Sabtu, 27 November 2021

Dosen Unmuh Jember Jadi Narasumber Webinar Edukasi Lingkungan: Menggerakkan Peran Perguruan Tinggi dalam Konservasi Alam


Sabtu (27/11/2021), Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) kembali menegaskan peran pentingnya dalam dunia pendidikan lingkungan hidup. Dr. Ali Usman, S.Pd., M.Pd., dosen FKIP Biologi Unmuh Jember, tampil sebagai narasumber di Webinar Edukasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang diselenggarakan oleh Universitas Samawa. Acara yang digelar melalui Zoom ini berhasil menarik perhatian lebih dari 100 peserta, termasuk dosen, mahasiswa, serta peneliti dan pengamat lingkungan dari Kabupaten Sumbawa.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ali Usman membahas peran strategis perguruan tinggi dalam meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya konservasi sumber daya alam. Menurutnya, edukasi harus menjadi fondasi utama dalam membangun kesadaran dan pemahaman tentang lingkungan. Ia menekankan bahwa perubahan perilaku dan pembangunan kepedulian terhadap lingkungan harus dimulai sejak dini melalui proses pendidikan yang berkelanjutan di perguruan tinggi. Langkah ini dinilai penting untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih peduli dan siap melestarikan lingkungan hidup.

Lebih lanjut, Dr. Ali Usman menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya konservasi. Kolaborasi dengan berbagai pihak, baik akademisi, mahasiswa, maupun peneliti, sangat dibutuhkan untuk memahami dan mengimplementasikan konsep konservasi sumber daya alam. Ia menjelaskan bahwa peran perguruan tinggi tidak hanya memberikan wawasan teoretis, tetapi juga mendorong penerapan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari. Edukasi lingkungan yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, mulai dari tingkat sekolah hingga universitas, diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan.

Setelah webinar tersebut, kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa edukasi ini tidak hanya menyentuh peserta webinar, tetapi juga menginspirasi masyarakat umum untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan lingkungan. Peserta dan masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga alam dari berbagai ancaman kerusakan dan kemusnahan. Dr. Ali Usman memberikan beberapa contoh langkah nyata yang bisa dilakukan, seperti penghematan air dan energi, penanaman pohon, serta pengurangan penggunaan kendaraan bermotor demi mengurangi jejak karbon. Ia juga mendorong partisipasi dalam kegiatan sosial seperti rehabilitasi lahan dan kampanye lingkungan.

Melalui berbagai langkah sederhana namun efektif ini, edukasi yang disampaikan Dr. Ali Usman telah menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan nyata untuk melindungi bumi. Webinar ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga momen yang menguatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya konservasi alam. Universitas Muhammadiyah Jember, melalui peran aktif dosennya, terus menunjukkan komitmen nyata dalam upaya melestarikan lingkungan dan menggerakkan peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan di bidang konservasi sumber daya alam.


Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga : Dosen Muda Unmuh Jember Mulai Ciptakan Alat Canggih berbasis FMWC untuk Industri Pertanian

Rabu, 31 Agustus 2022

Dosen Pendidikan Biologi Mengangkat Kopi Lokal Jember di Seminar Visiting Profesor UMM

Dr. Kukuh Munandar, M.Kes. Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) berhasil lolos program Visiting Profesor di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan mengusung tema presentasi "Kopi Lokal Jember" yang dihadiri oleh dosen-dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia. 

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Kukuh Munandar, M.Kes. mempresentasikan hasil inovasinya dalam bidang pengolahan kopi lokal Jember. Jember sendiri menjadi daerah yang memiliki kondisi geografis unik. Dataran tinggi di lereng Gunung Argopuro kerap dimanfaatkan menjadi lahan potensial untuk produksi tanaman kopi. Berdasar riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwa keunggulan biji dan kualitas baik segi jenis kopi dan rasa berdaya saing tinggi.

Presentasi dalam program visiting profesor tersebut menarik perhatian dosen dan mahasiswa pascasarjana UMM karena menyoroti pemanfaatan fermentasi menggunakan mikroorganisme yang diisolasi dari saluran pencernaan luwak dapat meningkatkan kualitas kopi lokal, sehingga setara dengan kopi luwak yang terkenal mahal di pasar internasional.

"Beberapa pertimbangan menjadi alasan untuk beralih memanfaatkan kopi lokal sebagai solusi lanjutan tanpa luwak, dilihat dari segi kualitas kopi luwak menempati kualitas tinggi dengan harga yang cukup tinggi juga, hal ini beresiko luwak akan ditangkapi dan dipelihara di dalam kandang, namun secara statistik pemeliharaan luwak di dalam kandang kurang bagus. Jika hal ini terjadi kemungkinan beberapa tahun lagi populasi luwak dapat terancam. Selain itu, kopi luwak adalah biji kopi yang berasal dari sisa kotoran hewan luwak atau musang. Disyaratkan halal ketika biji tersebut masih terbungkus kulit kopi dan jika ditanam tetap tumbuh. Kopi hasil fermentasi ini dipastikan tidak menimbulkan kekhawatiran dari sisi halal, mengingat prosesnya tidak melibatkan kotoran luwak yang dinyatakan najis oleh MUI". Ungkap Dr. Kukuh Munandar, M.Kes.

Penelitian ini melalui proses uji riset segi rasa dan kualitas menunjukkan bahwa kopi hasil fermentasi ini tidak berbeda dengan kopi luwak asli, sebagaimana dinilai oleh barista profesional.

Inovasi kopi fermentasi tersebut dipresentasikan dalam sebuah seminar nasional yang terbuka untuk umum di Visiting Profesor UMM. Seminar ini menjadi platform bagi Kukuh untuk menyebarluaskan temuan dan inovasinya, sekaligus membuka diskusi tentang masa depan kopi lokal yang berkualitas tinggi tanpa merusak ekosistem luwak.

Dengan solusi keberlanjutan tanpa luwak ini, tidak hanya mengangkat kopi lokal Jember di mata duni, tetapi juga menunjukkan bahwa inovasi baru dalam bidang pertanian dan teknologi pangan dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai kelestarian lingkungan dan keagamaan.


Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga :Mahasiswa Teknik Lingkungan Unmuh Jember Belajar Kelola Sampah di TPA Pakusari

Jumat, 30 Agustus 2024

Unmuh Jember Cetak Perawat Profesional dengan Model Pengajaran Manajemen Keperawatan

 


Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) terus berinovasi dalam mencetak perawat profesional melalui penerapan Model Pengajaran Manajemen Keperawatan. Program ini dirancang tidak hanya untuk memberikan teori manajemen keperawatan, tetapi juga untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan nyata di dunia kerja. Menggabungkan antara teori dan praktik lapangan, Unmuh Jember memastikan lulusannya memiliki kesiapan fisik dan mental yang mumpuni.

Manajemen keperawatan adalah bagian integral dari kurikulum S1 Keperawatan dan Profesi Ners di Unmuh Jember. Program ini menekankan pentingnya pengelolaan ruangan dan pelayanan keperawatan secara efektif. Mahasiswa tidak hanya belajar melalui teori di kelas, tetapi juga melakukan praktik langsung di lapangan, di mana mereka terlibat dalam proses identifikasi masalah, analisis data, hingga solusi dan evaluasi dalam pengelolaan keperawatan.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Bapak Asmuji, SKM., M.Kep, menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk meminimalisir culture shock yang sering dialami perawat baru saat terjun ke dunia kerja. "Mahasiswa dilibatkan dalam praktik lapangan selama tiga minggu dan melakukan roleplay sebagai kepala ruangan, kepala tim, dan perawat pelaksana selama satu minggu. Tujuan kami adalah agar mereka siap menghadapi lingkungan rumah sakit dengan mental dan fisik yang kuat," ujar Asmuji (30/08/2024).

Kerja sama dengan beberapa rumah sakit dan klinik di Kabupaten Jember, seperti Rumah Sakit Dr. Soebandi, Rumah Sakit Paru, Jember Klinik, serta rumah sakit dan klinik di kecamatan sekitarnya, mendukung kesuksesan program ini. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dan belajar mengatasi masalah yang muncul di lingkungan rumah sakit.

Namun, tidak jarang terjadi perbedaan persepsi antara pihak kampus dan rumah sakit terkait aturan kerja. Untuk mengatasi tantangan ini, Bapak Asmuji menekankan pentingnya penyamaan aturan antara kampus dan rumah sakit. "

Kami terus berupaya menyamakan persepsi agar mahasiswa bisa lebih mudah beradaptasi dan rumah sakit juga mendapatkan manfaat dari keterlibatan mahasiswa," tambahnya.

Dengan pendekatan ini, Unmuh Jember berharap mampu mencetak perawat yang tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik di lingkungan kerja.

 "Kami ingin mahasiswa mampu membuat solusi atas masalah yang terjadi di lapangan dan berkolaborasi dengan perawat untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman dan terbuka," ujar Asmuji.

Model pengajaran ini diharapkan menjadi contoh bagi institusi lain, sekaligus memperkuat komitmen Unmuh Jember dalam meningkatkan kualitas tenaga kesehatan di Jember dan sekitarnya. Dengan evaluasi dan penyempurnaan berkelanjutan, Unmuh Jember terus berkontribusi dalam mencetak tenaga keperawatan yang siap menghadapi tantangan manajemen di masa depan.

Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga : Ahli Media Komunikasi Analisa Aksi Warganet Boikot Produk Israel : Dukungan atau Penolakan?

Sabtu, 31 Agustus 2024

Berbagi Tips Maintenance Mobility Pada Lansia Sebagai Upaya Penekanan Resiko Terjatuh


Lansia merupakan orang berusia di atas 60 tahun. Penurunan fungsi tubuh, termasuk sistem saraf, sistem muskuloskeletal, serta kondisi fisiologis secara keseluruhan mulai dirasakan oleh kebanyakan lansia. Salah satu keluhan yang paling umum adalah nyeri lutut dan sakit punggung, yang sering kali membuat mereka semakin rentan terhadap risiko jatuh. 

Namun, permasalahan utama yang dihadapi adalah kecenderungan lansia untuk malas bergerak. Dipengaruhi beberapa faktor seperti rasa nyeri pada lutut dan punggung, penurunan sistem gerak yang alami terjadi seiring bertambahnya usia, membuat banyak lansia memilih untuk mengurangi aktivitas fisik. Ironisnya, hal ini justru meningkatkan risiko jatuh.

Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan, Dosen Fikes Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) Ns. Dian Ratna Elmagfuroh,S.Kep.,M.Kes., membagikan tips Maintenance Mobility di PSTW (Panti Sosial Tresna Werdha) Kasiyan, Kabupaten Jember. 

Program ini dimulai dengan latihan maintenance mobility atau pemeliharaan rentang gerak (Range of Motion atau ROM), di mana lansia diajak melatih kaki mereka secara perlahan, bisa dalam posisi duduk, tiduran, maupun berdiri. 

Setelah itu, latihan keseimbangan tubuh (balance exercise) dibantu besi penyangga, dengan mengangkat kaki seperti dalam posisi stretching. Jika tahap ini berhasil dilewati, kegiatan dilanjutkan dengan senam atau aktivitas ringan seperti berkebun, yang tidak hanya menyehatkan sistem tubuh tetapi juga memberi manfaat psikologis.

"Kegiatan tersebut membutuhkan effort dan mobilitas dari lansia itu sendiri, harapannya ketika kegiatan seperti ini dilakukan secara berkala dapat membantu lansia menjaga stabilitas tubuhnya, dengan itu akan menekan resiko jatuh pada lansia" ujar Dian.

Program pengabdian yang diketuai Ns. Dian Ratna Elmagfuroh,S.Kep.,M.Kes  dan beserta timnya menggunakan Morfal Scale, sebuah instrumen khusus untuk mengukur seberapa besar risiko jatuh yang dimiliki oleh lansia. 

Data yang diperoleh melalui Morfal Scale membuktikan bahwa dengan intervensi yang tepat dan latihan yang berkelanjutan, lansia dapat menikmati kehidupan yang lebih aman, tanpa khawatir akan resiko yang mengancam (31/8/2024).

Kerja sama antara dosen, mahasiswa, dan perawat ini menunjukkan bahwa pendekatan holistik adalah kunci untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh lansia. Program ini menjadi contoh yang bisa diterapkan, di mana perhatian terhadap kesehatan lansia semakin ditingkatkan, seiring dengan meningkatnya jumlah populasi lansia.


Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga : Pekan Komunikasi 2024: Wadah Kreativitas dan Edukasi di Unmuh Jember


Rabu, 31 Juli 2024

Snackbar Labu, Inovasi Gizi untuk Percepat Penurunan Stunting di Jember

 


Masalah stunting masih menjadi tantangan utama di Indonesia, termasuk di Kabupaten Jember. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, angka stunting di Indonesia mencapai 21,5 persen, hanya turun sedikit dari tahun sebelumnya. Tingginya angka ini mendorong Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat, untuk meluncurkan program inovatif berupa Snackbar Labu sebagai solusi percepatan penurunan stunting.

Program ini dilaksanakan selama Juli hingga Agustus 2024, dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Camat Sukorambi, Bidan Puskesmas, Kepala Desa, Dosen FIKes, Dosen Fakultas Pertanian (Faperta), serta mahasiswa. Program ini bertujuan untuk menciptakan camilan sehat berbahan dasar labu kuning, yang kaya akan gizi dan terjangkau untuk ibu hamil dan balita.

Snackbar biasanya dikenal sebagai makanan yang terbuat dari biji-bijian dan buah-buahan kering yang harganya relatif mahal. Namun, Awatiful Azza memilih labu kuning sebagai bahan dasar, karena selain bergizi, labu kuning mudah ditemukan di Jember dan belum banyak diolah sebagai produk pangan lokal. Labu kuning dipadukan dengan bahan-bahan lain seperti biji labu, kacang tanah, kurma, dan kacang almond, yang disesuaikan dengan selera peserta program.


Program ini diawali dengan edukasi tentang stunting, pelatihan, demonstrasi, hingga praktek langsung pembuatan snackbar. Respon positif datang dari pemerintah Kecamatan Sukorambi dan ibu-ibu kader penyuluhan yang sangat antusias. Menurut Awatiful Azza, "Hasil dari program ini diterima baik oleh masyarakat, dengan produk snackbar yang ramah dapur dan cocok dikonsumsi balita serta ibu hamil."

Keberhasilan program ini mendorong Universitas Muhammadiyah Jember untuk memperluas cakupan ke lebih banyak desa di wilayah Jember, bekerja sama dengan pemerintah daerah. Dengan semakin banyak anak dan ibu hamil yang terjangkau, program ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan.


Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga : Semarak HUT RI ke-79, Mahasiswa KKN MAs Unmuh Jember Gelar Karnaval di Desa Manisharjo


Sabtu, 31 Agustus 2024

Pusat Karir Unmuh Jember : Pelopor Pengembangan Karir di Beberapa PTMA


Pusat Karir merupakan lembaga yang berada dalam struktur Perguruan Tinggi  memudahkan bagi alumni perguruan tinggi dengan perusahaan. Hal ini juga dimiliki Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), meski Career Development Center terbilang cukup baru, progres signifikan yang dicapai oleh Pusat Karir Unmuh Jember ini telah menarik perhatian pengurus Pusat Karir Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) di Jawa Timur. Hal ini menjadikan Pusat Karir Unmuh Jember sebagai model percontohan dalam pengembangan pusat karir di lingkungan PTMA.

Salah satu pemeran dibalik layar sekaligus kunci keberhasilan CDC Unmuh Jember adalah Denny Arifiyanto,M.kom. Dedikasinya dalam mengembangkan dan menyempurnakan berbagai kegiatan di Pusat Karir Unmuh Jember membuatnya kerap diminta untuk berbagi pengalaman dan strategi kepada pusat karir PTMA lainnya. Atas kontribusinya yang luar biasa, Denny kini diberikan kepercayaan untuk menjabat sebagai Sekretaris II di Pengurus Pusat Karir PTMA. 

Salah satunya, menjadi pembicara dalam program pelatihan pusat karir PTMA se-Indonesia di Yogyakarta via zoom meeting. Dalam kesempatan tersebut, Denny membagikan cerita sukses mengenai progres Pusat Karir Unmuh Jember, yang diakui telah memberikan gambaran jelas tentang bagaimana pusat karir di PTMA lainnya dapat berkembang. 

"Harapan saya, setelah ini terciptanya kolaborasi dan kerja sama yang baik antar PTMA, termasuk dalam berbagi lowongan pekerjaan dan peluang karir bagi mahasiswa" Ucapnya.

Pada kesempatan lain, Denny juga memberikan edukasi berupa pelatihan pembuatan CV Applicant Tracking System (ATS) tingkat PTMA, yang dilakukan secara daring melalui Zoom. Dalam pelatihan ini, beliau menekankan pentingnya mahasiswa untuk menyesuaikan CV agar dapat terbaca dan di-ranking oleh mesin.

"Mengingat perusahaan besar kini menggunakan teknologi ATS untuk menyaring calon pelamar. Pelatihan ini telah bertujuan menambah wawasan mahasiswa PTMA tentang pentingnya mengikuti perkembangan teknologi dalam proses rekrutmen, sehingga mereka lebih siap bersaing di dunia kerja" Pesan Denny.

Peran aktif dan inovatif Bapak Denny tidak hanya mengangkat nama Career Development Center Unmuh Jember, juga memberikan impact positif bagi pusat karir di PTMA lainnya. Inisiatif dan kolaborasi yang dibangun menjadi bukti nyata bahwa Pusat Karir Unmuh Jember mampu memotorik peningkatan kualitas pengembangan karir mahasiswa di lingkungan PTMA lainnya.


Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga : Dosen Pendidikan Biologi Mengangkat Kopi Lokal Jember di Seminar Visiting Profesor UMM

Sabtu, 04 Juni 2022

Biokimia Berbasis STEM: Inovasi Pendidikan dari Dosen Unmuh Jember di Konferensi Internasional ICMScE 2022

Ilustrasi Biokimia (Sumber : Pexels)

Dosen FKIP Program Studi Biologi Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) Novy Eurika, S.Si, M.Pd, pada ajang bergengsi International Conference on Mathematics and Science Education (ICMScE) 3-4 Juni 2022 via zoom meeting, membuat penelitian yang berjudul "Teacher and Student's Expectation towards STEM Biochemistry Module in Promoting Critical Thinking and Creativity", mengangkat isu penting dalam pendidikan saat ini. 

Novy mengungkap bahwa, penelitian ini tidak hanya relevan dengan perkembangan terkini dalam bidang pendidikan biologi, tetapi juga menjawab kebutuhan akan bahan ajar yang mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dimana hal tersebut sangat diperlukan di abad ke-21. 

Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dipilih sebagai strategi efektif untuk melatih keterampilan, terutama dalam konteks pembelajaran Biokimia di perguruan tinggi. Pembelajaran berbasis STEM, yang telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, impactnya akan semakin penting dalam menghadapi kompleksitas ilmu pengetahuan saat ini.

Fokus utama penelitian ini, terletak pada keterampilan berpikir kritis dan kreatif karena tantangan global yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Namun, penelitian ini menyoroti bahwa keberhasilan implementasi pendekatan STEM sangat bergantung pada ketersediaan bahan ajar yang relevan dan efektif.

Dilihat dari segi dosen maupun mahasiswa keduanya menaruh harapan yang sama terhadap bahan ajar biokimia berbasis STEM. 

Dari aspek temuan dan isi penelitian, keduanya menginginkan bahan ajar berupa contoh-contoh praktis atau kontekstual, dibandingkan dengan sekadar uraian teori. 

Dari aspek perancangan, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah melalui aktivitas penyelidikan. 

Sementara itu, dari aspek penyajian, dosen dan mahasiswa setuju bahan ajar yang disertai multimedia seperti video, animasi, dan gambar akan jauh lebih menarik.

Ajang ini menjadi platform yang sangat berharga bagi para peneliti untuk berinteraksi secara ilmiah dengan akademisi dari berbagai negara untuk mendapatkan kesempatan memperluas wawasan dan membangun kerjasama dengan para peneliti internasional. 

"Seminar internasional berperan penting dalam menjalin komunikasi ilmiah, bertukar ide dan gagasan terkait perkembangan riset, serta memperluas jejaring kolaborasi ilmiah khususnya dengan peserta lain dari mancanegara" ungkap Novy selaku peserta seminar (31/8/2024).

Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan modul biokimia berbasis STEM yang lebih efektif, guna mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan di abad 21.


Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga : Berbagi Tips Maintenance Mobility Pada Lansia Sebagai Upaya Penekanan Resiko Terjatuh

Rabu, 19 Juli 2023

Transformasi Kesehatan Santri Melalui Program Rumah Sehat “Healthy House Service”



Pesantren merupakan salah satu sarana pendidikan yang memiliki beberapa masalah kompleks khususnya di bidang kesehatan. Tidak hanya di Jember, seluruh pondok pesantren di Indonesia hampir memiliki masalah yang sama. Seperti masalah sanitasi lingkungan meliputi kebersihan air, masalah gizi santri, kebersihan diri dan lingkungan, serta status gizi.

Tragedi itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti bangunan dan ruangan pondok, minimnya pengetahuan PHBS, serta sarana dan prasarana sanitasi yang  buruk. Hal itu menjadi fokus utama yang bisa dikembangkan untuk menciptakan kehidupan pondok pesantren yang lebih sehat.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) Ns Cahya Tribagus Hidayat S.Kep., M.Kes mengutarakan perlu adanya tindakan mengenai masalah kesehatan di lingkungan pondok pesantren supaya meningkatkan kesejahteraan kesehatan santri.

Program pengabdian hibah dari DRTPM DIKTI (Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) telah menciptakan sebuah inovasi Healthy House Service berfokus mewadahi dan membenahi penyakit dan penanangan masalah kesehatan di pondok pesantren. Diketuai dan digagas oleh Ns Cahya Tribagus Hidayat S.Kep.,M.Kes sebagai CO Kegiatan, Ns. Sofia Rosma Dewi, S.Kep. M.Kep sebagai penyuluh dan 1 dosen FIKes Sebagai Teknisi beranggotakan 4 mahasiswa dari tim PKM Unmuh Jember dilakukan di Pondok Baitul Arqom Balung.

Sebuah upaya kolaboratif ini dimulai sejak Juli 2023 untuk menciptakan lingkungan pesantren yang sehat dan mendukung kesejahteraan santri, baik secara fisik maupun spiritual. Difokuskan pada edukasi, screening, penyuluhan kesehatan, deteksi dini, dan penanganan penyakit santri.

Cahya mengungkapkan, para peserta kegiatan ini diberikan edukasi cara hidup sehat, menganalisis calon mitra kader pelatihan, dilanjutkan dengan analisis situasi dan permasalahan, analisis solusi dan yang terakhir sosialisasi aplikasi yang dibuat untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan. Dengan adanya aplikasi tersebut  memudahkan monitoring dengan mitra kader yang ada di Ponpes serta memudahkan pelaporan pihak mitra kader kepada pihak terkait.

Healthy House Service membuat komunitas kader mitra didalam pesantren guna controlling dan monitoring. “Kader dibentuk dan dibekali instrumen deteksi dini penyakit, mencatat penyakit yang sering muncul, melakukan penanganan terhadap pasien” Ungkap Ketua CO Kegiatan.

Program pengabdian mendapat respon yang cukup antusias dan mensupport maka, program ini akan diplanning untuk membentuk rumah sehat yang terstandar.

 
Kontributor : Alya Nurhaliza

Baca juga : Perjalanan Indra Bayu Seorang Pesilat Muda dari Wuluhan

Connect