketersediaan air tanah, sehingga dapat mengurangi risiko kekeringan saat musim kemarau.

Dalam wawancara tersebut, dirinya membedakan antara dua jenis banjir yakni banjir kiriman dan banjir lokal.

“Banjir kiriman berasal dari dataran tinggi, sedangkan banjir lokal terjadi akibat ketidakmampuan sistem drainase kawasan dalam mengalirkan air hujan,” terangnya. 

Untuk menangani banjir kiriman, Prof. Nanang menyarankan konservasi air di daerah hulu dan penggunaan teknologi Early Warning System (EWS) berbasis Internet of Things (IoT). Sementara itu, untuk banjir lokal, ia merekomendasikan sistem zero run-off dan teknologi MagnaTank, yaitu sistem penyimpanan air bawah tanah berbentuk kotak yang dapat ditempatkan di bawah jalan, rumah, atau garasi.

Terakhir, Prof. Nanang berharap adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pengembang properti dalam menerapkan langkah-langkah preventif.

“Pemerintah harus tegas mengatur izin pembangunan perumahan, masyarakat perlu sadar untuk tidak melanggar aturan seperti membangun di sempadan sungai atau membuang sampah sembarangan, dan pengembang harus konsisten menerapkan sistem zero run-off. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan Jember bebas dari banjir di masa depan,” pungkasnya.

Rektor Unmuh Jember: Perjalanan Kampus Swasta Menuju yang Terbesar di Tapal Kuda


Rektor Universitas Muhammadiyah Jember, Dr. Hanafi, M.Pd., ketika menjadi narasumber podcast yang diadakan oleh PWMU TV Selasa (10/12/2024).

Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) adalah salah satu perguruan tinggi terbesar di wilayah Tapal Kuda, yang meliputi Pasuruan (bagian timur), Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi.

Kampus ini telah mengalami berbagai perubahan dan adaptasi terhadap perkembangan zaman sejak awal berdiri hingga saat ini. Hal ini disampaikan oleh Dr. Hanafi, M.Pd., Rektor Unmuh Jember, dalam Podcast PWMU TV yang tayang pada Selasa (10/12/2024).

Pada mulanya, Muhammadiyah menggagas pendirian perguruan tinggi di Kabupaten Jember. Namun, terdapat berbagai pertimbangan, seperti jumlah basis Muhammadiyah yang relatif kecil dan kekhawatiran minimnya pendaftar. Berkat dorongan berbagai pihak serta pertimbangan matang, Universitas Muhammadiyah Jember resmi berdiri pada tahun 1981.

Dr. Hanafi menjelaskan bahwa Unmuh Jember awalnya hanya memiliki tiga fakultas.
“Berdirinya sudah agak lama, yaitu tahun 1981. Waktu itu hanya ada tiga fakultas: FKIP, Hukum, dan Pertanian. Itulah awal dari Universitas Muhammadiyah Jember,” tuturnya.

Pada tahun 1988, Unmuh Jember mengalami perkembangan pesat dengan bertambahnya empat fakultas, sehingga total menjadi tujuh fakultas. Hingga kini, Unmuh Jember terus berkembang dan memiliki sembilan fakultas dengan 33 program studi.

Pada tahun 2011, jumlah dosen bergelar doktor di Unmuh Jember hanya 26 orang dari ratusan dosen yang ada. Untuk meningkatkan jumlah tersebut, pihak kampus menjalankan program pendanaan bagi dosen yang ingin melanjutkan studi ke jenjang berikutnya. Hingga saat ini, Unmuh Jember memiliki 66 dosen bergelar doktor, dengan sekitar 60 lainnya sedang menempuh program doktor.

“Ternyata, kalau didorong itu mau ya. Semua itu tergantung ada yang mendorong, ada yang mendukung, dan ada sistem yang jelas,” ungkap Hanafi.

Hingga kini, Unmuh Jember terus menunjukkan progres. Dari 33 program studi yang ada, 22 di antaranya mendapat izin dari pemerintah untuk menyelenggarakan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program ini memberikan pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang, baik dari pendidikan formal, nonformal, informal, maupun pengalaman kerja, sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal atau penyetaraan kualifikasi.

Selain RPL, Unmuh Jember juga memperoleh program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Kemdikbud, yang ditujukan untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dari 100 perguruan tinggi penerima program ini, Unmuh Jember masuk dalam 10 besar PPG terbaik se-Indonesia.

Tahun ini, Unmuh Jember dipercaya oleh Majelis Diktilitbang untuk melakukan merger dengan Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Banyuwangi. ITBM Banyuwangi, yang kini menjadi Kampus 2 Unmuh Jember, memiliki enam program studi, yaitu S1 Pendidikan Agama Islam, S1 Teknik Informatika, S1 Manajemen, S1 PG PAUD, S1 Teknik Kimia, dan S1 Teknik Industri.

Selain fokus pada pendidikan, Unmuh Jember juga mendukung prestasi mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Salah satu prestasi yang disorot adalah keberhasilan mahasiswa Teknik Mesin meraih juara 2 dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) 2024.

Di bidang bisnis, Unmuh Jember mengelola Badan Usaha Milik Universitas (BUMU) untuk menunjang kegiatan akademik dan keuangan kampus. Beberapa usaha yang dimiliki Unmuh Jember antara lain:

Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Jember, Berdiri satu tahun lalu dan telah berstatus paripurna, SPBU di Situbondo Bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember dan Situbondo, Klinik Suherman yang berlokasi pas di sebelah kampus Unmuh Jember, UM Jember Trans Jasa sewa transportasi bus untuk umum, Air Minum MoyaMu Bisnis air minum dalam kemasan dengan proses Reverse Osmosis (RO).

“Itu yang kita upayakan, disamping akademik dan pengembangan SDM, juga usaha di luar pendidikan untuk menunjang keuangan. Cita-citanya kan gajinya cukup, kalau cukup jadi semangat. Minimal sama dengan PNS,” tutup Hanafi.


Penulis : Sukron Kasyir

Kamis, 12 Desember 2024

Teknik Sipil Unmuh Jember Bahas Masa Depan Konstruksi Hijau Melalui Kuliah Tamu

 

(Mahasiswa Teknik Sipil Unmuh Jember Peserta Kuliah Tamu)

Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menggelar kuliah tamu dengan tema kali ini yaitu “Pengendalian Recycled Concrete Aggregate (RCA) dari Sampah untuk Indonesia GoGreen yang Lebih Maju”. Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa program studi Teknik Sipil dan berlangsung di Aula Ahmad Zainuri Unmuh Jember pada tanggal (11/12/2024).

Kuliah tamu ini memberikan wawasan tentang inovasi teknologi konstruksi hijau yang relevan dengan kebutuhan pembangunan berkelanjutan. Dengan menghadirkan dua pakar di bidang konstruksi hijau hadir sebagai narasumber, yakni Ketut Aswatama Wiswamitra, S.T., M.T., dosen Teknik Sipil Universitas Jember (Unej), dan Dr. Eng. Ir. Eva Arifi, S.T., M.T., IPM., dosen Teknik Sipil Universitas Brawijaya (UB).

(Ketut Aswatama Wiswamitra, S.T., M.T., saat memberikan materi)

Dalam paparannya, Ketut Aswatama menyampaikan materi berjudul “Penambahan Serbuk Mineral pada Agregat Plastik untuk Beton Ringan Struktural”. Ia menjelaskan inovasi penggunaan limbah plastik yang dipadukan dengan serbuk mineral untuk menciptakan beton ringan yang tetap kuat secara struktural.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa agregat buatan dari plastik PET daur ulang dengan campuran mineral dapat digunakan sebagai pengganti agregat alami dan kuat tekan beton dengan menggunakan agregat PET yang dicampur mineral akan lebih tinggi dibandingkan dengan beton dengan agregat PET murni” jelasnya. Teknologi ini dinilai mampu mengatasi permasalahan limbah plastik sekaligus mendukung efisiensi bahan bangunan.

Sementara itu, Dr. Eng. Ir. Eva Arifi memaparkan materi bertajuk “Masa Depan Konstruksi Hijau: Teknologi untuk Peningkatan Mutu Recycled Aggregate”. Ia menyoroti pentingnya memanfaatkan limbah konstruksi sebagai material daur ulang yang berkualitas tinggi. “Dengan teknologi modern, seperti penggunaan material nano, recycled aggregate kini berpotensi dapat memiliki mutu yang setara atau bahkan lebih baik daripada agregat alami,” ungkapnya. Eva juga mengajak mahasiswa untuk turut mengembangkan inovasi serupa dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

(Ketut Aswatama Wiswamitra, S.T., M.T., bersama Dosen Program Studi Teknik Sipil Unmuh Jember)

Acara yang dibuka oleh Kepala program studi (Kaprodi) Teknik Sipil Unmuh Jember, Setiyo Ferdi Yanuar, M.T., ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Dalam sambutannya, Kaprodi menyampaikan harapannya agar mahasiswa Teknik Sipil Unmuh Jember dapat mengambil inspirasi dari materi yang disampaikan untuk mengembangkan inovasi serupa.

“Kegiatan ini merupakan langkah awal bagi kita semua untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Kuliah tamu ini menjadi momentum penting untuk memperluas wawasan mahasiswa terkait teknologi hijau, sekaligus menegaskan komitmen Unmuh Jember terhadap pendidikan berkelanjutan.

Dengan terselenggaranya acara ini, Teknik Sipil Unmuh Jember menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan ramah lingkungan melalui edukasi dan inovasi.

 

 

Coach Fakhri, Terjun ke Unmuh Jember Siapkan Talenta Muda Sepak Bola

Program Praktisi Mengajar Batch Ke-5 resmi dimulai di Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) dengan melibatkan Coach Fakhri Husaini, mantan Pelatih Timnas Indonesia U-16 yang berhasil membawa tim menjuarai Piala AFF 2018. Coach Fakhri kini menjadi praktisi pengajar untuk mata kuliah Keterampilan Dasar Sepak Bola di Program Studi S1 Pendidikan Olahraga (POR).

Coach Fakhri saat memberikan pelatihan Keterampilan Dasar Sepakbola di Lapangan Sepak Bola Unmuh Jember, Pagi tadi (12/12)

Kegiatan berlangsung pagi ini di Lapangan Sepakbola Unmuh Jember (12/12). Dalam program tersebut, Coach Fakhri membagikan ilmu dan pengalamannya kepada mahasiswa semester tiga. Program ini mencakup 12 jam pengajaran selama satu semester.

Ahmad Sulaiman, M.Pd, Kepala Program Studi POR Unmuh Jember, menyampaikan alasan di balik pemilihan Coach Fakhri sebagai praktisi pengajar.

Ahmad Sulaiman, M.Pd. (Kepala Program Studi Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Jember)

“Beliau adalah mantan pelatih Timnas U-16 sepak bola Indonesia yang memiliki pengalaman luar biasa sebagai pemain dan pelatih. Selain itu, beliau telah mengantongi Lisensi AFC Profesional, lisensi tertinggi di Asia,” ungkapnya.

Materi yang disampaikan Coach Fakhri meliputi dasar-dasar sepak bola, dengan fokus pada komponen teknik seperti passing, receiving, dan ball control. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mendalami aspek teknis yang esensial dalam sepak bola.

Coach Fakhri mengaku antusias terhadap program ini dan melihatnya sebagai peluang besar untuk membangun generasi emas sepak bola Indonesia.

Mahasiswa POR Unmuh Jember saat sedang berlatih bersama Coach Fakhri (12/12)

“Alhamdulillah, saya sangat senang bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan teman-teman mahasiswa di POR Unmuh Jember. Sebagai calon guru olahraga, mereka perlu memiliki dasar yang kuat dalam keterampilan dasar sepak bola. Harapannya, generasi mendatang dapat memperoleh pendidikan sepak bola yang lebih baik. Terima kasih kepada Unmuh Jember atas kolaborasinya,” ujarnya.

Mahasiswa semester tiga POR menyambut program ini dengan antusias. Mereka menilai ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh Coach Fakhri sangat efektif dan bermanfaat dalam mendukung pemahaman mereka tentang sepak bola secara praktis.

Program Praktisi Mengajar ini diharapkan dapat terus memperkaya pendidikan olahraga di Unmuh Jember dan mencetak calon pelatih serta guru olahraga yang kompeten.

Senin, 09 Desember 2024

FKIP Kembangkan Rapor Integratif, Disinyalir dapat Pangkas Adminstrasi Guru

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jember sedang menggelar sosialisasi dan workshop penggunaan rapor integratif TK ABA dilakukan secara periodik di Gedung Dakwah Aisyiyah (6/12).

Rapor integratif merupakan penyampaikan hasil belajar siswa TK yang mencakup tiga aspek kegiatan pembelajaran. Ketiga aspek tersebut adalah hasil belajar intrakurikuler, hasil belajar kegiatan P5, dan hasil belajar AIK. Hasil belajar intrakurikuler untuk TK sesuai dengan BASKP no 032 tahun 2024, sementara kegiatan P5 merujuk pada kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang sesuai dengan BSAKP nomor 031 tahun 2024 dan hasil belajar AIK mengacu pada pencapaian anak pada indikator Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Adapun hasil belajar AIK merupakan penciri TK ABA sebagai amal usaha Muhammadiyah.

Melalui kegiatan pengabdian masyarahat tahun 2024, Tim Pelaksana FKIP memberikan produk rapor integratif pada seluruh TK ABA di Jember.

Ketua tim pelaksana adalah Dr. Fitri Amilia, Bersama dengan tim pelaksana adalah Anam Fadlillah, M.P.d., dan Angraeny Unedia Rachman, M.Pd telah melibatkan dosen, dan mahasiswa untuk memberikan pengalaman dalam menuntaskan kegiatan penelitian, pengembangan, dan pengabdian di masyarakat.

Fitri mengungkapkan bahwa Rapor integratif ini disusun sesuai dengan harapan guru TK ABA. Mereka berharap agar tugas administratif berkurang dan bisa fokus untuk peningkatan layanan bermain dan belajar siswa dengan sistem yang mudah.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, FKIP menugaskan dosen untuk mengembangkan rapor untuk memangkas tugas administratif pada laporan hasil belajar.

“Alhamdulillah, rapor integratif menjadi kabar baik guru TK ABA.” Ungkap Fitri.

Melalui program ini, salah seorang Kepala sekolah TK ABA melalui pesan Whatsapp mengungkapkan sisi positifnya kepada FKIP Unmuh Jember.

Informasi tentang rapor integratif akan disampaikan pada guru-guru TK ABA di Lumajang. Dengan harapan FKIP Unmuh Jember bisa terus menjadi teman guru untuk meningkatkan kompetensinya, dan mendampingi dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Insya Allah.

Jumat, 06 Desember 2024

Akademisi Komunikasi Komentari Kontroversi Dakwah Gus Miftah

 

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammdiyah Jember

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Dr. Sudahri, S.Sos., M.I.Kom, menyoroti kejadian yang sedang viral belakangan ini. Yakni mengenai dakwah dari Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang dinilai menghina pedagang es teh yang sedang berjualan diantara  jamaah yang hadir. Ia menyoroti aspek performa dan juga profil dari Gus Miftah.

Menurutnya, Gus Miftah memang berbeda dengan pendakwah pada umumnya.

“Miftah ini memang berbeda dengan pendakwah biasanya, dari pakaiannya yang nyentrik, bahasanya yang ceplas-ceplos, dan terbuka untuk semua kalangan” ungkapnya.

Tetapi di sisi lain, Gus Miftah sering kali keluar jalur yang tidak disadari oleh dirinya sendiri, dan hal itu merupakan cerminan dari akhlak. Karena menurut Sudahri, akhlak itu merupakan sesuatu refleksitas diri yang tidak terkoneksi dengan kesadaran.

“Akhlak itu merupakan sesuatu yang tidak bisa direncanakan, karena akhlak terbentuk karena sebuah kebiasaan,” ungkap Sudahri.

Gus Miftah yang saat ini bukan hanya sekedar menjadi seorang pendakwah saja, melainkan juga menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama Dan Pembina Sarana Keagamaan, tentunya ia akan lebih mejadi pusat perhatian dari semua orang, karena ia menjadi representasi dari jabatan yang ia duduki saat ini.

Gus Miftah dinilai tidak belajar dari pengalaman, karena sebelumnya dia sempat beberapa kali diolok-olok oleh netizen akibat perilakunya saat berdakwah yang kerap menimbulkan kontroversi.

“Berapa kali dia diolok-olok oleh netizen?, berapa kali dia diolok-olok orang?, ketika dia berlaku kasar terhadap istrinya yang sempat viral beberapa waktu lalu. Tetapi tetap saja dia tidak merubah hal itu,” tegasnya.

Dekan Fisipol yang merupakan akademisi ilmu komunikasi itu juga menyampaikan bahwasannya dalam ilmu komunikasi, terdapat komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal yang perlu dipahami oleh seorang public speaker, dalam hal ini adalah pendakwah.

“Sebelum menyampaikan sesuatu, seseorang harus melakukan komunikasi intrapersonal. Yaitu berkomunikasi dengan diri sendiri tekait benar atau salah, dan pantas tidaknya sesuatu yang hendak disampaikan,” tutupnya.

Penulis : Sukron Kasyir

Connect